Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ignatius Eko Widijanto
"Dalam rangka mengantisipasi tingkat pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi pihak Otorita Batam membangun kawasan rumah susun layak huni yang berada di sekitar lokasi industri, hal ini dilakukan untuk menekan maraknya pembangunan rumah liar (roli) disekitar kawasan industri tersebut Dalam satu areal kawasan rumah susun direncanakan dibangun sebanyak 50 twinblok yang dibangun secara bertahap selama 6 tahun. Tiap tahunnya dibangun sebanyak 6 sampai 10 twinblok dalam satu areal kawasan rumah susun tersebut Tiap l unit twinbloknya terdiri dari 2 gedung 4 lantai yang dihubungkan dengan selasar sebagai tangga utama tiap lantai dalam 1 gedung terdiri dari & Unit hunian dengan ukuran3,5 m x 6 m (type 21). Dilihat dari bentuknya yang standard dan typical serta dibangun dalam jumlah missal maka pihak owner memandang bahwa sistem pracetak sebagai solusi tcrbaik dibandingkan sistem konvensional cast insftu). Aplikasi teknologi pracetak dengan sendirinya akan menekan biaya bekisting dan mengurangi pemakaian jumlah tenaga kerja di lokasi proyek, yang tentunya jugn akan berpengaruh pada pengurangan biaya konstruksi, hal lain yang menonjol dari penggunaan beton pencetak adalah mutu pekerjaan akan lebih baik dan terkontrol meskipun dalam jumlah yang cukup banyak serta waktu pelaksanaan yang relatip lebih cepat. Ada beberapa sistem praktek yang sudah diterapkan di lndonesia, dinntaranya Sistem BRESPHAKA (Beton Rekayasa Elen1en Struktur Prncetak Hutama Karya), yaitu sistcm struktur pracetak model open Frame yang terdiri dari elemen pracetak kolom balok dna plat lantai dengnn mengguMkan bahan beton normal Slntktural. Maksud dari pcnnlisan ini untuk mcmbandingkan komponen biaya dan waktu pelaksanaan antara beton pracetak Sistem BRESPHAKA dcngnn Sistcm Konvcnsional (cast insitu) pndn Proyek Pcmbangunan Rumah Susun Sewa Di Pulau Batam"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Neysa Nuvisa
"Infrastruktur di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Salah satunya adalah pembangunan gedung bertingkat. Pembangunan gedung bertingkat saat ini sebagian besar menggunakan metode konvensional, yaitu menggunakan beton bertulang dengan cara cor di tempat. Metode ini banyak digunakan karena sudah lama digunakan dan kekuatannya sudah teruji. Namun, metode konvensional tersebut membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan membutuhkan banyak bekisting. Selain metode konvensional, terdapat metode lain, yaitu metode beton pracetak. Metode beton pracetak membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih cepat dikarenakan pengecoran dilakukan tidak langsung di lokasi proyek. Namun, kekuatan sambungan antar komponen pracetak tidak sebaik sambungan beton yang dicor langsung. Selain itu, proses pengangkatan dan pemasangannya pun perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan. Pada penelitian ini dilakukan analisis kekuatan dan metode konstruksi sambungan balok-kolom pracetak dan balok induk-balok anak pracetak. Penelitian meliputi desain sambungan, pengecekan kekuatan sambungan, analisis kekuatannya balok dan kolom pracetak saat proses pengangkatan, transportasi, dan pemasangan, serta metode konstruksi yang digunakan. Penelitian akan direalisasikan dengan studi kasus Rumah Sakit XYZ yang terletak di daerah Bogor.

