Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178606 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Budijono
"Pada bangunan gedung bertingkat banyak yang menggunakan stnAtur baja, sangat rawan terhadap gaya horisontal, baik itu berupa tekanan angin ataupun tekanan gempa. Oleh karena itu diperlukan perkuatan struktur untuk mengantisipasi goyangan akibat gaya horisontal tersebut, sehingga diperlukan pemasangan bresing pada struktur gedung tersebut. Llntuk perencanaan bresing tersebut, diperlukan perhitungan agar dapat memenuhi persyaratan standar shuktural yang berlaku. Tugas Akhir ini membahas mengenai Programasi perancangan bresing konsentris khusus tipe V terbalik pada portal bertingkat dengan satu bresing bentang dengan dasar peraturan SNI 03-1729-2002, program perhitungan ini dibuat dengan program Microsoft Excel dan untuk perhitungan gaya dalam batang dark displacement portal-nya menggunakan program SAP 2000 versi 9.00. Program perhitungan ini dipakai untuk perhitungan struktur gedung bertingkat maksimal 10 lantai. Untuk mengetahui karakteristik st uktur yang dapat dihitung dengan menggunakan program perhitungan ini, maka diadakan simulasi perhitungan dengan variasi banyaknya tingkat dan lebar daerah bresing. Kami mensimulasikan shuktur 2 lantai dan 8 lantai dan lebar daerah bresing adalah 2.000 mm, 3.000 mm, 4.000 mm, 4.500 mm, 5.000 mm, 5.500 mm, '6.000 mm. Sebelum dilakukan simulasi struktur tersebut, terlebih dulu ditentukan jenis sambungan dan perletakan yang akan dipakai dengan mensimulasikan variasi sambungan dan perletakan tersebut. Dari simulasi sambungan didapatkan bahwa sambungan bresing ke balok dan kolom adalah sambungan sendi/ sederhana, sambungan dari balok ke kolom pada daerah bresing menggunakan sambungan sendil sederhana, sedangkan untuk sambungan dari balok ke kolom pada portal menggunakan jenis sambungan kaku. Hasil simulasi ini didapat berdasarkan perhitungan gaya dalam dan dipiiih yang mempunyai hash momen yang paling kecil dari 4 variasi sambungan yang berbeda. Pada perhitungan simulasi perletakan didapatkan bahwa perletakan yang paling efektif adalah perletakan jepit pada semua tumpuannya, karena mempunyai displacement yang paling kecil dari 4 variasi perletakan. Dari hasil simulasi dengan menggunakan program ini dan kemudian dibuat grafik, make didapatkan bahwa semakin keeil nilai perbandingan h dan 1 (h11), maka nilai perbandingan Ag dan Ag' (Ag/Ag') akan semakin besar pada kedua macAm shuktur tersebut, dimana h adalah tinggi per lantai, I adalah lebar daerah bresing, Ag adalah luas profil yang bersangkutan dan Ag' adalah leas profit pads hll = 1 dan semakin tinggi tingkat lantainya, maka tingkat efektifitas dari batang -- batangnya akan semakin tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistim bresing adalah satu diantara sistem konstruksi banbunan tinggi yaaig nremerlukan kornpieksitas perhitungan yang besar yang jika dapat didekati dengan simulasi perhitungan yang lebih sederhana yang dapat digunakan sebagai hasil perhitungan awal atau sebagai bahwn perancangan awal atau juga sebagai pembanding akan sangat membantu mendapatkan hasil yang tepat. ermasalahan disajikan pada portal bidang sistem bracing konsentrik bersilangan untuk bangunan 10 lantai, 8 lantai, 7 lantai dan 5 lantai..juirnlah benlangan 3 dan jenis perletakan jepit-jepil jeltit ,jepil dengan ketir_ggian, lebar masing-masing hentangan dan pembebatta;t yang dapat divariasikan, sedangkan rttelade perancangan sambungan meng,gunakan metode bebwi dan