Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89425 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardiana
"Salah satu sistem drainase perkotaan adalah penggunaan sistem polder. Sistem polder yang ada di Jakarta adalah Pantai Indah Kapuk (PIK). Sistem ini menggunakan waduk, pompa dan tanggul - tanggul yang dapat ditambah ketinggiannya apabila terjadi penurunan permukaan tanah atau pasang air laut, mengingat kawasan PIK berbatasan dengan laut Jawa. Sistem ini sangat memungkinkan kawasan PIK untuk bebas dari banjir. Studi kasus pada sistem polder PIK adalah pengumpulan data-data seperti curah hujan, peta masterplan PIK, serta bentuk penampang saluran dan waduk yang telah ada di PIK. Kemudian dapat dihitung intensitas hujan (rumus Mononobe) berdasarkan periode ulang 5-25 tahun, grafik lengkung IDF, koefisien runoff, luas daerah tangkapan air, dan waktu konsentrasi. Setelah itu, didapatlah debit rencana (rumus rasional). Selanjutnya koefisien kekasanm dinding saluran dan debit kapasitas saluran dapat dihitung (rumus Manning). Berdasarkan hasil analisa perbandingan antara debit rencana dan debit kapasitas saluran, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas yang ada mencukupi untuk hujan rencana dengan periode ulang 5-25 tahun, bahkan sampai dengan 100 tahun. Begitu pula dengan waduk PIK, kapasitas waduk masih mencukupi untuk hujan rencana dengan periode ulang 100 tahun."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem drainase pada lapangan golf merupakan suatu hal yang amat penting. Pada lapangan golf, drainase diperlukan untuk untuk menjaga agar lapangan tetap kering, sehingga dapat menjaga kesuburan rumput, memberikan kenyamanan bagi pemain golf untuk berjalan, mengendarai dan memukul bola serta mencegah adanya genangan air dan lumpur pada saat bermain. Untuk menjaga agar lapangan tetap tidak tergenang terutama pada saat sehabis hujan diperlukan sistem drainase yang baik, Drainase yang terdapat pada lapangan golf diutamakan pada disain dari drainase bawah permukaan. Sehingga evaluasi yang dilakukan adalah membandingkan kondisi drainase bawah permukaan yang ada dengan hasil perhitungan. Sebagai studi kasus sistem drainase lapangan golf ini adalah Padang Golf Satelindo Bukit Sentui dengan 18 hole seluas 100 ha. Pada lapangan golf ini terjadi genangan pada beberapa areal. Genangan air yang terjadi dievaluasi dan dicarikan beberapa altematif penanggulangannya. Perbaikan drainase permukaan ataupun perbaikan saluran drainase bawah permukaan yang dilakukan pada prinsipnya tergantung dari keadaan topografi, kondisi tanah dan keadaan curah hujan."
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana
"Lajunya pembangunan di kawasan perkotaan yang disebabkan oleh lajunya pertumbuhan penduduk dan kurang tertatanya sistem makro dan mikro drainase dalam satu kerangka Rencana Umum Tata Ruang memberikan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan hidup, yang antara lain berupa banjir genangan. Banjir genangan merupakan salah satu masalah utama Kotamadya Banda Aceh yang harus segera ditanggulangi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem drainase yang ada belum berfungsi secara menyeluruh, terutama pada kawasan﷓kawasan rendah dan cekung. Untuk menanggulangi genangan air hujan tersebut diperlukan perencanaan sistem drainase yang berwawasan lingkungan. Drainase berwawasan lingkungan adalah prasarana yang berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air, di mana pembangunannya terintegrasi dengan Rencana Umum Tata Ruang, pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, pembangunan sarana utilitas kota, serta mempertimbangkan kondisi lingkungan fisik, sosial dan budaya, sehingga dapat meningkatkan kualitas manusia. Oleh karena itu, permasalahan sistem drainase di kawasan perkotaan perlu dirurriuskan dengan melakukan pengkajian dari sudut perencanaan teknis dan dilihat kaitannya secara menyeluruh dengan beberapa aspek lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan buatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem perencanaan makro drainase dalam kerangka rencana tata ruang kota; menganalisis kondisi sistem saluran drainase di kawasan perkotaan serta kaitannya dengan kondisi kualitas lingkungan dan kualitas kesejahteraan masyarakat di sekitarnya; dan mengusulkan sistem perencanaan makro drainase berwawasan lingkungan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1) perencanaan drainase yang berwawasan lingkungan akan mampu menurunkan frekuensi dan tinggi banjir genangan di suatu kawasan; 2) terkendalinya tinggi banjir genangan akan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk di suatu kawasan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk menyempurnakan proses perencanaan drainase kawasan perkotaan; dan sebagai bahan bandingan untuk penelitian selanjutnya dalam perencanaan dan pengembangan rekayasa teknik drainase untuk meningkatkan kualitas lingkungan di suatu kawasan perkotaan.
