Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kekuatan geser batu bata asal Cikarang, kemudian mencari hubungan antara kuat geser dan regangan. Pengujian laboratorium terhadap batu bata asal Cikarang dilakukan dengan menggunakan suatu percobaan uji geser sederhana dengan pembebanan manual. Hubungan antara tegangan geser dan regangan dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, dilakukan penelitian terhadap penempatan bata dalam tungku pembakaran. Kedua dilakukan penelitian dengan menggunakan cepat rambat gelombang ultrasonik dalam batu bata untuk mengelompokannya. Kemudian metode yang ketiga, dilakukan dengan mengelompokkan bata berdasarkan atas selisih rentang kecepatan yang sama."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yusuf
"Bata telah digunakan untuk material konstruksi iebih dari 5000 tahun yang lalu, dan saat ini pun bata masih banyak digunakan di berbagai tempat di dunia termasuk di Indonesia Masih kurangnya berbagai macam referensi mengenai pedlaku mekanik pasangan bata, merupakan latar belakang penelitian ini agar pasangan bate dapat diaplikasikan secam tepat, sesuai dengan fungsi bate itu sendiri. Perilaku mekanik pasangan bata pads penelitian ini menggunakan bata tradisional yang berasai dari pabrik Bapak H. Sugih di Cikarang, dimana proses pembakaran bate im menggunakan kayo baker.
Pasangan bata yang diuji menggunakan dua buah model yaitu pasangan bate tegak bendam n 39 cm x 21 cm yang terdiri dari 4 buah bata ukuran penuh ditambah 6 buah ukuran setengah bata dan pasangan bats mendatar bemkuran 38 cm x 18 cm yang terdiri dari 5 buah bats ukwm penuh tambah 2 bush ukuran setengah bats. Pasangan bata disusun berdasarkan keseragaman nilai modulus elastisitas dinamik bata dengan komposisi adukan 1 .4.
Penelitian ini dilakukan secara sederhana di laboratorium dengan menganalisa karakteristik bata mulai dan tampak luar, warns, berat jenis bate , kepadatan, penyerapan, modulus elastisitas, Poisson rasio, tegangan geser dan regangan geser pasangan bate. Pasangan bats di uji dengan pembebanan semicyclic secara manual dengan kapasitas maksimum sebesar 390 kg dan hidrolik jack sebesar 7 ton.
Dari hash penelitian didapatkan bahwa pasangan bats mendatar memiliki tegangan geser maksimum dan modulus elastisitas Sew yang iebih besar bila dibandingkan dengan pasangan bata tegaL Namun hasil pengujian ini lebih rendah bila dibandingkan dengan pengujian sebelumnya oleh Priscilla Yverness [8], yang mengelompokkan pasangan beta berdasarkan keseraagaman warna. Pola keruntuhan yang tedadi merupakan jenis shear failure in the bed joint (bond4hear failure) atau keruntuhan akibat kegagalan kuat geser Ocatan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
Batu bata sering digunakan pada berbagai macam bangunan. Misalnya sebagai dinding, perkerasan jalan, dan sebagai ornamen-ornamen penghias pada bagian gedung. Masih kurangnya berbagai macam referensi mengenai prilaku-prilaku rnekanik bata, merupakan latar belakang pembahasan ini agar batu bata dapat diaplikasikan secara tepat, sesuai dengan fungsi batu bata itu sendiri. Mengingat seberapa besar kontribusi pasangan batu bata terhadap kekuatan struktur bagunan.
Pengujian ini dilakukan di laboratorium dengan menganalisa karakteristik bata mulai dari tampak luar, warna, berat jenis, densitas, penyerapan air, modulus elastisitas, Poison rasio, tegangan dan regangan geser pasangan batu bata asal pabiik Bapak H. Sgih Cikarang.
