Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177168 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tutry Safitri Handayani
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kelemahan pada setiap elemen yang menyusun program K3 yang menyebabkan kecelakaan kerja masih terjadi pada proyek konstruksi. Untuk itu penelitian ini melibatkan 2 data, yaitu data tentang elemen program K3 dari perusahaan konstruksi dan data kecelakaan kerja dari proyek konstruksi yang ditangani perusahaan konstruksi yang bersangkutan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus pada 4 perusahaan konstruksi dengan masing-masing 1 proyek konstruksi yang pernah ditanganinya. Mengacu pada literatur, disusun 9 elemen dari program K3, yaitu Safeti personnel, PPE (Personal Protective Equipment) atau APD (Alat Perlindungan Diri), Pengenalan dan Pelatihan K3 pada Pekerja Baru, Safety Meeting, Analisa Area dan Perkerjaan Berbahaya, Biaya K3, Pemeriksaan/Inspeksi, Catatan Kecelakaan, Perilaku Pekerja. Berdasarkan data kondisi setiap elemen pada program K3 perusahaan konstruksi yang ditinjau, lalu dianalisa secara kualitatif terhadap penyebab kecelakaan kerja pada proyek konstruksi perusahaan yang bersangkutan, ditemukan kelemahan yang terdapat pada setiap elemen yang menyusun program K3. Diantara seluruh elemen yang diteliti, terdapat 2 elemen yang paling berpengaruh, yaitu elemen PPE, dimana kelemahan ini merupakan penyebab langsung hampir seluruh kecelakaan kerja yang diteliti, baik kecelakaan ringan, berat maupun meninggal dunia. Elemen lain yang berpengaruh adalah biaya K3, dimana kelemahan elemen ini menjadi penyebab kelemahan elemen lain dalam program K3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Ariendita
"Fakta menunjukkan bahwa konstruksi merupakan bidang yang rawan akan kecelakaan. Salah satu cara untuk mengurangi kecelakaan di proyek konstruksi adalah dengan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Adapun biaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan terdiri dari tiga unsur, yaitu: 1. Biaya pencegahan terjadinya resiko K-3 (Preventive Cost) 2. Biaya pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan program K-3 (Supervisory and Administrative Cost) 3. Biaya terjadinya kecelakaan - kecelakaan akibat dari resiko K-3 (Construction Accident Cost) Kompensasi pekerja (Worker Compensation) Biaya tidak langsung (Indirect Cost).
Penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara efektifdan efisien dapat menghemat biaya kecelakaan konstruksi (Construction Accident Cost) sehingga dapat mengurangi biaya konstruksi secara keseluruhan (Total Construction Cost). Dengan demikian, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat menjadi salah satu faktor pengendali biaya pada proyek konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayne Satria
"Salah satu Cara penurunan kecelakaan kerja di sektor konstruksi yaitu dengan meningkatkan keterlibatan pekerja dalam program K3. Keterlibatan pekerja di sini dilihat dari sikap, tindakan dan keterampilan yang dimiliki oleh pekerja disektor konstruksi tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriktif analitik. Populasi penelitian diambil dan 3 proyek PT. TBP yang ada di Jakarta, sampel diambil secara acak sebanyak 40 sampel untuk tiap-tiap proyek dan ditambah 20 sampel dari pihak manajemen yang ada di kantor pusat sehingga jumlah sampel keseluruhan sebanyak 140 sampel, pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner, wawancara dan observasi terhadap data-data sekunder.
Analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Univariat dan uji Bivariat. Dari analisa data disimpulkan bahwa pekerja masih memiliki sikap yang kurang baik terhadap program K3, sementara tindakan sudah lebih baik terhadap program K3, begitu juga dengan keterampilan yang dimiliki diri pekerja sudah lebih baik.
Hubungan antara keterlibatan pekerja dengan penurunan angka kecelakaan kerja tidak terbukti, karena penelitian dilakukan pada awal proyek dan angka kecelakaan tidak signfikan.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan, untuk penelitian lanjut terhadap penurunan angka kecelakan kerja pada bidang sektor kontruksi.
