Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malvino A.H.
"Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi jalan terdapat dua (2) komponen biaya, yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung adalah komponen biaya yang paling dominan. Biaya tenaga keija merupakan salah satu dari biaya langsung, yang memiliki peranan sekitar 30-40% terhadap total biaya proyek. Dalam usaha meningkatkan efisiensi biaya tenaga kerja dibutuhkan kemampuan manajerial yang baik. Untuk mencapai hasil yang optimal, dituntut kinerja dan produktivitas tenaga keija yang baik, dengan didukung oleh penerapan tahapan-tahapan manajemen konstruksi (perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian) yang tepat. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Permasalahan dibatasi pada proyek konstruksi jalan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga, responden adalah pihak-pihak terkait dalam proyek konstruksi jalan di wilayah Jakarta dan sekitamya. Analisa data dilakukan dengan metode A HP (Analytical Hierarchy Process) dalam menentukan variabel-variabel kinerja dan produktivitas tenaga kerja yang paling berpengaruh. Berdasarkan hasil penelitian ini dirumuskan kesimpulan bahwa variabel-variabel kinerja dan produktivitas tenaga kerja, yang merupakan variabel bebas, memberikan konstribusi sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha meningkatkan efisiensi biaya tenaga kerja pada proyek konstruksi jalan.

Within an implementation of highway construction project, there are two (2) cost components, which are direct cost and indirect cost. Direct cost is the most dominant cost component. Labor cost is one of direct cost, which has about 30-40% role to the total project cost. In order to improve labor cost efficiency, a well management capability is required. To gain the optimal result, well labor performance and productivity are required, supported by the right implementation in construction management series (planning, scheduling, and controlling). In this research, the questioner does data collection. Set of problems limited on highway construction projects around Jakarta. Therefore, the respondents are related sides in highway construction projects around Jakarta. Data analysis performed by Analytical Hierarchy Process (AHP) in order to determine which labor performance and productivity variables that have the most influence. The conclusion of this research is that labor performance and productivity variables, which are the independent variables, giving contribution as the influential factors in efforts to improve the efficiency of labor cost in the highway construction project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan
"ABSTRAK
Persaingan pasar yang semalcin kompetitif, membuat semua pihak yang berkaitan dengan produksi barang harus terus berupaya secara maksimal untuk meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, namun dengan biaya yang dapat ditekan seminimal mungkin.
Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan cara penurunan biaya mutu produk . Untuk melakukan hal itu maka perlu diketahui terlebih dahulu besarnya biaya mutu produk serta unsur-unsurnya - ,sehingga pada akhimya dapat diketahui bagian mana yang dapat diturun biayanya Dalam kegiatan yang berhubungan dengan biaya mutu maka perlu dilalcukan pula perbandingan biaya mutu dengan penjualan, biaya mutu dengan unit produksi . Hal ini perlu dilakukan, karena dengan cara ini pelaporan dalam benmk monster dapat disampaikan kepada para pengambil keputusan Palaporan dalam bentuk monster ini akan lebih mernperoleh perhatian dari pada pelaporan dalam bentuk lainnya.
Pada tugas skripsi ini akan dilaporkan dan dianalisa biaya mutu dari batu baterei AA-MJ. Dengan pelaporan dan penganalisaan ini maka nantinya akan dapat dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu produk dengan biaya yang dapat ditekan.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Frans Agustinus
"Mengukur dan menganalisa biaya kualitas (Cost Of Quality) adalah suatu langkah awal dalam program manajemen kualitas. Sistem COQ adalah batu loncatan dalam peningkatan kepentingan dikarenakan COQ-related activities mengkonsum sebanyak 25% atau lebih dari sumber daya yang digunakan oleh perusahaan.
