Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110254 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Adian K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo T. Bintoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Arlys Anwar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surbakti, Ronald Nugroho
"Syngas yang dihasilkan bahan bakar batu bara melalui gasifikasi unit dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar pada mesin generator set diesel, namun masih memanfaatkan sejumlah bahan bakar diesel sebagai igniter kompresinya. Dalam pemanfaatan syngas tersebut diperlukan suatu modifikasi terhadap saluran masuk syngas. Saluran masuk syngas diaplikasikan melalui saluran masuk udara yang sekaligus menjadi tempat pencampuran antara syngas dan udara tersebut (mixture valve) sebelum masuk ke dalam mesin. Mesin dengan dua bahan bakar yang berbeda tersebut disebut juga Dual - Fuel Engine. Karakteristik mesin dual fuel ini bergantung pada komposisi yang juga merupakan kualitas bahan bakar yang masuk. Dalam pencampuran kedua bahan bakar tersebut, perbandingan Hydrogen (H2) dan Carbon Monoxide (CO) pada control volume tertentu bervariasi terhadap nilai kalornya sehingga dalam perancangannya memerlukan perhitungan alternatif laju aliran bahan bakar syngas menurut nilai kalornya dengan efisiensi thermal yang dimiliki mesin.

Syngas that is produced by coal fuel through gasification unit used as a substitution fuel in a diesel engine generator set, but it still takes smaller amount of diesel fuel as the Compression Igniter. In using of two kind of those fuels, modification is needed at the intake of the engine. By applying the syngas inlet to the intake as well as a place of mixture happened between the air and the syngas (mixture valve) before get into the engine. The engine with those two different fuels is called Dual - Fuel Engine. Characteristics of dual fuel engines depend on composition or quality of the syngas. Syngas composition ratio between Hydrogen (H2) and Carbon Monoxide (CO) at certain volume control have many varies so it requires an alternative calculation of the syngas flow rate according to the heating value of the syngas with thermal efficiency of the engine which also influential factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid Munar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Danardono Agus Sumarsono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Kunto Dewoto Aji
"Pada motor diesel hal yang sangat diharapkan adalah kinerja yang baik. Kondisi yang ada sekarang, Motor Diesel memiliki kinerja yang masih dibawah motor bakar lainnya, walupun tingkat kehematan bahan bakar tidak diragukan. Untuk meningkatkan kinerja Motor Diesel dapat menggunakan Turbojet Accelerator yang dipasang sebelum ruang pembakaran. Alat ini mampu untuk membuat peningkatan energi kinetik dan efek udara berputar sehingga udara yang masuk ke ruang bakar akan lebih cepat dan mudah untuk bercampur dengan bahan bakar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Mesin Diesel type SD22 di Laboratorium Termodinamika Jurusan Mesin FTUI, diperoleh data bahwa jika dibandingkan dengan kondisi mesin diesel standar maka penggunaan Turbojet Accelerator yang dipasang pada lokasi di dekat penyaring udara akan meningkatkan nilai rata-rata dari torsi sebesar 11%, daya sebesar 8%, konsumsi bahan bakar sebesar 5%, konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 1%, tekanan efektif rata-rata sebesar 11%, efisiensi volumetris sebesar 0,25% dan efisiensi termal sebesar 2%. Sedangkan nilai rata-rata dari efisiensi mekanis turun sampai 11% . Pada pemasangan di dekat intake manifold terjadi peningkatan dari nilai rata-rata torsi sampai 7%, daya sebesar 4%, tekanan efektif rata-rata sebesar 7%, efisiensi termal sebesar 6%. Penurunan terjadi pada nilai rata-rata konsumsi bahan bakar sebesar 3%, konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 4%, efisiensi mekanik sebesar 0,1%, efisiensi volumetris sebesar 0,18%. Peningkatan kinerja berdasarkan nilai maksimurn, yang paling balk ada pada peletakan lokasi kedua, yaitu : nilai maksimum torsi meningkat sampai 12%, daya sebesar 21%, tekanan efektif rata-rata sebesar 12%, dan efisiensi termal sebesar 6%. Sedangkan penurunan terjadi pada nilai minimum konsumsi bahan bakar spesitik sebesar 6%, efisiensi mekanis maksimum sebesar 4%, dan efisiensi volumetrik maksimun sebesar 2%. Berdasarkan hal - hal tersebut maka pemasangan Turbojet Accelerator yang paling baik adalah pada lokasi di dekat intake manifold. Sedangkan penggunaan Turbojet Accelerator secara umum yang paling baik terjadi pada putaran mesin diatas 1500 rpm.

