Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109337 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jani Mediawati Sasanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudha Nandi Pradipta
"Kota-kota besar di Indonesia, terutama di Jabotabek cenderung mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini semakin membuat lahan untuk transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV semakin terbatas, bahkan saat di Jakarta tidak diperbolehkan lagi membangun SUTT. Hal ini dapat diatasi dengan membangun Saluran kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150kV. Di sisi lain, terdapat instalasi eksisting di bawah tanah sehingga penggelaran SKTT harus disesuaikan pada suatu kedalaman, agar tidak saling bersinggungan dengan instalasi tersebut.
Kajian ini membahas hubungan kuat hantar arus (KHA) SKTT 150 kV terhadap penggelaran pada kedalaman 1-10 meter dengan referensi KHA pada permukaan tanah (0 meter) dengan menggunakan metode analisis statistik, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate Return) dan PBP (Payback Period) pada data yang diperoleh dari spesifikasi pabrikan, beberapa kontrak konstruksi, dan persetujuan gambar konstruksi.
Hasil dari penelitian ini, yakni dengan asumsi pada operasi 1 sirkit kabel trefoil dengan panjang sirkit 5,022 km di dalam tanah dengan resistivitas termal ρT = 1 K.m/W (sesuai menurut kondisi garansi pabrikan), dalam periode ekonomis 40 tahun menunjukkan bahwa dengan ANOVA (menggunakan tingkat nyata/taraf signifikansi α = 5%), tidak terdapat perbedaan signifikan ratarata kuat hantar arus (KHA) terhadap setiap level kedalaman penggelaran pada 3 kabel uji pada setiap kelompok dimensi kabel (1000mm2 dan 2000 mm2). Namun, terdapat perbedaan signifikan rata-rata selisih nilai KHA di setiap level kedalaman tanah terhadap KHA di permukaan tanah pada kabel uji 1000mm2, walaupun tidak terdapat perbedaan signifikan rata-rata persentase KHA kabel di setiap level kedalaman terhadap KHA di permukaan tanah untuk seluruh kabel uji.
Secara keekonomian, dari level kedalaman 1-10 meter diperoleh estimasi NPV berkisar dari Rp 768 milyar sampai dengan Rp 534 milyar untuk kabel uji 2000mm2 dan berkisar dari Rp 574 milyar sampai dengan Rp 410 milyar untuk kabel uji 1000mm2. Terlihat bahwa kedalaman penggelaran berpengaruh lebih signifikan terhadap NPV kabel 2000mm2 daripada NPV kabel 1000mm2. IRR cenderung tidak berbeda untuk seluruh kabel uji, yakni antar 23% sampai dengan 18% (masih di atas MARR yang ditentukan, yakni 5,27%) sehingga investasi dalam kondisi ini masih dapat dinyatakan layak. PBP untuk seluruh kabel uji cenderung tidak berbeda, yakni 5 tahun untuk kedalaman 1-3 meter, dan 6 tahun untuk kedalaman 4-10 meter. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai karakteristik umum teknis dan ekonomis untuk mendukung perencanaan umum jangka panjang instalasi SKTT 150 kV menggunakan kabel 1000mm2 dan 2000mm2 di area Jabodetabek.

In Indonesia big cities, especially in Jabodetabek region, it tends has high-density of population. This affects on lack of land availability for 150 kV over-head line (OHL) transmission, even there is unavailability to erect OHL circuit in Jakarta due to the local government regulation. To overcome this, underground cable (UGC) transmission could be a solution. However, there are existing installations laid on the ground, consequently, UGC as the later installation one should be adjusted on the safe burial depth to avoid collision with the existing installations.
This paper discusses on relation of ampacity (current carrying capacity) of 150 kV High-Voltage UGC transmission at different common cable cross-section sizes applied in Jabodetabek region to its laying at 1 to 10 meter-depth referring to the ampacity value at the land surface laying (0 meter-depth) using statistics, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate Return) and PBP (Payback Period) analyses by data from cable manufacturer specifications, construction contracts, and approval drawings.
This results that presumed on 1 circuit (cct) operation of 5,022 km cable in buried soil with the thermal resistivity ρT = 1 K.m/W , within 40 years at the manufacturer guarantee conditions showed that by ANOVA (using significance level, α = 5%) there is no significance of current carrying capacity (CCC) average against each of depth of burial among 3 cable tests of each dimension. However, there is a significant difference of on-buried to on-surface absolute Ampere value among 1000mm2-cable samples, even though the percentage of on-buried CCC differences against on-surface CCC value is relatively similar.