Dalam hal ini dilakukan pengujian terhadap pasangan bata mini yang terdiri dari 2 model pasangan. Model pasangan tersebut adalah pasangan bata arah tegak berukuran 67 cm x 32 cm dan pasangan bata arah mendatar dengan ukuran 48 cm x 23 cm. Pengelompokkan bata disusun berdasarkan nilai modulus elastis masing-masing bata. Uji pembebanan yang dilakukan adalah uji pembebanan dengan menggunakan beban statik uji geser sederhana yang dilakukan secara berulang-ulang sampai pasangan bata mengalami keruntuhan. Pasangan bata tegak memiliki tegangan geser maksimum lebih rendah bila dibandingkan dengan tegangan geser maksimum pasangan bata mendatar. Akan tetapi nilai modulus geser pasangan bata mendatar lebih rendah dibandingkan dengan modulus geser pasangan tegak. Bila dibandingkan dengan hasil pengujian sbelumnya, nilai modulus geser pasangan bata tegak labih rendah bila dibandingkan dengan modulus geser pasangan bata mendatar.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Aziarti
"Bata telah digunakan untuk material konstruksi lebih dari 5000 tahun yang lalu, dan saat ini pun bata masih banyak digunakan di berbagai tempat di dunia termasuk di Indonesia. Masih kurangnya berbagai macam referensi mengenai perilaku mekanik bata, merupakan latar belakang penelitian ini agar pasangan bata dapat diaplikasikan secara tepat, sesuai dengan fungsi bata itu sendiri. Perilaku mekanik bata pada penelitian ini menggunakan bata tradisional yang berasal dari pabrik Bapak H. Sugih di Cikarang, dimana proses pembakaran bata ini menggunakan kayu bakar.
Penelitian ini dilakukan secara sederhana di laboratorium dengan menganalisa karakteristik bata mulai dari tampak luar, warna, berat jenis bata , kepadatan, penyerapan, modulus elastisitas, poisson rasio, tegangan geser dan regangan geser bata. Bata di uji dengan pembebanan secara manual dengan kapasitas kelipatan maksimum sebesar 20 kg. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bata bata kelompok atas memiliki modulus geser lebih besar dibandingkan kelompok tengah dan bawah.

Brick has been used for the construction material for more than 5000 years ago, and until now it is still widely used in various places in the world including in Indonesia. Poor references on bricks' mechanical behavior is the background of this final project in order to better know their responses so it can be applied properly, matching with its own function. Mechanical behaviour of the masonry was observed through experimental approach using traditional brick from H. Sugih factory in Cikarang. The brick was fired by using wood.
The research was done in the laboratory simply by analizing the bricks caracteristics from the exterior shape, colour, mass per volume, density, absorption, elastic modulus, Poisson ratio, shear strain and shear stress of the masonry. Masonry were being tested using manually semicyclic load with maximum capacity of 20 kg/load. From the research the writer had gained the brick in upper group has bigger shear modulus than the group under.
"
[, ], 2008
S35789
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delpi Indra
"Bata merah pejal banyak digunakan di Indonesia untuk dinding rumah dan dinding pembatas atau bahan pengisi struktur pada gedung bertingkat. karena kemudahan dalam mendapatkannya dan harganyapun relatif murah. Pembuatan bata merah di Indonesia Iebih banyak dihasilkan dari home industri karena teknik pembuatannya cukup sederhana sehinggga ukuran dan mutu bata merah yang dihasilkan tidak seragam dan standar pada kebanyakan pabrik pembuatan bata.
Tugas akhir ini dilakukan untuk menyelidiki kekuatan tekan bata produk HSG serta studi perilaku mekanisnya, dengan membuat beberapa sampel pasangan bala dengan komposisi adukan 6 macam yaitu 1 : 3, 1 : 4, 1: 5, 1: 6, 1 : 7 dan 1 : 8. Sampel tersebut terbentuk dari sepotong bata yang di belah dua dan dijadikan pasangan bata yang menyerupai kubus, sesuai dcngan SNI 15-2094-1991 tentang "Mutu dan cara uji bata merah pejal". Setelah berumur 28 hari atau lebih di uji Lekan sampai hancur dan di dapat beban hancurnya.
