Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96934 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanie Christanti
"Pada jembatan, beban yang ada diteruskan pada pier, lalu disalurkan ke pondasi. Untuk itu, pier didesain untuk kuat menahan berbagai jenis pembebanan termasuk beban lateral, yang harus diperhitungkan pada saat terjadi gempa. Untuk menambah performa pier dilakukan variasi mutu tulangan dengan tulangan mutu tinggi, supaya membantu menahan gaya gempa pada saat struktur mencapai kondisi inelastik. Untuk menganalisa pier, struktur dimodelkan dalam bentuk elemen-elemen dengan menggunakan program DRAIN-2DX, lalu dibagi menjadi segmen-segmen, yang dibagi lagi menjadi fiber-fiber. Struktur diberi beban lateral secara bertingkat sampai melebihi dari kapasitas beban gempa struktur (design earthquake) dan akhirnya mengalami keruntuhan. Penambahan beban dilakukan dengan displacement control. Dari sana dapat diplot hubungan P-A dan dapat dilihat regangan dan tegangan setiap fiber untuk setiap kondisi pembebanan. Hasilnya dapat digunakan sebagai perbandingan perilaku penampang yang menggunakan dua jenis tulangan dengan penampang yang hanya menggunakan tulangan mutu biasa. Dari analisis yang dilakukan, terjadi peningkatan kekuatan, kekakuan, dan daktilitas struktur pier seiring dengan meningkatnya rasio tulangan, dan dapat dilihat pengaruh pembebanan terhadap perilaku struktur terhadap gaya gempa."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangkey, Jemmy Paul
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yunaldi
"Kolom mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu struktur. Oleh sebab hal tersebut diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuannya, khususnya kolom beton bertulang yang terletak di daerah gempa. Kemampuan dari kolom beton bertulang mengalami penurunan kekuatan pada saat di daerah inelastis, karena diakibatkan adanya retak-retak pada beton dan baja tulangan telah mengalami leleh. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kekuatan di daerah inelastis pada kolom beton bertulang adalah pemberian confinement (pengikatan pada kolom beton), dan pada saat ini untuk lebih meningkatkan kekuatan pada daerah tersebut, digunakan kombinasi baja mutu biasa (Ordinary Strength Steel) dan baja mutu ultra tinggi (Ultra High Strength Steel) sebagai tulangan longitudinal (memanjang). Diharapkan dengan upaya tersebut dapat menaikkan lebih kekuatan penampang kolom pada daerah inelastis.
Tingkah laku dari penampang kolom beton bertulang dapat dilihat dari hubungan momen-kelengkungan (M-?) dan hubungan beban-momen (P-M). Dalam memperoleh hubungan tersebut digunakan analisa penampang kolom beton bertulang dengan cara pendekatan lapis per-lapis (layer) dari penampang yang berdasarkan kepada modelisasi kurva tegangan-regangan masing-masing material. Pada prinsipnya analisa tersebut memperhatikan hubungan yang nonlinier dari kurva tegangan-regangan material beton, sehingga diharapkan hasil yang didapat mendekati sebenarnya. Untuk membantu perhitungan digunakan metode numerik yang diproses dengan komputer. Beberapa parameter utama yang akan divariasikan adalah perbandingan antara baja mutu ultra tinggi (Ultra High Strength Steel) dengan baja mutu biasa (Ordinary Strength Steel), penyusunan letak dari tulangan baja dengan mutu berbeda tersebut di dalam beton, dan pengaruh gaya normal ( Pnormal) yang bekerja pada penampang. Tipe pembebanan yang diberikan dalam studi ini adalah secara monoton, yaitu pemberian beban secara bertahap, semakin lama semakin besar sampai kolom mengalami kehancuran. Maksud dari pembebanan monoton ini adalah supaya dapat melihat lebih jelas tingkah laku dari penampang kolom dari awal pemberian beban sampai kondisi hancur.
Dari hasil analisa tingkah laku yang diperoleh, menunjukkan adanya peningkatan kekuatan dari penampang kolom beton bertulang dengan mutu pembesian yang berbeda (mutu biasa dan baja mutu ultra tinggi ) di daerah inelastis. Peningkatan ini dapat terlihat jelas dari besarnya kekuatan penampang dalam menerima beban aksial dan momen lentur, serta besarnya penyerapan energi regangan bila dibandingkan dengan penampang kolom beton bertulang dengan pembesian mutu biasa. Daktilitas dari penampang akan meningkat pula, tetapi semakin banyak kandungan baja mutu ultra tinggi ditempatkan pada penampang, daktilitas akan berkurang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Hakas
"Salah satu material yang cukup banyak dipergunakan pada struktur bangunan bertingkat adalah beton bertulang. Dan, kebutuhan akan bangunan tingkat tinggipun semakin lama semakin besar, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan dari elemen-elemen struktumya, terutama kolom_Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki tingkah laku inelastic dan penampang kolorn beton bertulang terkekang dengan penggunaan kombinasi baja mutu biasa dengan baja mutu ultra tinggi.
