Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Siswanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fahmi Ardiansyah
"Friction Stir Welding (FSW) merupakan peningkatan dari proses penyambungan 2 material logam menggunakan gesekan secara konvensional, proses ini merupakan teknologi hijau dikarenakan efisiensi energinya. Proses ini memerlukan energy yang rendah, mengurangi pencemaran (karena tidak terdapat consumable dalam proses ini), penghematan biaya dan waktu yang diperlukan. Banyak sekali pengaplikasian dari FSW pada bidang otomotif, aerospace, dan industri. Setiap material yang disambung menggunakan teknoligi ini akan memeiliki parameter proses yang berbeda sesuai dengan karakteristik dari material tersebut, oleh karena itu pada penelitian ini akan membahas tentang parameter yang cocok digunakan untuk material alumunium AA7075 dengan tebal 6 mm. Pada penelitian ini menggunakan bentuk tools dengan geometri tappered cylindrical thead pin, dengan bentuk shoulder flat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses FSW (kecepatan putar dan kecepatan translasi) terhadap kekuatan mekanik dari sambungan butt joint. Dalam penelitian ini parameter yang divariasikan adalh kecepatan putar dan kecepatan translasi dari tool FSW. Setelah dilas lalu dilakukkan pengujian tarik atau tensile strength sebanyak 5 kali repetisi, uji kekerasan, dan struktur makro. Hasilnya akan diolah menggunakan RSM (Response Surface Method), untuk mengetahi pengaruh dari kecepatan putar dan kecepatan translasi terhadap kekuatan tariknya. Untuk pengujian kekerasan akan disajikan dalam bentuk grafik perbedaan kekerasan setiap zona panas (heat zone) dan dianalisis pengaruh dari variabel diatas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan hasil pada permukaan yang sempurna dan sedikit flash namun terdapat wormhole pada semua sampel di stir zone (SZ), Dari hasil uji tarik didapatkan bahwa RPM dan kecepatan translasi bepengaruh terhadap kekuatan tarik dari sambungan, Dari hasil uji kekerasan didapatkan bahwa RPM dan kecepatan translasi tidak berpengaruh terhadap besar kekerasan pada sambungan, Dari hasil uji makro struktur didapatkan bahwa RPM dan kecepatan translasi tidak berpengaruh terhadap zona panas pada sambungan.

Friction Stir Welding (FSW) is an improvement on the conventional process of joining two metal materials using friction. This process is considered a green technology due to its energy efficiency. FSW requires low energy input, reduces pollution (as there are no consumables involved), and saves cost and time. FSW has numerous applications in automotive, aerospace, and industrial fields. Each material joined using this technology has different process parameters based on its characteristics. Therefore, this research discusses the suitable parameters for AA7075 aluminum material with a thickness of 6 mm. The research utilizes a tool with a tapered cylindrical thread pin geometry and a flat shoulder shape. The objective of this study is to investigate the effects of FSW process parameters (rotation speed and traverse speed) on the mechanical strength of butt joint connections. The research varies the rotation speed and traverse speed of the FSW tool. After welding, the joints are subjected to tensile strength testing, hardness testing, and macrostructural analysis. The results are processed using Response Surface Methodology (RSM) to understand the influence of rotation speed and traverse speed on the tensile strength. Hardness testing results are presented in the form of a graph showing the differences in hardness within each heat zone, and the influence of the above variables is analyzed. The results of this study show that a perfect surface with minimal flash was obtained, but there were wormholes present in all samples within the stir zone (SZ). From the tensile strength test results, it was found that the RPM and traverse speed had an influence on the tensile strength of the joints. However, the hardness test results showed that RPM and traverse speed did not affect the hardness of the joints. Additionally, the macrostructure test results revealed that RPM and traverse speed did not have an impact on the heat-affected zone in the joints."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fajar Nugroho
"Pegas adalah suatu komponen yang berfungsi untuk menerima beban dinamis dan memberikan kenyamanan dalam berkendara. Permasalahan yang sering dialamai leh pegas daun adalah patah akibat beban lebih atau kondisi jalan yang kurang baik. Penanganan pada hal seperti ini adalah penyambungan menggunakan shielded metal arc welding (SMAW). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arus pengelasan terhadap kekuatan impak, kekerasan dan struktur mikro. Jenis las yang digunakan adalah las SMAW. Variasi arus pengelasan yan digunakan adalah 100 Ampere, 120 Ampere dan 140 Ampere. Jenis kampuh yang digunakan adalah jenis kampuh V. Hasil uji kekuatan impak tertinggi diperoleh pada variasi arus 100 Ampere yaitu sebesar 1,698 J.mm2. Hasil uji kekerasan tertingg diperoleh pada variasi arus 140 Ampere yaitu sebesar 355,338 HVN. Struktur mikro pada daerah las memiliki ukuran buturan yang semakin besar dan struktur perlit yang semakin banyak untuk variasi arus 140 Ampere."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
