Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iroth, Arthur R.V.
"Tujuan dari industri konstruksi adalah bagaimana menciptakan suatu teknologi yang dapat digunakan dengan nyaman dan aman bagi semua orang dengan biaya yang murah dan aman bagi lingkungan. Namun dalam pekembangannya industri-konstruksi telah menyumbangkan limbah yang sangat besar. Banyaknya limbah konstruksi yang dihasilkan menyebabkan dampak yang cukup serius bagi lingkungan. Upaya mereduksi limbah konstruksi merupakan cara yang terbaik dilakukan.
Identifikasi sumber dan penyebab limbah merupakan salah satu tahapan penting dalam usaha mereduksi limbah konstruksi yang terjadi pada proyek konstruksi. Proses konstruksi adalah salah satu pendekatan yang dilakukan, dengan menjabarkan suatu proses hingga bagian terkecil sehingga diharapkan dapat diketahui jenis pekerjaan yang berpotensi menghasilkan limbah konstruksi.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survey, melalui angket dan wawancara. Dan hasil analisis deskriptif dan analisis korelasi dapat diketahui bahwa pekerjaan dinding penahan tanah merupakan pekerjaan yang paling banyak menghasilkan limbah, adapun material limbah yang dihasilkan berupa sisa puing adukan dan tanah sisa galian yang menempati urutan pertama dan kedua volume limbah yang dihasilkan pada proses konstruksi basement. Sedangkan faktor pelaksanaan dilapangan merupakan penyebab terbesar terjadinya Iimbah konstruksi berdasarkan Studi deskriptif yang dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Arif Rahman
"Industri konstruksi bangunan perlu menerapkan konsep keberlanjutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan yang terjadi selama proses konstruksi hingga bangunan tidak terpakai lagi. Banyak ahli menyatakan bahwa konstruksi prefabrikasi bisa menjadi solusi dalam penerapan konstruksi keberlanjutan. Konstruksi prefabrikasi adalah upaya menjadikan elemen bangunan terpecah menjadi komponen atau modul yang dapat diolah secara offsite lalu dibangun secara onsite. Tetapi, pernyataan tersebut perlu dikaji lebih lanjut mengenai keterkaitan antara prefabrikasi dengan keberlanjutan pada konstruksi. Oleh karena itu, kajian ini mencoba mencari tahu keterhubungan antara prefabrikasi dengan keberlanjutan melalui analisis studi kasus yang berlandaskan pada studi literatur. Studi kasus yang diangkat adalah bangunan Tetrapost yang berada di Pulau Untung Jawa, yang diketahui telah menerapkan konsep prefabrikasi. Studi kasus dilakukan dengan observasi pada keseluruhan proses konstruksinya sehingga hasil observasi tersebut dapat menjadi data untuk penilaian yang telah disusun. Hasilnya adalah bangunan Tetrapost merupakan bangunan prefabrikasi yang tidak sepenuhnya menerapkan keberlanjutan pada proses konstruksinya.

The building construction industry needs to apply the concept of sustainability which can reduce the environmental impact that occurs during the construction process until the building is no longer in use. Many experts state that prefabricated construction can be a solution in implementing sustainable construction. Prefabricated construction is an effort to break down building elements into components or modules that can be processed offsite and then built onsite. However, this statement needs to be studied further regarding the relationship between prefabrication and sustainability in construction. Therefore, this study tries to find out the relationship between prefabrication and sustainability through case study analysis based on literature studies. The building that is going to be used for case study is Tetrapost located in Untung Jawa Island. This building is known to have implemented the concept of prefabrication. Case studies are carried out by observing the entire construction process of the building so that the results of this observations can become data for the assessment that has been prepared before. The result is that the Tetrapost building is a prefabricated building that does not fully apply sustainability to its construction process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Riona Syamikha
"Skripsi ini menganalisis hambatan dan kriteria pemilihan pemasok hijau dalam industri konstruksi Indonesia dari perspektif kontraktor. Industri konstruksi merupakan kontributor signifikan terhadap masalah lingkungan selama meningkatnya perhatian lingkungan yang disebabkan oleh urbanisasi yang tidak teratur dan ekspansi industri yang cepat. Pemasok hijau dalam konstruksi berkelanjutan memperkenalkan metodologi yang bertujuan mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan dan memfasilitasi integrasi praktik konstruksi berkelanjutan di masa depan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan dan kriteria pemilihan pemasok hijau dalam industri konstruksi di Indonesia, sebagaimana dipersepsikan oleh kontraktor. Penelitian ini menggunakan dua metode: RII untuk menyelesaikan pertanyaan penelitian pertama dan AHP untuk menyelesaikan pertanyaan penelitian kedua. Penelitian ini menganalisis hambatan yang dihadapi kontraktor saat mengadopsi praktik pemasok hijau, menggunakan metodologi Indeks Kepentingan Relatif (RII). Hambatan-hambatan ini mencakup hambatan ekonomi, teknologi, kesadaran, dan pemerintah. Evaluasi kriteria pemilihan pemasok hijau dari metode AHP didasarkan pada karakteristik perusahaan, tawaran teknis dan komersial, serta aspek sosial-ekonomi. Hasil penelitian mendapatkan pentingnya kriteria ini dalam mempromosikan metode konstruksi berkelanjutan dan meminimalkan dampak lingkungan dalam industri konstruksi di Indonesia.

