Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ardimas Riyono
"Dewasa ini, penggunaan material baja untuk konstruksi jembatan sangat bervariasi jika dikaitkan dengan tipe dan kebutuhan dari bentang jembatan tersebut. Salah satunya adalah tipe jembatan busur baja. Di dalam studi ini akan dibahas mengenai pengaruh dari variasi penampang nonprismatis pada elemen pelengkung jembatan tersebut. Pengaruh tersebut ditinjau dari segi efisiensi material, kekuatan profil, serta perilaku dari struktur jembatan itu sendiri terhadap pembebanan yang diberikan. Variasi yang diberikan adalah terhadap spring-crown ratio dari pelengkung utama dengan rasio 1:1, 1:1.2, 1:1.25, 1.25:1, dan 1.2:1. Analisis dari model struktur menggunakan bantuan program SAP2000 v11. Dari analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa model dengan variasi penampang semakin mengecil di tengah dengan rasio 1.25:1, merupakan alternatif terbaik dalam studi ini.

Nowadays, the use of steel for bridge construction materials vary greatly in relation to the type and requirements of the bridge span. One of those types is steel arch bridge. In the present study, it will discuss the influence of variations in cross section for nonprismatic arch element in steel arch bridge. These effects are taking into account in terms of material efficiency, element strength, as well as the behavior of the structure of the bridge itself against given loads. The variation ini this study will be given to the spring-crown ratio of the bridge's arch with the value of 1:1, 1:1.2, 1:1.25, 1.25:1, and 1.2:1. Analysis of models use the aid from a computer's software, SAP2000 v11. The result from the analysis shown that the model with ratio value of 1.25:1 is the most recommended to be implemented on the field in this study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43324
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Oktora
"Jembatan pelengkung merupakan salah satu jembatan yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Ada beberapa tipe dari jembatan pelengkung ini. Studi ini membahas tipe Through Arch yang dikhususkan pada jenis Tied Arch Bridge, ditinjau dari segi kekuatan penampang Arch rib yang divariasikan terhadap kekuatan penampang Tie beam dan sebaliknya. Permodelan menggunakan program SAP2000 dengan material utama jembatan yang digunakan adalah baja. Terdapat lima variasi permodelan, yaitu Ht/a = 2; Ht/a = 1,33; Ht/a = 1; Ht/a = 0,9; dan Ht/a = 0,8; dengan Ht/a adalah perbandingan tinggi penampang tie beam terhadap tinggi penampang arch rib.
Hasil yang ditinjau berupa lendutan jembatan, reaksi perletakan untuk mengetahui berat struktur, dan diagram gaya-gaya dalam yang merupakan akibat dari pembebanan gravitasi, beban lalu lintas, dan beban gempa untuk jembatan. Model dengan Ht/a = 2 merupakan salah satu rekomendasi untuk diterapkan karena memiliki struktur yang paling ringan (747,42 ton), walaupun lendutan jembatan cukup besar (17,55 cm), namun masih dalam batas lendutan izin (18,75 cm). Persebaran gaya dalam pada elemen tie beam dan arch rib-nya pun merata sehingga tidak ada elemen yang menerima beban berlebih dibanding elemen lainnya yang ditunjukkan oleh stress check ratio pada kisaran 0,28-0,76 untuk tie beam dan 0,58-0,95 untuk arch rib.

