Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171534 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saiful Huda
"Bekasi dikenal sebagai kota dengan perkembangan yang cukup pesat, hal ini dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi mencapai 5% pertahun yang melebihi rata-rata nasional. Karena itu diperlukan infrastruktur yang memadai salah satunya yaitu air bersih. Untuk studi kasus daerah pelayanan bekasi Selatan dan Bekasi Timur ini mengambil dari Instalasi Penjernihan Air (IPA) Poncol.Tetapi dari keseluruhan kebutuhan yang harus dilayani Perusahaan Air Minum (PAM) Bekasi baru bisa melayani _15 %. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya yaitu semakin besarnya permintaan kebutuhan air bersih tiap tahunnya, karena pertambahan penduduk baik akibat perkembangan penduduk tetap maupun urbanisasi dan juga faktor lainnya. Perusahaan Air Minum (PAM) Bekasi merencanakan pada tahun 2020 dapat melayani sedikitnya 60% dari total kebutuhan air yang diperlukan Di dalam perencanaan ini ada beberapa masalah dan yang paling penting adalah ketersediaan atau kuantitas produksi air bersih. Setelah itu harus disertai dengan langkah - langkah seperti perbaikan jaringan yang lama, pergantian pipa - pipa distribusi, penambahan jaringan yang baru dan pembangunan IPA jika diperlukan.
Analisa yang dilakukan untuk pertama kalinya harus memproyeksikan jumlah penduduk untuk tahun rencana dengan beberapa metode yang ada dan memilih metode dengan standart kesalahan terkecil. Selanjutnya dilanjutkan dengan memperhitungkan jumlah total kebutuhan air tahun rencana, yang mencakup kebutuhan air untuk konsumen domestik dan konsumen non domestik ditambah dengan analisa kehilangan air yang terjadi. Dan untuk menghitung kecepatan air, arah aliran air, tekanan air, dimeter pipa dan sebagainya yang terjadi dalam pipa perencanaan jaringan distribusi dapat menggunakan program Epanet, hal ini dimaksudkan agar menghemat waktu perencanaan dan kesalahan perhitungan yang didapat jika dibandingkan dengan perhitungan manual dapat diperkecil. Diharapkan dengan perencanaan ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih penduduk Kota Bekasi dengan kualitas, kuantitas yang layak dan kontinyuitas yang terjamin.

Bekasi known as town with growth which fast enough, this matter is seen from economic growth number reach 5% per year exceeding national mean. Is in consequence needed a adequate infrastructure one of them is that is clean water. For case study of service area bekasi South arch this and Bekasi East take away from Depurating Installation Irrigate ( IPA) Poncol. But from requirement entirety which must be served by the Drinking Water Company ( PAM) Bekasi can serve _ 15 %. There are some factor influencing one of them is that is its ever greater is clean amount of water required request per annum nya, because good resident accretion of effect of resident growth remain to and also urbanization as well as other factor. Drinking Water Company ( PAM) Bekasi plan in the year 2020 can serve at least 60% from totalizeing the amount of water required that is needed. In this planning there are some problem and most importantly is amount or availability produce clean water. Afterwards have to be joined with step - step like network repair old ones, pipe commutation - distribution pipe, network addition newly and development Depurating Installation Irrigate (IPA) if needed.
Analysis conducted for the first time have to project resident amount for the year plan with a few the existing method and chosen method by standart smallest mistake. Is here in after continued reckonedly is full scale of amount of water required of plan year, including amount of water required for the domestic consumer and consumer of is non domestic added with loss analysis irrigate that happened. And to count speed irrigate, current direction, pressure irrigate, pipe metre etcetera that happened in distribution network planning pipe can use program Epanet, this is intended in order to economize calculation mistake and planning time which got in comparison with the manual calculation can be minimized. Expected with this planning can fulfill clean amount of water required of townee Bekasi with quality, competent amount and well guaranted kontinyuitas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril
"Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih (SDAB) merupakan perhitungan yang rumit bila dilakukan secara manual (tanpa bantuan program). Dasar perhitungan dengan rnenggunakan program komputer ini didasarkan atas metoda Hardy Cross. Dalam perencanaan serta perhitungan headless akilpat adanya sarnbungan-sambungan pada pipa, pembahan arah aliran, perubahan besar diameter pipa (minor losses), dapat diabaikan terutama untuk pipa dengan diameter yang cukup besar dan panjang Jadi headloss yang diperhitunglcan disini adalah akibat geseran sepanjang pipa (major losses).