Metode pengambilan sampel di daerah studi dilakukan dengan cara two stage cluster random sampling di sebanyak 5 kelurahan di daerah genangan kawasan perkotaan. Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Laksana, Keuramat, Kampung Baru, Sukaramai dan Lampaseh Kota. Jumlah sampel adalah 93 KK atau 3 % dari jumlah Kepala Keluarga (KK) teasing-masing Kelurahan. Data yang diperlukan dalam analisis ini adalah data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yakni ; observasi di lapangan; penyebaran kuesioner; dan wawancara.
Metode pengambilan data menggunakan teknik random sampling, yakni semua populasi mempunyai kesempatanl probabilitas yang sama untuk terpilih menjadi responder. Prosedur yang ditempuh untuk menentukan sam pel adalah mengindentifikasikan seluruh rumah tangga dalam 5 kelurahan tersebut di atas; melakukan undian untuk mendapatkan renponden terpilih, sehingga diharapkan dapat representatif dalam mewakili sifat-sifat populasi.
Analisis data meliputi: analisis statistika hidrologi digunakan untuk perhitungan curah hujan rencana dan perhitungan debit rencana; analisis hidrolika berdasarkan analisis deduktif digunakan untuk perhitungan kapasitas saluran dan kapasitas bangunan; dan analisis sosial ekonomi dilakukan secara induktif, dengan menguraikan variabel sosial dan variabel ekonomi yang mempengaruhi terhadap perencanaan drainase. Secara statistik analisis ini dilakukan dengan cara modus dan tabulasi tunggal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1.) Saluran drainase yang ada ternyata masih menyebabkan genangan, sehingga perencanaan drainase berwawasan lingkungan diharapkan dapat menurunkan frekuensi genangan; 2.) Kawasan sampel yang diteliti selama tahun 1994 menunjukkan bahwa sebanyak 78,5 % lingkungan tempat tinggalnya tergenang, dengan lama genangan 1 - 72 jam, tinggi genangan 1 - 60 cm; 3.) Penyebab genangan antara lain : tidak ada saluran drainase (21,5 %); Halaman rumah lebih rendah dari saluran jalan (20,4 %}; halaman rumah lebih rendah dari saluran sekelilingnya (14,0 %); saluran yang ada mampat (11,8 %); saluran yang ada terlalu kecil (17,2 %); air dalam saluran tidak mengalir (15,1 %); 4.) Pemeriksaan kapasitas saluran yang ada di kawasan penelitian menunjukkan bahwa kapasitasnya tidak mampu lagi mengalirkan debit banjir rencana 2 tahunan. 32,19 % kapasitas saluran yang ada lebih kecil dari debit rencana maksirnum yang harus ditampung sehingga terjadi genangan; 5.) Menurut rencana induk drainase memperlihatkan bahwa yang dipakai sebagai saluran pembuang akhir adalah Krueng Aceh, Alur Biduk, Krueng Titi Panyang, Krueng Neng, Krueng Cut, Krueng Daroy dan Krueng Doy. Kawasan penelitian akan mengalirkan ke Krueng Doy dan Alur Biduk, kemudian di tempat tersebut dibantu dengan kolam Lando, pintu air dan pampa.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab genangan adalah sebanyak 32,19 % saluran drainase yang ada kapasitasnya lebih kecil dari debit rencana, sehingga tidak mampu lagi mengalirkan debit rencana 2 tahunan. Dalam hal ini diperlukan perencanaan teknis drainase berwawasan lingkungan untuk mengantisipasi banjir genangan, serta meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan perkotaan.
