Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Architrandi
"ABSTRAK
Proses pendidihan yang terjadi pada pemanas dengan cairan yang berada disekelilingnya merupakan salah satu fenomena peristiwa perpindahan kalor.
Mulai terjadinya daerah nukleat pada proses pendidihan ditandai dengan timbulnya gelembung-gelembung uap yang memperlihatkan perubahan fase dari cair ke uap. Pada daerah nukleat, beda temperatur yang dihasilkan kecil walaupun Huks kalor yang diberikan ke pemanas cukup besar. Hal inilah yang menjadikan daerah nuklieat penting sekali dalam berbagai aplikasi didalam bidang perpindahan kalor. Penelitian yang dilakukan disini mencoba untuk menganalisa proses yang terjadi di sekitar daerah nukleat, terutama pertumbuhan dan karakter gelembung yang timbul, dengan menggunakan air sebagai fluida kerja dan tembaga sebagai elemen pemanasnya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memparkenaikan. Serta menjelaskan suatu sistem peralatan untuk menampilkan citra pertumbuhan gelembung pada proses didih kolam sehingga analisa proses pendidihan dapat dilakukan dengan bantuan komputer.
Analisa dari penelitian ini dilakukan dengan mengamari urutan kejadian yang tercatat atau terekam dalam bentuk citra gelembung. Pengambilan citra serta pengolahannya dilakukan dengan bantuan multimedia antara lain kamera video, video recorder; video digitizer dan komputer. Dari analisa yang dilakukan, maka akan didapat hasil kualitatif mengenai hubungan antara pertumbuhan serta karakter gelembung yang timbul dengan laju perpindahan kalor dari pemanas ke cairan.

"
1996
S36355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sentot Novianto
"Kerusakan lingkungan hidup semakin menjadi issue penting dalam diskusi perubahan iklim di dunia. Penggunaan refrigeran natural pada saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai pengganti refrigeran yang sering merusak lingkungan hidup, baik dampak akan pemanasan global maupun penipisan lapisan ozon. Koefisien perpindahan kalor mengindikasikan banyaknya kalor yang dapat dipindahkan oleh alat penukar kalor. Salah satu penggunaan refrigeran dalam bidang engineering adalah aplikasinya pada alat penukar kalor atau heat exchanger. Desain heat exchanger berkembang dengan penggunaan heat exchanger dengan dimensi pipa yang makin kecil atau dikenal dengan kanal mikro.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perpindahan kalor dua fase didih nukleat dan pengembangan korelasi perpindahan kalor satu fase sebagai bagian kontribusi terjadinya perpindahan kalor aliran dua fase didih nukleat. Penelitian perpindahan kalor aliran didih dua fase pada kanal mikro bertujuan untuk mendapatkan karakteristik perpindahan kalor dua fase dengan menggunakan parameter fluks massa, bilangan Reynolds dua fase dan fluks kalor pada penelitian yang dilakukan.Metode penelitian menggunakan proses evaporasi pada pipa test section berdiameter 0.5 mm dan panjang 0.5 meter. Pengukuran temperatur pada dinding pipa serta pengukuran perbedaaan temperatur dengan menggunakan thermocouple type K. Parameter pengukuran divariasikan untuk mendapatkan data penelitian. Hasil dari penelitian antara lain adalah perpindahan kalor satu fase dipengaruhi oleh bilangan Reynolds. Semakin tinggi bilangan Reynolds maka perpindahan kalor satu fase akan semakin tinggi. Dari data penelitian perpindahan kalor satu fase dikembangkan korelasi baru untuk perpindahan kalor satu fase pada kanal mikro dengan basis perpindahan kalor dari Dittus-Boelter. Korelasi baru perpindahan kalor satu fase adalah 7.608 x 10-7 Re1.913 Pr0.4. Perbandingan data penelitian perpindahan kalor satu fase dengan persamaan baru perpindahan kalor satu fase mempunyai MRD = - 2.87 dan MAD = 30 . Perbandingan perpindahan kalor satu fase penelitian dengan korelasi peneliti yang sudah ada diperoleh MRD terendah dari peneliti Wang Peng 1994 sebesar ndash; 7 dan MRD tertinggi dari peneliti Dittus Boelther 1930 sebesar minus 70 . Karakterisasi aliran kalor dua fase didih nukleat pada kanal mikro dengan refrigeran natural R-290 sangat dipengaruhi oleh fluks kalor, bilangan Reynolds dua fase dan tegangan permukaan.

