Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106815 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigih Sigit Hendro Budiman
"ABSTRAK
Telah kita ketahui oleh sementara penduduk air hujan telah diperg nakan untuk keperluan nunah tangga. Tetapi umumnya penggunaan air hujan ini hanya berupa sambil lalu atau sekedar untuk mengisi kekurangan air. Dengan adanya hujan dimana air hujan dari taiang-talang rumah dikumpulkan dalam tandon-taudon air seperti drum-drum, bak-bak dsb. Ada puia yang mengetahui manfaat air hujan, sehingga untuk menampung air hujan dibuatlah reservoir yang lebih besar dan lebih baik.
Di Daerah Jakarta Utara, kebutuhan akan air bersih makin meningkat sching dengan pertambahan penduduk. Sedangkan sumber air bersih makin menipis akibat eksploitasi besar-besaran seperti pengeboran air tanah yang mengakibatkan intrusi air Taut ke daratan. Dan berdasarkan penelitian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), 100% dari 100 sampel sumur dangkal di kawasan Jabotabek sudah tercemar oleh limbah penduduk, yaitu bakteri coli tinja, disamping zat kimia organik, amonia dan nitrit. Kondisi ini mengakibatkan air tanah di daerah Jakarta Utara sekarang ini menjadi payau dan tercemar oleh baktcri yang berbahaya sehingga tidak iayak untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sumber air bersih utama yang scat ini diandalkan adalah Bari suplai air jaringan pipa PDAM DKI Jakarta. Akan tetapi kemampuan untuk mensuplai air bersili inasih terbatas. Disampuag tarif iuran buianan yang makin naik terkadang layanan air PDAM kurang memuaskan sepeni air yang kotor dan berwarna coklat. Sumber air kedua yaitu dari air tanali yang tidak iayak dipergunakaii, Icarena terasa asin akibat intrusi air laut. Dan suriiber ketiga adalah dengan membeli air dari penjual air pikulan. Dengan biaya yang reiatif malial yaitu Rp.800 per pikul (isi 40 liter).
Sedangkan sumber air lain yang memungkinkan dapat dipakai yaitu dari air hujan. Akan tetapi sayangnya banyak anggota masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari air hujan, cars pembuatan bait penainpung air hujan dan cara-cars pengolahan air hujan yang sesuai dengan syarat-syarat kesehatan. Untuk itu dengan adanya Karya TuIis ini dengan judul "Kajian Kelayakan Air Hujan sebagai Surnber Air Bersih di Wilayah Jakarta Utara" diharapkan dapat sebagai panduan dan promosi agar pembaca dapat tertarik dan memanfaatkan air liujan seoptimal mungkin.

"
2000
S35624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Hanna Alfa Putri
"Perihal ketersediaan dan pemerataan distribusi air bersih masih menjadi masalah di berbagai wilayah. Wilayah perkotaan merupakan wilayah yang membutuhkan suplai air bersih dalam jumlah tinggi setiap harinya. Suplai air bersih dapat diperoleh dari air tanah dan air permukaan yang diolah oleh perusahaan air bersih. Namun, pemompaan air tanah yang terus menerus menyebabkan ketersediaan air tanah semakin menipis, dan masih terbatasnya ketersediaan air olahan perusahaan air bersih. Sistem Pemanenan Air Hujan (SPAH) diharapkan dapat menjadi salah satu sumber alternatif sumber air bersih, terutama di wilayah perkotaan. Belum banyak yang mengimplementasikan SPAH karena berbagai faktor, salah satunya karena kurangnya pemahaman terhadap kualitas dan kuantitas air hujan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh fungsi wilayah terhadap kandungan air hujan serta memetakan sebaran wilayah potensial untuk mendukung SPAH. Lima fungsi wilayah yang diamati yaitu wilayah komersial, bandara, pemukiman, wilayah industri, dan pesisir pantai. Dari masing-masing wilayah diambil sampel air hujan sebanyak lima kali periode sampling. Setelah sampel diuji laboratorium, kemudian analisis pengaruh fungsi wilayah dilakukan menggunakan uji anova, kemudian dibuat pemetaannya menggunakan ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi fungsi wilayah tidak mempengaruhi kandungan kimia air hujan namun berpengaruh signifikan terhadap kandungan fisik dan biologis air hujan. Berdasarkan pemetaan spasial, diketahui wilayah yang paling potensial untuk menerapkan SPAH adalah wilayah pemukiman, wilayah komersial, dan wilayah pesisir.