Saran hasil penelitian ini adalah : 1.) Perencanaan drainase berwawasan lingkungan adalah, air harus menuju ke sungai sesuai dengan arah aliran dalam masterplan drainase, perencanaannya harus integral dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), studi kelayakan lingkungan (Amdal kawasan) dan apabila semua persyaratan hidrologi dan perencanaan fisik teknis diikuti serta dilaksanakan studi kelayakan lingkungan maka diperkirakan drainase berwawasan lingkungan akan terwujud; 2.) Dari survai terlihat bahwa salah satu kegagalan berfungsinya saluran drainase karena tidak adanya pemeliharaan, dalam hal ini diperlukan peran serta masyarakat; 3.) Pemeliharaan pompa dan kolam Lando memerlukan suatu pemeliharaan tersendiri yang oleh karena sifatnya melayani banyak daerah, maka tata cara pemeliharaan harus ditetapkan pelaksanaannya bersama-sama dengan penduduk di kawasan layanannya. 4.) Agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Environmentally Sound Macro Drainage Planning For Urban Area A Case Study of Banda Aceh MunicipalityPopulation growth and ill managed macro and micro: drainage combined with the rate of unruly development caused serious negative impacts to the environment, such as flood and various water borne diseases. One of the research findings is that the cause of flood was due to the impropriety of the drainage system function. It is found that an environmentally sound drainage is needed. The environmentally sound drainage is an infrastructure that act to channel the flow of surface water to a water body; its construction should be integrated into the general spatial planning, the recommendation of the environmental Impact Analysis and various development- of the city utilities. It should also consider the physical, social and cultural environmental condition. Therefore, the drainage system planning and design in the urban area need to be formulated by studying in terms of the technical planning and its relationship with the various natural, social and man-made environmental aspects.
The purpose of this research is to study the macro drainage planning according to the urban spatial planning; to analyze the drainage system condition in the urban area and its relationship with the environmental quality of the research area and welfare of the community in the vicinity and; to propose a macro environmentally sound drainage planning system.
The hypothesis in this research are: 1) the environmentally sound drainage planning will be able to decrease the frequency and height of floods in its commanded area; 2) the controlled floods height will be able to increase population welfare in an urban area.
The research's result is expected to be made a reference for improving the urban area drainage planning, and to be considered as a comparative material for further research in planning and development of drainage system design to improve the environmental quality of an urban area.
The sampling method being undertaken in this research was the two stage cluster random sampling in 5 villages of the flooded urban areas. The villages include Laksana, Keuramat, Kampung Baru, Sukaramai and Lampaseh Kota. The number of sample was 93 families or 3 a of the families in each village. The data being analyzed are primary and secondary data. Data collection was taken place by field observation, questionnaire distribution and direct interview.
The data collection technique used is random sampling technique, namely that all population has an equal probability to be selected as a respondent. The procedure of determining the sample is by identifying the entire households in the five villages, and by tossing the sample in order to obtain a representative sample that could represent characteristics of the entire population.
The data analysis include: hydrology statistical analysis for the calculation of design rainfall and projected discharge, the hydrolic analysis based on a deductive analysis that was used for the calculation of the sewerage capacity and the structures capacity; social economic analysis was carried out inductively, by using social and economic variables which influence the drainage planning. Statistically the discussion of the result is undertaken through tabulated data.
This research concluded that 1) The existing drainage sewage system still caused flood; the environmentally sound drainage planning is expected to reduce the flood frequency. 2) The sampling area studied, during 1994, indicated that 78.5 % of the settlement area was flooded, with a duration ranging from 1 to 72 hours; the height of the flood ranges from 1 to 60 cm. 3) The causes of the floods include: lack of drainage sewage system (21.5 ); the yard is lower than the sewage system (20.4 %); the yard is lower than the sewage channels (14.0 %); the existing sewage system is stuck with thrash (11.8 0); the existing sewage system is too small (17.2 %); the water in the sewage system is not flowing (15.1 a).
The examination of the existing sewage system in the research area indicated that the capacity is not sufficient to channel the flood debit for two years. Thirty two point nineteen percent (32.19 %) of the existing channel capacity is less than the maximum amount that should be collected when there is flood.