620 JIA 9;2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Humiras Hardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugimin
"Peninjauan kembali korelasi struktur mikro dcngan sifat mekanis deposit las pada penelitian inj dilakukan dengan pendekatan cmpins. Dengan membandingkan penghitungan sifat mekanis secara empiris dan aktual dapat dicari parameter yang menyebabkan tenjadinya pcnyirnpangan harga sifat mekanis. Deposit las dihasilkan dari proses pengelasan busur listrik elelctroda terbunglcus (SMAW) dengan mcnggunakan elektroda AWS E60l3 yang herdianmter 4 mm dan arus \as sebesar 140, 155, dan 170 A. Proses pengelasan yang dilakukan adalah bertingkat (multipass) dengan sambungan berbentuk V-tunggal. Data penelitian menunjukkan bahwa pada pemalcaian arus las yang rendah menghasilkan ukuran butir ferit yang halus dengan kadar mangan dan silikon yang cukup tinggi. Ukuran butir ferit dan kadar mangan serta silikon merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan kekuatan mekanis deposit las."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Rivaldo
"Friction Stir Welding (FSW) merupakan teknologi pengelasan solid-state yang menggunakan prinsip gesekan tanpa mencairkan material, sehingga lebih hemat energi dan ramah lingkungan karena tidak memerlukan consumable part. Teknologi ini memiliki potensi besar dalam industri transportasi seperti otomotif dan dirgantara karena efisiensi dan hemat energinya. Namun, tantangan utama FSW adalah cacat pengelasan seperti tunnel defect, yaitu rongga yang terbentuk dalam sambungan akibat parameter atau geometri tool yang tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variasi kecepatan translasi (traverse speed) dan geometri tool terhadap kualitas sambungan pada material aluminium AA7075 dengan ketebalan 6 mm khususnya untuk mengurangi tunnel defect. Kecepatan putar dijaga konstan pada 1400 RPM, dengan kecepatan translasi 10, 12, dan 15 mm/min, serta tiga geometri tool berbeda pada shoulder end surface: rata, cekung, dan cembung. Setelah pengelasan, dilakukan pengujian tensile strength sebanyak 5 kali repetisi, uji kekerasan, dan analisis struktur makro. Hasil penelitian berhasil menunjukkan bahwa geometri tool memengaruhi terjadinya tunnel defect. Tool dengan shoulder cekung menghasilkan ukuran tunnel defect paling kecil dibandingkan tool rata, sementara tool rata menghasilkan tunnel defect lebih kecil dibandingkan tool cembung. Tool cekung juga memberikan nilai Ultimate Tensile Strength (UTS) tertinggi, menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas sambungan.

Friction Stir Welding (FSW) is a solid-state welding technology that operates based on the principle of friction without melting the material, thereby offering greater energy efficiency and environmental sustainability due to the absence of consumable parts. This technology holds significant potential in transportation industries such as automotive and aerospace, owing to its efficiency and energy-saving characteristics. However, one of the primary challenges associated with FSW is the occurrence of welding defects, particularly tunnel defects, which are voids formed within the weld due to inappropriate parameters or tool geometry. This research aims to examine the influence of traverse speed variations and tool geometry on the weld quality of AA7075 aluminum with a thickness of 6 mm, focusing specifically on mitigating tunnel defects. The rotational speed was maintained constant at 1400 RPM, with traverse speeds set at 10, 12, and 15 mm/min, and three different tool geometries for the shoulder end surface: flat, concave, and convex. Post welding evaluations included tensile strength testing conducted in five repetitions, hardness testing, and macrostructure analysis. The findings indicate that tool geometry has a substantial impact on the occurrence of tunnel defects. The concave shoulder tool produced the smallest tunnel defects compared to the flat tool, while the flat tool yielded smaller defects than the convex tool. Furthermore, the concave shoulder tool demonstrated the highest Ultimate Tensile Strength (UTS), underscoring its effectiveness in enhancing weld quality. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqo Anwarie
"Studi ini membandingkan hasil pengelasan plat aluminium seri 5083 dengan ketebalan 6 mm menggunakan Friction Stir Welding (FSW) dengan variasi welding speed, yaitu 22, 29 dan 38 mm/menit dengan hasil pengelasan konvensional Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). Pengelasan FSW dilakukan dengan menggunakan mesin frais. Hasil FSW dan GTAW diidentifikasi menggunakan uji tarik, uji kekerasan, struktur mikro dan SEM-EDS. Dari identifikasi hasil analisa struktur mikro dan SEM-EDS menunjukkan terbentuknya presipitat Mg2Si dan alumina (Al2O3) yang menyebabkan naiknya nilai kekerasan pada daerah Lasan. Kemudian dari hasil pengujian struktur mikro diperoleh grain size hasil pengelasan FSW lebih kecil dari GTAW. Hal ini menyebabkan kekerasan hasil FSW lebih tinggi dibandingkan dengan GTAW. Berikutnya dari analisa struktur makro diperoleh bahwa semua hasil pengelasan FSW terdapat cacat incomplete fusion yang diakibatkan oleh kurang sempurna proses pengelasan. Hal ini mengakibatkan hasil pengujian tarik GTAW lebih baik dari FSW.