kekualan berfaktor ().RFD) yang terdapat pada SN1 03-1729-2002. Pengolaltan dale: dilakukan dengan membuat prograin sederhana mempergtmakan aplikasi Excel untuk perhitungan beban mati, beban hidup dan bebi-m gempa, juga analisa balang ma sing- masing kolom, balok dan bresing, sedangkan khustts unttrk mendapatkan perpindahan dan gaya dalatn digunakan program SAP-2000 versi 8.08 Perhitungan dan analisa dimulai dengan simulasi untuk ruenentukan lial-hal berikul seperu: jenis perletakan adalah jepit semua. santbung,an antara bresuig dengan kolom dan balok adalah pin, dan sambu11gan valara koloin dan balok di daeralt bresing (benlang tengalt) adalah pin. Berdasarkan perhitungan dan hasilnYa yang disajikan dalatn bentuk tabel dan grafik diperoleh kesimpuian bahwa penwnbahan sudut bresing yang, dilakukan dengan mernperbesar perbandingwi IIIL berakibat pada efisiensi kolom menunut, efisiensi balok telap (ntendatar), efisiensi bresing rnenurun dan kebutuitan dimensi bresing berkurang, Selain itu, ji.:a diliilat rata-rata kebutulian dimensi proiil bresing umuk sedap lantai, trraka penambaltan jumlah lantai akan tneagakibatkan kebutuhan dintunsi profil bresing juga bertambah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk membangun sebuah gedung dengan multi lantai dan multi bentang
dibutuhkan analisis struktur dalam perencanaannya agar bangunan tersebut
memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan sepanjang umur rencananya.
Untuk analisis struktur gedung dengan multi lantai dan multi bentang pada
awalnya para insinyur sipil mengembangkan sistem struktur Momen Resisting
Frame (Rigid Frame / open Frame ] yang merupakan sistem struktur yang daktail.
Akan tetapi semakin tinggi bangunan tersebut, simpangan yang pada sistem MRF semakin besar akibat adanya gaya lateral yang disebabkan oleh gempa bumi. Untuk itu dikembangkanlah suatu metode baru berdasarkan sistem MRF tersebut yaitu sistem struktur Eccenfric Brace Frame (EBF) atau Sistem Rangka Bresing Eksentris (SRBE).
Pada skripsi ini, sistem struktur SRBE divariasikan menjadi tiga tipe SRBE
berdasarkan perbandingan panjang link (e) dan panjang balok bentang Iengah
pada portal SRBE tersebut fb), lalu diberi gaya lateral gempa yang dianalisa
dengan metode statik ekuivalen.
Dengan bantuan program komputer SAP 2000, didapat gaya-gaya dalam
dan simpangan struktur yang terjadi dari ketiga tipe struktur SRBE tersebut, dan
dapat disimpulkan bahwa pada kasus SRBE tlpe bresing V terbalik ,
perbandingan e/b berbanding lurus terhadap simpangan yang terjadi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Saefullah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro
"ABSTRAK
Berdasarkan penelusuran literatur, terdapat beberapa kekurangan isolator pada dasar bangunan, sehingga posisi penempatan isolator perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini akan membahas kinerja isolator yang ditempatkan di lantai dua pada struktur kombinasi kolom beton kantilever dan rangka baja bresing konsentrik dengan analisa respon spektrum Padang terhadap variasi ukuran kolom, ketinggian struktur, dan kekakuan isolator. Parameter yang ditinjau berupa respon struktur dan isolator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kolom kantilever yang kaku, isolator akan lebih efektif. Untuk variasi ketinggian, bertambahnya jumlah tingkatan akan meningkatkan respon pada isolator dan kolom beton. Untuk variasi kekakuan isolator, kekakuan isolator yang rendah lebih efektif dalam mereduksi gaya gempa pada struktur atas.

