Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1995
S26885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Lavina Sambowo
"Dengan meningkatnya nilai PDB Indonesia di dunia, diperlukannya perhatian yang lebih mendalam terhadap industri pengolahan, sektor yang menopang 20% PDB Indonesia. Krisis yang sebelumnya telah terjadi seperti krisis moneter tahun 2008 dan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat mendalam terhadap industri pengolahan dimana secara langsung menurunkan putaran roda ekonomi di Indonesia. Pengembangan kerangka konsep dan model dasar indeks resiliensi dengan pendekatan sistem dinamis dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan performa ketahanan perusahaan dalam menghadapi krisis atau gangguan. Resiliensi merupakan salah satu bentuk upaya bagi perusahaan ketika mengalami gangguan atau risiko untuk bangkit kembali ke dalam kondisi semula atau tertentu. Dalam penelitian ini, resiliensi memiliki empat faktor, yaitu robustness, resourcefulness, redundancy, dan rapidity. Dimana fungsi organsasi seperti operasional, finansial, strategi, dan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap penilaian performa resiliensi. Setiap faktor memiliki kumpulan indikator yang diperoleh melalui studi literatur dan in-depth interview dengan ahli. Selanjutnya, pembobot dari setiap faktor dan indikator resiliensi dilakukan. Model dasar sistem bisnis juga dibuat agar kompleksitas dari sistem bisnis tersebut dapat digambarkan dan dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor dan indikator resiliensi yang paling berpengaruh ialah redudancy dan reserve funds, secara berurutan.

With the increasing value of Indonesia's GDP worldwide, more attention is needed to the manufacturing industry, the sector that accounts for 20% of Indonesia's GDP. Previous crises such as the 2008 monetary crisis and the Covid-19 pandemic had a very deep impact on the manufacturing industry which directly reduced the economic transaction in Indonesia. The development of the conceptual framework and basic model of the resilience index with a system dynamic approach is carried out as an effort to improve the company's resilience performance in the face of crises or disturbances. Resilience is a form of effort for companies when experiencing disturbances or risks to bounce back to their original or certain conditions. In this study, resilience has four factors, namely robustness, resourcefulness, redundancy, and rapidity. Where organizational functions such as operations, finance, strategy, and human resources also affect the assessment of resilience performance. Each factor has a set of indicators obtained through literature studies and in-depth interviews with experts. Next, the weighting of each factor and indicator of resilience is carried out. The basic business system model is also made so that the complexity of the business system can be described and analyzed. The results of this study indicate that the most influential factors and indicators of resilience are redundancy and reserve funds, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Paminto
"ABSTRAK
Besarnya kapasitas operasi yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi yang dimiliki merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam persaingan yang semakin ketat dan luas dalam dunia industri. Tetapi pada kebanyakan industri manufaktur yang bertipe produksi job-shop/batch; aspek kapasitas ini menjadi sulit untuk diukur, karena tingkat variasi produk yang harus diproses sangat tinggi dan selalu berubah-ubah.
Untuk itu diupayakan membuat suatu model yang fleksibel dengan memanfaatkan konsep pemrograman berorientasi obyek. Pada model ini menggunakan algoritma simpleks untuk mensimulasikan besarnya kapasitas operasi optimal yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi yang ada. Kemudian dilakukan analisa keseimbangan antara kapasitas operasi optimal ini dengan tingkat pesanan produk yang diterima Setelah kondisi seimbang dicapai dilakukan pembuatan jadwal pembebanan mesin menggunakan metode trial and error.
Keluaran-keluaran dari model simulasi ini akan dapat dijadikan sebagai acuan/bahan pertimbangan dalam pembuatan jadwal produksi detil secara akurat. Disamping itu dapat juga dijadikan sebagai alat evaluasi terutama terhadap teknologi proses yang digunakan dalam fungsi manufakturnya. Semua ini akan sangat berguna dalam membantu usaha peningkatan daya saing produk-produk yang dihasilkan oleh industri manufaktur bersangkutan baik dari segi price, quality, flexibility maupun delivery time sesuai dengan tuntutan konsumen.

ABSTRACT
Rates of the operations capacity are result by production facility itself, which one of determines on more tight and global competition in the industrial era. In most of the manufacturing industry with the job-shop/batch production type; the capacities become difficult to measure aspect, because the kind and the variation level of products must be process more fluctuate.