According to the drainage master plan, the final drainage channels are Krueng Aceh, Alur Biduk, Krueng Titi Panyang, Krueng Neng, Krueng Cut, Krueng Daroy, Krueng Doy. The researched area will channel the flood to Krueng Doy and Alur Biduk, and thence it will be supported by a reservoir, slutch and pumps.
The conclusion of this research include 1) In an environmentally sound drainage planning, the low of the water should be heading for the river in accordance with the direction of the flow stated in the drainage masterplan; its planning should be integrated in general spatial planning and the environmental impact analysis of the region. If the hydrological requirements, physical technical planning and an environmental feasibility study were conducted, it is expected that the environmentally sound drainage system will be realized; 2) This research found out that one of the reasons the drainage channel failure to function was lack of maintenance. This should he overcome by the community participation collectively; and 3) The pumps and basin maintenance require a special treatment because it serves an extensive area. There fore the maintenance administration should be decided together with the community in the service area; 4) A further research should be carried out to increase the quality of the environment.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
El Khobar Muhaemin Nazech
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Adidjaja
"Dalam skripsi ini dibahas mengenai evaluasi sistem drainase bandara Soekamo-Hatta, karena hal itu sangat penting bagi keselamatan pesawat pada saat akan lepas landas maupun mendarat serta bagi umur dari perkerasan itu sendiri. Langkah awal dari evaluasi ini adalah dengan mengumpulkan data-data seperti data curah hujan, peta topografi, denah bandara dan sistem jaringan saluran yang ada, serta bentuk penampang saluran yang digunakan. Kemudian dapat dihitung intensitas hujan (rumus Mononobe) berdasarkan periode ulang 5-10 tahun, grafik lengkung IDF, koefisien runoff, luas daerah tangkapan air, dan waktu konsentrasi (rumus FAA). Setelah itu, didapatlah debit rencana (rumus rasional). Selanjutnya, koefisien kekasaran dinding saluran dan debit kapasitas saluran dapat dihitung (rumus Manning).
Dari hasil analisa perbandingan antara debit rencana dan debit kapasitas saluran, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang ada mencukupi untuk hujan rencana dengan periode ulang 5-10 tahun, bahkan ada yang mencukupi untuk periode ulang 100 tahun. Selebihnya pemeliharaan saluran-saluran yang dilaksanakan di Bandara Soekamo-Hatta adalah sangat menunjang untuk keselamatan operasional."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Haryadi
"Keberadaan taman yang hijau merupakan pengejawantahan interaksi antara manusia dengan alam. Perawatan taman dalam bentuk pemberian air irigasi merupakan upaya positif yang patut untuk dilakukan. Untuk itu, sistem irigasi sprinkler merupakan salah satu altematif cara yang efektif clan memiliki keunggulan praktis.
Skripsi ini membahas mengenai desain sistem irigasi sprinkler otornatis untuk lapangan dekanat Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Proses desain secara garis besar mencakup desain sistem hidrolik dart penjadwalan irigasi. Tujuan dari desain sistem irigasi sprinkler otomatis ini adalah untuk menghasilkan sebuah desain awal sistem irigasi sprinkler yang bekeda secara otomatis berdasarkan waktu yang ditetapkan dalam penjadwalan irigasi, dalam rangka memenuhi kebutuhan air tanaman. Kriteria-kriteria desain yang ditetapkan dalam proses desain bertujuan untuk mendapatkan luas penyiraman yang maksimal dan distribusi debit dan tekanan yang mendekati seragam pada sistem hidrolik.
Hasil yang didapatkan dari proses desain antara lain: tipe sprinkler yang dipergunakan, tata letak sprinkler, desain hidrolik, tipe kontroler timer yang dipergunakan, dan penjadwalan irigasi. Sprinkler yang dipergunakan adalah ripe gear driven rotor pop-up full circle dart part circle. Pipa mainline dan pipa penghubung menggunakan pipa jenis SCH40 PVC. Pipa lateral menggunakan pipa jenis CL200 PVC. Katup-katup yang dipergunakan antara lain: swing type check valve, gate valve, solenoid valve, dan check valve.

