Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36527 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Mantasa Salve Prastica
"Meningkatnya pembangunan dan menurunnya kesadaran publik terhadap lingkungan menyebabkan banjir setiap tahun bagi wilayah urban. Beberapa danau atau kolam dikorbankan karena pembangunan perkotaan dan penimbunan. Kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke danau menyebabkan danau menjadi sarang penyakit dan berdampak buruk lainnya, sehingga hal ini mempengaruhi masyarakat untuk berpikir bahwa nilai ekonomi dari danau dapat ditingkatkan dengan mengurugnya dengan tanah. Hal ini menyebabkan danau menjadi rentan terhadap sedimentasi dari aktivitas perkotaan.
Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan mulai mengembangkan bagaimana mengelola sedimentasi dengan hidrodinamika dan pemodelan sedimen transportasi. Penelitian ini menggunakan program Resource Modelling Associates RMA untuk menjalankan model dan Danau Agathis sebagai area studi untuk melakukan simulasi. Diharapkan bahwa data keluaran program dapat mewakili data lapangan, sehingga metode kalibrasi dilakukan dengan studi lapangan atau pengambilan sampel. Setelah kalibrasi, ada dua skenario yang disimulasikan dengan menggunakan program ini: skenario wetland dan skenario kondisi banjir.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengembangan model simulator transportasi sedimen dua dimensi sesuai dengan kondisi di lapangan. Selanjutnya, hasil simulasi menghasilkan hasil yang dapat diterima dan rasional berdasarkan prinsip dan teori proses hidrodinamika danau.
Penelitian ini menyarankan pengumpulan data lebih banyak untuk mencapai persentase yang lebih akurat dari sum of squared error SSE, mengembangkan model tiga dimensi dengan berbagai lapisan kedalaman, menggunakan metode parameter estimation untuk melakukan analisis kalibrasi, dan melakukan langkah post-audit sehingga model dapat mewakili berbagai kondisi.

The increasing of urban development and the decreasing of public awareness to environment promote flood every year for urban cities. Several lakes or ponds are sacrificed due to both urban development and landfilling. Bad habit of society to throw garbage to the lakes, so the lakes become borne water disease trigger and have other bad impacts to the environment. These conditions affect the society to think that the economic value of lakes could be increased by filling them with the land. These lead to make the lakes become vulnerable to sedimentation from urban activities.
Universitas Indonesia as educational institution starts to develop how to manage sedimentation by hydrodynamics and sediment transport modelling. The research uses Resource Modelling Associates RMA program to run the model and Agathis Lake as the study area to perform the simulation. It is expected that the program output data could represent the field data, so the calibration method is conducted by field sampling study. After calibration, there are two scenarios that are simulated by using the program wetland scenario and flood condition scenario.
The research concludes that the development of two dimension of sediment transport simulator model is suitable with the real condition. Furthermore, the result of simulation generates acceptable and rational result according to the principle and theory of hydrodynamic process on lakes.
This research suggests collecting more data to achieve more accurate percentage of sum of squared error SSE, developing three dimension model with various depth layers, using parameter estimation method to do calibration analysis, and conducting post audit step so the model could represent various conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Agung Rahmat Alfarisi
"ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan di cekungan Sumatera Utara bertujuan untuk mengetahhui bagaimana kondisi batuan sedimen pra-tersier di bawah permukaan. Hal ini dilakukan karena adanya isu dimana batuan sedimen yang telah berumur pra-tersier diisukan belum semua nya termertamorfkan. Hal ini menjadi menarik karena ada kemungkinan cadangan minyak dan gas bumi yang tersimpan pada batuan sedimen pra-tersier. Metode gravitasi merupakan metode geofisika yang digunakan untuk memetakan struktur bawah permukaan. Karena nilai yang terukur oleh metode ini adalah nilai anomali gravitasi dari batuan yang ada di bawah permukaan. Metode inversi menggunakan persamaan Fast Fourier Transform pada aplikasi Matlab yang mana bertujuan untuk dapat membuat pemodelan dari bawah permukaan. Data masukan yang digunakan pada pemograman Matlab berupa nilai data anomali graitasi, jumlah kolom dan baris atau koordinat titik pengambilan data, nilai kedalaman rata-rata batuan atau lapisan targer, nilai kontras densitas batuan dan nilai kriteria konvergensi. Hasil pemograman menampilkan horizon bawah permukaan pada nilai kedalaman dan horizon hasil perhitungan nilai kedalaman dengan nilai anomali gravitasi. Proses inversi dilakukan pada saat melakukan proses iterasi dan akan berhenti jika nilai kesalahan RMS yang didapat dari proses iterasi telah mendekati nilai yang ditentukan sebagai kriteria konvergensi atau sampai iterasi maksimum tercapai. Hasil iterasi berhenti saat nilai RMS error sekitar 0.00016879 % pada iterasi kedua. Horizon yang terbentuk sesuai dengan keadaan geologi yang terbentuk di bawah permukaan dimana batuan sedimen pra-tersier berada di kedalaman rata-rata 5.8 km di bawah permukaan dengan ketebalan dari 5 km hingga 6 km.