In economics, the NPV of are ranged from Rp 768 billions to Rp 534 billions for 2000mm2-cable and from Rp574 billions to Rp 410 billions for 1000mm2-cable. From those ranges, it shows that depth of burial affects more significant to the 2000mm2 cable NPV than that is 1000mm2 ones. The IRR tends to be typical for whole of the cable samples which is ranged from 23% to 18% (above determined MARR 5.27%) which means that an investment is still feasible on this condition. The PBP is also typical, which is 5 years for 1 to 3 meters depth of burial and 6 years for 4 to 10 meters depth. This may be used as a general technical and economical characteristics of UGC 1000mm2 and 2000mm2 installations in Jabodetabek region in order to support plan and/or to build government policies regarding its long-term installation planning.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiloughby, David A.,
New York: McGraw-Hill, 2002
621.867 2 WIL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raswari
Jakarta: UI-Press, 1986
621.867 2 RAS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Toronto: Pergamon Press, 1980
621.867 2 PRO p (1);621.867 2 PRO p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aggie Farkhantiansyah
"Jakarta, kota metropolitan dengan kepadatan 16.158 orang per km² (BPS, 2022), membutuhkan solusi transportasi yang efisien seperti Mass Rapid Transit (MRT) berbasis rel. MRT dinilai aman, nyaman, ramah lingkungan, dan tepat waktu. Pembangunan stasiun kereta bawah tanah yang baru dimulai di Indonesia memerlukan dinding diafragma (D-wall) sebagai struktur penahan tanah. Proses desain dan konstruksi D-wall ini membutuhkan insinyur dengan etika dan profesionalisme tinggi untuk mengatasi tantangan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tahapan dan tantangan desain serta konstruksi dinding diafragma stasiun bawah tanah, dan mengkaji penerapan K3, kode etik, serta etika profesi insinyur dalam proses tersebut. Hasil penelitian diharapkan memberikan wawasan mendalam mengenai kompleksitas pembangunan D-wall pada proyek MRT Jakarta Fase 2 dan menekankan pentingnya etika profesi serta standar K3 dalam industri konstruksi. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada peningkatan kualitas desain dan konstruksi infrastruktur transportasi bawah tanah di Indonesia.

Jakarta, a metropolitan city with a population density of 16,158 people per km² (BPS, 2022), requires efficient transportation solutions such as Mass Rapid Transit (MRT) based on railways. MRT is considered safe, comfortable, environmentally friendly, and punctual. The construction of underground train stations, newly initiated in Indonesia, necessitates the use of diaphragm walls (D-walls) as soil retaining structures. The design and construction process of these D-walls require engineers with high ethics and professionalism to address the existing challenges. This study aims to understand the stages and challenges of designing and constructing diaphragm walls for underground train stations, and to examine the implementation of occupational safety and health (K3), ethical codes, and professional ethics among engineers in this process. The research results are expected to provide in-depth insights into the complexity of D-wall construction in the MRT Jakarta Phase 2 project and emphasize the importance of professional ethics and K3 standards in the construction industry. Thus, this research contributes to improving the quality of design and construction of underground transportation infrastructure in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Rayner Andreas
"Peningkatan emisi karbon oleh sektor transportasi berkorelasi dengan peningkatan jumlah kendaraan di Indonesia khususnya kendaraan dengan mesin pembakaran dalam yang mencapai minimal 30% dari total emisi karbon nasional. Emisi karbon menyebabkan kerusakan lingkungan, mendorong pemerintah Indonesia untuk menerapkan kebijakan emisi karbon pada kendaraan ICE, dan adopsi kendaraan berbasis listrik. Namun, tingkat adopsi pelanggan masih terbatas, antara lain karena terbatasnya pilihan produk kendaraan listrik di Indonesia dan harga satuan yang masih relatif mahal. Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi desain kendaraan listrik dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan desain produk yang paling diminati dan paling mungkin untuk direalisasikan oleh industri terkait. Untuk tujuan ini, integrasi metode conjoint analysis (berdasarkan model kombinasi penuh) dan penerapan fungsi kualitas sadar lingkungan (QFD) dilakukan, membantu dalam menghubungkan aspek pelanggan dengan aspek teknis di industri otomotif. Penelitian dilakukan dengan menggali sembilan atribut dan 30 level variasi desain produk yang meliputi aspek performa, teknologi, dan pelayanan kendaraan listrik seperti daya dan torsi maksimum; jangkauan maksimum; model kendaraan; kapasitas baterai; kecepatan pengisian baterai; umur baterai yang diharapkan; fitur teknologi dan harga kendaraan. Didapatkan 32 variasi desain yang menggabungkan sembilan atribut dan 30 level desain produk. Melalui metode penerapan fungsi kualitas sadar lingkungan (ECQFD), desain produk yang diperoleh diwujudkan sebagai strategi produksi untuk mendapatkan desain kendaraan listrik yang paling sesuai dengan preferensi pelanggan.