The issue of availability and equal distribution of clean water is still a problem in various regions. Urban areas are areas that require a high supply of clean water every day. Clean water supply can be obtained from ground water and surface water treated by clean water companies. However, continuous pumping of ground water causes the availability of groundwater to be depleted, and the availability of processed water from clean water companies is still limited. The Rainwater Harvesting System (RWH) is expected to be an alternative source of clean water, especially in urban areas. Not many have implemented RWH because of various factors, one of which is due to a lack of knowledge about the quality and quantity of rainwater. So, this study aims to analyze the effect of regional function on the content in rainwater and map the potential distribution of areas in the utilization of RWH. Areas that are compared are commercial area, airport, cluster area, industrial area, and coastal area. From each region rainwater sample was taken five times in sampling period. After the samples were tested in laboratory, then analysis effect of regional functions was carried out using ANOVA test, then the mapping was made using ArcGIS.The results showed that the function of the region did not affect the chemical content in rainwater but affected the physical and biological content in rainwater. And the mapping results show that the areas that have the most potential in utilizing RWH are residential area, commercial area, and coastal area. Whereas the least potential is the industrial area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Prihanto
"ABSTRAK
Air adalah kebutuhan dasar kehidupan. Pertumbuhan jumlah penduduk dan dampak perubahan iklim menyebabkan banyak kota menghadapi masalah ketersediaan air. Semarang adalah kota level kedua di Indonesia yang menghadapi masalah ketahanan air. Terancamnya ketahanan air Kota Semarang disebabkan oleh kondisi geologi, litologi batuan, dan geomorfologi wilayah. Sebagai kota pesisir, Semarang menghadapi dampak perubahan iklim. Berdasar kondisi tersebut maka upaya pemanfaatan metode pemanenan air hujan seharusnya dapat digunakan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air, sehingga dapat meningkatkan ketahanan air Kota Semarang. Namun, penerapan sistem pemanenan air hujan di Kota Semarang kurang berhasil, sehingga perlu dikaji penyebabnya. Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik non-parametrik memanfaatkan data kuesioner. Penelitian ini menghasilkan tiga hal. Yang pertama tingkat penerimaan masyarakat Kota Semarang terhadap penerapan pemanenan air hujan secara umum berada pada level rendah hingga sedang, dengan wilayah penerimaan paling tinggi berada di wilayah Semarang Tengah. Hasil kedua menunjukkan bahwa semakin kearah selatan, curah hujan semakin tinggi dan jika dikaitkan dengan potensi pemanenan air hujan maka wilayah Semarang Tengah memiliki potensi pemanenan air hujan paling baik. Hasil ketiga adalah, model sosio-spasial berdasar tujuh parameter, mampu menggambarkan distribusi tingkat kemauan masyarakat untuk menerapkan pemanenan air hujan dengan akurasi model mencapai 89,69 .

ABSTRACT
Water is a basic necessity of life. Population growth and climate change effects have caused many cities to face water supply problem. Semarang categorized as a second level city in Indonesia. Water security threat in Semarang City is due to its geological condition, lithology, and geomorphology of the region. As a coastal city, Semarang also faces climate change impacts. Rainwater harvesting methods should be utilized as an alternative to support water needs fulfillment hence improving water security condition. Currently, implementation of rainwater harvesting system in Semarang City has not yet successful and lead to questions on this research. The method used in this research is non parametric statistical method using questionnaire. This research has three results first, the level of Semarang City public acceptance of rainwater harvesting application in general is at low to moderate levels, with the highest reception area in Central Semarang second, towards the southern area of the city, rainfall is higher and if it is associated with the potential of rainwater harvesting, Central Semarang region has the best rainwater harvesting potential and third, the socio spatial model based on seven parameters that able to describe the distribution of community willingness to apply rainwater harvesting has yield to 89.69 model accuracy. "
2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Setyo Rekso Samudro
"ABSTRAK
Salah satu alternatif dalam penyediaan air bersih untuk memenuhi ketersediaan air bersih kampus UI Depok pada waktu yang akan datang sesuai dengan master plan UI tahun 2010, adalah dengan memanfaatkan air waduk UI Depok yang sudah ada sebagai air baku untuk diolah menjadi air bersih.
Waduk yang ditinjau adalah waduk buatan dari perluasan clan pendalaman sungai kecil yang berada disekitar kampus UI Depok yang mempunyai hulu di dekat jalan masuk menuju politeknik UI dan berhilir dekat asrama kampus.