Bagi pihak perusahaan masih perlu memperbaiki Sistem Manajemen K3 yang dijalankan selama ini. Perlu peningkatan pendidikan dan pelatihan K3 yang diberikan kepada pekerja, serta perlu penegakan dan pengawasan terhadap pelaksanaan regulasi yang mengatur tentang perlindungan terhadap pekerja bangunan .
Bahan Bacaan : 18 (1950 -2003)

Roles of Workers Involvement in Safety Program to Reduce Accident in Construction Company PT. Total Bangun PersadaIncreasing workers involvement in Safety program is one of the methods to decrease number of accident in construction sector. The workers involvement could be observed from their attitude, behavior and skills of the workforce in this sector.
This research conducted by using descriptive analytic planning method. Population of sample for this research are taken from 3 projects of PT. TBP in Jakarta; Samples are taken randomly 40 samples from each project plus 20 samples from management of the head office. Total of samples are 140. Data collected by distributing questioner, interview and observation of secondary data.
Analysis of this research is conducted by using univariat and bivariat test. Result from this analysis indicated that workers still have negative attitude towards the Safety program, behavior and skills showed positive results.
Relationship between workers involvement and accident rate was not shown, this due to the research was conducted in the early stages of the project and the numbers of accident was not significant.
Results from this research can be used as input fpr further research to reduce accident rate in the construction company.
For the Company it is necessary to improve its safety management system, safety training and safety rules and regulations implementation.
Bibliography: 18 (1950 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Eddy Husin
"ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang proyek konstruksi, merupakan suatu subyek yang oleh sebagian besar kalangan hanya dijadikan sebagai bahan percakapan selingan saja. Padahal fakta telah memperlihatkan bahwa bidang proyek konstruksi ini memang benarbenar merupakan industri yang berbahaya. Kegiatan Industri Proyek Konstruksi mempunyai sifat yang berbeda dengan industri lain, yaitu :
 Kegiatan lndustri terdiri dari bermacam-macam kegiatan yang rawan kecelakaan.
 Jenis - jenis kegiatannya sendiri tidak standar, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
luar seperti kondisi lokasi bangunan, cuaca, bentuk design, metode pelaksanaan dan
sebagainya.
 Perkembangan teknologi.
 Tingginya turn over tenaga kerja menjadikan masalah yang tersendiri.
 Banyak pihak-pihak yang terkait dalam proses konstruksi.
Oleh karena itu "Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Kegiatan Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat" merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proyek sesuai Biaya yang hemat, Waktu yang tepat, Mutu yang cermat dan Manusia berikut Bangunannya selamat adalah menarik untuk dipertimbangkan.
Penelitian ini melakukan analisis statistik terhadap sampel-sampel dalam bentuk questionnaire, yang memperlihatkan suatu basil bahwa kualitas penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) untuk :
Kinerja Biaya K-3 Proyek
Dengan model persamaan linier mempunyai pengaruh sebesar 83,2 %, dengan variabelvariabel penentunya adalah kualitas pengalaman kontraktor dalam penerapan program K-3, kualitas turn over personil proyek, kualitas sistem pengadaan sumber days manusia proyek dan kualitas sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program K-3.
