Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdulah
"Telah dilakukan penelitian dengan proses High Energy Milling (HEM) SPEX 8000 selama 1,5 jam ; 4,5 jam ; 12 jam dan 20 jam terhadap serbuk Cobalt (Co) yang dicampurkan dengan serbuk Alumina (Al2O3). Perbandingan komposisi material tersebut adalah (36 : 64) (at%) sehingga terbentuk sistem komposit Co-Al2O3. Dihipotesakan bahwa sifat magnetoresistance (MR) dari bahan tergantung pada besarnya fasa Co-hcp dan fasa Co-fcc dari material tersebut. Konfirmasi dengan menggunakan peralatan four point probe, diperoleh harga MR 0,1 % ; 5,25% ; 5,3% dan 9,4% masing-masing untuk sistem komposit Co-Al2O3 pasca milling 1,5 jam ; 4,5 jam ; 12 jam dan 20 jam. Dimana sampel berbentuk pellet. Keberadaan fasa Co-hcp diketahui lebih dominan dibandingkan dengan fasa Co-fcc pada cuplikan awal bahan dasar cobalt. Diketahui pula dari pengukuran Vibrating Sample Magnetometer (VSM) harga saturasi magnetik bahan menunjukkan penurunan dari 116 emu/gram menjadi 36.1 emu/gram masing-masing untuk cuplikan pasca milling 1,5 jam sampai 20 jam. Hal ini menunjukkan bahwa proses milling membuat keberadaan fasa Co-hcp menurun dan fasa Co-fcc meningkat. Hasil-hasil di atas terlihat konsisten dengan hasil penelitian pada sistem Co-Al2O3 film tipis.

There has been a study using High Energy Milling (HEM) SPEX 8000 for 1.5 hours, 4.5 hours, 12 hours and 20 hours to Cobalt (Co) dust mixed with Alumina (Al2O3) dust. Comparison of the composition material is (36 : 64) (at%), so at the end it will produce Co-Al2O3 composite system. It is assumed that magnetoresistance (MR) characteristic of the material depends on volume of Co-hcp phase and Co-fcc phase of the material. Confirmed by using four point probe device, it gains value of magneto resistance about 0.1 %, 5.25%, 5.3% and 9.4 % each for a basic material of Co-Al2O3 composite system after 1.5 hours, 4.5 hours, 12 hours and 20 hours milling process. The sample is in pellet shape. The existence of phases Co-hcp is known more dominant if we compare with Co-fcc phases on basic Cobalt. It is also defined that from magnetic saturation measurement Vibrating Sample Magnetometer (VSM) of the material, it shows a decline from 46.2 emu/ gram to 36.1 emu/gram of each basic material after 12 and 20 hours milling process. This shows that milling process makes Co-hcp phase decreases and Co-fcc increases. The statement above defines that there is a consistency with the research result on thin film Co-Al2O3 system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy Endarwan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Prasetyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Sukendro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Togi Asman
"ABSTRAK
PENDAHULUAN. Salah satu penyakit akibat kerja yaitu hematuria dapat terjadi akibat para pekerja mengalami benturan berulang antara telapak tangan atau telapak kakinya dengan sesuatu permukaan alat yang keras. Hematuria karena getaran terjadi akibat hemolisis intravaskuler yang timbul akibat adanya jejas mekanik terhadap eritrosit yang terdapat pada pembuluh darah telapak tangan dan lengan. Dari data sekunder pada bulan Maret 1999 di Pusat Kesejahteraan Mahasiswa UI (Universitas Indonesia ) ditemukan keluhan badan capek, lemah, tangan kebas dan pada pemeriksaan fisik di lapangan menunjukkan konjungtiva anemis ( 28,6 %) dari pekerja pemotong rumput di kompleks UI depok.
SUBJEK PENELITIAN.Populasi penelitian ini adalah seluruh operator pemotong rumput di kompleks Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat. METODOLOGI.Penelitian ini meliputi pemberian intervensi berupa akselerasi getaran dalam sumbu x = 8 m / dtk 2 dan 10 m / dtk 2 pada frekuensi getaran 40 Hz semuanya diatas NAB (nilai ambang batas ) sesuai ketetapan Departemen Tenaga Kerja dan TLVs dari ACGIH dengan lama pajanan per hari dan mesin pemotong rumput `Tanaka RBK 250 yang digunakan operator ( pekerja ) pemotong rumput di kompleks Ul Depok, Jawa Barat.
