Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S37012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aga Alanda
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50976
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Morgan
"Tipe Korosi yang terjadi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) yang terbuat dari paduan Mangan Bronze adalah tipe Korosi Kavitasi. Bentuk Korosi Kavitasi ini cenderung dialami lebih banyak oleh komponen-komponen yang mempunyai kecepatan tinggi dalam fluida, daripada dalam pipa atau tangki tempat fluida mengalir didalam permukaan logam yang diam. Penelitian Korosi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) dilakukan dengan cara studi perpustakaan, kasus dan eksperimen. Dari hasil pengamatan pemasangan Boss Cap Fins (BCF) pada Hub propeller yang diteliti ternyata pemasangan Buss Cap Fins lebih menguntungkan dalam segi efisiensi dan susut berat bila dibandingkan dengan pemakaian "Cap Standard". Hasil pengamatan "SEM-EDAX" terlihat bentuk korosi kavitasi yang terjadi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) yang terbuat dari paduan Mangan Bronze, Waktu operasi: 5 tahun, merupakan kombinasi antara Korosi Erosi dan Korosi Lubang (pitting), dan umumnya paduan ini sangat tahan terhadap unsur Cl (Chiorida).

Corrosion type which exists in ship propeller made from Manganese Bronze Alloys is cavitation corrosion type. This corrosion type tends to appear more in components used in high speed fluids than in pipe or tanks when the fluid stay. The research were performed by library search, caused experiments. The observation of the installator at Boss Cap Fins (BCF) in fluid propeller showed that the installation is more efficient and light weight than the use of standard Cap. The observation with "SEM-EDAX" showed that cavitation corrosion appeared at ship propeller made from Manganese Bronze Alloys used for five years the corrosion in a combination between erosion and pitting corrosion. This type at Alloy has high resistance against CI."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikky Burhan
"Menjelang era globalisasi dan masa perdagangan bebas, Indonesia akan menuju kepada kernapanan ilmu dan teknologi, khususnya dalam bidang industri komponen. Narnun untuk mencapai kebangkitan nasional kedua di bidang industri harus ada hubuagan kendtraan antara indnstri besar dan menengah dengan industri kecil yang ada di negara ini. Salah satu bentuk dari kendtraan tersebut adalah dengan melimpahkan sebagian ilmu dan teknologi tersebut kepada indnstri kecil. Dalam program Vucer ll ini, akan dicoba suatu terobosan barn untuk mencapai kemitraan tersebut dengan pembuatan salah satu komponen yang dibutuhkan dalam bidang kemaritiman yaitu pembuatan komponen baling-baling (propelet) kapal. Selain masih banyaknya produk propeler impor, pembuatan baling-baling yang ada sekarang lidak metnproduksi baling-baling dahulu skala kecil. Hal ini disebebkan oleh tidak efisiennya produk tersebut dibuat di perusainum besar atau menengah, karena order yang sedikit. Agar meningkatkan efisiensi, maka order yang sedikit ini dilimpahkan kepada industri kecit Narnun kembali kepada masalah awal, industri kecil belum menguasai ilmu dan teknologi pembuatan produk yang diingiukan. Penelitian untuk meningkatkan kwalitas baling-baling (propeler) ini diawali dengan mendesain pola baling-baling, dilanjutkan dengan mendesain, memilih dan mernbuat cetnkan untuk baling-baling. Kemudian diteruskan dengan melakukan peleburan berbagai macam bahan scrap aluminium, memilih serta menguji bahan yang ada, membandingkan sifat-sifat mekanis bahan-bahan tersebut. Akhirnya dilakukan proses pemesinan untuk mendapatkan dimensi yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Yunardo
"Dalam merancang sebuah baling baling ada dua metode yang umum digunakan yaitu metode Crouch dan metode Bp. Perbedaan kedua metode itu terletak pada proses perhitungannya. Pada metode Crouch proses perhitungan lebih kepada pendekatan rumus rumus empiris sedangkan pada metode Bp proses perhitungan lebih banyak berdasarkan diagram diagram Bp. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua metode tersebut mana yang bisa menghasilkan efisiensi yang tinggi pada rancangan baling baling untuk kapal ikan 30 GT. Berdasarkan hasil analisis pada metode Crouch nilai efisiensi maksimum yang bisa didapat adalah berada pada nilai 56 sedangkan pada metode Bp hanya berada pada nilai 48. Pada metode Crouch faktor yang mempengaruhi efisiensi adalah nilai slip sedangkan pada metode Bp faktor yang mempengaruhi adalah nilai Bp