To solve this problem, we apply the flexible model with object-oriented programming concept. This model used the simplex algorithm principle to simulate the rate of the optimum operations capacity from the capability of production facility. The next activities are the balance analysis between ordered product and optimum operations capacity. If the balanced condition can get, we make the schedule loading machine with trial and error method.
The result of simulation model can be references to scheduling the detail production planning, which more accurate. The simulation model used for a toot to evaluated the process technology on the manufacturing function. We concluded that the model will be useful to help improvement effort of the product competitiveness, such as price, quality, flexibility and delivery time in accordance with the requirement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Arifianto
"Penelitian ini bertujuan menganalisa kemampuan industri manufaktur mengacu pada pola pengembangan teknologi, yang berkaitan dengan kemampuan (kapabilitas) dan kemapanan (maturitas) Industri. Penelitian ini ditinjau dari tiga perspektif, yakni 1) state of the art dan pola pengembangan teknologi yang berkembang secara global, 2) variabel-variabel teknis yang mempengaruhi kemampuan dan kemapanan Industri yang terjadi pada aktifitas production line, dan 3) kebijakan pemerintah, baik regional, nasional maupun internasional. Penelitian ini dilakukan dengan analisa variabel menggunakan metode teknometrik untuk menghitung index kemapanan industri.

This research aims to analyze the industrial manufacture capability refer to the partern of technology development, which related with industrial capability and maturity. This research take approach from three perspectives, which are: 1) state of the art and the parttern of technology development which exist on the production line activities, 2) technical variables which influence the development of technology globaly, 3) government policy, regional, national and international. This research using technometric method to calculate the index of industrial maturity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minto Rahayu
"ABSTRAK
Komunikasi sangat berperan dalam proses produksi, terutama di industri manufaktur. Industri ini merakit beberapa komponen menjadi barang jadi, sehingga komunikasi antarbagian yang menghasilkan komponen tersebut sangat menentukan kelancaran produksi.
Penelitian ini mencari sistem komunikasi di industri manufaktur dan pengaruhnya terhadap proses produksi. Data dikumpulkan dengan wawancara dan penyebaran angket, serta diolah dengan analisis kuantitatif. Kegiatan ini dilaksanakan antara Oktober s.d. Desember 1995, di PT Toa, PT Sanyo, dan PT Panasonic, Cimanggis, Bogor.
Selain forum komunikasi formal yang langsung berhubungan dengan kepentingan proses produksi, di industri manufaktur elektronika terdapat juga forum komunikasi semi formal dan nonformal.
Terdapat delapan jabatan pada bagian produksi dengan rata-rata pendidikan SFTA. Sebelum berkomunikasi mereka menyiapkan bahan, penyampaian kepada atasan secara formal, kepada bawahan dan setingkat secara nonformal. Paling mudah berkomunikasi dengan atasan, paling sulit dengan pihak luar.
Arus komunikasi mengalir dari atas ke bawah; bentuk yang sering dipakai ialah laporan untuk atasan, surat untuk bawahan, pertemuan untuk setingkat; Bentuk yang dianggap paling efektif ialah surat dengan sarana bahasa Indonesia. Komunikasi sangat berpengaruh pada proses produksi, hambatan yang sering dijumpai ialah data kurang lengkap, namun dapat dipahami dengan jelas dan' mudah.
Konsultasi masalah lebih banyak kepada jabatan struktural; ditanggapi dengan cepat untuk kerusakan mesin, lambat untuk bahan baku; sedangkan hasil produksi, kecelakaan kerja, dan tenaga kerja cenderung tidak dianggapi.

ABSTRACT
Communication is playing a very important role in production process, particularly in manufacturing industry. This industry assembles some components into a certain finished product, therefore, communication among divisions producing the components will be very deciding in the smoothness of production.
This research was aimed to find out communication systems in manufacturing industry and their effects on production process. Data were obtained by interview and questionnaire circulation, and were analyzed quantitatively. This study was carried out from October to December 1995 at PT Tea, PT Sanyo, and PT Panasonic, Cimanggis, Bogor.
Instead of having formal communication forum directly relating to the needs for production process, electronics manufacturing industry also has semi formal and non-formal communication forums.