ABSTRACT
The research conducted in the North Sumatra basin aims to find out how the conditions of pre-tertiary sedimentary rocks below the surface. This is done because there are issues where sedimentary rocks that have been pre-tertiary are not yet included. This is interesting because it is possible that oil and gas reserves are stored in pre-tertiary sedimentary rocks. The gravity method is a geophysical method used to map the subsurface structure. Because the value measured by this method is the value of the gravitational anomaly of the rock below the surface. The inversion method uses the Fast Fourier Transform equation in the Matlab application, which aims to be able to make modeling from the subsurface. Input data used in Matlab programming is in the form of gravity anomalous data values, column number and row or coordinates of data retrieval points, average rock depth or targer layer values, rock density contrast values and convergence criterion values. The programming results show the subsurface horizon at the depth and horizon values resulting from the calculation of the depth value with the value of gravity anomalies. The inversion process is carried out when carrying out the iteration process and will stop if the RMS error value obtained from the iteration process has approached the value specified as the convergence criterion or until the maximum iteration is reached. The iteration results stop when the RMS error value is around 0.00016879% in the second iteration. Horizon is formed in accordance with the geological conditions formed below the surface where pre-tertiary sedimentary rocks are at an average depth of 5.8 km below the surface with a thickness of 5 km to 6 km.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Leonardo
"Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya maka manusia memerlukan air bersih sebagai salah satu komponen kehidupannya. Salah satu sumber air bagi kehidupan manusi adalah sungai. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan dan pemantauan terhadap keseimbangan sungai itu sendiri. Salah satu pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan dinamika dasar oleh gerak angkutan sedimen pada sungai bercabang. Model ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari model hidrolika yang telah dikembangkan sebelumnya yang hanya terbatas simulasi pengangkutan sedimen untuk sungai yang lurus. Penelitian dalam karya tulis ini hanya sampai pada membuat Model Matematika yang cukup handal dan sesuai dengan teori untuk menghitung angkutan sedimen dan dinamika dari elevasi dasar sungai. Dari hasil simulasi pada sungai di atas terhadap aliran yang kecepatan besar mengakibatkan terjadi penggerusan dan terhadap aliran dengan kecepatan kecil mengakibatkan terjadi pengendapan. Sehingga model yang dikembangkan cukup sesuai dengan teori yang berlaku."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helfinalis
"Penelitian Oseanografi di perairan Laut Jawa telah dilaksanakan bulan September 2004. Sebaran suspensi permukaan berkisar antara 0.018 gr/l terendah ditemukan di sebelah Selatan Pulau kalimantan hingga 0.053 gr/l tertinggi di sebelah Barat dari Pulau Kalimantan Selatan. Sebaran suspensi di kedalaman perairan bagian tegah berkisar antara 0.023 gr/l terendah di sebelah Barat Pancel hingga 0.051 gr/l tertinggi yang tersebar di sebelah Barat dari Pulau Kalimantan Selatan. Sebaran suspensi di kedalaman perairan bagian dasar berkisar antara 0.022 gr/l terendah yang didapatkan di sebelah Barat daya dari Pulau Kalimantan Selatan hingga 0.051 gr/l tertinggi yang tersebar di sebelah Barat dari Pulau Kalimantan Selatan. Endapan sedimen di permukaan dasar hanya beberapa sentimeter berwarna coklat kekuningan merupakan indikasi suplai sedimen dari daratan melalui sungai cukup tinggi. Endapan sedimen di dasar perairan sekitar Kalimantan Selatan yang dekat dengan daratan ditemukan endapan lumpur yang encer di permukaan dengan warna coklat dan di lapisan bawahnya lanau lumpuran.

