Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Digor Unggul Nalendra
"Sejak tahun 1995 di Indonesia, material hebel mulai digunakan sebagai salah satu bahan alternatif untuk dinding non-struktural. Material hebel dipilih karena proses pemasangannya yang lebih mudah dan juga dalam penggunaan skala besar akan didapatkan biaya yang lebih murah. Pada skripsi ini sendiri dilakukan penilitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya, energi dan juga pengaruh penggunaan hebel pada lingkungan. Penelitian itu sendiri dilakukan pada dua proyek pembangunan skala besar yaitu proyek Senayan City dan Sudirman Park di Jakarta.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa material hebel memberikan efisiensi biaya dari segi pembangunan sebesar Rp 448 / m2, efisiensi terhadap energi sebesar 35,284 % dan juga mempunyai dampak yang lebih kecil terhadap linkungan dilihat dari kebutuhan material mentah dan energi untuk pembuatannya.

Since 1995, the construction worlds in Indonesia start to choose hebel as an alternative material for non structural wall. Hebel is been choose because it is easier to use and it also can reduce construction cost in large scale project. This final assignment will tell the research about cost efficiency, energy efficiency and the impact to the environment of hebel material that has been done. The research is taken place at Senayan City dan Sudirman Park project in Jakarta.
The result of the research is an information that hebel can give construction cost efficiency as much as Rp 448 / m2, energy efficiency as much as 35,284 % and also have a less impact on environment because it use less raw material and energy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Permatasari
"Skripsi ini membahas tentang manifestasi materialitas dalam arsitektur melalui material. Materialitas dalam arsitektur dapat dihadirkan melalui material, dimanifestasikan dalam beberapa aspek agar perancang dapat menggunakan aspek ini sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan menggunakan material. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek materialitas yang terkandung pada penggunaan material yang ada pada sebuah bangunan arsitektur. Dengan studi kasus penggunaan material Batu Bata pada Gedung OLVEH, ditemukan kesimpulan bahwa terdapat empat aspek yang merupakan aspek materialitas yang dapat membantu membangun atmosfir, pengalaman, dan kualitas pada suatu ruang, yaitu: material properties, material sebagai materi fisik; material qualities, material dalam sifat-sifatnya yang metafisik; material aesthetic, keindahan material dalam kaitannya menciptakan atmosfir ruang; dan material ethic, pemanfaatan material secara benar.

This paper discuss the manifestation of materiality in architecture through materials. Materiality in architecture can be presented through material, material is manifested in several aspects so that the designer can use this aspect as a consideration in selecting and using materials. This paper rsquo s objective is to reveal the aspects of materiality contained in the use of existing materials in an architectural building. Focusing the case on Brick Material in OLVEH Building, we can conclude that there are four aspects of materiality that help to make the atmosphere, experience, and quality in a space, the aspect includes material properties, material as physical matter material qualities, material in their metaphysical properties material aesthetic, the beauty of the material, in relation to create an atmosphere and material ethic, the correct use of material. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Nur Utami
"ABSTRACT
Persepsi terjadi dikarenakan adanya sensasi yang ditangkap oleh panca indera. Dari kelima indera, indera penglihatan memberikan pengaruh yang besar terhadap persepsi yang terbentuk. Hal tersebut juga berlaku saat manusia mempersepsikan ruang. Hasil dari persepsi ruang tersebut berupa reaksi, seperti penilaian dan sikap terhadap sebuah ruang. Persepsi ruang pada penderita klaustrofobia fobia ruang sempit dan tertutup, penderita memberikan penilaian tidak hanya pada dimensi ruang, namun kecerahan terang-gelap dan suhu panas-dingin sebuah ruang. Hal ini dikarenakan klaustrofobia memiliki 2 komponen rasa takut, yaitu takut ruang geraknya terbatasi fear of restriction dan takut dirinya tercekik fear of suffocation yang diasosiasikan dengan rasa panas dan gelap. Saat berada dalam ruang yang sempit, penderita klaustrofobia juga melakukan stress coping dengan mengalihkan fokus perhatian dan pandangan. Dengan demikian, keberadaan material pada sebuah ruang menjadi penting karena material, khususnya properti ekstrinsik, dapat mempengaruhi dimensi, kecerahan dan suhu sebuah ruang. Selain itu, properti ekstrinsik material juga dapat dimanfaatkan sebagai pengalih fokus. Dalam kajian ini, saya melakukan analisis studi kasus terhadap interior dari dua buah lift dengan luas kabin yang kurang lebih sama dengan material yang berbeda yang kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara responden penderita klaustrofobia. Dari hasil studi kasus, material terbukti dapat mempengaruhi persepsi ruang pada responden penderita klaustrofobia.