Arch bridge is one type of bridge with a high aesthetic value. There are several types of this tied arch bridge, but this study emphasized on Tied Arch Bridge made from steel, focusing on section strength variation of arch rib towards tie beam. SAP2000 was used as tools to model the bridge. There are five variations of modelling, Ht/a = 2; Ht/a = 1,33; Ht/a = 1; Ht/a = 0,9; and Ht/a = 0,8; where Ht/a is the ratio of the depth of tie beam to the depth of arch rib.
Results reviewed are bridges deflection, the weight of structure, and internal forces resulted from gravity loads, traffic loads, and earthquake loads for bridge. Model with Ht/a = 2 give the best result, hence it is recommended to be implemented because it has the lightest weight, although the bridge deflection is quite large (17,55 cm), but it is still within the deflection permitted (18,75 cm). Internal forces in the tie beam and arch rib was also evenly distributed, hence showed by its stress check ratio within the range of 0,28-0,76 for tie beam and 0,58-0,95 for arch rib.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42832
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riki
"Dari sebuah kasus jembatan busur(arch bridge) dilapangan, ditemukan bahwa terdapat perbedaan nilai nominal momen ketika terjadi sedikit perubahan pada kelengkungan busur. Sehingga dilakukan penelitian terhadap variasi perubahan persamaan kelengkungan jembatan busur dan pengaruhnya terhadap kekuatan dari jembatan. Penelitian dilakukan dengan melakukan pemodelan jembatan menggunakan software finite elemen SAP2000. Parameter yang dianalisa adalah lendutan jembatan, kekuatan struktur yang ditinjau dari gaya dalam dan berat struktur.
Hasil analisa menunjukkan pengaruh persamaan kelengkungan busur sangat signifikan terhadap perilaku pada jembatan busur. Semakin besar nilai kelengkungan, berbanding terbalik dengan optimasi berat struktur. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan optimasi berat struktur dari masing-masing persamaan pangkat Pangkat 3, pangkat 4 dan pangkat 5, memiliki perbandingan berat 3.72 ; 4.58 ; 5.11 kali lebih besar dibandingkan jembatan dengan persamaan pangkat 2.

Based on project case in field, it was found, that a slighthy change of curvature of arch bridge, affected internal forces of bridge elements. Research was conducted to study the behavior of tied arch bridge with the change of curvature equations. Four different curve equations, rank 2, 3, 4 and 5, were modelled with finite element software SAP2000. Parameter investigated were deflection, internal forces of main element and structural weight.
The result confirms the fact found in the field that the changed of curvature equation. Influence the amount of internal forces developed in the bridges elements. Different equation results different site of structures and consequently, it changes structural weight. Bridges with rank 2 of equations give the lightest weight. Comparing with this bridge, the rank 3, 4 and 5 of curve equations have weight of 3.72 ; 4.58 ; 5.11 heavier than the rank 2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43059
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Rudy Hasudungan S.
"Suatu jembatan secara struktural harus direncanakan dengan baik, dengan memperhatikan faktor estetika dan struktural. Banyak faktor yang harus diperhitungkan agar diperoleh tipe jembatan yang baik. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui perilaku suatu jembatan yang dibebani dengan beban standar AASHTO. Studi ini dilakukan dengan menggunakan software program SAP2000NL dengan analisa linier. Gaya pada elemen rib adalah aksial tekan, gaya tekan yang terbesar terdapat pada rib yang berada di sekitar perletakan. Elemen tie akan mengalami gaya aksial tarik akibat pembebanan. Pada perletakan kedua gaya ini akan saling menghilangkan. Hasil dari skripsi ini adalah bahwa semakin tinggi badan rib, maka akan terjadi momen negatif pada batang rib. Akibat adanya momen negatif ini akan mengakibatkan terbentuknya tegangan tekan pada batang rib serat atas dan tegangan tarik pada batang rib serat bawah. Hal ini juga mengakibatkan terdapat satu titik pada batang rib yang besar momennya nol, artinya pada titik ini akan terdapat gaya geser yang maksimum. Jembatan akan dianalisa berdasarkan berbagai parameter yang ditentukan sehingga diperoleh jembatan yang diharapkan. Dari skripsi ini diperoleh tipe jembatan yang terbaik adalah jembatan dengan perbandingan rise to span 0.25 dengan panjang bentang 150 m.

