Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harjo Selandana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Supriono
"ABSTRAK
Efek negatif yang timbul dari keberadaan limbah ban bekas pada lingkungan merupakan
masalah utama di seluruh dunia, hal ini membutuhkan penekanan pada proses daur ulang
dan proses penggunaan kembali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari metode
pengolahan yang memberikan nilai tertinggi untuk material ban bekas dan menjadikan
salah satu bahan baku produksi masal. Daur ulang sebagai bahan baku substitusi produksi
ban baru menjadi salah satu pilihan potensial untuk memperoleh pemanfaatan dengan
konservasi nilai material yang sebaik-baiknya menurut prinsip Production for Material
Value Conservation. Pada penelitian ini karet remah dari material ban bekas telah diuji
sebagai bahan baku pencampur dalam memproduksi ban. Kompon karet dibuat dengan
variasi campuran material karet dari ban bekas dan material karet baru. Hasil uji kompon
menunjukan persentase material ban bekas yang paling optimum untuk campuran
material karet ban mobil adalah sebesar 15%, setelah diaplikasikan dengan proses
retreading ban kemudian dilakukan uji kelayakan teknis yaitu uji Sifat Tampak, Dimensi,
Penunjuk Keausan Telapak, dan Ketahanan pada berbagai beban untuk memenuhi
persyaratan standar SNI (Standar Nasional Indonesia).

ABSTRACT
The negative effects arising from the presence of waste tires in the environment are a
major problem throughout the world, this requires emphasis on the recycling process and
the reuse process. The purpose of this research is to find a processing method that provides
the highest value for used tire material and makes one of the raw materials for mass
production. Recycling as a raw material for substituting new tire production is one of the
potential choices for obtaining utilization by conserving the best value of material
according to the principle of Production for Material Value Conservation. In this study
crumb rubber from used tire material has been tested as a mixing raw material in
producing tires. Rubber compound is made with a variety of mixture of rubber material
from used tires and new rubber material. Compound test results showed the percentage
of the most optimum used tire material for the mixture of car tire rubber material was
15%, after being applied with the process of retreading the tire then a technical feasibility
test was carried out namely test of Visual Properties, Dimensions, Tread Wear Indicator
and Endurance to meet the requirements of the SNI standard (Indonesian National
Standard)."
2018
T52514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Gamma Aditia
"ABSTRAK
Ban habis masa pakai merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang tidak bernilai harganya jika tidak dilakukan pengolahan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode pengolahan yang memberikan nilai tertinggi untuk material ban bekas mobil dan menjadikan salah satu bahan baku produksi masal. Daur ulang sebagai bahan baku substitusi produksi ban baru menjadi salah satu pilihan potensial untuk memperoleh pemanfaatan dengan konservasi nilai material yang sebaik-baiknya menurut prinsip Production for Material Value Conservation. Pada penelitian ini karet remah dari material ban mobil bekas telah diuji sebagai bahan baku pencampur dalam memproduksi ban. Kompon karet dibuat dengan variasi campuran material karet dari ban mobil bekas dan material karet baru. Hasil uji menunjukkan persentase material ban bekas yang paling optimum untuk campuran material karet ban mobil adalah sebesar 15 , ban sepeda motor sebesar 25 , dan ban sepeda sebesar 50 . Pemanfaatan ban bekas mobil sebagai salah bahan baku pencampur dalam memproduksi ban selain bermanfaat bagi kelestarian lingkungan juga bermanfaat bagi perekonomian karena memberikan manfaat multiplier effect bagi perusahaan ban, perusahaan pengumpul dan pengolah limbah ban, dan masyarakat di sekitarnya.