This study aimed to compare where method of designing propeller between Crouch's method or Bp's method that can generate high efficiency for fishing vessel propeller. Based on the analysis on the Crouch method the value of the maximum efficiency that can be obtained is 56 whereas the method of Bp only be at 48. On the Crouch method factor that affects efficiency is the value of slip whereas the method of Bp the factor is the value of Bp "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ucok Afriansyah R
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan pemikiran untuk meningkatkan kemampuan industri kecii dalam bidang industri pengecoran logam. Adapun produk cor yang dipilih untuk diteiiti adalah baiing-baling aluminium yang telah marnpu dibuat oleh pengrajin industri kecil. Namun demikian masih periu dilakukan beberapa proses yang dapat meningkatkan kualitas produk cor aluminium hasil pengeboran dari industri kecil, sehingga dapat bersaing di pasaran. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dimulai dengan mendesain serta membuat pola dari kayu, dilanjutkan dengan pemilihan dan pembuatan cetakan, peleburan scrap aluminium yang ada di industri kecil, penuangan hasil peieburan ke dalam cetakan dengan perlakuan yang berbeda, pengujian produk cor baik sifat mekanis maupun sifat-sifat metalurgis lainnya. Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil antara Iain pengeooran dengan menggunakan cetakan resin mendapatkan hasil berupa sifat mekanis yang lebih baik dari pengecoran yang menggunakan oetakan pasir biasa. Selain itu pengecoran dengan penambahan fluks dan degasser iuga memberikan hasil yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Frito Marcevianto; Dilan Sawalius Batuparan
"ABSTRAK
Kelayakan suatu investasi ditentukan oleh berbagai
macam faktor. Lokasi iklim investasi. proyeksi permintaan
efektif atas produk yang dihasilkan, kemampuan investasi
untuk menghasilkan keuntungan finansial, dan sebagainya.
Faktor-faktor ini jugalah yang menentukan layak atau tidaknya
investasi pada industri galangan perbaikan kapal.
Permintaan atas jasa industri galangan perbaikan
kapal, menunjukkan kecenderungan meningkat pada beberapa
tahun terakhir ini. Peningkatan tersebut didorong oleh rela
tif tingginya pertumbuhan ekonomi dunia, peningkatan volume
perdagangan antar negara, khususnya perdagangan yang menggu
nakan laut sebagai jalur transportasi utama. Bertitik-tolak
dari hal ini PT. ZYX merencanakan untuk melakukan investasi
di industri ini. Analisis kelayakan yang dilakukan kenkudian
menghasilkan beberapa kesimpulan.
Menurut rencana lokasi investasi akan diletakkan di
pulau Batam. Galangan perbaikari kapal ini nantinya akan
melayani pasar global dengan target pangsa pasar kapal-kapal
berukuran 25.000 - 50.000 DWT. Pangsa pasar ìni dipilih
karena persaingan di dalamnya tidak terlalu ketat.
Secara geografis pulau Batam yang terletak di tepi
jalur laut utama perdagangan dunia adalah lokasi yang sangat
strategis bagi industri jasa pendukung . transportasi laut.
Kapal-kapal yang melayari jalur perdagangan antara Eropa dan
Asia dapat dipastikan akan melalui jalur tersebut dan membu
tuhkan dukungan logistik, perawatan, perbaikan dan lain-lain.
Kebutuhan inilah yang akan menciptakan permintaan bagi inves
tasi galangan perbaikan kapal di pulau Batam.
Analisis data market factors menunjukkan bahwa permin
taan efektif untuk jasa galangan perbaikan kapal, khususnya
untuk pangsa pasar yang menjadi target aRan mencapai angka
31.750.400 atau 635 kapal pada tahun 1994. Angka ini di
proyeksikan akan mengalami peningkatan pada tahun-tahun
berikutnya.
Berdasarkan kompetensi dan comparative advantage yang
dimiliki oleh PT. ZYX maka galangan perbaikan kapal yang
direncanakan. akan memiliki kapasitas untuk melayani 75 kapal
per tahun. Direncanakan pada tahun-tahun pertama kapasitas
terpakai hanya akan mencapai antara 0 - 70%. Pada tahun ke
lima dan seterusnya kapasitas terpakai akan mencapai 80%.
Dengan analisis finansial dapat diketahui bahwa break
even akan tercaPai pada tahun ke tujuh dan IRR proyek ini
sebesar 15,47%, yang berarti return yang diperoleh dan
investasi ini lebih besar dibandingkan dengan return yang
diperoleh dan risk free investment. Lebih lanjut analisis
resiko menunjukkan bahwa investasi ini mengandung resiko yang
relatif rendah.