Planning a bridges well is a must, in planning we must consider aesthetic. There are many other factor that must be considered in planning to have a good bridge. This paper presents the result of parametric study taht investigated the effect wheel load distribution in bridge. AASHTO Standard Load are using as a wheel load. This paper done with a software program named SAP2000NL with linear analysis.The force in the rib is a negative axial force, maximum axial force found around the support. Axial force will found on the tie element due to loading. On me support both force will reduced each other. As the result of this paper is mat as higher as the web, negative moment will be found on rib element. It caused the form of negative stress on top of the the rib web and positive stress on the bottom of the rib web and flange. The two different stress on the element caused there is a point line that has no stress (zero stress). This zero stress means in that on this point will be found a great shear (maximum shear force) force. The bridge will be analyze with several parametric that set first so that we may have the good bridge. As the result of this paper, we found the best bridge is with rise to span ratio 0.25 and 150 m span."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Rifki SM
"Jembatan busur atau arch bridge adalah suatu struktur jembatan yang struktur utamanya dibuat dan ditumpu sedemikian rupa sehingga sebagian besar bebannya disalurkan ke pondasi melalui gaya normal pada elemennya. Jembatan busur yang dalam penelitian ini bertipe inverted arch bridge, yaitu jembatan busur terbalik dengan crown berada di bagian dasar, sehingga dengan sendirinya, semua gaya vertikal yang diterima struktur akan diteruskan menjadi gaya normal tarik ke elemen strukturnya.
Dalam penelitian ini akan dimodelkan tiga bentang jembatan yaitu 30m, 50m, dan 80m dengan kombinasi persamaan catenary, persamaan pangkat dua, persamaan pangkat tiga, dan persamaan pangkat empat. Jembatan kemudian dibebani dengan dengan beban-beban sesuai dengan RSNI T-02-2005 tentang pembebanan untuk jembatan.Kemudian jembatan dianalisis menggunakan software analisis SAP2000.
Hasilnya diketahui bahwa persamaan catenary dan persamaan pangkat dua mendistribusikan gaya dengan baik ke elemen-elemen strukturnya, sehingga didapatkan struktur yang efisien.

Arch bridge is a bridge structure which is designed so that most of the load transmitted to the foundation through the normal force on the elements. The bridge in this study is inverted arch bridge type, which the bow is upside down with the crown bridge is at the base, so that, all the vertical force received will be transferred to the substructure via the normal force to the element.
In this study the bridge will be modeled for 30m, 50m, and 80m-span bridge in combination with catenary equation, the parabolic, 3rd power equation, and the 4th power equation. The bridge then subjected to the loads in accordance with RSNI T-02-2005 Loading of bridges. Then the bridges were analyzed using SAP2000 software.
The result shows that the catenarie equation, and the parabolic equation distributes the stress within the structure uniformly, and produce an efficient structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42910
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Novialdi
"ABSTRAk
Kabel/Hanger merupakan elemen yang sangat krusial pada keamanan jembatan dengan kabel pengantung, itu keakuratan perhitungan gaya tarik hanger memiliki peranan penting dalam tahap konstruksi dan perawatan. peristiwa runtuhnya jembatan Mahakam II akibat kesalahan pada pengencangan hanger merupakan pelajaran yang sangat berharga untuk structur jembatan dimasa mendatang. Skripsi ini membahas tentang pengukuran gaya tarik hanger pada jembatan pelengkung baja di lapangan dengan metode pengukuran frekuensi, dan percobaan laboratorium untuk mengetahui validasi hasil pengukuran, serta pemodelan struktur dengan dan tanpa tahapan konstruksi untuk mengetahui gaya tarik rencana hanger.
Dari hasil pengukuran, gaya tarik hanger tidak terdistribusi merata. Hanger ujung/yang pendek menerima gaya yang paling besar sedangkan hanger yang tengah menerima gaya yang lebih kecil. Percobaan laboratorium menunjukan string theory lebih tepat digunakan pada hanger yang pendek, dari percobaan ini juga didapatkan breaking load dari hanger lebih besar 1.28 kali breaking load rencana. Pemodelan struktur dengan program Midas Civil distribusi hanger yang cukup merata baik untuk pemodelan dengan tahapan konstruksi dan tanpa tahapan konstruksi. Jika gaya tarik hasil dibandingkan dengan breaking load rencana sebesar 1631 kN dan percobaan sebesar 2094 kN ada beberapa hanger yang perlu diganti terutama pada hanger ujung, karena didapatkan safety factor lebih kecil dari 3.

