Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Madiyan
1991
S35397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Wicaksono
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S28210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sugih Harto
"Penelitian ini berisi tentang laju penguapan tetesan di mana sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara, konsentrasi, temperatur lingkungan dan kecepatan aliran. Pada penelitian ini digunakan alat berupa penyuntik cairan yang berisi larutan aquades. Suntikan ini menghasilkan tetesan, yang kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan antara 7 Hz, 10 Hz dan 15 Hz. Lalu variasi temperatur yang ada pada nilai 50°C, 75°C, 100°C dan 150°C. Dari sini akan diperlihatkan korelasi dari bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Tujuannya adalah untuk mengetahui adanya perpindahan kalor dan massa serta korelasi antara data pengujian dengan menggunakan metode rumus model umum, metode stagnan film, dan pendekatan model baru dari metode stagnan film oleh E. A. Kosasih.

Research about droplet evaporation is very influenced by air humidity, concentration, ambient temperature, and velocity of flow. The instrument device uses injection contained seaweed suspension. Air flows through the droplet with the variation of velocity on 7 Hz, 10 Hz dan 15 Hz. Variation of temperature on 50°C, 75°C, 100°C dan 150°C. This variation can shows the relationship of Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), and Sherwood (Sh) numbers. Heat and mass transfer occur in this process. This experiment's intended for knowing the correlation between analyzed data with the general method, stagnant film model, and the new model analysis of film stagnant model (E. A. Kosasih, 2006)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50716
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Wendri
"Pembuatan dan pengujian alat pembuat es dengan sistim adsorpsi menggunakan karbon aktif sebagai adsorben dan metanol sebagai adsorbat merupakan alternatif sebagai pengganti mesin kompresi uap yang ada saat ini. Alat pembuat es sistim adsorpsi ini terdiri dari adsorben, kondensor dan evaporator. Adsorber didisain dari tabung stainless berdiameter 3? panjang 500 mm yang berisi kepingan karbon aktif dengan masing-masing ketebalan ratarata 30 mm. Energi yang dibutuhkan untuk memompa refrigeran adalah energi termis dimana keuntungan dari penggunaan energi termis adalah sumber energinya bisa berasal dari panas gas buang hasil pembakaran atau panas matahari. Untuk simulasi pemanas dan pendingin adsorber saat proses desorpsi maupun adsorpsi digunakan air sebagai medianya. Tekanan didalam sistem saat proses berlangsung berkisar antara 5 - 12 kPa. Temperatur lingkungan sekitar 25 - 30°C. Hasil penelitian belum menunjukan performa alat yang maksimal. Perlu dilakukan perbaikan baik didalam disain alat, penanggulangan kebocoran didalam sistem yang divakum, peningkatan kualitas padatan karbon aktif agar memiliki kemampuan yang sangat baik saat melepas maupun menyerap refrigeran. Sehingga hal ini bisa meningkatkan COP sistem pendingin adsorpsi.

Making and testing adsorption ice maker system use a pair of active carbon as an adsorbent and methanol as adsorbate/refrigerant is one of alternative that can replace a mechanical pump for compression in the common system. This adsorption ice maker device consist of it main components such as adsorbent, condenser, and evaporator. Adsorbent was designed from a stainless tube with has diameter 3? and 500 mm of length that filled active carbon fragment with 30 mm of thickness. The necessity energy for pump the refrigerant is a thermal energies which have benefit that is the energy source could be from heat of exhaust combustion or heat of solar flux. For the simulation of experiment is used heat and cold water for each process desorption and adsorption. Pressure range in system is about 5 - 12 kPa. The ambient temperature is 25 - 30°C. The result of this research hasn?t been show an optimal performance of this device. It is necessary to improve by considering a better design of device, to handle of any leakages in this vacuum system, and increase a better quality of manufacture the active carbon fragment in order to have very good capability to desorp or adsorp the refrigerant. Until this can improve COP of the adsorption refrigeration system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athena Anatolia Firdauzi
"Kegiatan praktikum merupakan salah satu wadah pendekatan ilmiah, untuk mengembangkan pemahaman konsep ilmu sains dan teknologi. Perancangan, manufaktur, dan pengujian alat praktikum pengukuran laju aliran fluida berbasis pelat orifice bertujuan untuk mendapatkan serta menganalisis nilai coefficient of discharge dan ketidakpastiannya dengan membandingkan hasil coefficient of discharge yang didapat dengan literatur yang ada. Adapun, pelat orifice yang ada pada alat pratikum akan memberikan perbedaan tekanan pada pada aliran, yang diperlihatkan melalui perbedaan ketinggian pada manometer multitube. Fluida yang akan diuji adalah air dengan batasan memiliki viskositas nol, tidak dapat dimampatkan dan kecepatan yang seragam.
Berdasarkan pengujian ini, data berupa perbedaan ketinggian akan diolah menggunakan persamaan-persamaan empiris sehingga didapatkan hasil yakni nilai laju aliran teoretis, coefficient of discharge, serta bilangan Reynolds (Re). Visualisasi hasil pengolahan akan dituangkan dalam grafik hubungan antara bilangan Re dengan coefficient of discharge. Nilai coefficient of discharge pada alat praktikum pengukuran debit aliran dengan menggunakan pelat orifice adalah sebesar 0.66.