Studi ini akan mencoba mengembangkan hubungan momen-kelenglcungan dari penampang lcolom beton bertulang yang terkekang akibat beban siklik dengan memperhatikan modelisasi masing-masing material, seperti pengaruh beban siklik terhadap hubungan tegangan-regangan dari material beton (efek hysteresis) dengan mengambil envelope curve sebagai modelisasi tegangan-regangannya yang diasumsikan identik dengan hubungan tegangan-regangan pada beban monoton serta efek bauschinger dari material baja. Vaxiasi dari mutu baja yang berbeda dan perbandingan yang optimum antara lcedua baja tersebut, pengaruh luas tulangan baja terhadap penampang kolom, pengamh penyebaran tulangan pada sisi penampang, serta pengamh gaya aksial P,. sebagai suatu parameter, akan dibahas. Untuk perhitungan akan dipergunakan program komputer dengan metode numerik melalui pendekatan lapis per-lapis (layer approach) terhadap penampang kolom tersebut.
Dan hasil studi parameter terlihat bahwa ada peningkatan kekakuan dan kemampuan kapasitas penampang yang cukup berarti akibat pemakaian baja mutu ultra tinggi, baik pada persentase tulangan 2% dan 4%, penyebaran tulangan 2 sisi dan 4 sisi, maupun pada pengaruh beban aksial P, =0,15fc'bh dan P., =0,3fc?bh, namun seiring dengan itu terjadi penurunan pada kelenglcungan yang berarti penurunan terhadap daktilitas penampang. Untuk itu perlu pembatasan-pembatasan yang optimal agar peningkatan kemampuan penampang tetap dapat menghasilkan daktilitas yang cukup.
Persentase yang optimal dan pemakaian baja mutu ultra tinggi sebaiknya tidak Iebih dari 50% total tulangan, karena lebih dari itu peningkatan yang ada semakin kecil. Jumlah siklus temyata berpengaruh terhadap penurunan kekalcuan penarnpang, semakin banyak jumlah siklus maka kekakuan penampang akan semakin I-cecil_ Beban aksial yang optimal untuk meningkatkan kemampnan penampang dengan daktilitas yang masih cukup bail-1 sebaiknya Ps0.3fc ?bh. Penampang dengan tulangan pada 4 sisi lebih efektifuntuk menerima beban aksial yang besar (eksentrisitas kecil), karena pada kondisi beban dengan eksentrisitas besar yang menyebabkan beban akibat lcntur besar, maka baja mutu ultra tinggi yang ditempatkan ditengah penampang hanya akan menerima regangan yang relatif kecil, sehingga sumbangan kekuatannya tidak mencapai kondisi maksimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronal Setiawan
"ABSTRAK
Pada bangunan teknik sipil yang terletak pada daerah laut atau pantai, sering kali mengalami kerusakan akibat terjadinya korosi pada struktur bangunan. Hal ini tentu saja mengakibatkan kurangnya umur layan bangunan dan kekuatan struktur. Pada struktur yang mengalami korosi, diperlukan perbaikan yang menyeluruh yang relatif lebih murah dibandingkan pembangunan kembali. Struktur yang mengalami perbaikan akan mempunyai perilaku yang berbeda dengan struktur awalnya. Hal ini dikarenakan pada struktur perbaikan telah terjadi penyatuan antara material lama dan material baru yang dapat berbeda sifatnya. Ikatan antara material lama dan material baru akan berpengaruh terhadap kekuatan struktur. Untuk itu diperlukan analisis lebih lanjut mengenai kekuatan struktur perbaikan tersebut.
Salah satu cara untuk menganalisa kekuatan struktur perbaikan adalah dengan menggunakan program Drain 2DX. Pada Drain 2DX, struktur beton bertulang didiskretisasi menjadi beberapa elemen yang masing-masing terdiri dari beberapa segmen. Sedangkan pada penampang struktur dilakukan pemodelan fiber dengan sifat material yang non linier. Untuk mendekati hasil percobaan maka dianalisa pengaruh dari fenomena komposit bertulang (gap, pull out, dan tension stiffening)_terhadap kekuatan struktur. Prosedur analisa dilakukan dengan cara penambahan beban yang diatur melalui displacement control sampai pada keruntuhan struktur. Maka akan diketahui hubungan antara beban dengan lendutan yang mencerminkan perilaku struktur perbaikan.
