Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55886 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagus Darma Lukmantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoseph Arya Dewanto
"Pembangunan kapal di Indonesia sarnpai saat ini masih kalah bersaing dibandingkan dengan negara-negara tetangga antara lain Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan Cina. Salah satu masalah yang dihadapi galangan-galangan kapal di Indonesia adalah tidak tepat waktu penyelesaian dalam pembangunan suatu kapal karena banyak faktor yang mempengaruhi sistem produksi pembangunan kapal tersebut, antara lain adalah tidak tepatnya sistim produksi yang digunakan dan juga terbatasnya fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki galangan kapal tersebut.
Beberapa galangan kapal di Indonesia sudah menggunakan metode sistim blok dalam pembangunan badan kapalnya saja tetapi tidak termasuk outfitting (peralatan) perkapalan dan sistim pemipaannya. Untuk pemasangan sistem pemipaannya, galangan kapal di Indonesia masih menggunakan sistim on board atau melakukan pemasangan pemipaan setelah pekerjaan konstruksi badan kapal selesai. Hal ini adalah salah satu yang membuat larnanya waktu pembangunan kapal sedangkan di negara-negara lain sudah menggunakan sistim modul dengan outfitting sehingga produktivitas pembangunan kapalnya meningkat.
Untuk itu penulis akan menganalisa suatu sistem produksi yang ditinjau dari segi efisien waktunya dalam perhitungan kebutuhan jam kerja (manhour) yang dibutuhkan dari kedua sistem tersebut. Untuk contoh kasus, penulis mengambil suatu basil produksi yang sudah dilakukan di galangan kapal X Jakarta yaitu kapal Tanker 1500 DWT dengan pembangunan sistem pemipaan di kamar mesinnya masih menggunakan sistem on board dan akan dihitung efisien waktunya menggunakan sistim modul dengan metode Advanced Outfitting dalam sistem pemipaan di kamar mesin kapal Tanker 1500 DWT tersebut.
Dan hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa sistim modul dengan menggunakan metode Advanced Outfitting akan dapat meningkatkan produktivitas galangan kapal ditinjau dari segi efisiensi waktunya.

The main reason why the Indonesian shipyards can not compete with its neighboring country such as South Korea, Singapore, Malaysia and Cina is because of the accuracy of the finishing time in manufacturing the ship that is usually not on schedule. There are a lot of factor that give influence to why the ship building is usualy not on schedule. It could be because of the ship building company is not using the appropriate production system and may also because of the company's structure and infrastructure facilities are very limited.
There are several Indonesian shipyards that are already using the "on block system method" in the building of ship's hull. While assembling the piping system, most of the Indonesian shipyards are still using the on-board system and that is assembling the pipe after the hull block construction work is done. That is one of the reason why the building ship in Indonesia takes a long time. Other countries today is using the outfitting module systems that makes the shipbuilding productivity more efficient in time.
This thesis is about analyzing production system for a Tanker Vessel of 1500 DWT in one of Jakarta's shipyard on the time efficiency and manhour point of view. Nowadays, Tanker Vessel of 1500 DWT production is still using the on-board system to assemble the pipe in the engine room. In this thesis the time efficiency for Tanker Vessel of 1500 DWT building using the module system with Advanced Outfitting method is calculated.
The whole research has showed us that modular system method on time efficiency and man hour point of view using Advanced Outfitting method may increase the ship building efficiency and productivity of time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T1487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Willyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Kurniawan
"

Baru-baru ini, industri pembuatan kapal telah mampu mengembangkan metode produksi baru. Metode baru ini mempromosikan otomatisasi desain untuk menghasilkan kapal yang lebih efisien. Berbagai konsep produksi, seperti block division, modularisasi dan pembangunan kapal dengan desain standar adalah solusi yang memungkinkan untuk meningkatkan produksi. Desain ruang mesin, termasuk sistem perpipaan, adalah proses yang kompleks; oleh karena itu, memodulkan desainnya adalah strategi yang efektif untuk meminimalkan kompleksitas sistem. Selain itu, modularisasi memainkan peran penting. Proses ini membutuhkan banyak jam kerja. Makalah ini menyajikan pendekatan baru untuk desain ruang mesin berdasarkan konsep modularisasi. Karakteristik dari metode yang diusulkan adalah sebagai berikut: Perhatian diberikan pada semua sistem perpipaan ruang mesin kapal. Biaya dan berat sistem perpipaan dipertimbangkan. Untuk mendefinisikan modul yang efektif, digunakan matriks struktur desain. Dalam modularisasi menggunakan DSM, Algoritma Genetika digunakan untuk mendapatkan modul dengan mempertimbangkan beberapa kendala seperti jumlah sambungan pipa dan biaya pipa. Studi ini membahas rincian metode yang disebutkan di atas. Selain itu, uji simulasi optimasi desain dari beberapa sistem perpipaan dilakukan untuk menggambarkan prosedur optimasi desain secara rinci dan untuk memverifikasi efektivitas metodologi yang diusulkan.