Environmental damage is increasingly becoming an important issue in climate change discussion in the world. The use of natural refrigerant at this time to be an alternative choice as a substitute for refrigerant that often damage the environment, both the impact of global warming and ozone layer depletion. The heat transfer coefficient indicates the amount of heat that can be transferred by a heat exchanger. One of the use of refrigerant in the field of engineering is the application on heat exchangers. The heat exchanger design develops with the use of heat exchangers with dimensions of smaller pipes known as microchannels.This study aims to examine the heat transfer of the two phases of boiling nucleate and the development of one phase heat transfer correlation as part of the contribution of the transfer of heat flow of the two phases of boiling nucleate. The research of two phase flow heat transfer on microchannel aims to obtain the characteristics of two-phase heat transfer by using mass flux parameters, two-phase phases of Reynolds and heat flux in the research conducted.The research method used the evaporation process in the test section pipe 0.5 mm in diameter and 0.5 meter of length. Measurement of temperature on pipe wall and measurement of temperature difference by using thermocouple type K. The measurement parameters are varied to obtain the research data. The results of the research include the one-phase heat transfer influenced by the Reynolds number. The higher the Reynolds number the single-phase heat transfer will be higher. From a single phase heat transfer research data was developed a new correlation for single-phase heat transfer on a microchannel based on heat transfer from Dittus-Boelter. The new correlation of one-phase heat transfer is 7.608 x 10-7 Re1.913 Pr0.4. Comparison of single phase heat transfer research data with new phase single phase heat transfer has MRD = - 2.87 and MAD = 30 . The comparison of single phase heat transfer of the research with the correlation of existing researchers was obtained by the lowest MRD of Wang Peng 1994 - 7 and the highest MRD from Dittus Boelther 1930 by minus 70 . Characterization of the heat transfer of nucleate boiling two-phase flow in the microchannel with natural refrigerant R-290 is strongly influenced by the heat flux, the two-phase Reynolds number and the surface tension."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2497
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristanto
"Gelembung adalah gas terperangkap dalam fluida yang salah satunya dihasilkan dengan menyuntikkan 'gas lieatau fluida melalui suatu nriiis (nossel) dan bergerak karena gaya apung (buoyancy). Bentuk gelembung berbeda-beda sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya Bentuk gelembung mempengaruhi bentuk lintasan dan kecepatan arah vertikalnya.
Gelembung berperan pada beberapa hal, yang walaupun terlihat jarang diperhntikan namun peranannya sangat signifikan dalam bidang-bidnng tertentu. Gelembung sangat diharapkan keberaclaannya pada pros-es~proses seperti pabrikasi bahan kimia, interaksi udara terhadap laut dan pencampuran gas dengan fluida.
Gaya apung dan tegangan permukaan merupakan faktor mama pembentuk gelembung. Keseimbangan dari kedua gaya inilah yang menyebabkan terbentuknya gelembung. Akibatnya, karena setiap fluida mempuuyai nilai tegangan permukaan yang berbeda, mal-ca gelernbung yang terbentuk untuk setiap Huidn yang berbeda tetapi dengan kondisi yang sama akan berbeda. Pada percobaan kali ini fluidanya adalah air dan gasnya adalah udara.
Pengambilan daia dilakukan pada parameter-parameter yang konstan, hanya debit aliran udara dan diameter nossel yang divariasikan. Laju aliran air pendorong udara diatur dengan pengatur aliran pada selang dan diukur oleh gelas ukur. Data yang didapat adalah gambar atau video pergerakan gelembung yang direkam dengan handycam. Setelah pengarnbilan data, hasilnya dianalisa menggunakan software image processing dan akan didapatkan gambaran fisik dari gelembung tersebut secara detiL seperti diameter, bentuk, kecepatan, proses pembentukannya, proses menghilangnya serta bentuk lintasan yang ditempuhnya.
Hasil yang didapat dari peroobaan adalah bahwa jika diameter nossei makin besar maka diameter gelembung yang terbentuk akan semakin besar pula. Debit aliran udara pembentuk gelembung tidak signitikan pengaruhnya terhadap diameter gelembung tetapi lebih condong kepada besar irekuensi gelembung (keseringan gelembung muncul per satuan waktu).

Bubble is gas snared in fluid which is one of them yielded by inseminating gas into a fluid or dilution through an or-#ice (nozzle) and make a move that caused by float force (buoyancy). Bubble form dwrent each other as according its characteristic. Bubbleform influence trajectory form and velocity of its vertical direction.
