Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Arifianto
"Penelitian ini bertujuan menganalisa kemampuan industri manufaktur mengacu pada pola pengembangan teknologi, yang berkaitan dengan kemampuan (kapabilitas) dan kemapanan (maturitas) Industri. Penelitian ini ditinjau dari tiga perspektif, yakni 1) state of the art dan pola pengembangan teknologi yang berkembang secara global, 2) variabel-variabel teknis yang mempengaruhi kemampuan dan kemapanan Industri yang terjadi pada aktifitas production line, dan 3) kebijakan pemerintah, baik regional, nasional maupun internasional. Penelitian ini dilakukan dengan analisa variabel menggunakan metode teknometrik untuk menghitung index kemapanan industri.

This research aims to analyze the industrial manufacture capability refer to the partern of technology development, which related with industrial capability and maturity. This research take approach from three perspectives, which are: 1) state of the art and the parttern of technology development which exist on the production line activities, 2) technical variables which influence the development of technology globaly, 3) government policy, regional, national and international. This research using technometric method to calculate the index of industrial maturity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Jakarta: Departemen Perindustrian, 2009
338.9 IND p I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Finny Fauzana
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S23003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Pahlevi
"Penggunaan material baja cetakan (die steels) terutama dalam pembuatan komponen-komponen peralatan dalam industri manufaktur. Cetakan berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk membuat benda/komponen dengan bentuk dan bahan tertentu yang sesuai dengan profit cetakannya. Saat ini kehanyakan produk yang ada masih merupakan barang yang didatangkan dari luar negeri (impor). Oleh karena itu penelitian ini akan menekankan pada pengembangan dan fabrikasi baja cetakan untuk keperluan industri manufaktur melalui proses pengecoran (foundry route). Material cetakan yang digunakan sebagai acuan adalah baja SKD 61(AISI H 13) yang umum dipakai proses die casting dan baja Stavac (AISI 420 modification) yang hiasa dipakai sebagai cetakan pada plastic injection.
Penelitian ini melputi perencanaan dan pembuatan bakalan cetakan dengan proses pengecoran yang meliputi perencanaan peleburan dan pengecoran (melting and casting design) yang meliputi pembuatan pola (pattern), pembuatan cetakan pasir dan penentuan material balance. Selain itu akan dilihat pengaruh perlakuan panas terhadap kekerasan, ketangguhan dan struktur mikro yang terbentuk. Perlakuan panas yang diberikan berupa annealing pada suhu 770° C untuk Stavac dan 850° C untuk SKD 61 yang dilanjutkan proses auslenisusi pada suhu 1010° C yang didahului preheat 650° C untuk kedua feats bakalan cetakan dengan menggunakan media udara untuk pendinginan. Proses selanjutnya berupa tempering pada suhu 200, 300, 500, 550, dan 600° C. Masing-masing proses menggzrnakan waktu tahan selama 1jam, kecuali pada preheat proses austenisasi selama 30 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan yang dihasilkan bakalan cetakan Stavac relatif sama dengan produk impor. Kekerasan tertinggi terjadi pada temper 550° C. Pada SKD 61 kekerasannya relat f lebih rendah yang disebabkan kadar karbon yang dihasilkan lebih rendah dan target. Kekerasan tertinggi untuk SKI) 61 terjadi pada temper 500° C. Ketangguhan kedua jenis bakalan cetakan melalui foundry route relatif lebih rendah dart produk impor yang disebabkan perbedaan poses pembuatan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T5564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fithrorozi
"Negara yang kaya sumber daya alam lebih memprioritaskan upaya ekplorasi dan eksploitasi untuk tujuan ekspor, bukan untuk meningkatan nilai tambah sumberdaya daya alam itu sendiri seperti yang banyak dilakukan oleh negara miskin sumberdaya alam. Dengan meningkatkan ekspor sumberdava alam negara tersebut dapat mangimpor barang dan jasa yang dibutuhkan. Itulah sebabnya peranan industri manufaktur dalam struktur produksi negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah cenderung relatif kecil dan perubahannya relatif lebih lambat bila dibanding dengan negara yang miskin sumber daya alam (UNINDO, 1992).
Pemerintah Kota menetapkan Visi menjadi kota Pangklpinang sebagai kota pusat perdagangan regional, jasa dan industri yang berdaya saing di tahun 2014 dengan misi memacu perkembangan sektor perdagangan, jasa, dan industri yang berbasi5 lokal dan menciptakan sumberdaya yang berkeunggulan kompetitif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pangkalpinang (Renstra Kota Pangkalpinang 2004-2008).
Strategi pengembangan industri dengan (1) Memperkuat keterkaitan pada semua tingkatan rantai nilai (value chain) dari industri termasuk kegiatan dari industri pendukung (supporting industries), industri terkait (related industries), industri penyedia infrastruktur, dan industri jasa penunjang lainnya; (2) Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai nilai dengan membangun kompetensi inti; (3) Meningkatkan produktivitas, efisiensi dan jenis sumber daya yang digunakan dalam industri, dan memfokuskan pada penggunaan sumber-sumber daya terbarukan (green product). (Arief, 1992).
Sementara kondisi perekonomian Kota Pangkalpinang pada tahun 2002 menunjukan bahwa barang dan jasa yang dihasilkan oleh produksi domestik sebesar 561,2 milyar rupiah yang berasal dari output sektor industri manufaktur sebesar 234,83 milyar rupiah atau 41,85% dan sektor jasa sebesar atau 21,59 % sedangkan sisanya berasal dari sektor primer dan sektor utilitas. Hal ini menunjukan sektor industri manufaktur lebih mampu memanfaatkan input yang tersedia dibandingkan sektor jasa.
Meskipun telah menunjukkan hasil-hasil yang menggembirakan, akan tetapi masih banyak dijumpai permasalahan yang dihadapi: (1) bagaimana keterkaitan antara sektor jasa dan industri manufaktur dengan sektor perekonomian lainnya di Kota Pangkalpinang dalam menciptakan keberagaman sumber perekonomian (2) seberapa besar dampak pengembangan sektor jasa dan industri manufaktur terhadap output dan pendapatan masyarakat Kota Pangkalpinang.
Menyikapi permasalahan tersebut diatas perlu dilakukan (1) identifikasi keterkaitan antar sektor industri manufaktur dan jasa dalam menentukan sektor unggulan dan sektor prioritas, (2) identifikasi dampak peningkatan output dan pendapatan jika konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto dan permintaan ekspor meningkat.
Untuk itu digunakan model input output tertutup, dimana sektor rumah tangga dimasukkan kedalam struktur produksi, sehingga dampak terhadap penciptaan output dan pendapatan akan semakin besar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>