This undergraduate thesis analyzes obstacles and criteria for green supplier selection in the Indonesian construction industry from a contractor's perspective. The construction industry is a significant contributor to environmental issues during increased environmental concern resulting from unregulated urbanization and rapid industrial expansion. Green suppliers in sustainable construction introduce methodologies that aim to address negative environmental effects and facilitate the integration of sustainable construction practices in the future. The primary aim of this study is to find out the obstacles and criteria for selecting green suppliers in the construction industry of Indonesia, as perceived by contractors. This research employs two methods: RII for solving research question 1 and AHP for solving research question 2. The research analyzes the obstacles that contractors face while adopting green supplier practices, using the Relative Importance Index (RII) methodology. These challenges include economic, technological, awareness, and government obstacles. The evaluation of green suppliers' selection criteria from AHP method is based on firm characteristics, technical and commercial bids, and socio-economic aspects. The results highlight the significance of these criteria in promoting sustainable construction methods and minimizing environmental impacts in Indonesia's construction industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roby Budiman
"Salah satu permasalahan penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi, tetapi kurang mendapat perhatian adalah masalah limbah konstruksi. Yang dimaksud limbah konstruksi adalah hasil buangan yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan konstruksi rumah, gedung, dam, sekolah, dan struktur lainnya. Limbah konstruksi dapat berupa material seperti kayu, logam, kabel, kaleng, beton, gipsum, dan lainnya. Pengelolaan limbah konstruksi memerlukan suatu manajemen yang dinamakan manajemen limbah konstruksi. Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Oleh karena itu manajemen limbah konstruksi dapat diartikan sebagai suatu proses penggunaan sumber daya yang ada secara efektif untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan konstruksi rumah, gedung, dam, sekolah, dan struktur lainnya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen limbah konstruksi, terutama dalam hal manajemen materialnya, pada pelaksanaan konstruksi jalan layang.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus; yaitu proyek Tanjung Barat Flyover dan Raya Bogor Flyover. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan konstruksi jalan layang telah melaksanakan manajemen limbah konstruksi yaitu dalam kegiatan penyimpanan, kegiatan penanganan dan distribusi, manajemen lokasi, seuse dan recycling, serta kegiatan pembuangan (disposal)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masjuli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan antara unsur kegiatan pada Fungsi Pertamina UP-VI Balongan dengan unsur kegiatan pada pola baku prosedur identifikasi aspek lingkungan ISO 14001. Perusahaan yang dipilih untuk penelitian ini adalah Pertamina UP-VI Balongan Indramayu.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi terhadap tiga (3) variabel yaitu unsur kegiatan pada pola baku prosedur identifikasi aspek lingkungan, fungsi kegiatan produksi di Pertamina UP-VI, gap pada item unsur kegiatan pada kegiatan unit produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format dokumentasi dari populasi dua puluh enam (26) Fungsi Unit Produksi Pertamina UP-VI dan observasi atau pengamatan. Sampel adalah seluruh populasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan item unsur kegiatan pada prosedur identifikasi aspek lingkungan ISO 14001 Pertamina UP-VI Balongan dengan unsur kegiatan pada pola baku prosedur identifikasi aspek lingkungan ISO 14001. Untuk memperbaiki kesenjangan di atas adalah selalu memutakhirkan prosedur identifikasi aspek lingkungan ISO 14001 Pertamina UP-VI Balongan serta meningkatkan pengetahuan tentang identifikasi aspek lingkungan ISO 14001 bagi facilitator dan penerap pada 26 Fungsi.