Dari hasil analisis dengan menggunakan program Drain 2DX, didapat kapasitas beban kerja struktur perbaikan tidak berbeda jauh dengan struktur awalnya. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan grafik beban-lendutan antara struktur awal denan struktur perbaikan. Struktur perbaikan dapat berdeformasi lebih besar dari struktur awalnya, karena pengaruh gap pada struktur perbaikan lebih tidak kaku dibanding struktur awalnya. Sedangkan pull out yang yang terjadi pada kedua struktur juga sangat berpengaruh terhadap kekakuan dan kekuatan struktur.

"
2001
S34790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Struktur kolom adalah salah satu komponen konstruksi bangunan yang berperan penting dalam meneruskan beban-beban dari balok-balok dan pelat-pelat kebawah sampai ke pondasi serta dapat mereduksi efek gempa. Salah satu pembebanan yang terjadi pada struktur kolom adalah pembebanan berulang akibat beban lateral. Struktur kolom dalam hal ini struktur kolom beton berbentuk persegi yang mengalami pembebanan berulang akibat beban lateral akan mengalami perilaku atau tingkah laku yang berbeda tergantung dari modelisasi struktur dan pengaruh-pengaruh yang diberikan pada struktur kolom, antara lain: gaya normal, confining, material baja, pull out dan gap perlu dipelajari. Sehingga melalui perilaku yang dihasilkan oleh pengaruh-pengaruh tersebut dapat dilihat sejauh mana peningkatan yang terjadi. Untuk itu diperlukan analisis lebih lanjut mengenai perilaku struktur kolom tersebut. Analisis perilaku struktur kolom berbentuk persegi dengan memperhatikan efek pengekangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara baik secara manual atau menggunakan program. Salah satu program yang dapat digunakan adalah Drain 2DX. Pada Drain 2DX, analisa yang dilakukan Drain 2DX berupa penambahan displacement yang identik dengan pertambahan beban yang dilakukan sampai struktur mengalami keruntuhan. Maka akan diketahui hubungan antara beban dan lendutan yang mencerminkan perilaku struktur akibat pembebanan siklik. Dalam Drain 2DX akan dilakukan banyak pemodelan untuk memasukkan pengaruh-pengaruh yang terjadi pada struktur."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Yayat Suryatna
"Penggunaan Semen Cap Rumah umumnya pada pembangunan rumah tinggal sederhana dimana pasir alam dan kerikil alam juga dominan digunakan dengan mutu beton rendah sampai sedang, penggunaan semen cap rumah ini ditujukan kebanyakan untuk bagian-bagian bangunan yang tidak memikul beban struktural, tujuan pemakaian semen ini semata-mata untuk tujuan ekonomis karena harga semen cap rumah sendiri jauh Iebih murah dari semen tipe I biasa.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui salah satu karakteristik penting dari hubungan antara beton dan tulangan penguat yaitu kekuatan lekatan antaran keduanya. Kekuatan lekatan ini akan berpengaruh terhadap panjang penjangkaran minimum yang harus disediakan agar tulangan penguat tidak tercabut dari betonnya pada saat bekerja beban Iuar, sehingga memungkinkan penggunaan semen cap rumah untuk tujuan konstruksi yang struktural tanpa menyampingkan segi ekonomisnya.
Pada kasus penggunaan tulangan polos kekuatan Iekat menjadi masalah yang cukup penting dimana kekuatan lekatan hanya bergantung kepada adhesi antara tulangan dengan beton yang ada disekelilingnya, dan kekuatan adhesi ini tergantung dari pemakain bahan pembentuk dari beton itu sendiri. Pada saat slip antara beton dan tulangan terjadi, maka lekatan ini hanya bergantung kepada friksi antara kedua material tersebut dan friksi tersebut tergantung kepada jenis agegat yang digunakan.
Penelitian ini dibagi menjadi dua bgian yaitu Penelitian Panjang Penjangkaran dan Penelitian Distribusi Tegangan Lekat, untuk penelitian panjang penjangkaran dibuat variasi panjang penjangkaran dan diameter tulangan yaitu 15, 20, 25, dan 30 cm panjang penjangkaran untuk masing-masing diameter yaitu 10, 12 dan 16mm. Sedangkan untuk distribusi Tegangan Lekat dibuat tiga titik tinjau pada masing-masing diameter yaitu 10, 12 dan 16 mm pada jarak 7.5, 15, dan 22.5 cm dari sisi yang tidak terbebani yang dijangkarkan sedalam 30 cm pada benda uji berbentuk selinder diameter 15 cm tinggi 30 cm.
Pada penelitian panjang penjangkaran diperoleh bahwa panjang penjangkaran optimum sebesar 20 cm pada tiap diameter baja tulangan polos yang diteliti sedangkan pada penelitian Distribusi Tegangan Lekat diperoleh bahwa tegangan Iekat mencapai harga maksimum didekat sisi yang terbebani dan menurun secara non linier menuju sisi yang tidak terbebani."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rachman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Sari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>