Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Bangunan-bangunan fisik yaitu bangunan sarana dan prasarana yang diperlukan sehari-hari oleh masyarakat pemakainya, karena itu perlu adanya kemudahan bagi para pemakainya antara lain berupa kedekatan. Agar sarana dan prasarana yang dibangun dapat efisien dan efektif, maka pembangunannya harus dapat dialokasikan di mana saja. Namun tidak mudah untuk merealisasikan hal tersebut, karena ada factor-faktor yang perlu diperhatikan, salah satu diantaranya adalah factor lingkungan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Ruminsar
"Sifat kuat tekan dan permeabilitas beton ringan dewasa ini selain dipengaruhi oleh faktor air semen, juga dipengaruhi oleh bahan tambah aditif (silicafume). Untuk mengetahui pengaruh faktor air semen dan kadar silicafume didalam meningkatkan kekuatan tekan dan permeabilitasnya, maka telah dilakukan sejumlah pengujian dilaboratorium yang meliputi pengujian kuat tekan, permeabilitas dan modulus elastisitas.
Agregat yang digunakan dalam penelitian ini adalah agregat ringan hakagribb, merupakan agregat buatan dari bahan utama fly ash dan bahan tambahan iainnya yang diproduksi oleh PT. Hutama Darya Divisi Produksi. Sedangkan agregat halus yang digunakan merupakan agregat alam yang berasal dari Pulau Bangka.
Dari hasil pengujian eksperimental didapatkan bahwa kekuatan tekan beton ringan terbesar 74 Mpa, dihasilkan oleh kombinasi campuran faktor air semen wlc=0,3 dan kadar silicafume s1c=15%. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan juga bahwa beton ringan hakagribb ini lebih ringan sekitar 20 % dari beton normal.
Dari pengamatan terhadap seluruh hasil pengujian kuat tekan beton ringan, penulis pada akhirnya mengusulkan suatu rumusan rancang campur beton ringan bermutu tinggi dengan bahan tambah silicafume, yang selanjutnya disebut FORMULA FRS (Feret-Ruminsar-Supartono)

Properties of compressive and permeability lightweight concrete widely not only depend on water cement ratio but also silicafume addition. To investigate bahavior of water cement ratio and silicafume to increase compressive strength and permeability of lightweight concrete, experimental study contain compressive test, permeability and elastic modulus test.
Lightweight coarse aggregate that used is called hakagribb, that made in PT. Hutama Karya with raw material from fly ash. Fine agregat that used is natural white sand from Bangka.
The result of experimental show that, maximum compressive strength was reached by 74 Mpa, resulted by combination of water cement ratio (wlc = 0.3) and ratio silicafume (sic = 15%) , also the result show that lightweight aggregate concrete with hakagribb lighter about 20% than normal agregate concrete.
After watching all of the compressive test result, the writer propose a mix design formula for high strength lightweight concrete with additive silicafume, that called FRS (Feret-Ruminsar-Supartono) formula."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Christian G.
"Seiring dengan semakin berkembangnya taraf hidup manusia, kebutuhan akan sarana dan prasarana penunjang kehidupanpun semakin meningkat. Sebagai contoh kebutuhan manusia akan bangunan bertingkat, jalan, bendungan, instalasi pengolah limbah, dan lain-lain. Untuk menjawab tuntutan tersebut, konstruksi beton merupakan salah satu altematif pemecahan. Pada saat ini beton sangat diminati karena relatif kuat, mudah dibentuk, dan ekonomis. Lingkungan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia memiliki karakteristik masing-masing. Karakteristik tersebut meliputi sifat fisika, kimia dan biologis. Sebagai contoh air rawa memiliki kandungan asam dan zat organik yang tinggi. Sedangkan air laut memiliki kadar Cl- dan S042-' yang tinggi. Karakteristik yang demikian dapat saja merugikan kehidupan manusia, misalnya merusak material penunjang kehidupan. Beton dalam mendukung kebutuhan hidup manusia, tidak jarang bersentuhan dengan lingkungan. Lingkungan (air) yang mengandung ion-ion agresif perusak beton maka akan menimbulkan dampak negatif pada beton. Semakin rendah mutu beton, maka semakin tinggi angka permeabilitasnya. Jika angka permeabilitas tinggi maka air yang mengandung ion-ion agresif akan mudah masuk dan menyerang beton. Ion-ion perusak beton akan menyebabkan perubahan struktur mikro beton. Perubahan struktur mikro akan meyebabkan perubahan pada karakteristik beton.
Metode yang akan dilakukan adalah dengan melakukan tes permeabilitas beton untuk mendapatkan angka permeabilitas beton dan XRD untuk melihat struktur mikro beton berupa persenyawaan yang terbentuk dalam beton serta XRF untuk menentukan prosentase terbentuknya senyawa tersebut. Semua ini dilakukan pada beton sebelum maupun sseudah direndam dengan air rawa atau air laut. Beton yang digunakan di sini adalah beton K150, K350, dan K500. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air rawa dan air laut terhadap karakteristik beton (angka permeabilitas dan struktur mikro) serta untuk mengetahui besar pengaruh antara air rawa dengan air laut terhadap beton.