ABSTRACT
Based on literature, there are several deficiencies of base isolation, in which the position of isolator placement needs to be investigated further. This study will discuss the performances of isolator placed on the second floor on combination structure of cantilever concrete column and concentric bracing frame with Padang response spectrum analysis of column size variation, structure height, and stiffness of isolator. The parameters reviewed are structural and isolator responses. The results showed the use of rigid cantilever column, isolator will be more effective. For height variation, increasing the number of stories will increase the response to the isolator and concrete column. For the variation in stiffness isolator, the lower stiffness is more effective in reducing the seismic forces in the superstructure"
2017
S70001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Buku ini menguraikan tentang dasar-dasar perencanaan suatu komponen struktur baja dengan basis perencanaan berdasarkan metode LRFD (Load and Resistance Factor Design)."
Jakarta: Erlangga, 2008
624.182 AGU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bonifacius Jovianto
"Penelitian ini membahas tentang kinerja perbaikan dermaga dengan opsi penambahan tiang miring dan bresing dari batang prategang. Struktur dermaga dan perbaikannya dimodelkan sesuai dengan data hasil penyelidikan lapangan dan validasi permodelan tanah berdasarkan simpangan terukur. Variasi model perbaikan terdiri dari inklinasi dan dimensi tiang miring, serta bentuk bresing dan gaya prategang. Parameter desain yang ditinjau berupa karakteristik dinamik struktur dan responnya terhadap beban gravitasi dan lateral.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tiang miring dan bresing dalam arah memanjang dermaga lebih efektif untuk memperkecil simpangan struktur. Inklinasi tiang miring merupakan faktor dominan yang mempengaruhi simpangan sedangkan dimensi tiang miring dan gaya prategang mempengaruhi rasio tegangan.

This study discussed about performance of dock structural reparation by adding batter piles and bracing of prestressed bars. Dock structur and it?s repairs was modeled according to the data of field investigation and validation of earth model according to measured displacement. Variation of repairation model consisted of inclination and dimension of batter pile, bracing shape and it?s prestress force. Reviewed design parameter was structural dynamic characteristics and structural response due gravitation and lateral load.
Study results showed that addition of batter piles and bracing in the long side of dock was more effective to reduce structural displacement. Inclination of batter piles was significant factor to affect structural displacement, while dimension of batter pile and prestress force affecting stress ratio mostly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Zaki Firdaus
"ABSTRAK
Di Indonesia telah terjadi pergantian peraturan untuk Struktur Bangunan Baja, dimana perubahan peraturan ini mengacu pada AISC 360-10. Salah satu perubahan yang sangat terlihat adalah metode desain, yang bepengaruh untuk menentukan kuat perlu dan kuat tersedia dari suatu struktur. Metode yang tersedia pada peraturan baru ini adalah Direct Analysis Method DAM yang merupakan metode utama, Effective Length Method ELM , First Order Analysis dengan Amplifikasi ELM orde pertama . Selain metode dalam peraturan ini, terdapat cara lain untuk menganalisa suatu struktur yang cukup sulit dilakukan karena membutuhkan perhitungan untuk non-linear geometry dan material yaitu Advanced Analysis. Untuk Advanced Analysis sendiri dilakukan untuk menentukan batasan suatu struktur hingga terjadi sendi plastis, sehingga terjadi efek non-linear pada struktur. Advanced Analysis ini merupakan salah satu pendekatan analisa yang paling mendekati kondisi asli. Pada struktur baja dengan breising konsentris, yang mana merupakan struktur yang cukup kaku namun kurang daktail dibandingkan dengan dengan breising eksentris dan meningkatkan kekakuan aksial. Pada penelitian ini akan menganalisa pengaruh perbedaan metode DAM, ELM dan ELM orde pertama dengan megacu Advanced Analysis pada struktur baja dengan breising konsentris pada lantai 1,3, dan 5. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa struktur yang dianalisis dengan dua dimensi dan diasumsikan tidak bergoyang K=1 memiliki perbedaan untuk tiap metode relatif sama dan metode yang paling mendekati dengan Advanced Analysis adalah DAM dan ELM, dimana hasil setiap metode relatif dekat dengan Advanced Analysis. Sedangkan jika struktur dua dimensi dianggap dapat bergoyang tegak lurus dengan struktur nilai K bervariasi >1 memiliki hasil yang relatif lebih berbeda dibandingkan dengan asusmsi tidak bergoyang. Dimana hasil ini menunjukkan bahwa DAM lebih mendekati hasil Advanced Analysis. Dari kedua percobaan ini menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi pada tahap menentukan kuat perlu relatif kecil, dimana efek dari orde kedua, notional load dan reduksi kekakuan tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Sedangkan perbedaan yang terjadi lebih diakibatkan dari menentukkan kuat tersedia struktur dimana nilai K berpengaruh secara signifikan untuk struktur yang relatif langsing pada struktur yang dianggap bergoyang pada sumbu minornya. Sedangkan untuk tahap desain struktur 4 lantai dengan breising konsentris, perbedaan antar metode terlihat pada lantai 1 dan 2. Dimana hasil desain untuk kolom tekan memiliki perbedaan untuk DAM dan ELM. Namun hasil desain dari DAM maupun ELM memiliki kinerja struktur yang kurang baik setelah dievalusi dengan metode pushover.