Penentuan jenis material pipa merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam perencanaan SDAB terutama menyangkut masalah biaya konstruksi. Selain itu juga dilakukan perhitungan untuk kapasitas reservoar yang dalam perencanaan ini menggunakan reservoar atas Pompa juga mempakan komponen yang penting daiam perpipaan, dimana untuk menghitung kapasitas pompa perlu diketahui sifat-sifat pompa, bila pompa tersebut digunakan baik secara paralel maupun sexi.
Salah satu masalah yang culcup sulit dalam perencanaan SDAB ini adalah master plan yang dapat berubah setiap waktu sehingga setiap hasil perhitungan yang didapat harus dianalisa kembali apakah perhitungan itu masih memenuhi kxiteria yang diinginkan untuk beberapa tahun mendatang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Coky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Fuadi
"ABSTRAK
Kualitas Mikrobiologi merupakan parameter yang sangat penting pada air
minum. Keberadaan mikroba dalam air minum bisa menjadi kasus
kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan banyak korban. Karena itu
kualitas mikrobiologi dalam air harus sangat diperhatikan. Kualitas
Mikrobiologi biasa dinyatakan dalam koliform. Residual klorin merupakan
bahan kimia yang paling umum digunakan sebagai disinfektan mikroba.
Kehadiran klor bebas dipercaya mampu mencegah pertumbuhan mikroba
didalam air. Oleh karena itu perlu untuk diketahui pengaruh residual klorin
terhadap kualitas mikrobiologi, untuk menjamin air bersih bebas dari
mikroba. Parameter lain seperti kekeruhan dan total zat organik juga
dianalisa pengaruhnya terhadap kualitas mikrobiologi.

ABSTRACT
Microbiological quality is a very important parameter in drinking water.
The existence of microbe especially pathogen in drinking water could
become a case of public health that causes a lot of victims. Therefore
microbiological quality in the water should be kept. Generally
microbiological quality in the water expressed in total coliform. Residual
chlorine is the most common chemicals used as disinfectants of
microorganism in water. The presence of free chlorine is believed to
prevent microbiological growth in water. Therefore it is necessary to note
the influence of residual chlorine to microbiological quality, to ensure the
clean water free from pathogens. Other parameters such as turbidity and
total organic matter were also analyzed its effect on microbiological
quality."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42165
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Bahmid Muhamad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moko Prabowo
"Semakin meningkatnya pembangunan gedung perkantoran ataupun bangunan bertingkat lainya, maka kebutuhan akan air bersih semakin meningkat Perhitungan SDAB pada banguna bertingkat clapat diselesaikan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan bantuan komputer serta berlaku untuk semua pola janngan pipa pada bangunan berlingkat. Program komputer dengan bahasa Basic dalam hal ini visual basic disusun untuk perhitungan pendimensian pipa ait bersih yang memberikan proses perhitungan yang meminimaikan pemakaian tabel-label atau nomogram. Alogoritma dari program terdiri dari perhitungan kebutuhan air bersih pada suatu bangunan bertingkat, perhitungan kapasitas tangki bawah dan atas serta pendimensian pipa dan juga kapasitas serta daya pompa yang dibutuhkan. Hasil perhitungan ini dibandingkan dengan hasil perhitungan konsultan perencana mekanilkan dan electrical pada proyek Kawan lama Center. Perbedaan hasil dari kedua perhitungan memperlihatkan adanya perbedaan pada pernitungan kapasita tangki, Serta hasil yang oukup untuk pendimensian pipa. Program ini dioperasikan pada personal komputer dengan media Windows'95) (Bahasa pemograman Visual basic 4,0)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ardhy Maulana
"ABSTRAK