Evaluation on Activities Element in the Procedure of Environment Aspect Identification in Pertamina Unit Pengolahan VI BalonganThis research is aimed to find gaps between activities element in Functions of Pertamina UP-VI Balongan and the activities element in the template of environment aspect identification procedure ISO 14001. The company chosen for this research is Pertamina UP-VI Balongan Indramayu.
This research is an evaluation research on three (3) variables: activities element in the template of environment aspect identification procedure ISO 14001, activities element in the Functions of Pertamina UP-VI and gaps in the activities element items. Data collected by documentation format from population consisted of twenty six (26) Functions of Production Units and observation. The sample includes whole population.
The result of this research shows that there are gaps between activities element in the Functions of Pertamina UP-VI Balongan and the activities element in the template of environment aspect identification procedure. The way to correct these gaps is always kept the procedure of environmental aspect identification ISO 14001 Pertamina UP-VI up to date, minimum once a year and improve the knowledge on environment aspect identification ISO 14001 of the facilitators and users in 26 Functions."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Firmansyah Surya
"ABSTRAK
Serat rayon merupakan polimer alami yang terkandung pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi. Untuk meningkatkan kegunaan serat rayon, pada penelitian ini dilakukan pencangkokan serat rayon dengan monomer metakrilat (MA) dan akrilamid (AAm) dengan metode iradiasi awal dengan media udara sehingga diperoleh serat rayon-g-(PAAm-co-PMA) dengan %G = 95-114% dan %G = 144-179%. Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya dengan mencangkok gugus akrilamid (F.E. Okieimen 2003), asam akrilat (Istianah, Romlah 2001) serta campuran asam akrilat dan akrilamid (Fatmuanis, Basuki 2000 dan Virlia, Ninda 2003) ke dalam serat rayon. Karakterisasi serat dilakukan dengan FTIR . Pencangkokan MA memberikan puncak serapan 1642.2 cm-1 dan 1202.5 cm-1 yang merupakan rentang karbonil (-C=O) gugus karboksilat dan rentang ?CH3 gugus metil, sedangkan pencangkokan AAm memberikan puncak serapan 1633.9 cm-1 dan 3671.9 cm-1 yang merupakan tekuk amida (-NH2) dan rentang ?N-H. Kapasitas adsorpsi dilakukan dengan metode AES dan titrasi serta selektivitas adsorpsi secara kompetisi dan nonkompetisi. Variasi pH penentuan selektivitas dilakukan pada kisaran 3.0-7.0 dengan buffer asetat. Pada penggunaan serat rayon-g-(PAAm-co-PMA) sebagai adsorben limbah model elektroplating yang mengandung ion logam Ni2+ dan Cr6+(dalam bentuk Cr2O72-) diperoleh hasil bahwa pemisahan kuantitatif dapat dilakukan pada pH sekitar 6.0 karena pada pH tersebut perbedaan penyerapan Ni2+ dan Cr6+ cukup signifikan. Serat kemudian diregenerasi untuk mengetahui apakah serat yang telah menyerap Ni2+ tersebut dapat digunakan kembali atau tidak. Ternyata Ni2+ dapat teregenerasi dari serat sampai 72.75 % (nonkompetisi) dan 88.36 % (kompetisi). Dapat disimpulkan bahwa pada pH 6.0 Ni2+ dan Cr6+ dapat terpisah sehingga larutan keduanya dapat digunakan kembali serta serat yang telah diregenerasipun dapat dipakai berulang.