Untuk menjamin kemampuan serta layak tidaknya air waduk tersebut digunakan sebagai air diperlukan analisa kuantitatif dan kualitatif pada waduk tersebut.
Analisa kuantitatif dilakukan untuk .nendapatkan jumlah air waduk yang dapat diambil sebagai air baku dengan tidak merusak fungsi waduk sebelumnya dan nilai estetika waduk itu sendiri serta kekontinyuitasnya.
Analisa kualitatif dilakukan untuk mendapatkan parameter-parameter nilai sifat fisika, kimia serta bakteri yang ada pada air waduk tersebut, sehingga dapat ditentukan layak atau tidaknya air waduk tersebut dijadikan air baku sesuai dengan standar air baku mute yang ada.
Dari hasil analisa kuantitatif terlihat bahwa air waduk UI Depok tidak dapat diambil secara kontinyu terutama pada musim kering, sehingga perlu adanya supiesi dari air irigasi yang dapat memberikan sumbangan dalam penyediaan air bersih pads musim kering.
Dari hasil analisa kualitatif terlihat kualitas air waduk yang akan dijadikan air Baku terdapat beberapa parameter yang melebihi standar air baku mutu yaitu; Parameter fisika berupa warna untuk musim kemarau dan penghujan. Parameter kimia berupa mangan, nitrit pada seat musim kemarau dan KMn04, besi, nitrit, magnesium, ammonium, kalsium pada saat musim penghujan, Parameter mikrcbiologi berupa angka kuman pada saat musim kemarau dan penghujan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan waduk sebagai air bake untuk penyediaan air bersih kampus tersebut tidak layak.

"
2001
S35676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristya Wahyu Murdiana
"ABSTRAK Pemanenan air hujan telah diterapkan dibanyak wilayah dunia ketika pasokan air baku tidak mencukupi bagi masyarakat. PT KI di Jakarta memiliki sumber daya air hujan dalam kolam penampung air hujan dengan menggunakan Ground Catchment SystemABSTRACT Rainwater harvesting has been applied in many parts of the world when raw water supply is insufficient for the community. PT KI in Jakarta has rainwater resources in rainwater collection ponds using the Ground Catchment System. PT KI processes these untapped sources of rainwater as a source of clean water for domestic and industrial purposes. The purpose of this research is to meet the needs of clean water, and to anticipate floods and droughts. The variables examined in this research are the amount of rainwater harvest, rainwater quality, rainwater conservation carried out seen from the reduction of PDAM water consumption and reduction of PDAM water usage costs, as well as the influence of knowledge level on employee attitudes using qualitative and quantitative methods for one year. From the research results, it can be concluded that the feasibility of rainwater treatment in terms of the quantity of water produced during 1 year can reduce PDAM water consumption by 34% and reduce PDAM water usage costs by 28%. In general, the feasibility of conserving rain water and harvesting it for the needs of the industrial community in PT KI can be said to be feasible as a provider of clean water as a substitute/reduction in water consumption of PDAM at PT KI."
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2019
T52319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Kusumawati Budirahardjo
"Penampungan air hujan (PAH) merupakan salah satu solusi yang dapat diimplementasikan di perkotaan untuk menambah ketersediaan air baku dan mengurangi genangan banjir. Di Indonesia kajian potensi PAH pada wilayah berskala regional masih terbatas sehingga belum memberikan informasi yang cukup bagi penerapan praktis. Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan kurva tampungan PAH sehingga dapat menjadi acuan praktis bagi pengguna dalam memilih volume tampungan sesuai dengan luas bidang tangkap, besarnya kebutuhan air dan reliabilitas yang dikehendaki. Lokasi kajian berada di Provinsi DKI Jakarta dengan 4 wilayah administrasi yaitu Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Kajian ini menggunakan metoda Analisis Simulasi untuk menghitung volume tampungan dengan 4 variasi luasan atap, kebutuhan air dan tingkat reliabilitas. Hasil analisis kurva tampungan menunjukkan semakin besar kebutuhan air dan tingkat reliabilitas yang dikehendaki, semakin besar pula volume tampungan yang dibutuhkan. Di wilayah Jakarta dimana PAH dimanfaatkan sebagai sumber air baku alternatif, dapat dipilih tampungan dengan tingkat reliabilitas 70%. Rumah dengan luas bidang tangkap lebih dari 140 m2 disarankan menggunakan tampungan 2 m3 sedangkan rumah yang lebih kecil dapat menggunakan tampungan 1 m3. Tampungan 2 m3 dapat melayani kebutuhan air maksimal 240 L/rumah/hari sedangkan tampungan 1 m3 dapat melayani maksimal 120 L/rumah/hari."