Infrastructure development in Indonesia is now growing rapidly. One of them is the construction of multi-storey buildings. The construction of multi-storey buildings mostly uses conventional methods, using reinforced concrete by cast in place. This method is widely used because it has been used for a long time and it's strength has been tested. However, the conventional method requires a longer working time and requires a lot of formwork. In addition to conventional methods, there are other methods, that is precast concrete method. The precast concrete method requires a faster processing time because the casting is done indirectly at the project site. However, the strength of joints between precast components is not as good as joints that are cast directly. Furthermore, the lifting and installation process also needs attention so that no damage occurs. In this research, the strength analysis and construction methods of precast beam-column joints and precast beam-joist joints were carried out. Research includes joint design, checking connection strength, analysis precast components during the lifting, transportation and installation processes, and the construction method used. The research will be realized through a case study of XYZ Hospital that is located in Bogor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Struktur kolom adalah salah satu komponen konstruksi bangunan yang berperan penting dalam meneruskan beban-beban dari balok-balok dan pelat-pelat kebawah sampai ke pondasi serta dapat mereduksi efek gempa. Salah satu pembebanan yang terjadi pada struktur kolom adalah pembebanan berulang akibat beban lateral. Struktur kolom dalam hal ini struktur kolom beton berbentuk persegi yang mengalami pembebanan berulang akibat beban lateral akan mengalami perilaku atau tingkah laku yang berbeda tergantung dari modelisasi struktur dan pengaruh-pengaruh yang diberikan pada struktur kolom, antara lain: gaya normal, confining, material baja, pull out dan gap perlu dipelajari. Sehingga melalui perilaku yang dihasilkan oleh pengaruh-pengaruh tersebut dapat dilihat sejauh mana peningkatan yang terjadi. Untuk itu diperlukan analisis lebih lanjut mengenai perilaku struktur kolom tersebut. Analisis perilaku struktur kolom berbentuk persegi dengan memperhatikan efek pengekangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara baik secara manual atau menggunakan program. Salah satu program yang dapat digunakan adalah Drain 2DX. Pada Drain 2DX, analisa yang dilakukan Drain 2DX berupa penambahan displacement yang identik dengan pertambahan beban yang dilakukan sampai struktur mengalami keruntuhan. Maka akan diketahui hubungan antara beban dan lendutan yang mencerminkan perilaku struktur akibat pembebanan siklik. Dalam Drain 2DX akan dilakukan banyak pemodelan untuk memasukkan pengaruh-pengaruh yang terjadi pada struktur."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Irfan
"Beton pracetak menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan beton cor-in-situ, di mana ia memiliki biaya yang lebih rendah dan lebih cepat untuk dibangun. Namun, kepercayaan menggunakan pracetak masih rendah karena pengetahuan menggunakannya. Selain itu, kinerja struktural beton pracetak ditentukan oleh hubungan antara anggota pracetak dengan anggota. Hubungan antara tangga pracetak yang terhubung dengan komponen pracetak lainnya jarang dibahas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami sambungan dan metode konstruksi tangga pracetak. Di sini, jenis koneksi ditentukan melalui tinjauan pustaka. Kemudian, beberapa sambungan dipilih, diterapkan, dan dianalisa pada sebuah bangunan melalui studi kasus Rumah Sakit XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sambungan yang diterapkan pada Rumah Sakit XYZ sudah layak digunakan. Selanjutnya, desain, produksi, transportasi, dan pemasangan tangga dapat didiskusikan

Precast concrete offer several advantages compare to cast-in-situ, where it has lower cost and faster to construct. However, the confidence of using precast is still low due to the knowledge of utilising it. Moreover, structural performance of precast concrete is determined by the connection between precast member to member. The connection between precast stair connected to other precast component is rarely discuss. Therefore, the aim of this study is to understand the connection and construction method of precast stair. Here, types of connection is determined through literature review. Then, some connection is selected, applied, and analysed to a building through a case study of Hospital XYZ. The result shows that the connections that is applied to Hospital XYZ is adequate to be used. Furthermore, design, production, transportation, and erection of stairs is able to be discussed"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melvin Baeha
"Pada gedung bertingkat, sambungan balok-kolom (joint) merupakan bagian penting yang tidak boleh mengalami kehancuran dalam menahan gaya-gaya luar, seperti beban mari, beban hidup, beban angin dan terutama beban gempa.
Pada gempa besar, gaya yang ditimbulkan seringkali melebihi kapasitas leleh dari beberapa bagian struktur terutama di daerah joint, yang menyebabkan deformasi yang besar dan inelastis. Ditambah lagi, daerah ini berfungsi sebagai transfer gaya-gaya akibat beban luar. Momen lentur (bending momen) yang besar menyebabkan lelehnya tulangan dan Geser (shear) yang besar menimbulkan retak diagonal (diagonal cracks). Kedua hal di atas mengakibatkan tulangan baja di daerah joint memanjang (slippage in reinforcement) dan terjadinya rotasi di joint (fixed-end rotations). Sedangkan dalam pelaksanaan sehari-hari hal ini kurang mendapatkan perhatian, joint diasumsikan kaku (rigid) dan tidak terjadi rotasi, padahal rotasi yang terjadi cukup besar, sehingga joint tidak bersifat kaku sempurna.
Kehancuran pada joint akan sangat berbahaya karena menyebabkan bangunan runtuh secara prematur. Oleh karena itu penelitian di daerah joint, baik pendetailan, penjangkaran maupun sifat-sifat materialnya dilakukan untuk mencari bentuk yang paling ideal.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode pendekatan numerik dengan menggunakan perangkat lunak DRAIN-2DX untuk menganalisa perilaku dari sambungan balok-kolom yang diuji di laboratorium.