ABSTRACT
Perception occurs because of sensations captured by the five senses. Among from the senses, the sense of vision has a big part on perception that is formed. It is also applicable when human perceives a space. The result of the perception of space is a reaction, such as judgments and behaviors toward a space. The perception of space in claustrophobic, a phobia of narrow and enclosed space, they give the judgments not only of the dimensions of space, but also the brightness light dark and the temperature warm cold of space. It is because claustrophobia has two components of fear, namely fear of restriction and fear of suffocation, which has already associated with a sense of warm and dark. When claustrophobic in a narrow space, they also do stress coping by diverting the focus of attention or view. Thus, the existence of material in a space becomes important because the material, especially the extrinsic property, can affect the dimensions, brightness and temperature of a space. In addition, the extrinsic properties of material can also be utilized as a focus divert. In this study, I analysis the interiors of two lifts, which both has almost the same size but different materials, then the result being compared with the interviews of claustrophobic respondents. From the comparison, the material proved to impact the perception of space in respondents."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta : Kanisius, 1999
691 FRI i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Dermawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dwi Wulandari
"Atop bangunan merupakan bagian teratas dari sebuah bangunan yang berfungsi sebagai naungan. Bangunan mempunyai fungsi untuk memwadahi aktivifas dari manusia sehingga dalam proses konsfruksinya harus mempertirnbangkan aspek seperti pemilihan rnaferial yang digunakan, dalam hal ini aiap sebagai elemen penfing dalam bangunan terutama menerima beban Terlebih dahulu baik beban maii dari beraf bangunan Tersebui, beban angin (beban norisonfal) dan beban hidup dari aldiviias atau kegiaian manusia didalamnya. Penggunaan material yang dibahas dalam penulisan ilmiah ini adalah kayu dan baja yang berpengaruh terhadap konstruksi clari bangunan. Penggerjaan afap Iebih sulit dibandingkan elemen siruktur Iain dalam bangunan, sehingga memerlukan ketelirian dan kefepafan uniuk Tiap hubungan yang diiunjukkan oleh perfemuan elemen-elemen pembeniuk kerangka itu sendiri.
Karakteristik dari tiap material juga memberikan persyaratan dan aspek pertimbangan untuk setiap konstruksi yang bisa dilakukan. Selain iiu untuk mengefahui sejauh mana keefisienan, kelebihan dan kekurangan dari penggunaan material kayu dan baja dengan karakteristik masing-masing yang dipunyai diperlihaikan dari pembahasan mengenai beban yang ierjadi pada afap, sifat masing-masing material, bentuk, kekuatan, claya Tahan, konsrruksi dan kemudahan pelaksanaan konstruksi. Benruk dari bangunan akan mempengaruhi penggerjaan konstruksinya, bentuk melengkung Iebih sulir dibanaingkan benfuk Iurus. Elemen penutup atap juga mempunyai peranan peniing dalam penenruan jenis konstruksi yang akan digunckon don jenis material yang dipilih uniuk penggerioon konstruksinycx korencm dengon pegnggunocm penutup atop yang berbedcl cukon memberikcln persyorcion berbedcx jugo dolcm penggerjocm konstruksinycl. Koyu memiliki kelebihon sifof olomi don ieksiur dibcmding bojo don sifclfnyo ycmg Iebih fohon [Gmc podo suhu tinggi dibondingkon kudo-kudc: bojo yang menggelioi setelcah Terbokor.
Woloupun mosih terdopoi kekurongon yang dimiliki koyu seperti cocci koyu don doyc iczhcm 'rerhodop cucxco. Jodi sefiop mcxieriol boik koyu don boio, horus diberikcm periokuon khusus sesuoi dengon korckteristiknyo musing-mosing dolcm konstruksi rongkcu atop dolom bonguncm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"ABSTRAK
Cetakan pasir basah merupakan salah satu metode cetakan yang masih banyak digunakan di industri pengecoran di Indonesia. Pasir cetak yang biasanya digunakan untuk membuat cetakan basah (Green Sand Moulding) ini adalah jenis pasir silika. Alasan utama pasir jenis ini banyak digunakan disebabkan karena memiliki kandungan SiO_2 yang besar (>95%) dan mengandung sedikit pengotor. Pasir gunung merupakan jenis pasir alam lainnya dan mempunyai bagian utama SiO_2 lebih kecil serta memiliki kandungan kotoran seperti mika dan fieldspar. Jenis pasir ini dapat dipakai untuk cetakan bila mempunyai kadar lempung yang mencukupi. Demikian pula pasir gunung memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan pasir silica yang antara lain adalah muai panas yang lebih rendah, harga lebih murah dan mudah didapat. Atas dasar kenyamanan ini maka perlu diteliti sejauh mana pasir gunung dapat dipakai sebagai cetakan pasir basah.