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
551 JSDA 16:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Jasukar Edison
"Kota pada umumnya berkembang secara laissez-faire, yaitu tanpa dilandasi perencanaan kota yang menyeluruh, terpadu, dan tidak betul-betul dipersiapkan atau direncanakan untuk dapat menampung pertumbuhan penduduk yang besar dalam waktu yang relatif pendek.
Oleh karena itu, bukanlah suatu pemandangan yang aneh jika kota-kota di Indonesia menampilkan wajah ganda. Terlihat perkembangan pembangunan yang serba mengesankan dalam wujud arsitektur modern dan pasca modern di sepanjang tepi jalan kota. Sungai yang semula mengalir jernih dan mengemban fungsi sebagai salah satu sumber kehidupan penduduk, tidak dapat lagi melanjutkan fungsinya karena kadar pencemaran yang melampaui baku mutu.
Lingkungan resapan air yang strategis pun menjalankan tugasnya secara prima sebagai penjaga gawang ekologis, dengan serta merta berubah menjadi kawasan permukiman, perdagangan, perhotelan dan kegiatan komersial lainnya.
Kota Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi Riau, banyak melakukan pembangunan fisik. Pembangunan fisik di Kota Pekanbaru berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, yaitu semakin menurunnya kualitas air sungai di Kota Pekanbaru terutama Sungai Siak sebagai sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pekanbaru, semakin menyulitkan masyarakat memperoleh air bersih.
Pembangunan fisik Kota Pekanbaru membawa implikasi perubahan fungsi lahan dan kepadatan penduduk, baik secara alamiah maupun pertambahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi). Dengan tingkat pertumbuhan rata rata (4,6%). Dengan pertambahan peduduk yang tinggi ini semakin menyulitkan PDAM dalam pelayanan air bersih, sehingga masyarakat memilih alternatif lain yaitu air tanah.
Pengambilan air tanah yang berlebihan atau tidak dikelola dengan baik, dampak lingkungan adalah penurunan tinggi permukaan air tanah dan bentuk cekungan permukaan air tanah (cone of depression), dampaknya pada penurunan permukaan tanah (amblasan).
Jika air tanah turut tercemar maka semakin memperparah keadaan masyarakat, dan akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit, dan biaya mahal yang dikeluarkan oleh masyakat. Hal ini dapat memicu konflik sosial antara yang mampu dengan yang tidak mampu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menganalisis ketidak mampuan PDAM dalam penyediaan air bersih bagi kebutuhan masyarakat kota Pekanbaru,
2. Mengetahui dan menganalisis hubungan antara pengambilan air tanah oleh penduduk dengan kondisi air tanah,
3. Mengetahui hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan perubahan fungsi lahan/tanah,
4. Mengetahui kualitas hidup masyarakat yang tidak mendapatkan air dari PDAM.
Berdasarkan teori dan permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara pertambahan jumlah penduduk dengan eksploitasi air tanah oleh masyarakat.
2. Terdapat hubungan pertambahan penduduk dengan kondisi air tanah. Tempat penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru, sebagai ibu kota Provinsi Riau. Peneliti memilih kota Pekanbaru sebagai wilayah penelitian, karena kota ini menunjukkan pertumbuhan penduduk dan pembangunan fisik yang relatif tinggi yang berdampak pada sumberdaya air dan lingkungan.
Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Jumlah penduduk, kemampuan PDAM sebagai variabel bebas,
2. Perubahan fungsi lahan, kondisi air tanah, pengambilan air tanah sebagai variabel terikat.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara purposive, sample ditentukan dengan acak sederhana (random sample). Pengumpulan data sekunder dengan cara penelaahan kepustakaan yakni berupa buku-buku, karangan ilmiah, serta tulisan-tulisan dan dengan instansi yang ada hubungan dengan tujuan penelitian ini. Penyampaian data dilakukan secara deskriptif dengan data kuantitatif yaitu korelasi dengan rumus pearson, untuk memudahkan operasi perhitungan menggunakan perangkat lunak komputer.
Berdasarkan uji korelasi, memperlihatkan bahwa adanya hubungan negatif antara ketidak mampuan PDAM dengan eksploitasi air tanah oleh masyarakat, dan hubungan positif antara pertambahan penduduk dengan penurunan permukaan air tanah.