In Diesel Engine, one of many factor has being hoped by consumer is a good performance. Now, Diesel engine has good value of fuel consumption level but it has condition of performance under the other intrenal combustion engine. To enhanced the performance of Diesel engine can use Turbojet Accelerator at location before combustion chamber. Turbojet Accelerator can increase the kinetics energy and swrilling effect for air, so it will flow to cylinder over fast and over easy to mixing with fuel. Base the experiment at Diesel engine type SD-22 in Laboratorium Thermodynamic at Mechanical Engineering Department in Univesity of Indonesia, we can see about using Turbojet Accelerator at after air filter being compared with Diesel engine in standard condition will increase average value of torque until 11%, power until 8%, fuel consumption until 5%, spesific fuel consumption until 1%, Break mean ejective pressure until 11%, volumetric efficiencyuntil 0.25%, and thermal eficiency until 2%. Mainwhile, average value of mekanic eficiency decrease until 11%. For using Turbojet Accelerator at near intake manifold will increase avearge value of torque until 7%. power until 4%, break mean effective pressure until 7%, and thermal efficiency until 6%. Mainwhile, average value of fuel consuption until 3%, spesific fuel consumption until 4%, mechanic efficiency until 0.1%. and volumetric efficiency until 0.18%. Turbojet accelerator at location near intake manifold can also increase the best of maximum value of torque until 12%, power until 21%, break mean effective pressure until 12%, and thermal efficiency until 6%. Mainwhile, maximum value of brake spesific fuel consumption decrease until 6%, mechanic efficiency until 4%, and volumetric efficiency until 2%. Base that condition, the best using of turbojet accelerator at location at near intake manifold. And for the best condition, so Turbojet Accelerator must operate at over 1500 rpm value of engine rotating."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ihsan Fuad Raksanagara
"Kinerja sebuah motor diesel ditentukan oleh cukup banyak hal, Salah satunya adalah tekanan pasokan udara (boost pressure). Kenaikan tekanan ini akan diikuti oleh kenaikan daya yang dihasilkan oleh sebuah motor diesel. Bagaimanakah caranya untuk mendapatkan kenaikan tekanan tersebut? Turbocharger adalah salah satu jawaban untuk memenuhi kebutuhan ini. Dari cara kerjanya yang mendorong pasokan udara masuk dengan memanfaatkan sumber tenaga gas buang (exhaust gas), menjadikan turbocharger suatu komponen penambah daya yang seolah-olah bebas dari konsumsi daya, karena tidak mengganggu daya yang clihasilkan motor diesel itu Sendiri. Namun demikian dalam menentukan turbocharger yang dapat digunakan pada suatu motor diesel tentu tidak sembarangan. Dari prosedur-prosedur yang telah ada untuk menentukan pemilihan turbocharger kita akan melihat tipe turbocharger yang bagaimana yang sesuai untuk digunakan pada motor diesel Cummins 6B5.9C Serta menguji motor tersebut dengan menggunakan turbocharger dan melihat perubahan kinerja yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadi
"Mesin diesel IDI berbahan bakar ganda (dual fueled) adalah mesin diesel IDI dengan menggunakan bahan bakar CNG dan solar. Pada sistem dual fueled ini, campuran udara dan CNG sebagai gas karburasi masuk ke dalam intake manifold, kemudian bahan bakar solar disemprotkan ke dalam campuran udara dan CNG kompresi untuk memulai pembakaran. Sistem ini relatif sederhana, hanya menambahkan mixer di saluran masuk (intake manifold). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi/gambaran proses pembakaran yang terjadi pada mesin diesel IDI dual fueled melalui studi emisi smoke dan heat release.
Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan pada Engine Test Cell I dengan mesin riset hydra 450 cc di BTMP-BPPT Serpong. Pengujian dilakukan pada putaran 1000, 1500, 2000, 2500 dan 3000 rpm dengan komposisi bahan bakar 100% solar, % CNG rendah dan % CNG tinggi. Data yang diambil adalah tekanan silinder, daya dan emisi gas buang.
Daya yang dihasi.kan oleh dual fueled lebih tinggi dibandingkan dengan 100% solar dan emisi smoke basil pembakarannya lebih rendah. Phase pembakaran late combustion dual fueled pada putaran dibawah 2500 rpm mempunyai durasi pembakaran yang panjang, Emisi smoke dual fueled putaran mesin dibawah 2500 rpm lebih rendah dibanding dengan 100% solar. Total heat release dual fueled putaran mesin diatas 1000 rpm mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan 100% solar. Pembakaran dual fueled didominasi oleh phase late combustion, sedangkan phase premixed combustion cenderung cepat. Pada phase mixing controlled combustion, mesin diesel IDI dual fueled ini berlangsung sangat cepat/pendek bila dibandingkan dengan 100% solar.

Dual fueled ID1 diesel engine is IDI diesel engine operated with CNG and diesel fuel. In this dual fueled system, the mixture of air and CNG as carburetting gas flow into the intake manifold, then the diesel fuel is sprayed into the mixture of compressed air and CNG to ignite the fire. This system is relatively simple, only by adding the mixer in the intake manifold. The purpose of this research is to collect the information about the ignition process in dual-fueled IDI diesel engines by studying the emission of smoke and heat release.
In this research, the test is conducted on Engine Test Cell I with test engine hydra 450 cc at the BTMP-BPPT at Serpong. The test were carried out at 1000, 1500, 2000, 2500 and 3000 RPM using fuel composition of 100% diesel fuel, with low percentage and with high percentage of CNG. Data collected are pressure of the cylinder, and energy and emission of the exhaust.
The energy created by dual fueled is higher than that of 100% diesel fuel and smoke emission of the combustion is fewer. Firing phase of late combustion dual fueled at less than 2500 RPM has a longer duration, dual-fueled smoke emission at less than 2500 RPM is fewer than that of 100% diesel fuel. Total heat release of dual fueled engine run at more than 1000 RPM is lower than 100% diesel fueL The combustion of dual fueled is dominated by late combustion phase, while premixed combustion phase is most likely fast. At mixing controlled combustion phase, this dual fueled IDI diesel engine went on very quick/short compared to that with 100% diesel fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>