Penelitian dilakukan terhadap bahan pasir gunung dan pasir silika pada range GFN yang sama (yaitu antara 60-70), dan dicampur dengan variasi penambahan kadar betonil sebesar 4% 6% 8% 10% 12% pada kadar air tetap, serta variasi penambahan kadar air sebesar 2% 3% 4% 5% 6% pada kadar betonil tetap. Kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kekuatan tekan, kekuatan tarik, kekuatan geser, permeabilitas, flowability, dan terakhir uji coba pengecoran dengan logam aluminium. Hasilnya diperbandingkan dengan pasir silika.
Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir gunung mempunyai kekuatan tekan, kekuatan geser, dan flowability yang lebih tinggi dari pasir silika, sedangkan kekuatan tariknya menunjukkan hal yang sama, tetapi permeabilitasnya lebih rendah dari pasir silika. Hasil uji coba pengecoran menunjukkan hal yang sama, tetapi permebilitasnya lebih rendah dari pasir silika. Hasil uji coba pengecoran menunjukkan bahwa pasir gunung dapat dipakai untuk pengecoran logam aluminium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Bagoes Raharjo
"Column Wale (CW) merupakan salah satu jenis alat yang berfungsi untuk mencetak pondasi bangunan. Dengan menggunakan CW, proses pembuatan pondasi menjadi lebih cepat dan kualitas cetakan pondasi yang dihasilkan juga lebih baik. Oleh karena itu, banyak proyek pembangunan di Indonesia yang menggunakan alat ini untuk menunjang kegiatannya. Hal ini menyebabkan permintaan CW menjadi sangat fluktuatif dan cenderung tinggi pada periodeperiode tertentu. Beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi CW adalah menambah jumlah mesin, jam kerja pekerja dan sebagainya. Hasil analisis menunjukkan metode Production Scheduling Optimization dapat memberikan gambaran keputusan terhadap alternatif mana saja yang harus dilakukan perusahaan dengan biaya keseluruhan yang optimal.
Column Wale (CW) is one type of tool that serves to print the building foundation. By using the CW, the process of making the foundation will become faster and the foundation of the resulting print quality is also better. Therefore, many development projects in Indonesia are using this tool to support its activities. It causes the demand fluctuation of CW and tend to be high at certain periods. Several alternatives that can be done to increase production capacity are increase the number of machines, increase workers working hours and so on. The results show that Production Scheduling Optimization method can give a decision on which alternative should be done by the company with the optimum overall cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42328
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Damrizal Damoerin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Lestari
"ABSTRAK
Green building adalah konsep bangunan ramah lingkungan yang merupakan salah satu bentuk respon dunia mengenai kondisi lingkungan saat ini. Meskipun demikian, masih banyak anggapan bahwa konsep bangunan ramah lingkungan ini mahal sehingga masih sedikit owner yang menerapkan konsep ini pada bangunan mereka. Pada penelitian ini dilakukan studi value engineering (VE) untuk mendapatkan biaya yang optimal pada bangun green building. VE pada penelitian ini dilakukan pada system pengkondisian udara dengan fokus penelitian adalah pada pemilihan refrigerant ramah lingkungan untuk menggantikan refrigerant r134a yang tidak ramah lingkungan karena dapat menyebabkan pemanasan global. Hasil dari penelitian adalah sistem pengkondisian udara yang lebih ramah lingkungan dan efisien terhadap biaya.

ABSTRACT
Green building is the concept of environmentally friendly building, which is one form of response the world about the current enviromental conditions. Nevertheless, there are many assuming that enviromentally friendly building concept is still expensive so only many owners who apply this concept in their building. In this study, Value Engineering (VE) was used to obtain the optimal cost for green building. VE in this study was conducted on air conditioning system. Focus in this reasearch is the selection of environmentally friendly rerigerants to replace refrigerant R134a which less sustainable for environment because it can cause global warming. The result are air conditioning system that enviromentally friendly and efficient of cost."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S875
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>