Practical activities are one of the methods in science teaching to develop an understanding of the concepts of science and technology. The aim of developing a practical tool for calculating fluid flow rates based on orifice plates is to obtain and analyze the value of discharge coefficient and its uncertainty and comparing the value of the results obtained with the existing literature. An orifice plate on the practical instrument will create a differential pressure in the flow, which will be shown on the multitube manometer as a differential height. The fluid utilizied is water, and some of the parameters for this tool are that the stream’s viscosity is zero, not compressed, and it has a uniform velocity.
Based on the results of the test, the data obtained in the form of differential height will be processed further using empirical equations derived from the processing outcomes. The findings will be shown by a graph depicting the relationship between the Reynolds number and the discharge coefficient. The practical tool for measuring flowrate utilizing orifice plate has a discharge coefficient of 0.66.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Markus Kunardianto
"ABSTRACT
Dewasa ini ilmu pengukuran aliran fluida telah memegang peranan yang penting dalarn kehidupan manusia. Aplikasi pengukuran aliran tluida antara lain pengukuran debit air pendingin yang mengalir pada alat penukar kalor (heat exchanger) pada PLTU, pengukuran volume air bersih per bulan rumah tangga yang kebutuhan aimya disuplai dari PAM (Perusahaan Air Minum) dan lainnya. Alat ukur aliran fluids., atau disebut juga meter aliran dibuat dengan bemiaeam macam tingkat ketelitian (accuracy), ketepatan (precision), bentuk dan dimensi, penurunan tekanan, prinsip kerja dan Iairmya sesuai kebutuhan konsumen. Tingkat ketelitian dan kealcuratan dari meter aliran yang terdapat di pasaran belum sepenuhnya sesuai dengan spesiiikasi pabriknya, oleh Karena itu perlu perlu dilakukan pengujian terhadap meter aliran agar konsumen yakin dan percaya terhadap unjulr klja meter aliran.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan basil pembacaan debit meter aliran vane wheel, paddle wheel, ultrasonik, rotameter dan venturi meter dengan debit aktual. Debit aktual djperoleh dengan rnencatat sejurnlah volume yang mengalir dalam interval waktu tertentu Peuguj ian ini dinamakan pengujian primer.
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat ketelitian meter aliran vane wheel clibandingkan dengan meter aliran paddle wheel, ultrasonilc, rotameter dan Venturi meter. Dengan pengujian ini juga diperoleh karakteristik dari masing-masing meter aliran untuk daerah operasi kerja yang berbeda.
Hasil pengujian mentmjukkan bahwa tingkat ketelitian meter aliran vane wheel adalah kurang bail; Meter aliran vane wheel memberikan pembacaan yang lebih besar dari nilai aktual sebesar sepuluh persen untuk daerah pengukuran Re 5.000 sampai 28.000. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan kalibrasi agar tinglrat kesalahannya berada dibawah f dua persen. Tingkat ketelitian meter aliran lainnya sangat bervariasi, untuk daerah pengukuran Re 18.000 sampai 28.000 meter aliran yang baik digunakan adalah paddle wheel, ultrasonik dan rotameter karena tingkat kesalalwnnya berada dibawah dua persen. Sedang untuk daerah pengukuran antma Re 5.000 sampai 18.000 dapat digunakan rotameter.

"
1999
S36992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juhaya S. Praja
Jakarta: Prenada Media, 2005
100 JUH a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Juhaya S. Praja
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010
100 JUH a;100 JUH a (2);100 JUH a (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rachmat S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>