ABSTRACT
Since Cables/hangers are a crucial element of cable supported bridges, the accuracy estimation tension of tension force is of major importance on both construction and maintenance. The collapse of Mahakam II bridge caused improper hanger retightening, it?s become a good priceless lesson for us for future structure. In this final project present a field study estimation tension force on steel arch bridge with frequency identification method, experimental study in laboratorium for validation the estimation, and modelling the bridge with dan without construction stage to identify hangers design tension force.
The result of estimation hanger tension force not distribute properly. Hanger at end of bridge have a bigger tension force than hanger at middle of bridge. Experimental study shows string theory more accurate for shorter hanger and breaking load is 1.28 times form design breaking load. From Modelling with Midas Civil shows the hanger distributed properly along the bridge for both model. If the estimation result compare with design (1631 kN) and experimental breaking load (2094 kN), hanger no. 1, 2, 17, 18, 18 for upstream and hanger no. 2 and 10 for downstream must be replaced, because safety factor less than 3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42744
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Munawir
"Perkembangan Jembatan sebagai sarana penghubung saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat namun kebanyakan jembatan mengalami kegagalan sebelum umur rencana tercapai akibat kerusakan pada elemen strukturnya. Hal ini mendorong untuk mengkaji lebih lanjut terhadap respon yang terjadi pada jembatan yang diakibatkan oleh kerusakan yang dialaminya. Tipe jembatan yang akan diuji adalah model jembatan rangka alumunium, Selain itu pada penelitian ini dilakukan evaluasi dengan bantuan program SAP 2000 v.15. Terdapat 3 tahap penelitian, yaitu tahap awal elemen rangka dalam keadaan normal, tahap kedua cacat/ kerusakan pada batang diagonal dekat perletakan serta tahap ketiga penambahan kerusakan/cacat pada batang diagonal tengah bentang. Hasil eksperimen model skala jembatan yang telah dilakukan pada tahap 1 dan tahap 2, saat dibebani mengalami deformasi relatif sama dengan hasil numerik program SAP 2000 v.15. Namun pada tahap 3, terjadi perbedaan deformasi antara hasil eksperimen dengan hasil numerik, akibat beberapa kendala dalam pelaksanaanya. Dari hasil numerik program SAP 2000 pada semua tahap penelitian diperoleh perubahan gaya dalam yang terjadi pada batang rangkanya yaitu gaya dalam lintang dan gaya dalam momen tidak banyak mengalami perubahan sedangkan gaya dalam axial mengalami perubahan antara 0,12 % - 300 %, khususnya batang gelagar melintang.

The development of bridge as a means of connecting at the present time is progressing fast enough, but most of the bridge failure before life the plan is achieved due to damage to the structure element. It is encouraging to more information study the responses happened to the bridge resulting from by the damage suffered. Type of bridge to be tested is aluminum frame bridge model, in addition to an evaluation the research done with the help of SAP 2000 v.15. There are 3 stages of research, namely the early stage of frame elements in a normal state, the second stage of defect / damage near the diagonal placement and the addition of a third stage of damage / defects on the diagonal midspan. The experimental results are scale models of bridges that have been performed on stage 1 and stage 2, while loaded deformation relative same as the results of a numerical program SAP 2000 v.15.. However, in stage 3, there is a difference between the experimental results with the deformation of the numerical results, due to some problems in the implementation. From the results of numerical SAP 2000 program at all stages of the research showed that the change in force happened to frame of bar is the shear force and the moment force not much changed while the axial force changes between 0.12% - 300%, especially the transverse gelagar of bar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Nanjaya
"Penggunaan jembatan busur (arch bridge) sebagai sarana transportasi sudah banyak berkembang dewasa ini. Hal ini karena bentang yang dapat dicapai oleh jembatan ini cukup besar dan bentuknya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Komponen busur (arch rib) merupakan salah satu bagian struktur yang cukup penting karena beban jembatan hampir seluruhnya dipikul oleh busur tersebut. Dalam perancangan suatu struktur, sering kali terdapat proses yang membutuhkan pengulangan - pengulangan (repetitif) sehingga untuk melakukan perhitungan secara manual membutuhkan waktu dan ketelitian tinggi. Penggunaan software akan mempercepat perhitungan yang bersifat pengulangan tersebut sehingga waktu yang dibutuhkan akan lebih sedikit dan hasil yang diperoleh akan lebih akurat. Dalam skripsi ini, penulis membuat program yang dapat digunakan untuk menentukan memadai atau tidaknya suatu penampang box dan sambungan pada arch rib terhadap gaya dalam yang terjadi. Dalam hal ini jembatan yang akan dianalisis yaitu tied arch bridge dengan bentang 150 m dan high/span ratio 0.25 dimana pembebanan yang dilakukan berdasarkan peraturan BMS (Bridge Management System). Dengan dibuatnya program ini diharapkan akan diperoleh ukuran dari penampang rib yang efektif dan efisien dan dapat dengan mudah dilakukan pengecekan terhadap ukuran dan jumlah baut yang digunakan pada sambungan rib."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Honorius Rachmantio
Jakarta: Profes, 1998
725.98 RAC t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>