Kata kunci : elektroplating; Cr6+ ; Ni2+ ; adsorpsi"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alin Erlita Nurfatiha
"Industri farmasi saat ini sedang berkembang di seluruh dunia. Produksi industri farmasi khususnya pada obat herbal berbentuk padat kategori Immunomodulator dalam skala besar setiap harinya dapat memberikan masalah yang signifikan terhadap lingkungan. Pada masa munculnya kasus COVID-19 di seluruh Dunia, obat herbal berbentuk padat kategori Immunomodulator dari PT X berperan penting untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia. Masalah dalam penelitian adalah belum adanya penilaian secara menyeluruh dari penerapan produksi bersih di PT X, sehingga penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian pengembangan produksi bersih pada industri farmasi di PT X DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA), deskriptif, analisis tren dan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Hasil penelitian menunjukkan kategori dampak MAETP merupakan dampak lingkungan potensial tertinggi, sikap stakeholder terhadap penerapan produksi bersih baik dan analisis tren pada biaya yaitu negatif. Strategi menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang. Kesimpulan pada penelitian ini, dampak lingkungan potensial, sikap stakeholder, dan biaya pemerliharaan dan operasional memiliki hubungan untuk pengembangan penerapan produksi bersih. Strategi pengembangan prduksi bersih yang dipilih adalah kekuatan-peluang, sistem manajemen, alokasi biaya, meningkatkan citra perusahaan serta pengembangan inovasi mempunyai peranan penting dalam meningkatkan penerapan produksi bersih.

The pharmaceutical industry is currently developing throughout the world. The production of the pharmaceutical industry, especially solid herbal medicines in the Immunomodulator category on a large scale every day, can cause significant problems for the environment. During the emergence of COVID-19 cases throughout the world, solid herbal medicines in the Immunomodulator category from PT X played an important role in meeting the health needs of the Indonesian people. The problem in the research is that there needs to be a comprehensive assessment of the implementation of clean production at PT. The methods used are Life Cycle Assessment (LCA), descriptive, trend analysis, and SWOT Analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats). The research results show that the MAETP impact category has the highest potential environmental impact, stakeholder attitudes towards implementing clean production are good, and trend analysis on costs is negative. The strategy uses internal strengths to take advantage of opportunities. This research concludes that potential environmental impacts, stakeholder attitudes, and maintenance and operational costs have a relationship to the development of the implementation of cleaner production. The selected clean production development strategy is strengths-opportunities, management systems, cost allocation, improving the company's image, and developing innovation, which has an important role in increasing the implementation of clean production."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurita Amarya S
"Kosmetik yang digumakan harus aman, bermutu dan bermanfaat, untuk itu kosmetik hams dibuat sesuai dengan aspek CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik). Industri kosmetik banyak terdapat di Jakarta, namun belum semua menerapkan CPKH. Disinilah diharapkan peran Badan POM untuk meningkatkan kcpatuhan industri kosmetik dalam penerapan CPKB. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifl Sumber data berasal dari sumber data primer yaitu hasil wawancara mendalam dengan pejabat di Badan POM, Balai Besar POM dan penanggungjawab produksi pada industri kosmetik. Sumber data sekunder yaitu buku literatur, peraturan perundang-1mdangan,_lapomn, dan arsip, intemct. Setelah data dipercleh lalu dilakukan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa pengawasam Badan POM terhadap kepatuhan penerapan CPKB, tidak lepas dengan kebijakan lintas sektor. Sedangkan rendahnya kepatuhan pencrapan CPKB industri kosmetik dapat ditingkatkan dengan pembinaan tidak hanya tentang CPKB tapi perlu juga tcntang bagaimana pengembangan usahanya.
The use of cosmetic must be safe, qualified and have bene5ts, for that the cosmetics must be manufactured in accordance with the CPKB (Good Manufacturing Procedure of Cosmetic). There are many cosmetics industries in Jakarta, but not all of them apply the CPKB. In this regard interference of The National Agency of Drug and Food Control (NADFC) is expected to increase compliance of cosmetics industrie in applying the CPKB. The research used the qualitative method. 'l'he source of data obtaind from the primer data as the result of performed in interviewing the The National Agency of Drug and Food Control (NADFC) oiiicial, Provincial NADFC and cosmetics production Manager. Source for the secondary data as liturature, regulation of the constitution, report and file, internet. After obtaining data’s followed by performing the qualitative analysis. Based on examination result and the completion of the data’s analys is therefor con eluded that The National Agency of Drug and Food Control (NADFC) supervision regarding the compliance in applying the CPKB is related with the other institution concem. Where as decreasing in compliance to apply CPKB in cosmetics industries can be increased by development not only about the CPKB but also needed how to develop their business."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T34359
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>