Dari hasil penelitian ini didapat harga kuat lekan maksimum pada pasangan bata warna merah tua dengarn campuran 1 : 3 sebesar 17 MPa dan kuat tekan terkecil pasangan bata warna kuning dengan campuran 1 : 7 sebesar 8.9 MPa. Sedangkan pola retaknya/garis retak mengarah vertikal dari atas kebawah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D.B. Satrio Wibowo
"Pasangan batu bata dapat memberikan sumbangan yang cukup diperhitungkan pada kekuatan struktur bangunan, disamping fakta bahwa penggunaan batu bata pada pembangunan akan meningkatkan efisiensi dan cenderung lebih murah. Di lapangan, karakteristik batu bata bisa jadi sangat variatif tergantung bahan dan proses pembuatannya. Karena hal-hal inilah maka perlu dilakukan penelitian terhadap batu bata terutama pada parameter-parameter kuat tarik, kuat tekan dan modulus elastisitasnya.
Tujuan karya tulis ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tarik, kuat tekan dan modulus elastisitas bata merah pejal Cikarang tipe HSG. Bata merah diuji dengan membandingkan penempatannya dalam tungku saat pembakaran. Hipotesa yang akan dibuktikan adalah: "Kuat tekan, kuat tarik dan modulus elastisitas dari bata merah pejal Cikarang dipengaruhi oleh penempatannya di dalam tungku, pada saat dilakukan pembakaran".
Dari pengujian dengan sampel, kubus, didapatkan nilai rata-rata kuat tekan bata HSG kelompok bawah paling tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain. Kuat tekan bata kelompok atas mempunyai nilai rata-rata yang paling rendah. Pada pengujian dengan sampel bentuk angka 8 didapatkan nilai rata-rata kuat tarik bata HSG kelompok bawah paling tinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain, sedangkan kelompok bata tengah memiliki nilai rata-rata kuat tarik terendah.
Dalam pengukuran nilai modulus elastisitas statis hasil yang ditunjukkan ialah bahwa kelompok bata atas memiliki nilai paling tinggi, disusul dengan kelompok tengah, dan bawah. Hal yang sama terjadi pada pengukuran modulus elastisitas dinamis dengan alat ultrasonic. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kuat tekan dan kuat tarik dan modulus elastisitas bata merah pejal Cikarang dipengaruhi oleh penempatannya di dalam tungku pembakaran, hal ini telah sesuai dengan hipotesa yang diujikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elveri Ulina
"Hampir semua konstruksi bangunan di Indonesia menggunakan bata merah pejal sebagai bahan pengisi struktur, yaitu tembok. Hal ini disebabkan oleh faktor kemudahan dalam mendapatkannya, bahan bakunya yang banyak tersedia dan teknik pembuatannya pun sederhana, sehingga harganya relatif murah. Pembuatan bata merah di Indonesia lebih banyak dihasilkan oleh home industry sehingga karakteristik setiap pabrik berbeda-beda dan menyebabkan kesulitan dalam menentukan standarisasi karakteristik bata merah pejal tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku pasangan bata merah pejal Cikarang terhadap gaya pre kompresi dan gaya lateral. Benda uji berupa pasangan bata triplet yang tersusun dengan adukan mortar 1:4. Pengujian triplet dilakukan dengan pembebanan pre kompresi dan lateral. Gaya pre kompresi diberikan untuk mensimulasikan beban-beban vertikal permanen yang bekerja pada tembok bata, sedangkan gaya lateral mensimulasikan gaya yang menyerupai gaya statik yang mungkin bekerja pada pasangan bata tersebut. Hasil pengujian yang didapatkan adalah tegangan geser pasangan bata, displacement bata, regangan mortar dan pola retak pasangan bata.