Kinerja Kecelakaan Proyek
Dengan model persamaan Tinier mempunyai pengaruh sebesar 81,9 %, dengan variabelvariabel penentunya adalah kualitas perencanaan program K-3, kualitas sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program K-3, kualitas sistem pengadaan sumber daya manusia proyek, kualitas pengalaman kontraktor dalam penerapan program K-3 dan kualitas pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai reneana kerja. Dan penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa penerapan program K-3 pads proyek mempunyai pengaruh postif dalam meningkatkan kinerja K-3 proyek, sehingga penerapan program K-3 pada proyek apabila dilakukan dengan baik dan benar akan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar untuk insdustri jasa konstruksi.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Ekasari
Depok: Rajawali Pers, 2022
613.62 RAN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Puspita Sari
"ABSTRAK
Keberhasilan perusahaan tergantung pada produktivitas kerja dari para karyawannya. Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja dari perusahaan merupakan faktor yang akan membuat karyawan merasakan aman dan nyaman dalam bekerja, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerja dari karyawan tersebut meningkat dan dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada pengaruh pelaksanaan program keselamatan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja pada karyawan lapangan BP Tangguh bagian engineering."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suma`mur
Jakarta: Sagung Seto, 2020
613.6 SUM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Brain Harryanto
"Budaya keselamatan di Indonesia belum ideal sehingga diperlukan suatu evaluasi penerapan kebijakan K3 konstruksi mengacu pada PerMen05/PRT/2014. Dari Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), kebijakan SMK3 konstruksi di Indonesia baru memiliki Norma dan Prosedur. Sedangkan Standard dan Kriteria masih dalam tahap perancangan. Tujuan dari penelitian ini: i. Mengetahui kebijakan K3 yang berkaitan dengan NSPK di Indonesia yang dapat meningkatkan budaya keselamatan, ii. Mengetahui hubungan antara implementasi kebijakan K3 NSPK dengan budaya keselamatan pada proyek konstruksi, iii. Melakukan perbaikan kebijakan K3 pada konstruksi bangunan gedung, perumahan, bangunan air, jalan dan jembatan yang dapat meningkatkan budaya keselamatan. Metodologi penelitian yang digunakan melalui studi literature, survey responden pada proyek konstruksi bangunan gedung, perumahan, bangunan air, jalan dan jembatan di lingkungan Kementerian PUPR dan Dinas PU. Metode Analisa mengunakan software statistik SPSS dan software Structural Equation Modelling (SEM) Smart Partial Least Square/PLS. Hasil penelitian menjelaskan hubungan atau relasi signifikan antara dimensi penerapan kebijakan (Pengawasan dan Sanksi) dengan dimensi budaya keselamatan (Perilaku, Biaya K3, Kebijakan, Kepemimpinan, Pekerja, dan Strategi). Rekomendasi perbaikan kebijakan untuk meningkatkan budaya keselamatan dengan melakukan peningkatan pada pengawasan dan pemberian sanksi yang jelas dan tegas.

Unideal Safety culture in Indonesia requires an evaluation of policy implementation refers to the construction safety regulation, PerMen05/PRT/2014. Out of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), we only have Norms and Procedur. As for Standard and Criteria are still being planned. This research on building, housing, water resource, roads and bridges construction at the Ministry of General Works and Housing resulted in having significant relation between safety policy implementation dimension (Monitoring and sanction/penalty) and safety culture dimensions (behaviour, safety cost, policy, leadership, man, and strategy). Recommendations for policy improvement are obtained from review and implementation strategy of the significant relation between safety policy implementation dimension and safety culture dimensions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T52971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dany Prihardany
"Seiring dengan perkembangan dunia industri, banyak perusahaan yang menerapkan teknologi baru dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatnya teknologi juga akan berdampak pada perkembangan bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja apabila tidak diikuti dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pekerja yang memadai. Faktor manusia adalah penyebab kecelakaan yang paling besar, oleh karena itu faktor manusia adalah faktor yang sangat dipertimbangkan dalam usaha pencegahan kecelakaan kerja.
Faktor manusia yang dibahas adalah mengenai motivasi, pengetahuan dan keterampilan pekerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan hubungannya dengan persepsi perkerja terhadap risiko. Dengan diketahuinya hubungan faktor-faktor tersebut, dapat dilakukan perbaikan atas kekurangan program keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ada, sehingga kecelakaan kerja dapat dikurangi, bahkan dicegah.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Plant 3-4 dan Plant 7-8 PT Indocement Tunggal Prakasa dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 178 orang. Desain penelitian observational melalui survey analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis hubungan motivasi, pengetahuan dan keterampilan dengan persepsi terhadap risiko dengan memakai uji Chi-Square dan analisa multivariat (regresi) dengan bantuan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja Plant (110 orang/ 62,5%) mempurtyai persepsi yang baik dalam menunjang keselamatan operasi harian. Berdasarkan uji chi-square dan uji regresi yang dilakukan terhadap tiga variabel independen, diketahui bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan dengan persepsi terhadap risiko Plant adalah faktor pengetahuan karyawan.