Setiap investasi akan dianggap layak jika mampu me
ningkatkan kemakmuran investor atau perusahaan. peningkatan
tersebut akan tercapai bila investasi memberikan keuntungan
dengan resiko minimal. Berdasarkan kriteria tersebut maka
investasi pada galangan perbaikan kapal di pulau Batam yang
direncanakan oleh PT. ZYX, secara umum dapat dianggap layak.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Novian Nugraha
"Terbatasnya jumlah perusahaan perancang baling-baling kapal di Indonesia menyebabkan sebagian besar para nelayan lebih memilih membeli baling-baling kapal yang sudah tersedia di pasaran. Baling-baling tersebut memiliki resiko tinggi, disamping akan merugikan para nelayan, juga masih dipertanyakan kesesuaiannya dengan karakteristik kapal, yang tentu saja akan mempengaruhi nilai efisiensinya.
Skripsi ini membahas mengenai perancangan baling-baling untuk kapal ikan dengan menggunakan metode Crouch. Tujuannya adalah agar baling-baling dapat sesuai dengan karakter kapal. Perancangan baling-baling untuk kapal ikan 30 GT, menghasilkan model baling-baling berdaun 4 dengan diameter 0.8 meter, diameter hub 0.16 meter, blade area ratio 0.8, pitch ratio 0.9, dan efisiensi 56%.

The limited number of companies which is providing the propeller design in Indonesia has caused the fishermen prefers to buy propeller that is already available in the market. These propellers have their own risk, especially in their compatibility with the ship's characteristic, which affects the efficiency of the propeller itself.
This thesis discusses about designing fishing vessel propeller using Crouch method. The aim is to make a propeller that is compatible with the characteristic of the ship. Designing propeller for fishing vessels 30 GT generated a model of propeller with characteristic: 4-leafed blades with diameter number of 0.8 meters, hub diameter of 0.16 meters, blade area ratio number of 0.8, pitch ratio number of 0.9, and efficiency number of 56%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Tresno Wibowo
"Baling-baling kapal adalah alat pendorong yang secara umum dipakai untuk menggerakkan kapal. Melalui perhitungan dan percobaan, baling ?baling yang dipasang pada sebuah kapal dipastikan memiliki effisiensi yang sudah optimal; meskipun demikian, masih dimungkinkan untuk meningkatkan unjuk kerja baling-baling terhadap daya dorong, kavitasi, getaran dan olah gerak kapal, yaitu dengan memasang ?pengarah aliran?.Alat alat semacam ini sudah diterapkan di kapal untuk meningkatkan performances mesin penggerak kapal, sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar. Peralatan ini dapat dipasang di badan kapal pada bagian : sebelum baling-baling, di daerah baling-baling dan setelah baling-baling.Beberapa penelitian dan sudah diterapkan di kapal seperti : wake equalizing ducts, asymmetric stern, Grothues spoilers, reaction fins, Grim vane wheels, propellers with end plates, propeller boss fins, rudder bulb fins dan sebagainya.Penelitian ini juga bertujuan meningkatkan kecepatan aliran air yang masuk ke baling-baling melalui Tunnel yang dipasang dari bagian dasar kapal dan keluar pada samping dinding kapal sebelah belakang mengarah ke baling-baling. Melalui berbagai percobaan dengan kapal model dengan penggerak baling-baling : kapal model dengan Tunnel yang ditutup dibandingkan kapal model dengan Tunnel, kapal model dengan Tunnel yang diberi pengarah penuh, kapal model dengan Tunnel yang diberi pengarah setengah, kapal model dengan Tunnel yang diberi pengarah zig zag. Kapal model dengan Tunnel yang diberi pengarah zig zag dapat menghasilkan peningkatan kecepatan sebesar 12 s/d 18 %.

Propeller is a boosting device which is used generally to move the ship. Through calculations and experiments, propeller installed in a ship leads to optimal efficiency. Despite, there is possibility to increase the performance of propeller towards impetus, cavitations, vibration, and ship movement by installing the water flow direction. These devices have been used in ship to increase the ship booster engines, not to mention to reduce the use of fuel. This device can be installed in the hull, specifically in parts like: before the propeller, in propeller area, and after the propeller. There are some researches that have been applied in ships like: wake equalizing ducts, asymmetric stern, Grothues spoilers, reaction fins, grim vane wheels, propellers with end plates, propeller boss fins, rudder bulb fins, and so on. This research also aims to increase the water current speed which enters the propeller through tunnel installed from the bottom part of the ship to the outside at the side of the back side of the ship which is pointed to the propeller. Through many kind of experiments using model and propeller booster: being compared between model?s speed with tunnel and model with closed tunnel, model in the tunnel which is given full water flow direction, model in the tunnel with half water flow direction, and model in the tunnel with zig-zag water flow direction. Graphic made from experiment?s data shows that model with zig-zag water flow direction can lead to speed raise up to 18 percent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>