Bubble share at several things, what although seen seldom be paid attention but its role very significant in certain fields. The Bubble 's existence is very expected to processes like in chemical's fabrication. air interaction to sea and mating of gas with fluids.
Buoyancy and surface tension represent the main factor of bubbles former. The Balancing both of these forces cause to be formed of bubbles. As a result, because every fluid have dwrent value of surilce tension, hence formed bubble to each differentfluid but in same condition will be dWrent. At this attempt the fluid is water and the gas is air.
Intake of data done at constant parameter, only air stream debit and nozzle diameter which are variated The water 's flowrate that push the air arranged with stream regulator at hose and measured by measured tube. The accepted data are pictures or videos of bubbles movement, recorded by handycam. After intake of data, its result is analysed using image processing software and will be got image physical bubble in detail, such as diameter; shape, velocity, forming process, its disappearing process and also form of its trajecton.
Result of which is gotten from attempt are that if the nozzle diameter is bigger hence formed bubble diameter will be ever greater also. The debit of air flow of bubble former is not signyicant at influence to bubble diameter but it is more attend to bubble frequency (ojen bubble emerge per set of time).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iskandar
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Irwansyah
"Perkembangan teknologi elektronik menuju arah miniaturisasi dari komponen yang dihasilkan, membutuhkan metode yang sesuai untuk thermal management yang lebih baik. Metode penyerapan panas buang mikroprosesor yang sering ditemui masih memanfaatkan prinsip konduksi dan konveksi paksa atau alami yang masih berisfat satu fasa, metode ini tidak sesuai dengan mikroprosesor yang menghasilkan panas buang yang besar. Salah satu metode perpindahan kalor yang banyak digunakan untuk sistem pendingin pada peralatan mikroeletronik adalah didih kolam. Hal ini dikarenakan kemampuan memindahkan kalor yang tinggi dan proses ini tidak membutuhkan pompa untuk memindahkan fludia kerja. Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian didih kolam dengan permukaan pemanas media berpori sintered copper 300 μm dan 400 μm dan media berpori screen mesh stainless steel dan tembaga, dengan variasi fluida H2O, H2O-Al2O3 1%, 3% dan 5%. Pengujian didih kolam dengan media berpori sintered copper 400 μm menujukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan media berpori lainnya. Penggunaan H2O, H2O-Al2O3 5% menunjukkan performa yang cendrung menurun dibandingkan dengan fluida lainnya.

The development of electronic components such as microprocessor requires a better thermal management system to overcome the high heat flux produce by the component. The method to absorb the heat produce by the microprosessor is still use the conduction or either natural or free convection which still in a single phase heat transfer. One of heat transfer method that suitable for a high heat flux application is pool boiling which has a two order of magnitude higher than of a single phase heat transfer and does not require a pump to move the fluid. In this study has been conducted the pool boiling experiment with four different porous media surface which are sintered copper 300 μm and 400 μm, copper screen mesh and stainless steel screen mesh with four different fluid which are H2O-Al2O3 1%, 3% and 5%. The sintered copper 400 μm has shown a better heat transfer performance compared to the other porous media. The H2O, H2O-Al2O3 5% has shown a performance no better than H2O-Al2O3 1% and 3%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadi Kurnia
"ABSTRAK
Keburaman dan ketidakjelasan batas citra sangat mempengaruhi hasil pengamatan medic terutama untuk identifikasi penyakit. Karena itu meningkatkan kontras citra dan menajamkan batas citra merupakan suatu cara agar dapat memperoleh hasil citra rekonstruksi yang lebih baik.
Detektor edge detection dan filterisasi Gauss adalah salah satu cara untuk menambah pencahayaan pada citra dan meningkatkan ketajaman sisi citra. Dengan menggunakan transformasi wavelet proses manipulasi piksel-piksel citra tersebut menjadi cukup mudah untuk dilaksanakan.
Perhitungan nilai selisih citra dan perbandingan presentase citra dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh tingkat pencahayaan dari citra rekonstruksi. Semakin tinggi nilai selisih dan presentase maka semakin baik citra rekonstruksi.

ABSTRACT
Blurring image is a fundamental problem for mammogram images. In case this trouble always takes some difficulty for medical purposes. So, edge detection of images and increase their contrast is one way to solve this problem.