This study compares the results of welding 5083 series aluminum plate with a thickness of 6 mm using the Friction Stir Welding (FSW) with a variation of welding speed, namely 22, 29 and 38 mm / min with the results of conventional welding Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). FSW welding is done by using a milling machine. Results FSW and GTAW identified using tensile test, hardness test, microstructure and SEM-EDS. The identification results of the analysis of microstructure and SEM-EDS showed the formation of precipitates Mg2Si and alumina (Al2O3) which resulted in higher hardness values at weld zone. Then the microstructure of the test results obtained FSW welds grain size smaller than GTAW. It causes hardness of FSW results higher than the GTAW. The next of the macro structure analysis showed that all FSW welds are incomplete fusion defects caused by imperfect welding process. This resulted in GTAW tensile test results better than FSW."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Freenando Welly Moses
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketebalan lasan dan kekuatan tarik pada sambungan material AA1100 menggunakan teknik Resistance Spot Welding (RSW) dengan elektroda berbahan Cu dan CuCrZr. Parameter yang dianalisis meliputi radius hasil lasan, tebal lasan, dan kekuatan tarik sambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata radius hasil lasan menggunakan elektroda CuCrZr adalah 1,03 mm, dengan tebal lasan rata-rata 0,4 mm. Nilai tertinggi radius lasan adalah 1,11 mm pada spesimen II, sedangkan tebal lasan tertinggi adalah 0,78 mm pada spesimen V. Sebaliknya, elektroda Cu menghasilkan ratarata radius hasil lasan sebesar 1,35 mm dan tebal lasan rata-rata sebesar 1,35 mm. Radius lasan tertinggi tercatat sebesar 1,58 mm pada spesimen II, sedangkan tebal lasan tertinggi adalah 1,69 mm pada spesimen II. Untuk uji kekuatan tarik, Maximum Tensile Shear Load menggunakan elektroda CuCrZr terdapat pada spesimen V dengan nilai 12,37 N, sedangkan elektroda Cu menghasilkan kekuatan tarik tertinggi pada spesimen II sebesar 87,04 N. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis material elektroda memiliki pengaruh signifikan terhadap ketebalan lasan dan kekuatan tarik sambungan. Elektroda Cu menunjukkan performa yang lebih baik dalam menghantarkan arus, menghasilkan heat generation yang lebih optimal, memperbesar radius dan tebal lasan, serta meningkatkan kekuatan tarik sambungan lasan.

This study aims to compare the weld thickness and tensile strength of AA1100 material joints using the Resistance Spot Welding (RSW) technique with Cu and CuCrZr electrodes. The analyzed parameters include weld radius, weld thickness, and joint tensile strength. The results showed that the average weld radius using CuCrZr electrodes was 1,03 mm, with an average weld thickness of 0,4 mm. The highest weld radius was 1,11 mm on specimen II, while the highest weld thickness was 0,78 mm on specimen V. In contrast, Cu electrodes produced an average weld radius of 1,35 mm and an average weld thickness of 1,35 mm. The highest weld radius was 1,58 mm on specimen II, while the highest weld thickness was 1,69 mm on specimen II. Regarding tensile shear strength tests, the highest tensile load using CuCrZr electrodes was found in specimen V, with a value of 12,37 N, while Cu electrodes produced the highest tensile load on specimen II, with a value of 87,04 N. Based on these results, it can be concluded that the electrode material significantly affects weld thickness and tensile strength. Cu electrodes demonstrated superior current conductivity, resulting in more optimal heat generation, increasing weld nugget and thickness, and also ultimately improved tensile strength of the weld joint. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>