ABSTRACT
End of life tires are one of the greatest environmental concerns that are not worth the value if not properly treated. This study aims to find the method of processing that provides the highest value for used car tire material and make one of the raw materials of mass production. Recycling as a substitute raw material for new tire production becomes one of the potential options for obtaining utilization with the best possible conservation of material value according to the principles of Production for Material Value Conservation. In this research, crumb rubber from used car tire material has been tested as raw material of mixer in producing tire. Rubber compound is made with a mixture of rubber materials from used car tires and new rubber materials. The test results show the most optimum percentage of used tire material for rubber tire material mixture is 15 , motorcycle tire is 25 , and bicycle tire is 50 . Utilization of used car tires as a raw material mixing in producing tires in addition to beneficial for environmental sustainability is also beneficial to the economy because it provides multiplier effects for tire companies, tire collection and processing companies, and surrounding communities."
2017
T48247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Naila Azmi
"Penggunaaan ban karet bekas sebagai substitusi agregat halus dalam beton akan membantu mengurangi jumlah limbah ban yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan mengurangi masalah yang ditimbulkan akibat penumpukannya. Ban karet bekas menjadi material subsitusi agregat halus dalam recana campuran beton sebanyak 10% dari volumenya. Ban karet bekas dicacah menjadi 3 variasi ukuran agregat yakni ukuran saringan No.8 (2.36 mm) sampai No.30 (0.6 mm), No. 4 (4.75 mm) sampai No.8 (2.36 mm), dan No.4 (4.75 mm) sampai No.30 (0.6 mm). Ban karet bekas yang telah menjadi agregat dilakukan pra-perawatan dengan direndam 30 menit di dalam NaOH dengan konsentrasi 10%. Pengujian yang dilakukan untuk benda uji adalah slump test, uji kuat tekan dengan digital image correlation, ultrasonic pulse velocity test, dan uji kuat tarik belah. Studi ini meneliti mengenai properti mekanis seperti kuat tekan, pola kegagalan, displacement, daktilitas, stiffness, poisson ratio, modulus elastisitas, kuat tarik belah, dan cepat rambat gelombang. Beton dengan substitusi agregat karet ban dengan ukuran No.4 (4.75 mm) sampai No.30 (0.6 mm) memberikan nilai daktilitas dan poisson ratio yang lebih tinggi dibandingkan beton tanpa substitusi, menjadikan beton dapat berdeformasi secara lebih besar.

The utilization of used rubber tires as a substitute for fine aggregate in concrete will help to reduce the amount of tire waste that ends up in landfills and the problems caused by its accumulating number. Used rubber tires are used as a substitute for fine aggregate in the concrete mix plan for as much as 10% of its volume. Used rubber tires are cut into 3 variations of aggregate size, which are No. 8 (2.36 mm) to No. 30 (0.6 mm), No. 8 (2.36 mm) sieve. 4 (4.75 mm) to No. 8 (2.36 mm), and No. 4 (4.75 mm) to No. 30 (0.6 mm). Used rubber tires that have become aggregates are pre-treated by soaking them for 30 minutes in a 10% NaOH solution. The tests carried out for the test objects are slump test, compressive strength test with digital image correlation, ultrasonic pulse velocity test, and split tensile strength test. This study examines mechanical properties such as compressive strength, failure pattern, displacement, ductility, stiffness, poisson ratio, modulus of elasticity, split tensile strength, and propagation velocity. Crumb rubber concrete with sizes of rubber aggregate no. 4 (4.75 mm) to no. 30 (0.6 mm) gave higher ductility and poisson ratio values than concrete without substitution, making the concrete able to deform on a larger scale."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pabrik gula Gondang Baru semula bernama Pbrik Gula Gondang Winangun.Pabrik yang dibangun dan di kelola oleh Perusahaan swasta Belanda itu merupakan satu diantara beberapa pabrik gula yang ada di Kabupaten Klaten
"
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Windarto Adi
"CV Saiki Ekaprakarsa Perdana adalah sebuah perusahaan yang memproduksi pakan ternak dalam bentuk pellet ukuran 2mm-5mm, 8mm dan tepung untuk mengisi kekosongan pasar pakan ternak domestik akibat terjadinya krisis moneter. Kapasitas produksi yang ada saat ini sebesar 250 ton/bulan. Tingginya permintaan domestik yang belum bisa terpenuhi oleh kapasitas pabrik membuat pihak manajemen perusahaan memutuskan untuk melakukan ekspansi. Keinginan untuk merambah pasaran Jabotabek membuat ekspansi tersebut dilaksanakan melalui pembuatan pabrik baru di lokasi yang berbeda. Agar terbentuk suatu aliran produksi efektif dalam pabrik baru, maka diperlukan perancangan tata letak pabrik yang menjamin terciptanya suatu sistem produksi optimal sesuai dengan kapasitas terencana. Proses perancangan tata letak pabrik CV SEP dilakukan dengan perencanaan aliran material, perencanaan keterkaitan kegiatan, perhitungan jumlah mesin, perhitungan kebutuhan area produksi dan area pelayanan, pengalokasian wilayah, pemilihan alat pemindah material danpenyusunan tata letak pabrik. Kegiatan perancangan tata letak yang dilakukan penghasilkan suatu tata letak pabrik pada lahan berukuran 2384,88 m2 dan area produksi yang berukuran 205,08 m2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Bona Doly N.
"Tesis ini membahas proses penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) oleh PTP Nusantara III (PTPN3) untuk pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton TBS/jam di Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara. Dalam penyusunan RAB ini sebelumnya dilakukan suatu studi kelayakan (Feasibility Study) dan telah melakukan desain engineering, sehingga telah diketahui bahan material dan peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk membangun pabrik kelapa sawit tersebut. Dengan begitu memudahkan dalam penyusunan RAB dengan mencari harga dari vendor-vendor yang sudah memiliki lisensi dan kerjasama sebelumnya dengan PTPN3. Setelah penyusunan RAB ini selesai, masih harus disesuaikan lagi dengan kondisi keuangan perusahaan dalam hal ini PTPN3, untuk membantu manajemen perusahaan meyakinkan para shareholder untuk menanamkan modalnya di PTPN3. Untuk pengukuran kemampuan perusahaan terhadap RAB tersebut menggunakan IRR, NVP, PBP (Payback Period).