Edge detector and gaussian's filter are manipulated to enhance an original image. Some of manipulation of pixels can be easily done by wavelet transform to get reconstruction images. Difference analysis and percentage analysis are used to determine the criteria of resulting image.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiet Prihatmadji
"ABSTRAK
M1nyak d1 daerah Cepu telah d1ehsplo1tas1 seJah zaman
H1nd1a Belanda H1ngga saat 1n1, belum d1ketahu1 korelas1
antara mas1ng-mas1ng m1nyak dar1 berbaga1 lokas1 dan korelasl
antara m1nyak dengan batuan 1nduhnya Dalam rangha
stud1 ko1elas1, d1lakukan anal1s1s terhadap m1nyak dar1 sumur
Kawengan, Ledok, Nglobo, Semangg1, Juga anal1s1s batuan
sed1men formas1 Kawengan dan Tuban
Tahap awal untuk mengetahu1 korelas1 antara m1nyak dan
' hemungk1nan batuan 1nduhnya, d1lahukan stud1 hematangan
terhadap batuan sed1men dar1 formas1 Kawengan dan Tuban
yang mencakup kadar TOC, EOM dan anal1s1s p1rol1sls Sedangkan
stud1 korelasl d1dasarkan pada d1str1bus1 b1omarker
dar1 kelas 1sopreno1d dan n-alkana, yang mel1put1 d1str1-
bus1 n-alhana C15+' d1str1bUSl lSOprenold 1C15-1C20' perbandlngan
1sopreno1d terhadap f1tan, perba~d1ngan prlstan/fltan,
prlstan/nc17 dan n1la1 CPI Has1l anal1s1s TOC, EOM dan p1rol1s1s terhadap batuan
sed1men d1 kedalaman 1452-1454 m menunJukkan prospek yang
cukup ba1k sebaga1 batuan 1nduk
Anal1s1s kromatograf1 gas terhadap contoh m1nyak, memberlkan
1nd1kas1 bahwa m1nyak termasuk dalam hlas1f1has1
paraf1n1s Korelas1 antara m1nyak Kawengan, Nglobo, Ledok
dan Semangg1 menunJukkan sumu~ Semangg1 mempunya1 c1r1 mlnyak
yang agak berbeda Sedangkan horelas1 antara m1nyak
dengan batuan sed1men da~1 formas1 Tuban, menunJuhhan hemunghlnan
formas1 Tuban (1452-1560 m) merupakan batuan lnduh
dar1 minyak."
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruwaida Ibrahim
"Meskipun pelaksanaan pembangunan di Propinsi Daerah lastimewa Aceh hingga saat ini masih sangat didominasi oleh berbagai proyek yang berasal dari Program Inpres Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II, yakni merupakan bantuan keuangan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat II sebagai salah satu sumber pendapatan Daerah, guna meningkatkan kemampuan Daerah untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan lingkup kewenangannya, dalam rangka memantapkan Otonomi Daerah yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program Inpres Bantuan Pembangunan tersebut belum sepenuhnya terselenggara secara efektif.
Berkaitan dengan hal di atas penelitian ini bertujuan menganalisis proses perencanaan pembangunan yang mencakup lima dimensi, yakni : penyusunan rencana, penyusunan program rencana, pelaksanaan rencana, pengawasan atas pelaksanaan rencana, dan dimensi evaluasi, Berta dampaknya terhadap efektivitas pelaksanaan Inpres Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II di Propinsi Daerah lstimewa Aceh, yang mencakup tiga indikator yakni : pemerataan persebaran lokasi lstimewa Aceh, yang mencakup tiga indikator yakni : pemerataan persebaran lokasi proyek, jenis proyek yang dibangun sesuai skala prioritas dan kebutuhan, dan penyelesaian proyek tepat waktu serta penggunaan sumber daya/dana dapat dikontrol.
Penelitian dilakukan atas dasar metode desktiptif analitis, sedangkan data dihimpun adalah hasil pengamatan langsung terhadap beberapa proyek inpres, penyebaran kuesioner kepada 71 responden, serta melakukan studi kepustakaan dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menurut koefisien korelasi dari Rank Spearman (rs), dan karena ukuran n > 30, maka langkah pengujian hipotesis dilakukan dengan pendekatan Kendal.
Kesimpulan hasil analisis menunjukkan bahwa proses perencanaan pembangunan memiliki hubungan yang sangat positif terhadap pencapaian efektivitas pelaksanaan Inpres Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II di Propinsi Daerah Istimewa Aceh. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>