A city in general is expanding in laissez faire way, this means has not been based on a comprehensive, integrated city plan, and not simply prepared or planned to be able accommodate the growth of massive population in relatively short time.
Therefore it is not, a strange view when cities in Indonesia put forward a double fold face. The development of construction seems to be very impressed in the form of modern architectures and ultra modern along the main cities streets. The rivers, which are originally, flows fresh water and bearing the function of people's life source, presently, are no more having the function due to contamination level beyond standard quality.
The environmental water absorption naturally has been for centuries functioning primarily as ecological equilibrium, is now changed all of sudden to become area of settlement, trades, hotels and other commercial activities.
The city of Pekanbaru as the capital city of Riau Province, had much to do with physical constructions, because the impact of the decrease in the quality of river water mainly in Soak River that supply raw water for PDAM (Public Water Supply Company) has become increasingly difficult to treat, in producing potable water.
The physical development of Pekanbaru city has brought implication to functional change of soil and population density both naturally and the increase in migration from rural to urban area the average growth rate of 4, 6%. With this high growth rate is becoming more and more difficult to PDAM in supplying ample clean water, so that people prefer to choose alternative i.e. ground water.
Excessive exploitation of ground water and it doesn't managed perfectly will result in the lowering of ground water level and the cone of depression, the impact in lowering of land surface (subsidence).
If the ground water is contaminated it would aggravated the people's condition and to have impact in the spreading of various water borne diseases, which in turn able to trigger a social conflict between the have and the have not.
This research is intended to identify the following matters:
1. To find out and to analyze the incapability of PDAM in supplying clean water to the people of Pekanbaru.
2. To find out and to analyze relationship between ground water exploitation by inhabitant and the condition of ground water.
3. To identify the relationship between the growth of people and the change of soil function.
4. To identify the quality of people's life who are not getting enough water supply from PDAM.
Based on the theory and the problems able to put forward put to the front in this research the following hypothesis:
1. There is relationship between the population growth and exploitation ground water.
2. There are relationship between the population growth and the condition of ground water.
This research was conducted in the City of Pekanbaru, the capital city of Riau Province. This city is selected as area of research, because it indicated the population growth and relative-high physical development that bring the impact to water resources and surroundings.
Variables are found in this research as follows:
1. Growth populations and the capacity of PDAM, are as independent variable;
2. Change in soil function, the condition of ground water, and water exploitation, are as dependent variable.
The primary data collection that was performed by way of purposive manner was defined by random sample. The secondary data by way of bibliography research that is bound from books, scientific papers, and writings from existing agency in relation to the goal of this research.
The presentation of data is conducted descriptively with quantitative data with correlation by applying person formulation. To make the counting operation easy using computer soft ware.
Based on correlation-test, it indicated that there are negative correlation between the incapability of PDAM and the exploitation of ground water by people, and positive correlation between the growth of population and the lowering of ground water surface.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saluran Induk Tarum Barat adalah saluran buatan yang dibangun untuk mengalirkan air dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta, yang berpotongan dengan beberapa sungai atau kali, antara lain Kali Cikarang, Kali Cibeet dan Kali Cikao. Di sepanjang sungai banyak ditemukan industri, perumahan atau pertanian yang dapat mencemari air yang akan dialirkan ke Jakarta. Perum Otorita Jatiluhur, selaku pengelola saluran secara rutin melekukan pengujian terhadap kualitas air, dimana parameter yang diuji antaranya kadar/konsentrasi Besi dan Mangan. Peningkatan unsur Besi dan Mangan dalam air diperkirakan berasal dari erosi lapisan tanah di sepanjang aliran DAS oleh curah hujan yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat diteliti hubungan atau korelasi antara besar curah hujan dengan peningkatan konsentrasi Besi dan Mangun. Oleh karena itu, diambil hipotesis bahwa besarnya curah hujan akan menyebabkan erosi pada lapisan tanah teratas dan