The increase in carbon emissions by the transportation sector is correlated with the rise in the number of vehicles in Indonesia, especially vehicles with internal combustion engines which reaches at least 30% of the total national carbon emissions. Carbon emissions cause environmental damage, prompting the Indonesian government to implement a carbon emission policy on ICE vehicles, and the adoption of electric-based vehicle. However, the customers' adoption rate is still limited, partly due to the limited choice of electric vehicles products in Indonesia and unit prices, which are still relatively expensive. This paper intends to explore the design of electric vehicles by paying attention to customer needs to obtain product designs that are most in-demand and most likely to be realized by the related industry. For this purpose, the integration of conjoint analysis (based on full combination model) and environmentally conscious quality function deployment (QFD) methods is carried out, helpful in connecting customer aspects with technical aspects in the automotive industry. The research was conducted by exploring nine attributes and 30 levels of product design variations covering performance, technology, and service aspects of electric vehicle such as maximum power and torque; maximum range; vehicle model; battery capacity; battery charging speed; expected battery life; technology features and vehicle price. 32 design variation obtained which combining nine attributes and 30 product design level. Through environmentally conscious quality function deployment (ECQFD) method, the product design obtained is realized as a production strategy to obtain an electric vehicle design that best suits customers' preferences"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Adinegoro
"ABSTRAK
Sudah tidak dapat disangkal bahwa kondisi iklim dunia sedang mengalami penurunan kualitas yang cukup signifikan dimana kondisi udara di sekitar tempat tinggal kita termasuk Jakarta, sudah tidak layak dimana terdapat banyak Parcticulate Matter 2.5 yang berbahaya, dalam udara yang kita hirup sehari-hari. Tidak hanya kondisi udara, tingginya kebutuhan olahan minyak bumi seperti bensin dan solar menyebabkan Indonesia harus melakukan impor dimana pada 2018 terdapat sebanyak 393.000 barel per hari. Tentu anggaran yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan bbm tersebut tidaklah sedikit, dan tidak akan berkurang untuk beberapa tahun ke depan mengingat stok minyak bumi Indonesia pun mengalami penurunan. Berdasarkan permasalahan tersebut, Universitas Indonesia berkomitmen untuk membangun suatu moda trasportasi yang ramah lingkungan. Lahirlah bus listrik milik Universitas Indonesia yang memiliki prime mover berupa motor induksi 3 fasa. Penulis melakukan penelitian untuk membuat rancangan motor listrik yang digunakan pada bus tersebut, sehingga motor tersebut dapat menghasilkan performa sesuai dengan spesifikasi perancangan yaitu 100 kw dimana nantinya sebanyak tiga buah motor akan digabungkan untuk menghasilkan daya sebesar 300 kw dengan torsi 1200 Nm. Penelitian ini berfokus pada konstruksi motor, serta pemilihan material dimana material yang digunakan adalah material yang ada di Indonesia sehingga seluruh komponen motor tersebut merupakan asli buatan Indonesia, dengan kualitas serta spesifikasi yang terbaik. Rancangan ini telah berhasil dibuat dengan berat 371,91 kg dan diameter sebesar 630 mm serta panjang sebesar 350 mm. Hasil penilitian ini diharapkan mampu mengelektrifikasi bus kuning yang ada di Universitas Indonesia.