Hasil analisa dengan pendekatan numerik ini kemudian dikalibrasikan dengan hasil percobaan di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang paling mendekati hasil percobaan di laboratorium, dan diharapkan mendapat suatu parameter model sambungan dengan perilaku yang baik dan mewakili keadaan sambungan balok-kolom beton bertulang sesungguhnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haifani Eka Yuswanti
"Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang. Berkembangnya pembangunan sipil, sangat didorong oleh perkembangan teknologi beton dan produk beton yang semakin meningkat. Beton mutu tinggi merupakan salah satu produk beton yang dewasa ini semakin dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan dan keawetan beton. Selain itu tujuan penggunaan beton mutu tinggi akan memungkinkan untuk pembangunan gedung-gedung pencakar langit.
Dalam pembuatan beton mutu tinggi tidak bisa terlepas dari hahan-bahan aditif seperti silica fume. Silica fume yang merupakan produk silicon atau ferrosilicon, sifat dan kandungan kimianya sangat tergantung pada sumber penambangan silicon itu sendiri. Kandungan kimia pada silica fume ini sangat berpengaruh pada performance dan durability beton. Untuk itu dibandingkan dua silica fume dari sumber yang berbeda yaitu silica fume A (dari New Zealand) dan silica fume B (dari Amerika). Keduanya diteliti sifat kuat tekan dan permeabilitasnya. Untuk menghasilkan beton mutu tinggi maka digunakan w/c ratio yang rendah. Untuk mengatasi kelecakan beton, maka digunakan admixture superplastisizer. Dalam penelitian ini nilai w/c adalah tetap sedangkan nilai slump bervariasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan silica fume dari sumber yang berbeda terhadap kuat tekan dan permeabilitas beton. Selain itu juga untuk mengetahui kadar optimum untuk penggunaan masing-masing silica fume ini.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kadar silica fume yang optimum untuk bisa menghasilkan beton mutu tinggi untuk silica fume A adalah 5 % sedangkan untuk silica fume B adalah 10 %. Sedangkan kadar superplastisizer yang digunakan bervariasi antara 1,18 - 2,7 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Johnson Fernando
"Daerah sambungan balok kolom pada struktur gedung beton bertulang merupakan bagian sangat penting karena sambungan balok-kolom merupakan bagian struktur yang mentransfer gaya-gaya yang bekerja pada struktur. Pada saat terjadinya gempa bumi daerah joint balok-kolom akan mengalami tegangan geser yang cukup besar sehingga dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan yang pada akhirnya dapat menyebabkan keruntuhan struktur secara keseluruhan. Pada pertemuan balok-kolom dibagian tepi luar portal kekuatan sambungan sangat dipengaruhi oleh penjangkaran tulangan. Agar suatu sambungan balok-kolom dapat bertahan selama terjadinya gempa bumi, untuk perencanaan bangunan pada daerah rawan gempa digunakan metode perencanaan dengan konsep desain kapasitas, dimana kerusakan bangunan pada saat terjadinya gempa bumi terjadi terlebih dahulu pada balok. Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian di laboratorium untuk mengetahui pengaruh penjangkaran tulangan lentur pada bagian joint balok-kolom terhadap kekuatan dengan suatu pendetailan khusus pada bagian balok, pendetailan khusus yang dimaksud adalah dengan merancang suatu balok dengan perbedaan nilai momen nominal yang mampu dihasilkan segmen balok pada jarak h (tinggi balok) dengan segmen pada daerah yang terletak pada jarak h - 2h, dengan ini diharapkan daerah yang potensial mengalami sendi plastis bergeser dari muka kolom menuju daerah yang terletak pada jarak h - 2h di depan muka kolom. Dari eksperimen yang sudah dilaksanakan disimpulkan bahwa untuk mengeser daerah yang potensial mengalami sendi plasits, dari daerah yang terletak di depan muka kolom menuju daerah yang terletak pada jarak h (tinggi balok) di depan muka kolom, balok perlu dirancang dengan memberikan pendetailan yang menghasilkan perbandingan nilai momen nominal antara daerah yang teletak pada jarak h di depan muka kolom dengan daerah yang terletak pada jarak h - 2h dengan nilai > 2. Sambungan balok-kolom mengalami retak geser bersamaan dengan timbulnya keretakan pada balok, retak pada sambungan balok-kolom mengalami pertambahan yang tidak berarti ketika balok telah mencapai momen lelehnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam mendirikan suatu bangunan dengan struktur beton bertulang, perlu suatu analisa dan proses yang teratur dan tepat mulai dari proses awal perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada sistem pemeliharaannya. Semua proses tersebut harus berkaitan satu sama lainnya sehingga bangunan tersebut tetap sesuai dengan fungsinya. Jika terjadi suatu