Suspension and Sedimentation Studies in Java Sea Water. Oceanography study of the Java Sea Water has been done on September 2004. The lowest total suspended solid in the water surface was 0.018 gr/l at the south part of Kalimantan and the highest was 0.053 gr/l at the west part of South Kalimantan. The lowest total suspended solid values in the medium sea level was about 0.023 gr/l at the west part of Pancel and reaches the value of 0.051 gr/l at the west part of South Kalimantan. At the bottom of deep sea level, the lowest total suspended solid value were about 0.022 gr/l at the west by south of South Kalimantan and the highest was found in the west part of South Kalimantan which has the value of 0.051 gr/l. The sediment has a yellowish brown color in the depth of several centimeters which indicates of highly sedimentation supply from the river. Sediment at the bottom of South Kalimantan waters which is located near the land was found more like a mud on the surface and silt on the inside."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhajir Marsaoli
"Penelitian tentang kandungan bahan organik, senyawa n-alkana, aromatik, dan total hidrokarbon dalam sedimen di perairan Raha, Sulawesi Tenggara telah dilakukan pada Juni 2001. Hasilnya menunjukkan bahwa sedimen di stasiun 1 dan 4 telah tercemar oleh hidrokarbon minyak bumi. Hal ini tampak dari perbandingan antara F1/F2 (fraksi hidrokarbon jenuh/fraksi hidrokarbon aromatik) > 1. Sedangkan berdasarkan kandungan total hidrokarbonnya, menurut kriteria dari NAS (National Academy of Science) hanya sedimen di stasiun 2 dan 5 yang telah tercemar oleh senyawa hidrokarbon minyak bumi (>100 ppm).

The content of organic material, n-alkana, aromatic compound and hydrocarbon total in the sediment was carried out in the waters of Raha, Southeast of Sulawesi. Investigation on content of organic material, n-alkana, aromatic compound and hydrocarbon total in the sediment was carried out in the waters of Raha, Southeast of Sulawesi in June 2001. The results showed that the sediment at station 1 and 4 were polluted by hydrocarbon compound. This condition is showed by F1/F2 ratio (comparation between saturated hydrocarbon fraction with aromatic hydrocarbons fraction) > 1. According to NAS (National Academy of Science) criteria on total hydrocarbon content, station 2 and 5 only were polluted by hydrocarbons compound (>100 ppm)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Deposition of suspended sediment was measured with sediment traps in shallow coastal waters colonized by Thallasia dominated seagrass in pannikiang Island,South Sulawesi (Indonesia)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"For a large watershed sediment yield can be more accurately estimated if the large watershed is divided into sub watersheds to compensate for non-uniformly distributed sediment sources. The effect of drainage basin hydraulics can be included by routing the sediment yield from sub-watershed to the large watersheds outlet. Sediment routing increase prediction accuracy and determines individual watersheds contribution to the total sediment yield."
GEOUGM 21:61 (1991)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wa Ode Noor Julia Gabrielle
"Hasil sedimen (sediment yield) adalah tanah hasil erosi yang diangkut dari suatu tempat ke titik pengukuran, misalnya pada waduk. Keberadaan sedimentasi pada waduk perlu dimonitor secara berkala agar dapat memperpanjang usia efektif waduk, salah satu caranya yaitu dengan menghitung potensi hasil sedimen yang masuk ke waduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung potensi sedimen yang masuk ke waduk di Bendungan Gintung menggunakan dua metode, Universal Soil Loss Equation (USLE) dan metode Schaffernak. Metode USLE menghitung sedimen yang berasal dari erosi tanah suatu Daerah Aliran Sungai (DAS), tetapi potensi erosi tanah yang terjadi tidak selalu menciptakan muatan sedimen yang sebenarnya di badan air sehingga perlu dikorelasikan dengan hasil dari muatan sedimen. Erosi tanah yang berubah menjadi sedimen di badan air dihitung dengan menggunakan metode Schaffernak. Hasil dari masing-masing metode mengkonfirmasi keterwakilan potensi sedimen lahan di Bendungan Gintung.