There are eight occupation at every production division whose employees mostly have Senior High School educational background. Before having communication, they prepare materials to be formally submitted to their superiors and be informally handed in them to both their subordinates and those of the same level. To communicates with superiors is relatively easy, however, it is difficult to do this with outsiders.
Communication flows mostly from upper to lower levels, form of communication mostly adopted is report to superiors, correspondences to subordinates, 'and meetings for those of the same level; the most effective one is letters of the Indonesian language. Communication strongly influences production process; incomplete data are a frequently found constraint, however it is easily understandable.
Consultation on any problems is mostly done, with structural functionaries; problem on broken down machine are immediately responded, those on raw materials are slowly responded; whereas those on production, occupational risks, and laborers tend not to be responded."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Prilly Iryati, Author
"ABSTRAK
Dalam berinvestasi investor mengharapkan adanya return dari modal yang telah diinvestasikan. Ada dua sumber return dalam dunia investasi yaitu dividen dan capital gain. Dividen adalah sebagian dari keuntungan usaha pada periode tertentu yang dibayarkan perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang didapatkan dari penjualan saham pada harga yang lebih tinggi dari harga pembelian sebelumnya.
Berdasarkan teori Perfect Capital Market, Miller dan Modigliani berkesimpulan bahwa pada pasar modal yang sempurna kebijakan dividen yang diambil perusahaan tidak akan mempengaruhi value dari perusahaan dan kekayaan investor. Namun dalam pasar yang tidak sempurna pemilihan kebijakan dividen mempunyai pengaruh pada kekaya:m investor. Oleh karena itu investor menentukan pilihan dalam melakukan investasi.
Dari berbagai perusahaan di berbagai industri, pengaruh pembagian dividen tunai untuk masing-masing industri akan mengakibatkan reaksi yang berbeda dari investor saham. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan karakteristik dari industri-industri tersebut, kebijakan dividen dari masing-masing perusahaan di masing-masing industri dan pemilihaa tujuan investor yang melakukan investasi di perusahaan tersebut.
Dalam pasar modal Indonesia pengaruh saham-saham yang membagikan dividen tunai terhadap perilaku investor adalah suatu hal yang menarik diamati mengingat kondisi pasar modal di Indonesia yang belum efisien. Perilaku investor dalam penelitian ini dicerminkan oleh frekuensi perdagangan saham suatu perusahaan dalam pasar modal.
Metode logit sebagai salah satu metode statistik untuk melihat probabilitas terjadinya suatu event digunakan untuk menentukan apakah pembagian dividen tunai pada perusahaan dalam industri manufaktur memberikan pengaruh terhadap perilaku investor. Dari data yang diperoleh selama tahun 2000-2004, dilakukan regresi binomial logistic menggunakan program SPSS antara perusahaan dalam industri manufaktur yang membagikan dividen dengan frekuensi transaksi saham perusahaan tersebut di Bursa Efek Jakarta.
Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa dari industri manufaktur yang diteliti memberikan hasil industri manufaktur tembakau dan farmasi memiliki peluang yang lebih kecil dibanding industri manufaktur lainnya dimana pembagian dividen tunai memiliki pengaruh terhadap perilaku investor. Sedangkan kelompok industri manufaktur makanan dan minuman, consumer goods, produk plastik dan kaca, otomotif dan produk terkait dan lainnya memiliki peluang yang lebih besar dibanding industri manufaktur lainnya bahwa pembagian diviclen tunai memiliki pengaruh terhadap perilaku investor.
Secara keseluruhan industri manufaktur dapat disimpulkan bahwa pembagian dividen tunai memberikan pengaruh negatif terhadap perilaku investor dibandingkan industri lainnya pada tahun 2000, dan 2002-2004. Sedangkan di tahun 2001 pembagian dividen tunai memberikan pengaruh positif terhadap perilaku investor dibandingkan industri lainnya. Secara periode dapat disimpulkan bahwa trend probabilitas berpengaruh atau tidaknya pembagian dividen tunai dibandingkan dengan industri lainnya konsisten selama periode 2000-2004.
Penelitian ini menunjukkan pengaruh positif dan negatif pembagian dividen tunai pada
industri manufaktur, untuk itu bagi para investor yang akan melakukan investasi di Bursa Efek
Jakarta hendaknya mempertimbangkan aspek-aspek lainnya dalam keputusan berinvestasi
misalnya dengan analisis fundamental dari masing-masing perusahaan.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>