Akutansi biaya tradisional, dimana yang menjadi fungsi utamanya adalah penilaian inventori dan penentuan pendapatan untuk laporan finansial eksternal, sehingga tidak dapat melingkupi informasi COQ yang dibutuhkan. Namun, kekurangan-kekurangan ini dapat dengan mudah diatasi dengan activity-based costing (ABC). ABC menggunakan dua langkah prosedur untuk mendapatkan akurasi biaya dari bermacam objek-objek biaya dan melacak sumber dari biaya pada aktivitas dan kemudian melacak biaya dari aktivitas pada objek biaya.
Kegagalan-kegagalan kegiatan pengendalian di PT. X dalam mengurangi kegagalan produk, antara lain adalah kurangnya kegiatan pencegahan dan penilaian dalam mengantisipasi kegagalan produk yang terjadi, dan kegiatan pencegahan yang dilakukan cenderung lebih bersifat mencegah, tidak khusus dilakukan menangani kegagalan utama yakni waste, serta belum dilakukannya pembuatan data lengkap mengenai kegiatan pada biaya kualitas sehingga informasi yang diperoleh kurang lengkap.

Measured and analyze Cost Of Quality (COQ) is a first step in management quality program. Cost Of Quality system is a stepping stone in upgrading priority because cost of quality-related activities consume 25 % or more of using company resources.
Traditional Cost Accounting which is the main goal is inventory assess and income statement for external financial report, so this analyze system cannot covered all of cost of quality information needed. Nevertheless, this lack of information can be easily overcome by using Activity-Based Costing (ABC). ABC has two steps of procedure for gathering cost accuration from many of cost object and tracing sources from cost to activities and then trace activities to cost object.
Restraint activities failures in PT. X can cause defect product, these are minimum prevention and appraisal activities in anticipating defect product that occur, prevention activities was consider only to- prevent, not prior for solving major failure in this matter is waste and bad filling data activities for cost of quality so the information have it is not quite comprehensive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gustiadi Prakoso
"Kebutuhan suatu perusahaan untuk meningkatkan mutu dari suatu produk atau jasa serta kepuasan pelanggan semakin besar akibat terbukanya perdagangan bebas dalam era globalisasi yang terjadi belakangan ini. Namun dalam prosesnya seringkali timbul berbagai masalah yang dapat dirangkum sebagai masalah dana atau biaya. Dalam penelitian - penelitian sebelumnya masalah - masalah yang timbul lebih dikembangkan lagi menjadi sesuatu yang dapat disebut biaya yang tidak diperlukan (unnecessary cost) dalam suatu proyek konstruksi. Dari hasil penelitian dengan metode studi kasus maupun melalui pengamatan, diketahui bahwa metode VE dapat menghemat biaya dari suatu proyek. Meskipun terjadi perubahan atau penggantian komponen dalam melakukan metode tersebut, namun dari aspek kualitas hal tersebut juga menjadi perhatian. Jadi metode VE bukanlah suatu usaha menghemat dengan hanya mengganti komponen menjadi lebih murah dan bukan pula suatu usaha mengoreksi desain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50445
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Harry S.
"Biaya konstruksi saat ini semakin lama semakin menanjak dengan cepat, maka kontraktor dituntut untuk dapat menekan biaya konstruksi seminimal mungkin yaitu dengan melakukan Value Engineering (VE). Value Engineering mempunyai rencana kerja yang merupakan suatu rencana yang pasti dari langkah-langkah atau tahapan yang tersusun secara sistematik untuk mempermudah melakukan studi VE. Tahapan dalam proses penerapan terdiri dari 7 tahap yaitu tahap pemilihan tim, pengumpulan informasi, sumbang saran, evaluasi alternatif-alternatif, mengembangkan alternatif-alternatif, rekomendasi dan implementasi.
Pada penelitian ini dilakukan analisa variabel-variabel yang terdapat dalam masing-masing tahapan terhadap kinerja biaya proyek dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 10.1 untuk melihat korelasinya.
