Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Charles Rusli
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itriah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wing Dharmawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judistira Hayuningrat
"PT X merupakan unit produksi di bawah Departemen Biologi UI yang memproduksi minuman kesehatan dari bahan Aloe vera (tanaman lidah buaya) yang dikemas dalam botol dan gelas plastik. Perusahaan tersebut ingin meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta botol dan atau gelas per bulan alan 40000 botol dan atau gelas per hari. Pemicu utama adalah unit produksi yang telah ada sekarang dinilai sudah tidak dapat dikembangkan Iagi unmk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 40000 botol per had dan angka permintaan sudah melewati kapasitas pmduksi saat ini. Pemicu yang Iain adalah jalur proses produksi yang masin belum teratur satu jalur untuk memenuhi 4 jenis produk) sehingga pemenuhan kapasitas produksi sering mengalami fluktuasi. Bila customer pada bulan lalu memesan 3000 botol minuman per hari dan bulan ini permintaan berubah menjadi 2000 gelas maka akan terjadi keterlambatan produksi karena pihak operasional harus mengatur ulang proses agar sesuai dengan pemintaan pada bulan ini. Faktor yang lain adalah perusahaan ini ingin memperluas daerah pemasaran.
Penelitian ini membuat rancangan Lay Out pabrik yang akan digunakan untuk produksi dengan rencana kapasitas produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan dan mengembangkan jalur produksi yang lebih baik untuk memproduksi 4 jenis minuman secara bersamaan. Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan bahan baku pelepah Aloe vera 866/kg per hari dan luas total Iahan pabrik sebesar 3500 ml dan 2000 m2 untuk bangunan pabrik bentuk hanggar dengan 23 macam area yang terdapat pada keseluruhan luas pabrik.

PT X represent unit production of Biological Department of University of Indonesia which is producing health beverage from Aloe vera materials ( aloe crop) tidy in plastic glass and bottle. The company wish to improve production capacities become 1 million bottle and or glass per month or 40000 bottle and or glass per day. Major cause is the current unit production which is now assessed by, cannot be developed again to increase production capacities become 40000 bottle per day and request number have passed capacities production in this time. Other cause is production process line is still not yet regular ( one line to fulill 4 product type) so that accomplishment of capacities production often experience of fluctuation. If customer, at last month, ordered 3000 bottles beverage per day and then request turn into 2000 glasses beverage at this month, hence will happened delay production because the operational side have to arrange to repeat process to be as according to request for this month. Other factor is this company wish to extend its marketing area and market share.
This research will establish a Plan Lay Out that will be used to produce more healthy beverage with production capacity plan which is determined and develop better production lines to produce 4 beverage type concurrently. Based on calculation and research obtained by, the requirement of Aloe vera frond raw material is 8667 kilograms per day and totalize factory farm wide equal to 3500 m2 and 2000 m2 for the manufacturing plant of form hangar with 23 kinds of area found at the factory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Sukardono
"Keseimbangan lini lintasan perakitan merupakan salah satu masalah penting di area produksi atau area manajemen operasi. Karena perbaikan yang sedikit pada performa sistem dapat membuat pengaruh yang signifikan terhadap keuangan, maka sangat penting untuk mengembangkan suatu solusi yang praktis dari permasalahan keseimbangan lini dan juga kebutuhan akan waktu perhitungan yang minimal untuk memecahkan masalah keseimbangan lini tersebut. Metode heurisfik adalah salah satu cara yang umum digunakan dalam kehidupan nyata untuk memecahkan masalah keseimbangan lini lintasan perakitan ini.
Dalam skripsi ini, metode heuristik yang efisien digunakan untuk memecahkan masalah keseimbangan lini lintasan perakitan dengan pendekatan deterministik dan model tunggal. Metode heuristik tersebut adalah metode heuristik Algoritma Genetika. Algoritma Genetika yang digunakan untuk memecahkan masalah keseimbangan lini lintasan perakitan ini dibentuk dengan struktur kromosom yang khusus dan diaplikasikan melalui software MATLAB.
Hasil dari perhitungan keseimbangan lini lintasan perakitan dengan menggunakan metode Algoritma Genetika akan dibandingkan dengan keseimbangan lini lintasan perakitan yang telah diterapkan oleh PT XYZ. Metode Algoritma Genetika terbukti menghasilkan keseimbangan lini lintasan perakitan yang lebih optimal dibandingkan keseimbangan lini yang lama. Hal itu dapat dibuktikan dengan membandingkan jumlah stasiun kerja, efisiensi lintasan, dan nilai smoothness. Selain itu, metode Algoritma Genetika mampu untuk memecahkan masalah keseimbangan lini lintasan perakitan dengan 172 elemen pekerjaan dengan waktu di bawah 150 detik. Metode Algoritma Genetika yang digunakan dalam skripsi ini menghasilkan sistem keseimbangan lini lintasan perakitan Trimming PT XYZ dengan jumlah stasiun kerja sebanyak 16 stasiun kerja, efisiensi lintasan sebesar 94,82%, dan nilai smoothness sebesar 197,79 detik.