ABSTRACT
The Indonesian National Standard Council BSNI Have changed the rules for specification design of steel building, which is this change based on AISC 360 10. One of the biggest changes is method of design that can influences for determine required strength and available strength. There are three methods to design the stability that is Direct Analysis Method DAM which is the main analysis design, Effective Length Method ELM , and First Order Analysis with Amplification ELM first order . Besides those method, there is another method for analysis the structure that is Advanced Analysis. Advanced Analysis is the method which the closest with real condition because this method consider the effects of non linear geometry and material. So that, this method can be the limit of structure for get the loads and be a reference for other methods. For concentric braced frame, that is the stiff structure enough but less ductile than eccentric braced frame and increase the axial stiffness for structure. On this study, would discusses about the differences of three method that rsquo s DAM, ELM and ELM first order with refers to result of Advanced Analysis on concentric braced frame for one, three and five story. The results of this study show that the structures analyzed in two dimensions and assumed no sway K 1 have the differences for each methods relatively same and the method with closest result to Advanced Analysis is DAM and ELM, which the results for each methods are relatively close to Advanced Analysis. Meanwhile, if the two dimensions structure assumed as sway to perpendicular of structure K value is variety 1 have the result relatively more differences than if the structure is no sway. Which the results show that DAM is closer to Advanced Analysis. from both test show that the differences occurring for determine required strength are relatively small. Which mean that the effect of second order analysis, notional load and the stiffness reduction are not significantly give affect for the differences. While the differences are influenced by determine available strength which is the value of K significantly influence for the structure that relatively slender and assumed sway to perpendicular of structure. Furthermore, the design step for steel structure 4th story with concentric braced frame show that the differences occur in 1st and 2nd story. Which the result of design for compression column have differences only for DAM and ELM. But the design from DAM or ELM have performance that not good after evaluated with pushover.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Ujuan Marihot
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Gustinara
"Penelitian ini membahas tentang kinerja perbaikan dermaga dengan opsi penambahan bresing dari batang prategang. Struktur dermaga dan perbaikannya dimodelkan sesuai dengan data hasil penyelidikan lapangan dan validasi permodelan tanah berdasarkan simpangan terukur. Variasi model perbaikan terdiri berupa sudut pemasangan bresing, gaya prategang yang diberikan, dan jenis pemasangan bresing. Parameter desain yang ditinjau berupa karakteristik dinamik struktur dan responnya terhadap beban gravitasi dan lateral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan perbaikan yang paling efektif adalah perbaikan dengan memasang bresing silang dengan sudut 45˚ dan gaya prategang sebesar 30% dari kapasitas batang prategang.

Analysis of Dock Structure Repair with Bracing mainly discuss about the performance of the repaired jetty structure using bracing. Jetty Structure and its repaired structures are modelized based on the measurement data on the field and modelling of the soil. Repaired structures are modellized based on vartiation on degree of the bracing installation, prestress force of the bracing, and type of the installation of bracing. The structural parameters reviewed to analyze the response of the repaired structure are dynamic characteristics of the structure and its response with lateral and gravitational loading. Based on the result of this research, the optimum reinforcement is cross-bracing with 45 degree of bracing installation and forced 30% from its prestress force capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>