Recently, the shipbuilding industry has been able to develop new production methods. This new method promotes design automation in order to produce ships more efficiently. The various production concepts, like block division, modularization and building ships with a standard design are possible solutions for improve production. Engine room design, including the piping system, is a complex process; therefore, modularization of its design is an effective strategy to minimize the complexity of the system. In addition, modularization plays an important role. This process requires a considerable number of man hours. This paper presents a new approach for engine room design based on the modularization concept. The characteristics of the proposed method are as follows: Attention was paid to all piping system of ship engine room. The cost and weight of the piping system were considered. to define an effective module, a design structure matrix was adopted. in the modularization using DSM, the Genetic Algorithm is used to obtain modules by considering some constraints like number of pipe connections and pipe cost. This study discusses the details of the above mentioned methods. In addition, simulation test of design optimization of a several piping systems were carried out to illustrate the design optimization procedure in detail and to verify the effectiveness of the proposed methodology. 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Dolyn
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Djamallail Malik
"Di dunia maritim sekarang, industri pembuatan kapal sangat kompetitif. untuk mengembangkan atau bahkan bertahan dalam persaingan pasar global, pembuat kapal perlu menemukan metode untuk memproduksi kapal secara efisien untuk memperbarui energi dalam bisnis pembuatan kapal dan menstabilkan biaya pembuatan kapal. Oleh karena itu, pengembangan metode baru seperti modul pembuatan kapal, desain optimisasi, dan konsep modularisasi diperlukan. makalah ini menyajikan pendekatan baru untuk desain sistem perpipaan pada ruang mesin di kapal berdasarkan konsep algoritma Berbasis Aturan.
Karakteristik dari metode yang diusulkan adalah sebagai berikut:
Pertama, Perhatian diberikan pada sistem perpipaan dari beberapa sistem perpipaan yang berbeda. kesamaan modul dan pengaturan dipertimbangkan dan biaya dan ukuran sistem perpipaan dan kesamaan.
Kedua, proses desain sistem perpipaan akan dibagi menjadi dua tahap: definisi modul dan pengembangan desain.
Ketiga, untuk mendefinisikan modul efektif yang dapat digunakan secara umum pada kapal yang berbeda, matriks struktur desain diadopsi.
Dan keempat, Dalam perancangan pengembangan, sistem optimisasi dikembangkan menggunakan algoritma Rule Based untuk mendapatkan pola yang sama dalam pengembangan modul pada beberapa sistem perpipaan pada kapal dengan pertimbangan biaya dan kesamaan yang khusus.
Studi ini membahas perincian metode yang diuraikan di atas. Selain itu, sistem perpipaan kapal dirancang menggunakan metode yang diusulkan dan efektivitasnya dievaluasi untuk mencapai efisiensi

