Ditemukan 97811 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37157
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Teuku Yuri M. Zagloel
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Syaefrudin
"Penelitian ini bertujuan akhir unruk meningkalkan penjadwalan pada proses pembuatan komponen moulding dengan menggunakan aturan prioritas pekerjaan (dispatching rules). Dalam hal ini, produk moulding merupakan produk make-lm order dalam bentuk batch yang diproduksi dengan tipe produksi job shop. Melalui amran priorilas pekeljaan ini dimaksudkan untuk menenmkan urulan pekeljaan yang harus dikexjakan pada masing-masing mesin yang diialui komponen tiap produk pada penjadwalannya. Metode penelitian yang digunakan lcbih bersifat kuantitatif yang dimulai dari pengumpulan data. Data yang diperoleh meialui data perusahaan berupa data waktu proses produksi (history record) selama bulan Juni 2004. Data produk tersebul kemudian diurulkan waktu proses tiap mesin berdasarkan aturan prioritas FCF S, SPT. EDD, dan LS. Dcngan lujuan untuk meminimall-can rata-rata keterlambatan, maka didapatkan aturan SPT sebagai aluran optimal berdasarkan urulan produk. Untuk mengevaluasi perbandingannya digunakan aturan FCFS yang biasa diglmakan oleh perusahaan. Dengan demikian diperoleh dua kriteria aruran prioritas uiama produk yaitu aturan FCF S dan aturan SPT. Kemudian komponen dalam satu produk diurutkan agar diketahui komponen mana yang harus diproses dahulu. Unruk kasus ini tidak di gunakan aturan FCF S dan EDD karena dalam saru produk mempunyai waklu kedatangan dan dm: dare yang sama. Dari aturan priontas ini terpilih aturan SPT yang menghasilkan rata-rata keterlambatan terkecil. Selanjumya aruran ini dikombinasikan kedalam aturan terhadap produk. maka diperoleh 2 aluran kombinasi amran FCFS-SPT dan SPT-SPT. Kombinasi SPT-SPT menghasilkan jumlah rata-rata waktu kcterlambalan terkecil. Hasil akhirnya adalah urutan pekerjaan SPT-SPT dengan alokasi kebutuhan waktu produksi pada liap mesin. Alokasi waktu ini kemudian dibuatkan penjadwalan melalui (ia/:lr-C/mrr. Dalam pembuatan Gantt-Chart, aturan prioritas utama yaitu pada mesin yang paling banyak penggunaannya sehingga proses berikutnya mengikuti berdasarkan peta proses operasi tetapi sedapar mungkin tetap diurutkan berdasarkan amran SPT sehingga didapatkan waktu penyclcsaian produk yang lebih pendek.
This research has final goal to get scheduling on moulding part making with hierarchy of dispatching rules. In this case, moulding is make-to-order product in batch system that produced on job shop. Hierarcy approaching has the purpose to decide the job sequencing of moulding part machining process on scheduling. The research method that is used, is more quantitative, begirming from data collection. Data research are obtained Hom company are production process time of product on luny 2004. Then process time on each machine are sequenced based on FCFS, SPT, EDD, LS priority rules. The objective function is minimized average lateness. So, SPT rules is the optimal solution for this case. For comparison evaluating, used FCFS rules that usually applied on fabrication. Thus, there are two main rules ciitetia, Lhese are FCF S and SPT. Afterwards, the parts construct a product are sequenced based on SPT and LS rules to show which one has to processed tirst. The FCFS and EDD rules are not used because in a product. starting time and due date are the same. It rules has chosen SPT rules which has a minimal lateness. Then, this rule will combine with priority rule of product. So it results two rules combination, FCFS-SPT and SPT-SPT. The SPT-SPT rule results the best lateness time. And the final result is job sequencing with SPT-SPT rule and production time needed on each machine. These sequencing needed times on machine are shown in Gantt-Chart as optimel scheduling. When Gantt-C hart making, the main priority rule is focused on the highest machine utility, that is C NC Mill, so that the next process will be based on Operation Process Chan (OPC) but it still based on SPT rule. And the last, it will be shown the optimal actual time of finishing process of product."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49880
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kotama Guritno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36386
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raeywegha W. Panguri
"Penelitian ini membahas masalah penjadwalan job shop pada suatu perusahaan. Pada sistem ini akan dihasilkan sejumlah produk dalam beberapa jenis dengan rute yang dapat berbeda satu sama lain. Penjadwalan produksi merupakan suatu permasalahan yang kompleks sehingga dibutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan solusi yang optimal untuk permasalah ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu algoritma Tabu Search. Fungsi tujuan dari permasalahan ini adalah meminimumkan total penalti keterlambatan.
Sebagai model job shop digunakan 7 jobs dengan total 219 komponen dan 6 mesin yang berbeda. Penjadwalan dengan metode algoritma Tabu Search memberikan solusi yang cepat. Hasil dari penjadwalan dapat menghemat 22.7% total biaya produksi, juga keterlamabatan mengalami perbaikan 31% terhadap jadwal solusi awal. Dengan demikian perusahaan bisa meningkatkan jumlah pesanan.