Kinerja biaya proyek memiliki korelasi dengan variabel-variabel pengetahuan / keahlian anggota tim VE dalam mengembangkan ide-ide VE (tahap pemilihan tim), membuat alternatif-alternatif dari metode konstruksi yang dapat menghemat biaya (tahap sumbang saran). Terbukti variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan linier dengan tingkat korelasi yang sangat kuat dengan kinerja biaya dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain. Variabel lain yang belum teridintifikasi tetapi mempengaruhi kinerja biaya adalah variabel pemilihan alternatif-alternatif yang mempunyai kemungkinan besar dalam penghematan biaya (tahap evaluasi alternatif-alternatif).
Pengetahuan / keahlian anggota tim dalam mengembangkan ide-ide VE adalah sangat penting, karena salah satu kunci keberhasilan dari VE adalah bagaimana keahlian (Expert) seseorang dalam mengembangkan ide-ide.

Performance Cost Of Industrial Building in Jabotabek AreaConstruction cost increases rapidly recent days. It demands contractor to reduce construction cost as minimize as it can by doing value engineering. Value engineering has certain job plan which include systematic phases to easier to study VE, steps of application process consist of seven phase which are team selection, information gathering, brainstorming, evaluating alternatives.
Research is done to analyze variables in every phase to project cost performance by using computer program SPSS 10.1 to assist the correlations.
Project cost performance has correlations to variables like VE team knowledge to develop VE ideas (team selection phase) and making alternatives from construction method which reduces cost (brainstorming phase). It has proven that the two above variables has strongly linear relation to correlations to cost performance compared to another variables. Another variable which has not identified yet but influence cost performance is evaluating alternatives variable which has big probability to reduce cost (evaluating alternatives phase).
Team member knowledge to develop VE ideas is very important because one of the succeed VE key is team member expertise to develop ideas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Maruli R.N.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Saskuandra
"Memasuki abad 21 ini dan di masa mendatang, tantangan-tantangan bisnis yang dihadapi akan semakin kompleks, seperti pasar yang semakin kompetitif, inflasi, resesi, perubahan teknologi, dan sebagainya. Salah satu strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan-tantangan bisnis tersebut adalah pada kontrol dan penggunaan sumber daya perusahaan yang balk di mana para eksekutif sangat memperhatikan bagaimana aktifitas perusahaan dilaksanakan. Pengendalian terhadap suatu kegiatan tertentu yang dilakukan perusahaan, atau dikenal juga dengan manajemen proyek merupakan ha! penting bagi perusahaan. Secara umum manajemen proyek adalah perencanaan, penjadwalan dan pengendalian dari aktifitas-aktifitas proyek untuk mencapai tujuan kinerja tertentu, biaya dan waktu, untuk lingkup kerja yang ditentukan. Ketika mengerjakan sebuah proyek baru, tentunya perusahaan menginginkan keberhasiian dalam mencapai tujuan-tujuannya sehingga diperlukan sistem peringatan dini yang mampu memberikan peringatan akan adanya masalah dalam biaya dan waktu. Salah satu metode yang dapat memenuhi kebutuhan itu adalah metode earned value. Di bulan Juli 1998, penerapan metode earned value dituangkan dalam sebuah standar, yaitu ANSIIEIA-748 Guide. Penelitian ini ditujukan untuk menjawab apakah metode earned value tersebut dapat memberikan peringatan dini bagi manajemen proyek jika terdapat masalah dalam pelaksanaan pekerjaan. Melalui indikator-indikator seperti BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled), BCWP (Budgeted Cost for Work Performed), ACWP (Actual Cost for Work Performed), CPI (Cost Performance Index), SPI (Schedule Performance Index) dan EAC (Estimate at Completion), metode ini diaplikasikan pada sebuah proyek milik PT Linuwih Tecnoservices. Selama periode proyek tersebut, indikator-indikator ini digunakan dalam mengukur kinerja proyek serta memprediksikan kinerja proyek di masa berikutnya. Nilai indikator-indikator ini juga digunakan oleh manajemen proyek untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses kerja dari waktu ke waktu hingga proyek berakhir. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada. Tahapan penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan studi lapangan. Studi lapangan digunakan untuk mengumpulkan data primer yang didapat melalui observasi periodik terhadap indikator-indikator earned value. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa indikator -indikator metode earned value dapat membantu manajemen proyek dalam memberikan peringatan dini akan adanya satu masalah dalam pelaksanaan pekerjaan, hal ini dapat dilihat dari nilai CPI dan EAC dari proyek D2 Junction -- Equipment Installation yang dari awal pelaksanaan telah mengindikasikan akan terjadi over budget.