The thesis proposes to describe codification of Master Budgeting of PTP Nusantara III (PTPN3) process for Oil Palm Factory Development with 45 tons TBS/hours capacity in Sei Mangkei Trading Estate, North Sumatera. The Feasibility Study and engineering design to figure out material and equipment required for the oil palm factory development has been completed ahead before Master Cost Budgeting process. Hereinafter the Master Cost Budgeting process more simple, it will complete by having the prices from vendors that has license and has been work together with PTPN3 before. If this RAB completed, it still need adjusted with present PTPN3 financial condition, assist management to ensure company?s stake holder to invest at PTPN3 project."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27281
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadus Santoso
"Air adalah sumberdaya yang terbaharui dengan daur hidrologi dan proses pemurnian, selama alam untuk membersihkan air tidak terlampaui. Mengacu pada Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982,i ndustri tekstil salah satu car a yang di tempuh adalah dengan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara rinci desain, karakter, serta kemampuan instalasi pengolah limbah PT. Uni teas . Lokasi penelitian terletak di 01. Paya Tajur No. A, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan mengamati dan mempelajari cara kerja Instalasi Pengolah Air Limbah, kemudian dengan menggunakan, data sekunder PT. Unit dapat dihitung biaya pengolahan limbah cair per m3nya. Dan dari data sekunder laboratoriurn BBIHP diketahui kadar parameter air limbah. Hipotesis pertama mengatakan bahwa kualitar air limbah akan mejadi lebih baik setelah menjalani pengolahan. Uji terhadap rata-rata kadar sebelum dan setelah pengolahan menunjukkan perbedaan untuk nilai padatan tersuspensi, DOD, COD, minyak dan lemak. Sedangkan untuk parameter lain secara statistik tidak berbeda. Hipotesa kedua menyatakan: bahwa semakin besar biaya pengolahan limbah, semakin baik limbah yang dibuang sekitar pabrik. Dari pengamatan langsung di lapangan hal ini terbukti sebab, air limbah yang diolah sama sekali tidak mengganggu masyarakat. Alat pengol ah limbah cair ini telah bekerja sesuai perencanaan yaitu untuk menurunkan kadar BOD, COD, dan TSS. Akhirnya perhi tungan analisis biaya menunjukkan bahwa pengeluaran pengolahan limbah saat ini hanya 1% dari nilai produk.

Water pollution in water bodies is caused by industrial waste. It could damage the water for its usage. Properly, water serve as renewable resources under going hydrology cycles and purifying processes} if the natural purifying capability of the water has not been exceed. The environmental Law number 4} 1982, compels each industry to control its waste. One method that could be implemented is the construction of a waste control instrument. This study was conducted to evaluate the performance of the waste water control instrument, owned by PT. Unite. This plant is located in 01. Paya Tajur No. A, Bogor, West Java. The study was conducted reach and studying how to operate waste water control instrument. By secondary data from PT. Unitex can be calculate cost of purifying waste water per m3. The first hypothesis states that quality of the waste water improved after treatment. The T-test conducted for ' the average concentration before and after treatment, showed a significant- difference for suspended solids, ROD, COD, and detergent. Other parameters observed, showed no statistically significant differences. The second hypothesis states that higher cost of waste treatment, higher good for liquid waste. The waste water treatment instrument performed according to its specifications, i.e. reducing the concentration of ROD, COD, and TSS. Finally from calculated cost analysis due for instrument water treatment is only 10/10 from price."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>