This study presents a job shop scheduling problem on a specific company. This research presents job shop scheduling at a company. This system yields large amount of different products with some different manufacture processes. Production scheduling is a complex problem so that appropriated method to produces the optimal solution of it is needed. Method of this research is using Tabu Search (TS) algorithm. The objective function in this problem is to minimize total penalty of tardiness. The model used 7 jobs, 219 parts and 6 different machines. Tabu Search (TS) algorithm method is used to solve the problem, which minimizes the total penalty of tardiness. Scheduling with TS algorithm provides a quick solution. The results save 22.7% of total production costs, and improve tardiness 31% compared to old scheduling. With the proposed method the company can increase the numbers of orders."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1828
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sri Subekti
"Rujukan pasien BPJS dari puskesmas ke rumah sakit di wilayah DKI Jakarta saat initelah menggunakan teknologi mutakhir berbasis internet dan dinamakan SistemPenjadwalan Rujukan Online SPRO . Sistem ini mencakup 1 informasi jadwalpelayanan dokter poliklinik di rumah sakit per tanggal, hari, jam. 2 manajemen jadwalpelayanan dokter yang tersedia dan yang sudah terjadwal. 3 reservasi / appointmentbooking pelayanan dokter poliklinik rumah sakit. 4 laporan-laporan berkaitan denganrujukan pasien. Studi yang merupakan studi kasus tentang pemanfaatan SPRO di RSUDPasar Minggu ini menganalisis data primer dari wawancara mendalam dengan informandan data sekunder berupa dokumen-dokumen laporan rujukan SPRO dan laporankunjungan di RSUD Pasar Minggu.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa elemen inputfaktor SDM memiliki kerja rangkap dan kurangnya pengetahuan tentang SPRO, SIRSyang belum terkoneksi dengan SPRO, serta belum adanya SOP. Elemen proses berupapemberian informasi dan sosialisasi di puskesmas berjalan tidak optimal, kuota rujukanSPRO rendah, tidak adanya reminding sistem di RSUD Pasar Minggu, tidakkonsistennya waktu pendaftaran pasien di RSUD Pasar Minggu, tidak adanyakomunikasi dan koordinasi dengan puskesmas perujuk, dan tidak optimalnyamonitoring dan evaluasi sistem. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan pemanfaatanrujukan SPRO menjadi rendah yaitu sebesar 21,61 . Saran untuk RSUD Pasar Mingguadalah pembuatan reminding sistem, pemisahan alur pasien SPRO dengan pasienumum, meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan puskesmas dan monitoringevaluasi.
Referral of BPJS patients from health center to public hospital in DKI region iscurrently implemented using internet based technology called the Online ReferralScheduling System SPRO . This system has advantages 1 Provide serviceschedule information of polyclinic doctor in hospital by date, day, and hour. 2 Service schedule management of the doctor and already scheduled. 3 Servicereservation or appointment booking of polyclinic doctor in hospital. 4 Reports whichrelate with patient referrals. This case study analyzed the utilization of SPRO in apublic hospital RSUD in Pasar Minggu using qualitative approach. Primary datawas collected using in depth interviews with informants and secondary data wascollected from documents of SPRO referral report and utilization in RSUD PasarMinggu. The study revealed that the challenges in input elements were work load ofstaffs, lack of knorwledge on SPRO, no bridging system to SPRO, no standarprocedure in place. Elements of the process were poor information anddissemination in Puskesmas, too small quota for SPRO patients set up by RSUDPasar Minggu, no reminding system, poor registration scheduling for patients inRSUD Pasar Minggu, no communication and coordination with Puskesmas and poormonitoring and evaluation. These factors have caused low utilization of SPRO 21,6 . The study suggested that hospital need to develop the reminding system,separate patient flows between SPRO and non SPRO, improve communication andcoordination with Puskesmas as well as monitoring evaluation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48534
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Riswan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36720
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dini Maghfirra
"Penelitian ini membahas masalah penjadwalan job shop. Pada sistem ini akan dilakukan kegiatan pemuatan barang ke dalam kontainer ekspor dimana waktu kedatangan dari kendaraan pembawa barangnya adalah bervariasi atau dinamis. Penjadwalan suatu kegiatan merupakan suatu permasalahan yang kompleks sehingga dibutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan solusi yang optimal untuk masalah ini. Metode penelitian yang digunakan adalah salah satu dari metode meta-heuristik, yaitu algoritma differential evolution (DE). Prinsip algoritma DE sesuai dengan analogi evolusi biologi, yaitu terdiri dari proses inisialisasi populasi, proses mutasi, proses pindah silang, dan proses seleksi. Algoritma ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu konsepnya sederhana, mudah diaplikasikan, cepat dalam menghasilkan solusi, dan tangguh. Fungsi tujuan dari permasalahan ini ialah meminimumkan total biaya keterlambatan seluruh job. Penjadwalan yang diperoleh melalui algoritma differential evolution pada proses kegiatan pemuatan barang ekspor di perusahaan third party logistics dengan studi kasus PT.X menghasilkan total biaya lembur seluruh job sebesar Rp.8.244.000. Jadi, usulan jadwal menghasilkan penurunan total biaya keterlambatan sebesar 9% dibandingkan jadwal perusahaan.