ABSTRACT
It is undeniable that the world's climate conditions are experiencing a significant quality decrease where the air around our homes, including Jakarta, are not feasible anymore where there are a lot of dangerous Parcticulate Matter 2.5 in the air that we breathe everyday. Not only the air condition, the high demand for processed petroleum such as gasoline and diesel causes Indonesia to import where in 2018 there are 393,000 imported barrels per day. Of course, the budget spent to meet the fuel needs is not small, and will not decrease for the next few years, given that Indonesia's petroleum stock has also decreased. Based on these problems, Universitas Indonesia is committed to build an environmentally friendly transportation, called Electric Bus. This Electric Bus has prime mover in the form of a 3 phase induction motor. Author on this thesis doing the research to build an electric motor design used on The Bus, so that the motor can produce performance in accordance to the design specifications that is 100 kW, where three motors will be combined to produce 300 kW of power with 1200 Nm of torque. This research focuses on motor construction, as well as the selection of materials where the material used is from Indonesia so that all components of the motor are originally made in Indonesia, with the best quality and specifications. This design has been successfully made with a weight of 371,91 kg, diameter of 630 mm, and width of 350 mm. The results of this research are expected to be able to electrify The Yellow Buses at Universitas Indonesia.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katri Yulianto
"Teknologi motor dengan permanen magnet semakin sering digunakan pada penggerak kendaraan listrik, hal ini dikarenakan motor dengan permanen magnet memiliki power density dan efisiensi yang lebih baik daripada motor induksi. Pada penelitian ini melakukan desain motor sinkron permanen magnet kapasitas 5 kw, sebagai penggerak pada sepeda motor listrik, dengan jenis internal rotor, tipe Interior Permanen Magnet Synchronous Motor (IPMSM). Magnet yang digunakan menggunakan jenis Neodymium Iron Boron (NdFeB). Motor didesain pada wilayah operasi kecepatan putar 1200-4000rpm, dengan target ideal torsi dari 40Nm saat kecepatan 1200rpm s.d 12Nm saat kecepatan 4000rpm. Desain awal dilakukan melalui perhitungan desain, dengan menyesuaikan parameter ketersedian komponen yang ada, dilanjutkan dengan membuat gambar desain 2D dimensi awal hasil perhitungan, kemudian diekspor ke software finite element motorsolve untuk dilakukan analisa kinerjanya. Dari simulasi kinerja telah didapatkan hasil desain yang mendekati spesifikasi desain. Desain motor menghasilkan keluaran daya sekitar 4.85 kW dengan torsi keluaran 38.63Nm pada kecepatan 1200 rpm, dan 9.68Nm pada kecepatan 4020 rpm, dengan efisiensi motor sebesar 94.2%. Dari prototipe yang dihasilkan terjadi perbedaan parameter hasil uji pada resistansi, Ld dan Lq, sehingga masih terdapat ketidaksesuaian pada prototipe dengan hasil simulasi.

Permanent magnet motor technology is increasingly being used in electric vehicle propulsion because permanent magnet motors have higher density and efficiency than induction motors. This research develops a permanent magnet synchronous motor with a capacity of 5 kw for use as a drive on an electric motorcycle, with an internal rotor type, Interior Permanent Magnet Synchronous Motor (IPMSM). The design uses Neodymium Iron Boron (NdFeB) Magnets. The motor is designed for speeds ranging from 1200 to 4000rpm, with an ideal target torque of 40Nm at 1200rpm and 12Nm at 4000rpm. The design is carried out by calculations, by adjusting the parameters of the availability of existing components, until the design dimensions are obtained, then create a 2D design drawing and export it to the finite element motorsolve software for performance analysis. The design results from the performance simulation are close to the design specifications. The motor design generates approximately 4.85 kW of power with an output torque of 38.63Nm at 1200 rpm and 9.68Nm at 4020 rpm and a motor efficiency of 94.2 percent. From the resulting prototype, there is a difference in the test results parameters of resistance, Ld and Lq."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adnan Sriyadi
"Energi sinar matahari sebagai sumber daya alam yang banyak terdapat di negara yang dilewati garis khatulistiwa contohnya seperti di Indonesia. Penggunaan energi matahari di Indonesia masih sangat sedikit sekali sehingga harus lebih banyak lagi pengunaanya mengingat makin menipisnya bahan bakar fossil. Nelayan adalah salah satu kelompok yang dapat memanfaatkan energi sinar matahari sebagai sumber listrik penggerak kapal. Saat ini pengunaan bahan bakar fossil masih jadi yang terbesar yang digunakan oleh para nelayan. Penelitian ini dilakukan untuk mendesain pengunaan panel surya sebagai sumber listrik pada kapal nelayan ukuran 5 GT. Energi matahari yang diserap oleh panel surya diubah menjadi energi listrik kemudian disimpan dalam baterai. Energi listrik yang disimpan dalam baterai akan diambil oleh motor listrik yang berfungsi menggerakan kapal

Solar energy as a source of natural resources are many in a country which passed by the equator such as Indonesia. Consumption this energy is still very few in Indonesia once so as to be more consumption remember the lack of fossil fuel. Fishers are one of a group which can use solar energy of a ship as a source electricity. Now, using of fuel fossil still so the largest used by the fishermen. This report is written to design using solar panel converted into electrical energy then stored in a battery. Kept in baterry of electricity to be taken by electric motor that serves moving ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>