Kebocoran pada jaringan pipa distribusi merupakan penyebab utama terjadinya gangguan pelayanan yang dikeluhkan oleh pelanggan PDAM Tirta Patriot, Kota Bekasi, namun, identifikasi masalah desain pada jaringan distribusi merupakan hal mendasar yang harus diketahui, agar penanganan gangguan dapat terjadi secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa jaringan distribusi air minum eksisting PDAM Tirta Patriot guna mengetahui ada atau tidaknya masalah desain yang menyebabkan gangguan pada pelayanan air minum serta memberikan rekomendasi bentuk modifikasi yang tepat untuk mengatasi masalah desain jika ada pada jaringan distribusi air minum eksisting PDAM Tirta Patriot. Bahan analisa adalah hasil simulasi pemodelan jaringan distribusi eksisting menggunakan program EPANET 2.0. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, masalah desain yang ditemukan pada jaringan distribusi PDAM Tirta Patriot adalah adanya titik sambung atau titik distribusi bertekanan di atas standar maksimum tekanan yang diiizinkan untuk pipa PVC pada jaringan distribusi air minum, yakni 8 atm atau 82,66 meter kolom air, serta terdapat pipa-pipa pada jaringan distribusi dengan kecepatan aliran air di bawah batas kecepatan minimum yang diizinkan, yakni 0,3 m/s. Titik sambung bertekanan melebihi standar tekanan yang diiizinkan berjumlah 131 titik dari 132 titik sambung yang disimulasikan, dengan nilai rata-rata tekanan sebesar 86,24 meter. Pipa dengan kecepatan aliran air di bawah kecepatan standar yang sebanyak 54 pipa dari 136 pipa yang disimulasikan, dengan rentang kecepatan aliran air dalam pipa pipa sebesar 0,07 m/s ? 0,29 m/s. Bentuk modifikasi yang dapat dilakukan pada jaringan eksisting untuk mengatasi masalah desain yang ada antara lain pemasangan pressure reducing valveuntuk menurunkan tekanan pada jaringan distribusi air minum, serta pemasangan gate valve dan penggantian pipa bermasalah pipa berdiameter lebih kecil untuk meningkatkan kecepatan aliran air dalam pipa yang bermasalah.

ABSTRACT
Leakage in drinking water distribution network is identified as a major cause of service interference which has been complained by the customers of PDAM Tirta Patriot, Bekasi. However, the design issues in the distribution network is fundamental to be identified, so that the holistic countermeasures can be generated to solve the interference. The purpose of this study is to analyze the existing drinking water distribution network of PDAM Tirta Patriot in order to identify the presence of design issue that may cause interference in water service as well as provide recommendations of appropriate modifications to address a design issue if it is found on existing drinking water distribution network of PDAM Tirta Patriot. Object of analysis is the simulation result of the existing distribution network model using the program EPANET 2.0. Based on research that has been done, the design issues found in the distribution network of PDAM Tirta Patriot are the junctions with the pressure above the maximum allowable limit of 8 atm or 82.66 meter water column , and there are pipes in the distribution network with the velocity below the minimum allowable limit of 0.3 m / s. The number of junctions with the pressure exceed the pressure limit is 131 from 132 simulated junctions, with the average value of pressure of 86.24 meters. The number of pipes with velocity below the standard is 54 from 136 simulated pipes, with velocities range from 0.07 m / s to 0.29 m / s. The modifications that can be performed on existing networks to address the design issues include the installation of a pressure reducing valve to lower the pressure in the water distribution network, and the installation of gate valve and replacing the problematic pipes with the pipes with smaller diameter to increase the velocity."
2016
S65866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahari Antono
"ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih, kampus Universitas Indonesia Depok selama ini memanfaatkan suplai air bersih dari PDAM Depok. Sistem pendistribusiarmya yaitu suplai air dari PDAM Depok ditampung di reservoir bawah, kernudian dipompakan ke reservoir atas (menara air) setelah itu air didistribusikan ke tiap daerah pelayanan dalam lingkungan kampus UI-Depok.
Dalam penulisan skripsi ini penulis membuat suatu Studi perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih yang merupakan tahap akhir dari perencanaan penyediaan air bersih sebagaj alternatif penyediaan air bersih dalam lingkungan kampus UI- Depok dengan memanfaatkan Sumber air baku dari danau/Situ UI.