This research presents job shop scheduling. This system will imply for stuffing activity where the arrival time of truck is dynamic. Production scheduling is a complex problem so that appropriated method to produces the optimal solution of it is needed. Method of this research is one of metaheuristic algorithms, differential evolution (DE) algorithm. The principle of DE algorithm is based on analogy of biological evolution that consists of population initiation process, mutation process, crossover process, and selection process. This algorithm has some strengths because of its simply structure, ease to use, speed, and robustness. The objective function in this problem is to minimize total of tardiness costs of all jobs. The schedule that is obtained from differential evolution algorithm produces in stuffing process of PT. X as a Third Party Logistics company, the total of overtime costs are 8.244.000 rupiah, Thus, new schedule produces reduction of total of tardiness costs about 9% compared with schedule of company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26174
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ikhwan Naufal Aljano
"Penjadwalan produksi yang baik adalah penjadwalan yang dapat membuat arus produksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, sehingga ketika penjadwalan dan perencanaan produksi yang kurang efektif diperbaiki dan dikembangkan sebaik mungkin, kelancaran produksi dan pemenuhan permintaan produksi juga akan berubah menjadi semakin baik. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis, perhitungan dan penentuan metode penjadwalan Job Shop Scheduling yang tepat antara LPT sebagai metode penjadwalan yang berlaku saat ini di perusahaan kemasan fleksibel di Cikarang, SPT, FCFS, EDD atau Johnson's Method serta melakukan perbaikan SOP penjadwalan produksi yang berlaku menjadi SOP penjadwalan rekomendasi yang disesuaikan dengan metode penjadwalan produksi yang baru. Hasil yang didapat adalah metode prioritas pengurutan menggunakan SPT lebih baik dibandingkan metode LPT sebagai metode yang berlaku di perusahaan saat ini, EDD, FCFS, dan Johnson's Method. Implementasi dari perubahan metode dari LPT menjadi SPT dapat dilakukan dengan cara merubah SOP penjadwalan yang berlaku menjadi SOP perusahaan rekomendasi.
Good production schedule is the one that can make the product flow run smoothly and on time, so when we improved and developed the scheduling and production planning's problem as good as possible, it can improve the good production flow and the order fulfilment. The purpose of this research is to do an analysis, calculation and determine the right Job Shop Scheduling Method between LPT (as an existing scheduling method on flexible packaging company at Cikarang), SPT, FCFS, EDD, or Johnson's Method, and also to make an improvement from the production scheduling operational procedure that applies on this company into recommendation scheduling operational procedure which has been adapted to the new production scheduling method. The result that we obtained is priority sequencing method using SPT works better compared to the LPT method (the existing method), EDD, FCFS, and Johnson's Method. The implementation of changing LPT method to SPT method could be done by changing the production scheduling operational procedure that applies on this company into the scheduling operational procedure that has been recommend."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ibni Ikhsan Ramadhiansyah
"Penelitian ini membahas masalah penjadwalan job shop pada sebuah perusahaan yang memproduksi produk stamping. Permasalahan yang terjadi adalah tingginya angka keterlambatan pemenuhan pesanan atau rendahnya performa on-time delivery. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah meminimumkan jumlah keterlambatan dari setiap job. Penjadwalan produksi pada sistem produksi job shop merupakan salah satu permasalahan yang kompleks sehingga dibutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan solusi yang optimal untuk masalah ini. Metode penelitian ini menggunakan algoritma tabu search. Tabu search menggunakan tabu list dan iterasi pada solusi tetangga untuk mencegah terjebak pada optimal lokal. Penelitian ini menjadwalkan 21 produk yang terbagi menjadi 208 job yang diproses di 16 mesin dengan spesifikasinya mesin yang berbeda-beda. Model penjadwalan ini menghasilkan jumlah keterlambatan sebesar 23 job yang sebelumnya 96 job, atau dengan kata lain terjadi penurunan jumlah keterlambatan sebesar 76,04 . Selain itu, rata-rata waktu tunggu proses barang setengah jadi juga mengalami penurunan sebesar 29,8
This research presents job shop scheduling at a company that produce stamping product. The problem that happened here is high number of tardiness or low on time delivery performance. Therefore, the objective of this research is to minimize number of tardiness. Job shop scheduling is a complex problem so that need appropriated method to produce the optimal solution for this problem. This research using tabu search algorithm method. Tabu search uses tabu list and iterations in neigborhood solution to prevent getting stuck on a local optimum. This research schedules 21 products which divided into 208 jobs which processed on 16 machines with different spesifications. This model produces the output has 23 jobs tardiness which before has 96 jobs, means that number of tardiness reduces of 76,04 . In addtion, average waiting time of work in process also reduces 29,8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67082
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library