Berdasarkan penelitian ini didapatkan juga bahwa semakin baik keterampilan, maka persepsi karyawan terhadap risiko semakin memburuk. Ketidaksesuaian dengan teori ini disebabkan oleh karena kebanyakan pekerja telah berumur, sehingga mengakibatkan kemampuan fisik untuk melakukan pekerjaan berat di Plant berkurang, kemudian berakibat kepada menurunnya motivasi yang akhirnya memperburuk persepsi karyawan terhadap risiko.
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan rekomendasi dan masukan kepada PT. lndocement Tunggal Prakasa Tbk dalam penyempurnaan program K3, khususnya yang berhubungan dengan perilaku karyawan guna mengurangi angka kecelakaan kerja serta memperbaiki kinerja perusahaan pada umumnya.

Relation among Motivation, Knowledge and Skills of Occupational Health and Safety (OHS) and Perception of Risk at PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, Citeureup, BogorAlong with industrial development, many companies implement new technology to aim increasing of productivity. Increasing its development of technology have an impact to increase the number of hazard associated, which contribute an accident due to not balancing knowledge and skill development. Human factors are estimated as one of the most accident cause, so that human factors are strongly recommended in accident prevention effort.
Motivation, knowledge and skill of the workers and its relation to the perception of risk taking are the human factors described in this thesis. Based on relation among those factors, Occupational Health and Safety (OHS) program could be improved until accident prevented or minimized.
Population in this research are Plant 3-4 and Plant 7-8 of PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, with quantity of respondent 178 persons. Observational research design through analytic Survey with cross-sectional method to analyze relation of motivation, knowledge and skills and perception of risk of workers using Chi-Square and Regression Test of SPSS Software.
Result of research showed that majority of Plant workers (110 persons/62.5%) having good perception of risk in performing their job safely. Based on Chi-Square and Regression test showing that the most significant influence to the perception of risk taking was knowledge factor.
Based on this research, it was found that the better the skill, the worse of perception, This unconformity to the theory due to most of workers was old, causing their capability to perform a hard job getting lessen then causing decreasing of motivation afterwards perception of risk taking getting worse.
Researcher hopping this research could give useful recommendation and input to PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk in completing OHS program especially related to workers behavior to cut down accident rate as well as to improve company performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Tri Utami
"Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubungan dengan pekerjaan maupun lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi : metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. Incidence rate menunjukkan betapa banyak insiden telah terjadi atau seberapa parah kecelakaan pada kegiatan konstruksi terjadi. Selain itu, incidence rate merupakan satu dari sekian banyak item yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja Kegiatan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan K3L yang dapat dianalisa, berdasarkan faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dengan menggunakan perhitungan incidence rate dan dapat diketahui kegiatan K3L apa saja yang berarah kepada zero accident pada Proyek Pembangunan Perpustakaan Pusat UI, Depok. Sehingga, dengan adanya analisa incidence rate, maka indikasi kecelakaan pada kegiatan K3L dapat dipantau serta dapat diketahui apakah Proyek Pembangunan Perpustakaan Pusat UI Depok layak dinyatakan sebagai zero accident project atau tidak.

Affect human health in relation to employment or work environment, both physically and psychologically, including: work methods, working conditions and environment which may cause an accident, illness or a change of a person's health. Incidence rate indicates how many incidents have occurred or how severe accidents in the construction activity occurs. In addition, the incidence rate was one of the many items that can be used to measure the performance of Work Health, Safety and Environment (HSE).
This aims research is to identify activities that can be analyzed for HSE based on the factors that cause workplace accidents by using the calculation of incidence rate and we could be know what's the activities from HSE trending to zero accident at the UI Project Library UI Development, Depok. Thus, with the incidence rate analysis, the indication of an accident on HSE activities can be monitored and can be known whether the Project expressed as a zero accident feasible project or not.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1007
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>