The existence of a green garden is one of the examples of the interactions between man and the environment. Irrigation water supply as garden nursery is a positive action to do. Therefore, sprinkler irrigation system is an effective alternative way and has some practical advantage.
This final assignment will discuss about automatic sprinkler irrigation system design for dekanat‘s field Facility of Engineering University of Indonesia. The points of the design process include hydraulic design and irrigation scheduling. The goal of this automatic sprinkler irrigation system design is to make an initial design of the sprinkler irrigation system, which will work automatically based on the time that has been stated in the irrigation scheduling, where the goal of the sprinkler irrigation system is to fulfill the crop water requirement.
The results of the design process are: the type of sprinkler used in the system, the positioning of the sprinklers, hydraulic design, the type of the timer controller used in the system, and irrigation scheduling. The type of sprinkler used in the system are gear driven rotor pop-up full circle and part circle. The mainline and service line pipe using SCH40 PVC. The lateral pipe using CL200 PVC. The valves used in the system are: swing type check valve, gate valve, solenoid valve, dan check valve.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Nowadays, most of the large cities in Indonesia are growing along the coastal area with flat topography which tend to be under the mean sea level. The Water Management & Drainage System of Sector UB-2 Pantai Indah Kapuk North Jakarta was designed for the ponder system to eliminate the area from flood. The ponder system is a closed area protected by a ring dyke where the drainage system, pond or long storage and pumping system is used to manage the water level, velocity and discharge. This system has to be managed as one inseparable unit of water management, so that the surface as well as groundwater level in the ponder can be maintained using 25 year recurrence interval of design rainfall. The main function of the pumps is to maintain the water level in the reservoir as well as in the primary canal. The only outlet of the reservoir is through this pump. To ensure that the ponder system shall have a good pumping performance, it is necessary to design the Standard Operation Procedure for the pumps. The Standard Operation Procedure has been designed based on the Hydraulic Simulation Model of the polder system, using XP-SWMM software, passing some stages: Numerical Model setting up, initial estimation of pumping discharge, sensitivity test of pumping performance, Standard Operation Pumping Procedure Decision by taking into account the difficulty and failure possibility in implementation, such as genset (generator set) canonization, travel time of water to the pump station, design criteria of the polder, storage water level increase rate, total on-off event of the pump, and pumping duration."
Lengkap +
551 BKMIKPK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ir. P. M. Noor reservoir, located in Riam Kanan Catchment (RKC), Banjar Regency-South Kalimantan Province, supplies water including for agricultural, energy, fishery, and domestic need. Due to increasing population and social welfare as well as development of all sectors, water demand has increasing. Meanwhile, the water availability remains constant and varies between dry and wet season. Those situations may create a conflict of interest among the water users. To avoid the problem, water allocation model for the reservoir is needed to manage the water availability.
Water Allocation Model (WAM) development requires some inputs such as water requirement for all the users and water availability that comes from Riam Kanan river that flows to the reservoir. Generated inflow is also calculated by using Thomas and Fiering and its modification method. Standard Operating Rule (SOR) for the reservoir is developed based on water balance concept between water requirement and water availability. By using WAM, some scenarios for water simulation could be done. Evaluation of release discharge of the reservoir during 2000-2004 that related to its water requirement is also conducted.
The results show that the WAM of the reservoir yields an efficient water allocation. The capacities of existing irrigation network can only serve for 11.000 hectare paddy field with reliability 96%. Meanwhile, the reservoir may serve for 35.000 hectare. Maximum electricity power generation is about 137.32 GWH/year. The evaluation of release discharge release with the reliability < 95%. However, by using water requirement for all the potential irrigation, the simmulation shows that the release with the reliability , 95% occur times."