berpengaruh terhadap perubahan konsentrasi Besi dan Mangan. Untuk membuktikan hipotesis ini maka dilakukan penelitian terhadap data-data hasil sampling di West Tarum Canal yang diambil dari hasil survei POJ dari tahun 1996-1999, data curah hujan di stasiun hujan. Data tersebut akan diolah menggunakan aplikasi grafik pada software Microsoft Excel, memakai metode regresi. Dari berbagai bentuk hubungan yang diperoleh dicari bentuk hubungan yang memiliki nilai R2 yang terbesar. Bentuk hubungan yang diharapakan dan dianggap mendekati nilai kebenaran adalah bentuk hubungan yang memiliki nilai mendekati 1. Setelah seluruh nilai R2 didapatkan, dianalisa apakah bentuk hubungan yang ada sesuai dengan teori dan hipotesa yang telah dikemukakan. Kemudian dibuat kesimpulan berdasarkan hasil analisa tersebut."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmy Fathul Jabbar Almanshury
"Pada tahun 2019 penduduk Jawa Barat menjadi provinsi terbesar di Indonesia
dalam hal jumlah penduduk yang menjadikan alternatif pemukiman akibat dari
masuknya industri yang mendorong terjadinya urbanisasi. Kota Bekasi juga
menjadi daerah penyangga Ibukota dan beberapa daerah lainnya. Apartemen
menjadi solusi atas sulitnya lahan untuk pemukiman. Berkurangnya sumber air
permukaan dan eksploitasi air tanah yang berlebihan merupakan faktor dalam
sulitnya mencari sumber air yang murah dan mudah didapat. Panen air hujan
menjadi salah satu alternatif suplai air di apartemen. Selain area tangkapan atap dan
sisi bangunan, area tangkapan sisi balkon bangunan juga memiliki potensi untuk
memanen air hujan. Potensi air hujan dapat diketahui dengan analisis hidrologi
menggunakan data curah hujan tahunan. Desain di usulkan pada penelitian ini untuk
area tangkapan sisi balkon bangunan. Hasil riset diketahui bahwa dengan volum
panen air hujan yang tertinggi dapat memasok 21% kebutuhan air bersih selama
sebulan. Estimasi biaya penghematan dengan menggunakan pemanenan air hujan
menurut perhitungan diperkirakan mencapai Rp 35.371.388 per tahun. Dari hasil
analisis investasi di dapatkan nilai perhitungan NPV positif dengan nilai Rp.
327.833.808 dengan asumsi lama investasi 30 tahun. Nilai PP yaitu selama 15 tahun
1 bulan. Nilai BCR memiliki angka 3,35 dan nilai IRR adalah 7,9% dari faktor
diskonto 5%. Analisis sensitivitas menunjukan beberapa skenario kenaikan biaya
material sebesar 10%, 20% dan 30%. Namun semua analisis investasi masih di
kategorikan layak terhadap skenario kenaikan tersebut.

In 2019 the population of West Java became the largest province in Indonesia
in terms of population which made it an alternative settlement as a result of the
entry of industries that led to urbanization. Bekasi City is also a buffer area for the
capital and several other areas. Apartments are a solution to the difficulty of land
for settlement. Reduced surface water sources and overexploitation of groundwater
are factors in the difficulty of finding cheap and accessible water sources. Rainwater
Harvesting is an alternative water supply in apartments. Apart from the roof
catchment area and the sides of the building, the balcony side catchment area also
has the potential to harvest rainwater. Rainwater potential can be determined by
hydrological analysis using annual rainfall data. The design proposed in this study
is for the balcony side catchment area of the building. The research results show
that with the highest volume of rainwater harvested, it can supply 21% of water
needs for a month. The estimated cost of saving using rainwater harvesting is
estimated at Rp. 35,371,388 per year. From the results of the investment analysis,
the NPV calculation is positive with a value of Rp. 327,833,808 assuming the
investment period is 30 years. The PP value is 15 years and 1 month. The BCR
value has a number of 3.35 and the IRR value is 7.9% from the discount factor of
5%. The sensitivity analysis shows several scenarios of increasing material costs by
10%, 20% and 30%. However, all investment analyzes are still categorized as
feasible under this increasing scenario.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkamya arus komoditi di Pelabuhan Tanjung Priok mempengaruhi tingkat kedatangan kapal dan sekangus meihpengamni Iingkat kebutuhan air bersih yang dibutuhkan khususnya untuk kapal muatan.
Dalam proses pelayanan kebutuhan air bersih dan bahan bakar tersebut sering mendapatkan masalah bahwa persediaan yang ada tidak sesuai dengan yang dibutuhkan (kelebihan alau kekurangan).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan maksimum air bersih dan bahan bakar pada tahun 2005.
metode yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan air bersih dan bahan bakar adalah time series forecasting dengan menggunakan pérangkat lunak Least Square forecasting (LSF).
Dari penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil yaitu kapasitas reservoar untuk air bersih tidak mencukupi sedangkan kapasitas mngki timbun bahan bakar masih cukup untuk melayani kebutuhan kapal pada tahun 2005."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>