Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyudi Novianto
1993
S36089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"ABSTRAK
Energi matahari termasuk kategori enengi yang terbamkan (renewables
energy). Sumber energi in! mempunyai keterbatasan pada ketersediaan yang
hanya didapat pada siang had, maka dari itu tangki penyimpanan energi
sangat diperiukan untuk menyimpan energi tersebut dan digunakan pada
waktu yang lain (malam atau pagi ban).
Teknik CFD (Computational Fluid Dynamics) dapat dipergunakan untuk
memprediksi pola aiiran, distribusi kecepatan, massa jenis dan temperatur
dari suatu fluida yang terjadi di daiam tangki. Dengan perhitungan berbantuan
komputer, simulasi ini dapat memperlihatkan tingkat stratifikasi temperatur
sehubungan dengan kualitas energi yang tersimpan. Penyeiesaian numeiik
dilakukan pada domain tiga dimensi. Validasi atas basil simulasi dilakukan
dengan pengukuran temperatur daiam tangki pada beberapa titik vertikal.
Tujuan dari pekerjaan ini adalab untuk menyajikan simulasi numerik transien
tiga dimensi dari tangki penyimpanan energi sebagai alat bantu desain dan
optimasi.
Optimasi atas suatu desain tangki penyimpanan dapat berupa penentuan sisi
masukan, dimana pengaturan sisi masukan dengan spesifikasi aiiran yang
sama akan memberikan temperatur air keluaran yang berbeda.

ABSTRACT
Solar energy is one kind of renewabies energy. Source of this energy has a
iimitation of avaiiibiiity which only avaiiabie in the sunny day. Hence the
thermal energy storage tank is urgently needed to store the energy and to be
used in the other time (moming or night).
CFD (Computational Fluid Dynamics) technique can be utilized to predict the
fluid flow, temperature, density and velocity distribution of fluid that occurred in
tank. By computer aided calculation, flie simulation can show the temperature
stratification level referring to quality of stored energy. Numerical solution is
conducted on three dimension domain. Validation to the simulation result is
compared to the measured temperature in tank at vertical locations. Intention
of this work is to present the three dimensional transient numerical simulation
of thermal energy storage as a tool of design and optimisation.
Design optimisation of a storage tank can be in the form of determination of
inlet configuration, where arrangement of inlet side with the same flow
specification will give different temperature stratification and outlet
temperature."
2005
T40472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranawaningtyas
"ABSTRAK
Konsumsi energi final terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, dengan memperhatikan trend dan intensitas energi proyeksi permintaan energi sampai dengan tahun 2025 menunjukkan konsumsi energi tiap sektor pengguna yaitu rumah tangga, transportasi, industri dan komersial meningkat dengan ratarata pertumbuhan 1,4% 2,9% 3,2% dan 3% berturut-turut. Jenis energi fosil yang dikonsumsi tiap sektor meningkat oleh karena itu perlu adanya kebijakan diversifikasi sehingga dapat mendorong pemanfaatan energi terbarukan di tahun 2025 untuk mensubtitusi energi fosil. Optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan per sektor dilakukan dengan pertimbangan biaya,efisiensi teknologi, demand persektor dan potensi energi terbarukan. Dengan mengetahui pola pemanfaatan energi terbarukan yang optimal pada tahun 2025 diharapkan Pemerintah dapat menyusun strategi untuk mencapainya. Dari hasil optimalisasi dengan programa linier sederhana didapatkan hasil tenaga panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk industri pembangkit sebesar 157,2 juta SBM, untuk mensuplai listrik ke sektor komersial sebesar 10,3 juta SBM, biodiesel yang dapat dimanfaatkan untuk sektor transportasi sebesar 92,42 juta SBM dan Bioetanol yang dapat dimanfaatkan untuk sektor transportasi sebesar 62,98 juta SBM dan Biooil yang dimanfaatkan untuk sektor rumah tangga sebesar 8,9 juta SBM dan biogas yang dapat dimanfaatkan untuk sektor rumah tangga sebesar 5,2 juta SBM.