Studi perencanaan ini hanya dibatasi pada perencanaan jaringan distribusi induk. Dalam merencanakan jaringan distribusi induk air bersih, langkah pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi jaringan pipa induk yang ada. Setelah dilakukan evaluasi ternyata beberapa pipa mempunyai kecepatan aliran air di bawah kriteria perencanaan,
untuk itu ada dua altematif yang bisa dilakukan yaitu pertama pengurangan diameter pipa sampai didapatkan kecepatan aliran air sesuai kriteria pereneanaan, dalam arti pipa-pipa tersebut diganti dengan pipa-pipa baru. Alternatif kedua tidak dilakukan pengurangan diameter pipa, tetapi dengan mengatur lebar bukaan valve pada pipa-pipa yang mempunyai kecepatan aliran rendah. Untuk kedua alternatif tersebut, sisa tekan yang dihasilkan sangat mencukupi, berada di atas sisa tekan perencanaan yaitu sisa tekan pada titik terjauh minimal 15 mka.
Dari dua altematif tersebut dapat disimpulkan bahwa altematif kedua lebih baik dengan pertimbangan biaya dan peningkatan jumlah populasi di masa yang akan datang.
Reservoir atas (menara air) dengan ketinggian 37,5 meter dari muka tanah dan berkapasitas sebesar 300 m3 masih dapat digunakan. Pompa air dengan head total 50 meter dan kapasitas pemompaan sebesar 20 liter/detik masih layak untuk tems dioperasikan.

"
1996
S34247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Alexander Lamba
"PDAM Tirta Kahuripan cabang pelayanan 2 mengalami kehilangan air sebesar 15,39% pada bulan oktober 2014. Untuk meningkatkan pelayanan distribusi air bersih, diperlukan sebuah langkah pengoptimalan kinerja jaringan distribusi berupa pemeriksaan kecepatan aliran air dalam pipa dan tekanan pada setiap junction pada jaringan distribusi. Adapun kriteria desain yang menjadi acuan dalam mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi yaitu kecepatan dalam pipa tidak boleh kurang dari 0,15 m/dt dan tidak boleh lebih dari 1,5 m/dt serta tekanan air yang ideal adalah tidak kurang dari 10 m dan tidak lebih dari 80 m. Hasil evaluasi dari penelitian ini menemukan permasalahan kecepatan aliran air dalam pipa, yaitu terdapat kecepatan aliran air yang nilainya dibawah 0,15 m/dt dan diatas 1,5 m/dt. Sedangkan nilai tekanan pada setiap junction telah memenuhi kriteria desain, dengan nilai tekanan yang terendah sebesar 26,55 m dan nilai tekanan yang tertinggi sebesar 61,84 m. Hasil evaluasi ini menjadi bahan pertimbangan dalam mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi air bersih dengan menggunakan aplikasi EPANET 2.0 dan WaterGEMS. Pengoptimalan kinerja jaringan distribusi dilakukan dengan cara mengganti diameter dan material pipa. Setelah dilakukan 4 penggantian pipa yang diameternya diperbesar dan 9 penggantian pipa yang diameternya diperkecil.

PDAM Tirta Kahuripan service branch 2 experienced water loss by 15.39% in October 2014. In order to improve the water distribution services, needed a distribution network performance optimization step of the examination of water in the pipe flow velocity and pressure at every junction in the distribution network. The criteria for the reference design in optimizing the performance of the distribution network that the speed in the pipe should not be less than 0.15 m / s and should not be more than 1.5 m / s and the ideal water pressure is not less than 10 m and not more of 80 m. Results of the evaluation of the study found the problem of water flow velocity in the pipe, which contained water flow velocity value is less than 0.15 m / s and above 1.5 m / s. While the value of pressure at each junction has met the design criteria, the lowest pressure value amounted 26.55 m and the highest pressure value amounted to 61.84 m. The results of this evaluation into consideration in optimizing the performance of water distribution networks using EPANET 2.0 and WaterGEMS application. Distribution network performance optimization is done by replacing the pipe diameter and material. After 4 replacement pipe whose diameter is enlarged and 9 replacement pipe whose diameter is reduced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>