kegagalan pada saat pelaksanaan pembangunan struktur, maka kegagalan tersebut dapat menyebabkan kondisi struktur yang dibangun tidak sesuai dengan yang direncanakan dan dapat mengakibatkan perubahan kelakuan struktur. Oleh karena itu, kondisi seperti ini harus dianalisa dan dicari solusi perbaikannya. Setelah didapat solusi perbaikan, maka periu dilakukan analisa terhadap kemampuan struktur beton bertulang yang telah diperbaiki tersebut. Diharapkan dengan perbaikan struktur yang mengalami kegagalan, fungsi struktur tersebut kembali sesuai dengan yang direncanakan. Di dalam skripsi ini, dilakukan peninjauan terhadap suatu kasus kegagalan pada waktu pelaksanaan pembangunan struktur beton bertulang yang terjadi pada suatu proyek bangunan, dimana hal-hal yang dilakukan adalah menganalisa kasus yang terjadi, mencari solusi perbaikannya, dan menganalisa kemampuan struktur yang telah diperbaiki. Dalam prosesnya, digunakan program komputer ETABS (Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems) versi 6.0 untuk menghitung gaya-gaya dalam yang dihasilkan oleh struktur secara 3 dimensi. Hasil dari analisis dan sistem perbaikan yang dilakukan adalah terjadinya peningkatan kemampuan pada struktur yang diperbaiki, sehingga fungsi struktur kembali sesuai dengan yang direncanakan dan kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan masih aman."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Try Puji Satoso
"Kebutuhan akan hunian pada kota-kota besar di Indonesia semakin meningkat seiring dengan semakin sedikitnya lahan yang dapat digunakan sebagai lahan hunian. Sehingga lahirnya fenomena investasi hunian yang sangat meningkat pesat dalam bentuk high rise building. Dengan potensi investasi yang besar ini maka para investor akan menuntut kinerja proyek yang lebih tinggi dengan pelaksanaan proyek dengan waktu yang cepat dan biaya yang efektif. Untuk memenuhi tuntutan tersebut serta mendukung perkembangan teknologi dalam industri konstruksi, maka dibutuhkan metode konstruksi yang optimal yaitu metode konstruksi dengan menggunakan beton pracetak (precast concrete) untuk pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektur pada bangunan gedung tinggi. Namun kenyataannya, penggunaan metode beton pracetak ini masih dilakukan secara acak baik itu pada pekerjaan struktur maupun pekerjaan arsitektur. Sehingga belum dapat dipastikan apakah pelaksanaan metode pracetak dapat mengoptimalkan kinerja proyek.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model metode pelaksanaan beton pracetak yang paling optimal terhadap kinerja proyek. Penelitian ini membandingkan pelaksanaan metode beton pracetak dengan metode konvensional pada pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektur untuk mendapatkan perencanaan penjadwalan proyek dan biaya pelaksanaan yang paling efektif dari kinerja proyek. Hasil penelitian menunjukkan dari keempat kombinasi metode yang dilakukan, kombinasi metode 2 yaitu pekerjaan pekerjaan balok dan pelat dengan metode beton pracetak dan pekerjaan dinding facade dengan metode konvensional merupakan kombinasi yang paling efektif dengan waktu dan biaya proyek yang paling optimal.

The need for housing in big cities in Indonesia increased along with the decreasing amount of land that can be used as residential land led to the phenomenon of residential investment that increased rapidly in the form of high-rise building. In addition to high investment potential, investors will require higher projects performance with prompt implementation time and cost effective. In order to fulfil this requirement and to support technology development in construction industry, the optimal construction is highly needed by using precast concrete for structural and architectural works on high rise building project. However, the use of this precast concrete method is still implemented randomly, whether on structural or architectural work. Therefore, the implementation methods that can optimize the performance of precast projects has not been established.
This research aims to produce the optimal model of precast concrete implementation method on the structural and facade work with the most optimum project performance. This research compared the implementation of the precast concrete method and conventional methods on structural and architectural to obtain the most effective project schedule planning and implementation cost. The research result shows that among four combination methods, the second method that used the combination of precast on beam and plat works and conventional method on wall and facade works is the most effective combination with optimal time and project cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1043
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>