Lengkap +
MTUGM 30:4 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sachio Edgar Retaja
"Kota Depok merupakan daerah urban dengan luasan daerah terbangun yang tinggi. Hingga saat ini banjir masih terjadi di beberapa wilayah Kota Depok, termasuk banjir di Jalan Margonda. Salah satu penyebab banjir di wilayah Jalan Margonda adalah meluapnya Kali Cabang Timur. Kali Cabang Timur merupakan saluran drainase yang sebagian airnya dialirkan ke Danau Kenanga UI melalui pintu air dan sebagian lainnya diteruskan. Penelitian ini akan membahas Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Kenanga yang meliputi Kali Cabang Timur dan sebagian wilayah Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kapasitas saluran di DTA Danau Kenanga dengan mempertimbangkan perubahan tata guna lahan serta limpasan yang mengalir melalui pintu air Kali Cabang Timur. Penelitian ini membandingkan hasil perhitungan debit banjir rencana dengan kapasitas saluran drainase di DTA Danau Kenanga menggunakan perangkat lunak WinTR-55 dan HEC-RAS. Penggunaan WinTR-55 dan HEC-RAS dilakukan untuk mengetahui debit banjir dan tinggi muka air pada saluran drainase untuk periode ulang 2 tahun hingga 10 tahun. Hasil pemodelan WinTR-55 dan HEC-RAS menunjukkan bahwa beberapa titik pada saluran drainase DTA Danau Kenanga tidak dapat menampung debit banjir pada beberapa periode ulang. Sebagai upaya untuk menanggulangi banjir di DTA Danau Kenanga, diberikan usulan dimensi saluran drainase yang mampu mengatasi debit banjir 10 tahunan dan perubahan tata guna lahan.

Depok City is an urbanized area with a high built-up area. Until now, flooding still occurs in several areas of Depok City, including flooding on Jalan Margonda Raya. One of the causes of flooding in the Jalan Margonda Raya area is the overflow of Kali Cabang Timur. Kali Cabang Timur is a drainage channel where part of its water is channeled to Lake Kenanga UI through the sluice gate and the other part is forwarded. This research will discuss the Kenanga Lake Catchment Area which includes Kali Cabang Timur and part of the University of Indonesia area. The purpose of this research is to evaluate the channel capacity in the Lake Kenanga catchment area by considering land use changes and runoff flowing through the Kali Cabang Timur sluice gate. This research compares the calculation results of the planned flood discharge with the capacity of the drainage channel in the Lake Kenanga catchment using WinTR-55 and HEC-RAS software. WinTR-55 and HEC-RAS were used to determine the flood discharge and water level in the drainage channel for a return period of 2 years to 10 years. The results of WinTR-55 and HEC-RAS modeling show that several points in the drainage channel in the Lake Kenanga catchment area cannot accommodate flood discharge at several return periods. As an effort to overcome flooding in the Lake Kenanga catchment area, the proposed dimensions of the drainage channel that can cope with the 10-year flood discharge and land use changes are given.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Rahmanda Arifin
"Kerusakan jalan pada struktur perkerasan lentur merupakan hal yang sering terjadi di Indonesia khususunya DKI Jakarta. Kerusakan diakibatkan oleh berbagai macam faktor dimana air merupakan faktor utama dan keberadaan air pada permukaan jalan bergantung pada kondisi drainase. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari kondisi drainase terhadap kerusakan permukaan jalan struktur perkerasan dan mengetahui dan menganalisis bentuk pengaruh yang dihasilkan. Wilayah tinjauan adalah DKI Jakarta kecuali Kepulauan Seribu. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode ANOVA didapatkan ada pengaruh dari kondisi drainase dengan Fhitung 14,66 dan 18,68. Pada seluruh wilayah tinjauan kerusakan terbesar diakibatkan kondisi tidak ada drainase. Kerusakan terbesar adalah kerusakan tingkat berat sebesar 80 persen dari keseluruhan. Semakin buruk kondisi drainase luas kerusakan jalan semakin besar. Kerusakan terbesar diakibatkan kondisi tidak ada drainase sebesar 83 persen dari total kerusakan.

Road damages in flexible pavement structure is common in Indonsesia especially in Jakarta. The damages caused by various factors which water is a major factor and the presence of water on the surface of the road depends on the condition of drainage. This research was conducted to finding out whether or not the influence of drainage conditions to the surface of damage of flexible pavements and find out what are the effects. Region of reviews is Jakarta except Kepulauan Seribu. Based on the statisticals results using ANOVA showed there are influence of drainage condition with Fcount 14,66 and 18,68. On the whole territory of the largest drainage review is a condition there is no drainage. The greatest damage is level high damage with value 80 percentage from total damage. If drainage condition getting worse the surface damage became bigger. The greatest damage caused by level worst drainage condition with value of 83 percentage from total damage.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>