In the maritime world now, the shipbuilding industry has been very competitive. to develop or even survive in global market competition, shipbuilders need to find methods to efficiently produce ships in order to renew energy in the shipbuilding business and stabilize shipbuilding costs. Therefore, the development of new methods like ship building modules, optimization design, and modularization concepts is necessary. This paper presents a new approach to the design of piping systems on engine room in ships based on the concept of Rule Based algorithms.
The characteristics of the proposed method are as follows:
First, Attention is given to piping systems from several different piping systems. similarity of modules and settings considered and costs and size of piping systems and similarities.
Second, the design process of the piping system will be divided into two stages: module definition and design development.
Third, to define effective modules that can be used in general on different ships, the design structure matrix is adopted.
And fourth, In the design of the development, the optimization system was developed using a Rule Based algorithm to obtain the same pattern in the development of modules on several piping systems on ships with special consideration of costs and similarities.
This study discusses the details of the method outlined above. In addition, the ship piping system is designed using the proposed method and its effectiveness is evaluated to achieve efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Irawan
"Perkembangan teknologi pembangunan kapal dari masa ke masa terus mengalami kemajuan seiring dengan adanya penemuan metode konstruksi baru yang modern dan canggih untuk mendapatkan hasil yang lebih efisien dari segi waktu dan harga. Keadaan ini berlawanan dengan pembangunan kapal berbasis kerakyatan, dimana proses pengerjaanya masih bersifat tradisional serta membutuhkan waktu yang relatif cukup lama khususnya pada kapal pinisi.
Kapal pinisi menggunakan bahan dasar kayu,dimana keberadaanya semakin terbatas dan mahal. Maka dari itu,dengan misi untuk menyelamatkan pelayaran rakyat khususnya kapal pinisi. Mulai saat ini sudah perlu dipikirkan dan dicari bahan baku alternatif untuk mengganti kayu sebagai bahan baku pembuatan kapal dengan bahan baku lain. Salah satu cara yang digunakan ialah dengan memakai teknologi laminasi yaitu dengan menggabungkan satu atau lebih jenis material yang direkatkan menjadi satu kesatuan.
Dalam skripsi ini, metode yang dipakai adalah analisis dari sampel kapal pinisi yang telah dibangun. Batasan analisis yang penulis ambil hanya pada konstruksi saja khususnya pada bagian lambung kapal. Oleh karena itu, melalui teknologi laminasi ini diharapkan mendapat material yang memiliki karakteristik mekanik yang lebih baik, bobot yang lebih ringan serta harga yang relatif murah serta mempermudah pengerjaan dalam proses pembangunan kapal baru.

The development of shipbuilding technology from time to time continue to progress along with the discovery of new, modern construction methods and technology to get more efficient results in terms of time and price. This situation is contrary to populist-based ship building, where the working process still traditional in nature and require a relatively long time, especially on pinisi ship.
Pinisi ship using basic materials of wood, where its presence is increasingly limited and expensive. Therefore, with a mission to rescue the people, especially cruise ship pinisi. Start now to think about and look for alternative materials to replace wood as raw material for the manufacture of ships with other raw materials. One method used is by using lamination technology by combining one or more types of material bonded into a single unit.
In this paper, the method used is the analysis of samples pinisi ship that has been built. Restriction analysis that the authors take only on construction alone, especially on the hull. Therefore, through lamination technology is expected to have material that has better mechanical characteristics, the lighter weight and a relatively cheap price and makes for progress in the development process of new vessel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S52164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Suyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidi Mariani
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26978
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Luthfi Setyana
"Penilitian ini membahas tentang retrofit sistem pendingin mesin untuk kapal coaster 1200GT dengan menggunakan sistem keel cooler. Dimana proses untuk mengganti suatu sistem yang sudah ada yang disebut retrofiting. Kapal coaster 1200GT merupakan kapal pengangkut barang untuk pelayaran pantai. Kapal ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan ( ), panjang diantara garis tegak lurus ( ), lebar kapal ( ), tinggi kapal ( ), sarat kapal ( ), tenaga mesin utama ( ), kecepatan maksimum kapal ( ) dan dapat menampung penumpang sebanyak 400 orang. Tujuan penelitian ini adalah merancang kebutuhan keel cooler untuk kapal coaster 1200GT. Langkah-langkah kegiatan perancangan dan perhitungan keel cooler ini adalah sebagai berikut: menghitung kebutuhan keel cooler dengan variasi diameter ½ - 2 ½ inch untuk mengetahui berapa panjang (L) minimal dan nilai optimal dari nilai pelepasan panas (q). Variasi diameter menghasilkan beberapa nilai panjang dan nilai koefisien perpindahan panas yang bervariasi. Pada diameter 2½ inch memiliki nilai panjang minimal dan nilai pelepasan panas yang optimal.

This research discusses about retrofit of the engine cooling system for coaster ship 1200GT with a keel cooler system. Where the process to replace an existing system called Retrofitting. 1200GT coaster ship is a freighter ship to cruise the beach. This ship has the following specifications: length overall specification ( ), the length between perpendiculars ( ), the breadth ( ), height ( ), draft ( ), the main engine power ( ), the maximum speed of the ship ( ) and can accommodate as many as 400 passengers. The purpose of this research is to design requirements for ship's keel cooler coaster 1200GT. Step-by-step activities keel cooler design and calculation are as follows: calculate the keel cooler needs to variation in diameter ½ - 2 ½ inch to know how long ( ) minimum and the optimal value of the heat release ( ). Variations in diameter produced some length value and the value of heat transfer coefficient varies. At a diameter of 2½ inch has a minimum long value and optimal value of the heat release.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>