ABSTRACT
Energy final consumption always increase in accordance to economic growth, due to energy intensity and energy trend, energy demand projection from 2010 until 2025 will show energy consumption per sector increase for household sector, transportation sector, industrial sector, and commercial sector with average growth rate are 1,4% 2,9% 3,2% dan 3% respectively. Renewable energy utilization optimization per sector based on criterias as follows: cost, efficiency, technology, renewable energy potency, and energy demand per sector. After knowing renewable energy optima utilization in 2025, Government can propose strategies to reach it. From simple linier programing calculation, we can get the patern of renewable energy optimal utilization in 2025 as follows : geothermal power for industry can be utilized amount of 157,2 million TOE, geothermal for commercial sector 10,3 million TOE, Biodiesel for transportation sector 92,42 million TOE and Bioethanol for transportation sector 62,98 million TOE and Pure Plant Oil for household 8,9 million TOE and Biogas for household sector approximately 5,2 million TOE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25905
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bally Jan Kamanjaya
"Pemanasan global merupakan isu yang sekarang sedang marak di dunia yang dimana pemanasan global akan berpengaruh tidak hanya menaikan suhu di permukaan bumi namun juga mengubah dari sisi cuaca, bencana yang meluas serta berkurangnya oksigen pada atmosfer sehingga hal tersebut dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia. Pemanasan global dipengaruhi oleh naiknya kadar CO2 di atmosfer sehingga dengan naiknya kadar CO2 tersebut mempengaruhi dari ketebalan lapisan ozon dan juga CO2 yang tinggi akan mengakibatkan efek Gas Rumah Kaca. Indonesia saat ini menempati peringkat 24 di seluruh dunia pada tahun 2020 sebagai peringkat kinerja performa pengurangan CO2 serta kinerja kontribusi Indonesia dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Peringkat ini berdasarkan Climate Change Performance Index (CCPI) dimana hal ini sebagai instrument penilaian yang telah disepakati dalam kesepakatan Paris Aggreement. Sebagai langkah lanjut untuk menigkatkan peringkat Indonesia dalam hal kontribusi terhadap pengurangan emisi GRK serta mencapai tujuan yang terkandung dalam Paris agreement yang telah di setujui indonesia, maka pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan penting untuk mencapai tujuan tersebut. Kebijakan tersebut salah satunya ialah menetapkan pajak karbon yang akan mulai berlaku tahun 2022 dimulai dari pembangkit dan industry dan selanjutnya gedung serta terakhir sector transportasi. Sehingga dari kebijakan itu perlu dilakukan sebuah solusi terutama untuk gedung dan solusinya ialah Green Building. Green Building sendiri merupakan salah satu konsep untuk melakukan Energi Saving pada saat pengoperasiannya. Untuk melakukan Energy Saving maka harus dilakukan beberapa langkah salah satunya efisiensi konsumsi energi pada gedung. Standarisasi untuk Energi Saving sendiri berdasarkan kriteria Green Building yang telah ditetapkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Dimana kriteria tersebut diantaranya 1). Dry Bulb Temperature and Humidity Condition, 2). Room Lighting Levels. 3). Water Used Efficiency. 4). Utilization of alternative water resources, 5). The efficiency of energy usage dan terakhir 6). natural lighting. Hasil dari penilaian tersebut akan diberikan berupa Platinum, Gold Plus, dan terakhir Gold."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Irawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Stephanie Rawi
"ABSTRAK
Pengembangan phase change material PCM sebagai media penyimpan termal pada aplikasi bangunan semakin lama semakin meningkat karena mencegah terjadinya pemborosan energi. Akan tetapi dalam aplikasinya, PCM memiliki dua kekurangan utama yakni nilai konduktivitas termal yang rendah dan besarnya penyusutan volume material. Pembentukan shape-stabilized PCM SSPCM dengan penambahan nanopartikel terbukti mampu mencegah kebocoran pada saat perubahan fasa dan meningkatkan nilai konduktivitas termal. Pada penelitian ini, dibentuk SSPCM menggunakan Beeswax sebagai bahan dasar karena memiliki nilai kalor laten yang besar dan Multi-walled carbon nanotubes MWCNT digunakan sebagai bahan pendukung karena nilai konduktivitas termalnya yang tinggi. Terdapat tiga jenis CNT yang dibedakan berdasarkan metode perlakuannya: CNT murni P-CNT , ball milled CNT B-CNT , dan acid treated CNT A-CNT . Komposit Beeswax/CNT divariasikan dalam persentase massa CNT 5 wt. dan 20 wt. . Sampel komposit diuji perubahan struktur dan sifat termalnya yang meliputi kalor laten peleburan, kalor laten pembekuan, titik leleh, titik beku, kalor jenis, konduktivitas termal, dan kestabilan termal. Berdasarkan hasil uji, nilai konduktivitas termal komposit Beeswax/A-CNT meningkat hingga 132 dan tidak menunjukkan perubahan fasa ketika dipanaskan melebihi titik lelehnya.

ABSTRACT
Phase change material PCM development as thermal energy storage for building envelope is promising for energy utilization. However, there are two major drawbacks on PCM application which are low thermal conductivity and high volume reduction due to phase change transition. This research objective is to develop a shape stabilized phase change material SSPCM as composite which able to prevent leakage during the transition from solid to liquid. Beeswax was being used as PCM because of its high latent heat and Multi walled carbon nanotubes MWCNT as supporting material with high thermal conductivity. There are three types of CNT applied in this research pristine CNT P CNT , ball milled CNT B CNT and acid treated CNT A CNT . Beeswax CNT composite is variated on the mass ratio 5 wt. and 20 wt. . Composite samples were tested from structure modification and thermal performance including latent heat, sensible heat, melting point, solidifying point, thermal conductivity and thermal cycle test. Results show that thermal conductivity of composite increased by 132 and there was no significant phase transition on its melting or solidifying temperature."
2017
S69450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>