The analysis of project progress prognoses through earned value method in the project performance control process: a study of cost control model development project progress, project performance control, earned value method, business environment, competitive, inflation, recessions, technology change, company strategy, corporation management, planning, scheduling, controlling, project management, BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled}, BCWP (Budgeted Cost for Work Performed), ACWP (Actual Cost for Work Performed), CPI (Cost Performance Index), SPI (Schedule Performance Index), EAC (Estimate at Completion), PT Linuwih Tecnoservices Step in to the 21st century, the business environment become more complex, such as the market that get more competitive, inflation, recessions, technology change, etc. One of companies strategies in facing those business challenges is through better control and use of company resources where the executives manage carefully how the activities of the company has been executed. The control over specific activity, which is known as project management approach, is important to the company operation. In general, project management is the planning, scheduling, and controlling the activities of the project to achieve specific performance, cost and time for a given scope of work. When running a new project, the company wants to be successful in achieving the goals where it needs an alerting system that is able to give warning for deviations in cost and time. One of the methods that could be used is earned value method. In July 1998, the application of earned value is written in a standard, called ANSI/EIA-748 Guide. This research is intended to answer how the earned value method could give an early warning to the project management if there is a deviation from planning in implementing the work. Through the earned value indicators such as BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled}, BCWP (Budgeted Cost for Work Performed), ACWP (Actual Cost for Work Performed), CPI (Cost Performance Index), SPI (Schedule Performance Index) and EAC (Estimate at Completion), this method is applied in D2 Junction project, owned by PT Linuwih Tecnoservices. During the project life cycle, those indicators has been using in measuring the project performance and predicting the performance for the next period. The value of this indicators is also used by the project team to improve the performance in work process from time to time till the project ends. The research method that is used is descriptive that is intended to gather the information regarding the status of an existing symptom. The research phase uses literature and field study. Field study has been used for getting the primary data that result of a periodic observation from earned value indicators. The result of this research concludes that earned value indicators could help the project team in providing an early warning of deviations from planning, these could be seen in the value of CPI and EAC of this project that from the beginning of the project has been indicating an over budget."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Sushanti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sembilan rasio keuangan yaitu current ratio, net fixed assets, dividend payout ratio, net income margin, fixed charge coverage, debt ratio, net sales growth, cash flow/net fixed assets, dan investment/net fixed assets dapat secara signifikan membedakan tiga kondisi kendala keuangan yaitu not financially constrained, partially financially constrained, dan financially constrained.
Penelitian juga untuk menyelidiki pengaruh oportunitas investasi, arus kas, modal kerja, hutang jangka panjang, dividen terhadap investasi aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam kelompok industri barang konsumsi dengan memperhatikan pengaruh stock repurchase dan periode pengamatan.
Penelitian menggunakan multiple discriminant analysis untuk mengelompokkan jenis atau kondisi kendala keuangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam periode 1994 s.d. 1997 dan 1999 s.d. 2002. Selain itu juga digunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh oportunitas investasi, arus kas, modal kerja, hutang jangka panjang, dividen, stock repurchase, dan periode pengamatan terhadap investasi aktiva tetap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat kendala keuangan dapat dijelaskan secara simultan oleh variabel-variabel current ratio, net fixed assets, dividend payout ratio, net income margin, fixed charge coverage, debt ratio, net sales growth, cash flow/net fixed assets, dan investment/net fixed assets. Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa oportunitas investasi, modal kerja, hutang jangka panjang, berpengaruh secara signifikan terhadap investasi aktiva tetap. Perbedaaan investasi aktiva tetap pada perusahaan yang melakukan stock repurchase dan yang tidak ternyata tidak berbeda secara signifikan. Demikian pula investasi aktiva tetap pada kondisi sebelum dan sesudah 1998 tidak secara signifikan berbeda.