Beberapa hasil tersebut dituangkan dalam bentuk grafik tegangan vs displacement dan grafik tegangan vs regangan. Selain itu dengan membandingkan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang tidak memberikan beban pre kompresi pada triplet, terbukti bahwa pemberian beban pre kompresi meningkatkan tegangan geser pasangan bata. Adapun peningkatan kuat geser pasangan bata berbanding lurus dengan penambahan beban pre kompresi, terlihat dari beban pre kompresi sebesar 0.1 ton menghasilkan kuat geser pasangan sebesar 0.611 MPa, untuk beban 0.3 ton menghasilkan 0.776 MPa, untuk beban 0.5 ton menghasilkan 0.572 MPa dan untuk beban 0.7 ton menghasilkan 1.374 MPa. Penelitian ini juga berkontribusi untuk menjelaskan pola retak yang terjadi pada pasangan bata yang menerima beban pre kompresi dan beban lateral."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desrina Muthia Daniel
"Di dalam perhitungan analisa struktur, selama ini kekuatan batu bata sebagai material pengisi suatu struktur gedung tidak pernah diperhitungkan sebagai unsure penyumbang dari kekuatan struktur gedung. Salah satu penyebabnya adalah karena belum lengkapnya referensi mengenai parameter kekuatan batu batu serta perilaku pasangan batu bata itu sendiri. Kurangnya referensi mengenai batu bata ini, disebabkan karena masih sedikitnya penelitian mengenai batu bata merah pejal terutama di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab sejauh mana pengaruh kekuatan batu bata terhadap struktur bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati perilaku pasangan batu bata merah (mortar 1:4, setebal 1 cm) yang dibebani secara aksial sebagai beban tekan (pra kompresi) dan lateral.
Penelitian ini dilakukan pada batu bata merah pejal yang diambil dari tanah Cikarang dan diproduksi oleh industri rumah (home industry) pabrik H. Sugih yang selanjutnya disebut bata HSG yang teknik pembuatannya sederhana dan bersifat semi modern. Penelitian dilakukan pada bata HSG karena belum adanya studi serta penelitian mengenai type batu bata ini serta batu bata ini banyak digunakan di Jabotabek. Hasil dari penelitian ini adalah property mekanik bata merah pejal, kuat geser, perpindahan (displacement) bata baik vertical maupun horizontal serta pola retak pasangan bata yang terjadi karena gaya pra kompresi dan lateral."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhidin
"Penggunaan bata merah sudah sangat umum dalam berbagai bentuk dan jenis bangunan teknik sipil. Beberapa fungsi dari bata merah ini adalah dinding pengisi, partisi mangan, pondasi, kolom, dan lain-lain. Dalam struktur pasangan bata merah terdapat komponen-komponen yang memberikan sumbangan kepada kekuatan pasangan bata merah itu sendiri. Komponen-komponen tersebut adalah bata merah dan mortar sebagai pengikat. Namun dalam analisa perhitungan portal, kekuatan pasangan bata merah biasanya selalu diabaikan. Ini disebabkan karena kurangnya acuan yang memuat parameter kekuatan bata merah ataupun kekuatan pasangan bata merah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku pasangan bata merah pejal Cikarang terhadap gaya pra-tekan dan gaya lateral. Benda uji berupa pasangan bata triplet yang tersusun dengan adukan mortar struktural yaitu 1:3 dan 1:4 serta mortar non-struktural yaitu 1:5. Gaya pra-tekan merupakan representasi dari beban-beban vertikal permanen yang bekerja pada tembok bata, sedangkan gaya lateral merepresentasikan gaya yang menyerupai gaya statik arah horizontal yang bekerja pada pasangan bata tersebut seperti angin dan gempa bumi.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan mutu mortar yang berbeda dan pemberian beban pra-tekan yang bervariasi berpengaruh terhadap kekuatan pasangan bata dalam menahan gaya lateral. Semakin tinggi mutu mortar akan semakin tinggi pula kekuatan pasangan bata dalam menahan gaya lateral. Sampai batas kekuatan tekannya, semakin tinggi beban pra-tekan yang diberikan semakin tinggi pula kemampuan pasangan bata dalam menahan beban lateral. Selain itu diperoleh kekuatan geser awal/ kekuatan geser, ?o dan koefisien friksi, antara bata dengan mortar. Pada pasangan bata triplet yang menggunakan mortar 1:4 nilai ?o yang diperoleh berkisar antara 0.33 - 0.51 MPa dan nilai 4 berkisar antara 0.85 - 1.07. Sedangkan pada pasangan bata triplet yang menggunakan mortar 1:5 nilai ?o yang diperoleh berkisar antara 0.18 - 0.34 MPa dan nilai berkisar antara 1.07 - 1.44. Tipe keruntuhan yang mendominasi adalah keruntuhan ikatan/bond failure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>