Sediment yield is eroded soil that transported from a place to a measurement point, for example in a reservoir. Sediment in the reservoir is a problem that can reduce the performance of the reservoir, so it needs to be monitored regularly. One of many ways to monitor is to calculate the potential of sediment that enters the reservoir. The research objective is to calculate the potential of sediment that enters the reservoir at Bendungan Gintung using two methods, the Universal Soil Loss Equation (USLE) and Schaffernak methods. The USLE method calculate sediment that comes from land erosion of a watershed, but the potential land erosion that occurred is not necessarily create actual sediment load at the river bed so it needs to be correlated with the results of the actual sediment load. potential land erosion that transform into the sediment in the water body can be calculate by the value of Schaffernack method. The results from each method confirm the representativeness of the potential land erosion in Bendungan Gintung.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto P.
"Salah satu upaya dalam perekayasaan muara adalah menganalisa watak aliran dan transport sedimen yang terjadi. Untuk itu, diperlukan adanya suatu model yang dapat mensimulasikan dinamika muara. Model yang diperlukan dapat berupa model fisik dan model numerik. Dibandingkan dengan model fisik, model numerik lebih praktis dan luwes, sebab parameter-parameter yang berpengaruh dapat secara mudah diubah-ubah sesuai skenario simulasi.
Salah satu model numerik dua dimensi yang dapat diterapkan untuk kasus-kasus hidrodinamika adalah RMA2 untuk simulasi arus dan SED2D-WES (versi beta) untuk simulasi sedimen. Model SED2D-WES (versi beta) perlu diuji terlebih dahulu keandalannya mengingat model numerik ini masih dalam tahap pengembangan. Sedangkan model RMA2 sudah banyak diterapkan dan dianggap cukup mapan.
Uji spesifikasi numerik ini diperlukan sebab pada kenyataannya, hasil eksekusi suatu model numerik akan menyisakan kesalahan yang dicirikan dari nilai ketelitian (accuracy) dan ketepatannya (precision). Selain sebagai akibat penggunaan hampiran (approximation) dalam menyatakan operasi dan besaran matematis yang eksak, kesalahan numerik ini juga bisa disebabkan karena kesalahan sintaksis dan kesalahan logikanya.
Justifikasi model numerik 8E02-WES ini dilakukan dengan menilai kemampuannya dalam mensimulasi karakteristik utama dari fenomena alam yang terwakili pada governing equation-nya. Metodologi yang dilakukan adalah dengan mengaplikasikannya pada kasus perubahan bathymetri di muara dan membandingkan keluarannya dengan prediksi teoritisnya. Pada tesis ini, model SED2D-WES diaplikasikan pada muara yang didominasi oleh pengaruh pasang surut.
Menurut Nur Yuwono, 1994, muara tipe ini cenderung berbentuk corong atau lonceng dengan pola bathymetri pada bagian mulut sungai berbentuk jari-jari. Pola ini diduga terbentuk sebagai akibat proses penggerusan dan pengendapan sedimen yang tidak hanya disebabkan oleh arus longitudinal sebagai arus utamanya, tetapi juga karena adanya arus melintang (secondary flow) (Yen,1967).
Hasil keluaran simulasi ini menunjukkan pola dan bentuk yang sesuai dengan prediksi teoritisnya. Namun demikian, tidak menunjukkan adanya peristiwa penggerusan pada bagian hilir muara sebagai respon dari dominasi pasang surut. Pola jari-jari yang terbentuk hanya disebabkan oleh peristiwa pengendapan sedimen yang berasal dari sungai (hulu). Hal ini menunjukkan bahwa dominasi pasang surut saja tidak cukup kuat untuk menggerus daerah dasar muara sehingga diperkirakan ada faktor lain yang tidak terwakili pada simulasi ini dan perlu dikaji lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>