This research is conducted to find whether nine financial ratio (current ratio, net fixed assets, dividend payout ratio, net income margin, fixed charge coverage, debt ratio, net sales growth, cash flow/net fixed assets, and investment/net fixed assets) significantly differentiate the three of financial constraints condition (not financially constrained, partially financially constrained, financially constrained).
This research also investigates the influences of investment opportunities, cash flow, working capital, long-term liabilities and dividend to the fixed asset investment in the consumer good group industry with regard to the influence of stock of repurchase and period of perception.
This research uses multiple discriminant analysis in grouping financial constraints condition faced by company in period 1994 to 1997 and 1999 to 2002. Besides, it uses multiple regression analysis to determine the influences of investment opportunities, cash flow, working capital, long-term debt, dividend, stock repurchase, and period of perception to fixed asset investment.
The results indicate that differences of financial constraints conditions can be explained simultaneously by current ratio, net fixed assets, dividend payout ratio, net income margin, fixed charge coverage, debt ratio, net sales growth, cash flow/net fixed assets and investment/net fixed assets. This research also concludes that investment opportunities, working capital and long-term debt affect fixed asset investment. Fixed assets investment not differs significantly between companies that conduct stock repurchase and which does not as well as fixed assets investment before 1998 and after 1998.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T15028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ikhsan Sabri
"Tahap perencanaan atau disain pada proyek bangunan gedung sering kali tidak berjalan optimal yang berdampak pada banyaknya pemborosan dan biaya tidak perlu pada tahap pelaksanaan konstruksi bangunan gedung sehingga upaya penerapan VE bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan nilai manfaat (worth) sekaligus mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu pada sebuah proyek bangunan gedung. Disamping itu fenomena keuntungan kontraktor bangunan gedung di Indonesia yang sangat minim menjadi ancaman bagi keberlangsungan bisnis kontraktor bangunan gedung di Indonesia. Disinilah peran VE diharapkan bisa memberi kontribusi bagi peningkatan kinerja biaya proyek- proyek bangunan gedung di Indonesia khususnya PT X sebagai Badan Usaha Milik Negara. Penerapan VE pada tahap pelaksanaan konstruksi bangunan gedung di PT X yang belum optimal tidak akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kinerja proyek konstruksi bangunan gedung. Penelitian dimaksudkan untuk menyediakan saran bagi pengoptimalan penerapan VE pada tahap pelaksanaan. Penelitian dilaksanakan melalui survey kuesioner. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa penerapan VE belum optimal. VE belum dipahami dengan benar, dan belum diterapkan belum sesuai standar internasional. Kualitas Tim VE, Manajemen pada fase Job Plan, dukungan top manajemen perusahaan dan dukungan dari eksternal menjadi faktor penentu keberhasilan penerapan VE di PT X.

Abstract
Stage in project planning or design of buildings often do not run optimally impacting on the amount of waste and unnecessary costs on the stage of the construction of buildings so that the application of VE effort could be a solution to optimize the value of the benefit (worth) while reducing the costs of unnecessary on a building project. Besides, the phenomenon of profit building contractor building in Indonesia is very minimal threat to the sustainability of the building contracting business in Indonesia. This is where the role of VE is expected to contribute to improving the cost performance of building projects in Indonesia, especially PT X as a State Owned Enterprise. Application of VE at the stage of the construction of buildings in PT X is not optimal will not provide significant benefits for the performance of building construction projects. The research is intended to provide suggestions for optimizing the application of VE in the implementation stage. The experiment was conducted through a survey questionnaire. The results identified that the application of VE is not optimal. VE has not been understood properly, and has not been implemented yet according to international standards. Quality of the VE Team, Management Job Plan phase, top management support and support from external companies became the criticcal factor in the successful application of VE PT X."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28601
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>