Untuk mendapat informasi hubungan berbagai variabel metode yang digunakan adalah kuasi eksperimental (desain pre dan post test). Pada penelitian ini variabel umur, masa kerja, dan variabel penggunaan alat pelindung merupakan variabel yang dimasukkan dalam variabel para eksperimental yang akan dipelajari pengaruhnya terhadap terjadinya hematuria, ( sedimen eritrosit dalam urin ).
HASIL PENELITIAN. Dan hasil analisis diperoleh bahwa 3 orang diantara subjek penelitian terdapat hematuria (15 % ). Sedangkan terdapat hubungan yang signifikan antara lama pajanan dengan hematuria sesudah kerja ( p < 0,05 ) dengan nilai odds ratio = 1,37 pada konfiden interval 95 % . Lama pajanan getaran tangan lengan 5 - 7 jam ( X = 6,37 jam ) berhubungan dengan terjadinya hematuria, resiko menjadi hematuria dengan lama pajanan per hari > 6 jam adalah sebesar 1,37 kali dibanding dengan lama pajanan per hari 5 6 jam. Umur, masa kerja tidak berhubungan dengan hematuria demikian juga API) (pemakaian alat pelindung diri ) tidak ada hubungan yang signifikan terhadap terjadinya hematuria sesudah kerja, namun dari hasil analisa statistik didapat nilai odds ratio yang cukup besar yaitu 6,50 pada konfiden interval95 % untuk pemakaian AHD. Resiko untuk menjadi hematuria pada operator yang tidak selalu memakai API) ( sarung tangan) adalah 6,50 kali dibanding dengan yang selalu memakai APE) ( sarong tangan ) pada waktu keija.
REKOMENDASI Oleh karena itu disarankan agar lama pajanan per hari operator pemotong rumput di UI dikurangi sebaiknya lama pajanan per hari 4 - < 6 jam,serta selalu menggunakan sarung tangan pada waktu kerja, pegangan alat pemotong rumput diberi lapisan yang dapat mengurangi getaran tangan lengan. Perlu penelitian berlanjut yang lebih luas untuk mengetahui besar dan kronisitas dari hemolisis serta dampaknya terhadap fungsi ginjal.

ABSTRACT
INTRODUCTION. One of the occupational disease is Haematuria. It can happen because worker gets collision continuously between hand sole or foot sole with a hard surface. Haematuria that caused by vibration, happens because of intravasculer hemolysis that come out because of being mechanic scraped to blood vessels of hand sole and arm. According to secondary data in March 1999 at welfare Center of Indonesia University, found complaint, tired body, weak, finger numbness and physic survey in the field showed anemis conjunctiva 28,6 % (8 workers) from Grass Cutter worker at UI area in Depok.
SUBJECT OF RESEARCH. This research population is all Grass Cutter operator at University of Indonesia area in Depok, west Java.
METHODOLOGY. This research derives from giving interference namely vibration acceleration in fuse x = 8 m 1 s 2 and 10 m 1 s z on vibration frequency 40 Hz, all above NAB ( value of limit threshold) according to Manpower Department and TLVs from ACGIH by using daily exposure from Grass Cutter machine ` Tanaka ` RBK 250 that used by Grass Cutter worker at UI area in Depok, West Java.
To get relation information of kind of method variable that used is kuasi experimental ( pre and post test design ). In this research age variable, life time exposure and variable the use of protecting tool is variable that put in variable para experimental that will be studied the effect how haematuria can happen ( sediment of erytrosit in urine ).
RESULT. Result show that 3 people among subject of research got haematuria ( 15 % ). While there is a significant relation between time of exposure and haematuria after working ( p < 0,05 ) with odd ratio value = 1,37 at confident interval 95 %. Vibration exposure of 5 --- 7 hour for daily ( X = 6,37 hour, median - 6,75 ) connected by haematuria , the risk of getting haematuria with time of daily exposure > 6 iwlu is 1,37 times compared with time of daily exposure 6 hour. Age, life time exposure is not connected with haematuria also API) ( the use of self protection tool ) there is not significan relation to get haematuria after working, but the result of statistic analization was gotten a big odd ratio value namely 6,50 at interval confident 95 %. The risk of getting haematuria with worker not always uses APE) ( glove ) is 6,50 times compared with someone that always uses API) ( glove ) when worker is working.