Assembly Line Balancing (ALB) is one of the important problems of production/ operations management area. As small improvements in the performance of the system can lead to significant monetary consequences, it is utmost importance to develop practical solution procedures of ALB problems and minimal computational time requirement. Heuristics are generally used to solve ALB problems in real life.
In this paper, an efficient heuristic is proposed to solve the deterministic and single-model ALB problem. The proposed heuristic is a Genetic Algorithm (GA). This GA is built with special chromosomes structure and applied with MATLAB. In this paper, the result of ALB using GA will be compared with old ALB that has been used by PT XYZ.
It can be proven by comparing total workstations, line efficiency, and smoothness index. Furthermore, GA can solve ALB problems with 172 task elements in 150 seconds. GA used in this paper, solve Trimming PT XYZ line balancing problem with 16 workstations, 94,82% line efficiency, and 197,79 seconds smoothness index.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Fahmi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masri
"ABSTRAK
PT. ADM-ENGINE PLANT adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi beberapa komponen Iokal dan perakitan terhadap mesin Daihatsu. Jenis produksi dan perakitan yag dilakukan terdiri dari dua jenis mesin, yaitu mesin diesel dan mesin bensin.
Jalur perakitan mesin diesel merupakan salah satu jalur perakitan yang ada selain untuk mesin mobil berbanan bakar bensin. Pada jalur ini PT.
ADM sedang mengalami kesuiitan daiam pemenuhan target produksinya selain dari adanya permintaan dari PT. ADM Management untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Dari sekian banyak faktor yang dapat menyebabkan ketidakteroapainya pemenuhan target produksi adalah beban kena yang dilakukan daiam jalur perakitan tidak seimbang. Akibat dari ketidakseimbangan tadi menyebabkan terjadinya inefisiensi produksi, seperti : bottlenecks, wating time, dan idle time. Permasalahan seperti inilah yang sebenarnya harus segera ditanggulangi.

Guna mengurangi ketidakseimbangan beban kerja, maka diperlukan suatu penyeimbangan ulang dari elemen-elemen kerja kedaiam stasiun kerja agar diperoleh waktu standar tiap stasiun kerja yang seimbang.
Salah satu metode penyeimbangan beban kerja yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode bobot posisi peringkat. Dalam meiakukan penyeimbangan dengan metode bobot posisi peringkat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan pengukuran terhadap elemen-elemen kerja dalam proses perakitan.
2. Melakukan perhitungan waktu standar dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan kelonggaran.
3. Membuat diagram preseden untuk mengetahui keterkaitan antara satu eiemen kerja dengan elemen kerja lainnya.
4. Menghitung nilai bobot posisi dari setiap elemen kerja dengan melihat dari diagram preseden yang teiah digambarkan.
5. Menempatkan elemen kerja kedalam stasiun kerja diurut dari elemen kerja yang mempunyai bobot terbesar sampai elemen Rena yang mempunyai bobot terkecil. Elemen kerja dengan bobot terbesar ditempatkan pada stasiun kenja pertama 6. Menghitung nilai ehsien dan tundaan seimbang.
Dengan mengikuti pola diatas maka setiap stasiun kerja akan memiliki waklu siklus yang sama, sehingga kejadian seperti tidak tercapainya target produksi dapat ditanggulangi. Selain itu dengan metode ini perusahaan dapat membuat stasiun kerja sesuai dengan target produksi yang diminta.
Efisiensi yang tinggi akan meningkatkan produktivitas dan sangat menentukan sekali keberhasilan perusahaan dalam mencapai kapasitas produksi yang telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakai ata pasar kendaraan bermotor.

"
1996
S36645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrijanto
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S36493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Mukh. Setyo Adhi
"Dengan semakin berkembangnya dunia perindustrian yang didukung oleh teknologi yang canggih, PT. X sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan minyak dan gas bumi harus mampu bertahan dan bersaing dalam menghadapi era perdagangan bebas ASEAN (AFTA) tahun 2003 mendatang. Untuk itu diperlukan optimalisasi kerja dalam tubuh PT. X itu sendiri. Dimana salah satu kegiatan pokok PT. X adalah melakukan pengelolaan terhadap produk-produk Non BBM. Produk-produk non BBM meliputi pelumas, petrokimia dan produk gas yang hingga kini merupakn tulang punggung pendapatan PT. X. Meskipun demikian, persaingan produk non BBM kian meningkat terutama pada produk pelumas dan petrokimia. Sehingga dalam mengantisipasi hal ini diperlukan perencanaan, fabrikasi dan pemasaran produk non BBM yang didukung oleh strategi yang tepat agar mampu eksis di kancah persaingan bebas mendatang. Banyaknya para pesaing terutama dari luar negeri, menuntut PT. X khususnya dalam hal pembenahan manajemennya untuk melakukan perencanaan dan strategi pemasaran termasuk kegiatan promosi yang tepat dalam memasarkan produk-produk non BBM tersebut. Saat ini tata kerja yang mengatur proses dan prosedur perencanaan dan pelaksanaan promosi produk non BBM Pertamina belum tertulis secara baku sehingga penyusunan tata kerja pelaksanaan promosi produk non BBM PT X sangat dibutuhkan sebagai pedoman dan acuan bekerja agar terciptanya pelaksanaan kegiatan yang optimal dan hasil yang diharapkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>