RECOMMENDATION. It is suggested to reduce time of daily exposure Grass Cutter operator at L3I, the best time of daily exposure is 4 -
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Putra Jaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Budiman
"Dalam proses printing di PT X, mesin-mesinnya seringkali berhenti di tengah jalannya proses produksi, yang disebabkan oleh breakdown. Hal ini mengakibatkan terjadinya kehilangan waktu kerja (lost rime ) sehingga mengakibatkan efisiensi yang rendah dan bahkan mesin harus berhenti total atau harus dimatikan ( hreak down ) untuk dilakukan perbaikan atau penggantian pada bagian yang rusak Pada skripsi ini diterangkan analisa penerapan sistem perawatan mandiri pada mesin printing GR 6, pada kondisi sebelum dan sesudah direrapkan sistem perawatan mandiri Setelah diterapkannya sistem perawatan rnesin mandiri oleh opera1or terlihat bahwa breakdown turun dari rata-rata 5 jam I bulan rnenjadi hanya 0.5 jam I bulan , efisiensi produksi naik 9% dan biaya pemakaian suku cadang turun dart Rp 5.700.000 / bulan menjadi Rp. 1.700.000 / bulan
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.F. Ingrid Ismail
"Surat kabar merupakan salah satu media massa yang penyediaan materi dan cara penyajiannya banyak dikendalikan oleh peraturan karena kondisi yang mengharuskan sebuah surat kabar untuk terikat pada peraturan penyediaan materi berita. Dengan kata lain, surat kabar merupakan alat legitimasi kekuasaan penguasa melalui pemberitaannya ke para pembaca. Di lain pihak, fungsi surat kabar adalah sebagai corong suara masyarakat kepada penguasa, sehingga merupakan alat resistensi terhadap penguasa.
Kecenderungan surat kabar sebagai corong penguasa atau corong masyarakat dapat dilihat dari berita yang dipilih untuk dimuat serta pengaturan pemberitaan kemudian diperiksa silang dengan siapa pengelola surat kabar tersebut.
Harian Indonesia adalah surat kabar yang dibidani oleh pemerintah Orde Baru dan menjadi satu-satunya surat kabar berbahasa Tionghoa yang bisa diakses secara legal pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, karena pemerintah membutuhkan jembatan informasi melalui media mengenai kebijakan pemerintah kepada masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Sebagai surat kabar yang didirikan pemerintah Orde Baru, Harian Indonesia mempunyai pedoman kebijaksanaan pemberitaan yang sudah dibakukan serta pengawasan ketat dari berbagai badan pemerintah agar surat kabar ini melaksanakan tugas khususnya yaitu: mendorong konsep pembauran asimilasi total melalui pemberitaan.
Sementara konsep pembauran yang berbeda pada pemerintahan Abdurrahman Wahid telah menelurkan peraturan yang mengubah posisi etnis Tinghoa. Salah satunya mengizinkan etnis Tionghoa menjalankan ritual budayanya serta memperbolehkan media berbahasa Tionghoa selain Harian Indonesia beredar.
Pengelolaan berita di Harian Indonesia, sebagai surat kabar pemerintah, akan menjadi cerminan dari perubahan peraturan dari era Orde Baru ke masa pemerintahan Abdurrahman Wahid yang membawa perubahan pada posisi etnis pembaca Harian Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darno Raswan
"PT. MKM adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perakitan kendaraan bermotor. Adapun perakitannya terdiri dari pabrik perakitan mesin dan pabrik perakitan body. Di antara produk mesin adalah Mesin 4D56 dengan bahan bakar solar yang merupakan mesin untuk kendaraan jenis Coit L300. Permintaan akan mesin ini meningkat balk di dalam negeri maupun untuk di ekspor. Untuk mengantisipasi permintaan produk Mesin 4D56, maka perlu diadakan perencanaan produksi dengan meramalkan jumlah produk berdasarkan produksi tahun sebelumnya. Hasil peramalan inilah yang dijadikan dasar untuk memproduksi mesin pada periode selanjutnya. Perencanaan dilakukan terhadap iumtah produk yang akan diproduksi dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu unit produk tertentu dapat dihitung berdasarkan waktu standar perakitan mesin. Perhitungan waktu standar dilakukan pada assembty line I, untuk mengetahui waktu penyelesaian pekerjaan perakitan rnesin oleh operator. Perencanaan tenaga kerja ini dapat digunakan dengan program bantu komputer yaitu COMSOAL (Computer Method of Sequencing Operation for Assembty Lines). Dengan metode COMSOAL maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat diketahui, untuk tingkat produksi tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>