Hasil yang diperoleh adalah untuk beton K350 dan K500 mengalami pembesaran angka permeabilitas setelah direndam air rawa atau laut. Namun untuk K150, beton mengalami pengecilan angka permeabilitas yang diperkirakan karena proses fisik berupa tersumbatnya pori-pori beton dengan partikel padat lebih banyak berpengaruh dibanding proses kimia berupa bereaksinya ion-ion dalam air dengan unsur-unsur dalam beton. K350 mengalami pembesaran sebesar 1148,387 % setelah direndam air rawa dan 1127,844 % setelah direndam air laut. K500 mengalami pembesaran sebesar 2077,22 % setelah direndam air rawa dan 1016,211 % setelah direndam air laut. Sedangkan K150 mengalami pengecilan sebesar 7,535 % setelah direndam air rawa dan 85,437 % setelah direndam air laut. Penelitian ini akan menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh air tercemar terhadap struktur mikro beton dan angka permeabilitas beton mengingat banyak konstruksi beton yang kontak dengan air tercemar, misalnya air laut dan air rawa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Koco Buwono
"Perkembangan teknologi beton, seiring dengan perkembangan kebutuhan akan beton masa depan, sehingga dibutuhkan mutu beton dan metode perhitungan yang membantu dalam mendapatkannya. Dalam ilmunya, semakin tinggi mutu beton, akan selalu dikaitkan dengan rendahnya kadar w/c dan tingginya kadar s/c dalam mixdesign. Beton berkinerja tinggi diperoleh kuat tekan yang tinggi dan permeabilitas yang rendah. Pada kenyataan hasil penelitian menunjukkan: makin tinggi kadar air semen dan makin rendah kadar silicafume dalam desain campur beton, makin tinggi kinerja beton (meningkatkan mutu kuat tekan beton dan permeabilitas). Analisa beton dalam penelitian ini dikaitkan dengan bahan yang ada di alam Indonesia, sehingga dibutuhkan suatu formulasi tersendiri untuk kondisi tersebut. Formulasi tersebut diberi nama Formulasi KC, yang mempunyai 2 tawaran formulasi yaitu dengan basis polinomial orde 2. Hasil maksimum yang diperoleh formulasi ini adalah saat w/c = 0.3 dan s/c = 15%. Kadar s/c adalah ratio semen dan silicafume. Hasil formulasi sebagai berikut:
t"c = (1/k2). (k1(w/c - a)2 + a(s/c) + b3(s/c)2)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Respati N.
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan membuktikan pengaruh penggunaan bahan tambahan (admixture) jenis fibrin 23 yang dicampurkan di dalam adukan beton, terhadap nilai kuat tekan beton.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada umur beton 1 (satu) hari dan 3 (tiga) hari, penggunaan bahan tambahan fibrin 23 mengakibatkan meningkatnya kuat tekan beton. dengan kenaikan sebesar 19 % pada umur 1 (satu) hari, dan 13,5 % pada umur 3 (tiga) hari. Setelah umur beton mencapai 7 (tujuh) hari, penggunaan bahan tambahan tersebut tidak mempunyai pengaruh yang nyata.
Meskipun penggunaan fibrin 23 telah terbukti meningkatkan kuat tekan beton pada umur 1 (satu) hari, namun besarnya peningkatan tersebut tidak sebesar yang diharapkan, yakni 70%.
Dari hasil penelitian ini, juga dapat disimpulkan, bahwa kenaikan tekan yang terjadi pada umur 1 (satu) hari, merupakan tanda adanya adhesi yang terjadi antara pasta semen dengan serat fibrin serta kemampuan tarik dari serat tersebut mampu menahan perubahan volume (penyusutan) serta keretakan plastis. Dengan demikian serat-serat fibrin 23 berfungsi sebagai tulangan susut beton."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahrul Fuad
"ABSTRAK
Untuk meningkatkan mutu beton, disamping komposisi semen, agregat kasar, agregat halus, dan faktor air semen, juga diperlukan bahan tambahan.
Bahan tambahan ini bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sifat-sifat beton sewaktu masih dalam keadaan segar atau setelah mengeras, misalnya mempercepat pengerasan, menambah encer adukan, menambah kuat tekan, menambah daktilitas, memperlambat terjadinya retak-retak.
Salah satu bahan tambahan beton adalah fiber. Pemikiran dasar pemakaian fiber ini adalah menulangi beton dengan orientasi random, sehingga dapat mencegah terjadinya retak-retak pada beton yang terlalu dini, akibat panas hidrasi maupun akibat beban.
Dengan dicegahnya retak-retak yang telalu dini, mengakibatkan kemampuan bahan untuk mendukung tegangan-tegangan yang terjadi akan semakin lebih besar.
Bahan fiber ini ada beberapa jenis. Seperti baja, karbon, nilon, dan polypropylene. Sedangkan bentuknya, seperti oval, rektangular, bergantung pada proses pembuatan dan bahan mentahnya yang dipakai. Dalam penelitian ini dipakai dipakai polypropylene.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap kuat tekan, kuat tank talc langsung, kuat tank lentur, dan daya tahan abrasi pada beton.
Hasil pengujian menunjukkan, bahwa dengan tambahan 0,1%-0,3% fiber, kuat tekan, kuat tarik tak langsung, kuat tarik lenturnya meningkat dan abrasinya menurun.

ABSTRACT
To increase quality concrete, beside cement composition, coarse aggregate, fine aggregate, and water cement ratio, even if require admixtures.
These admixtures to aim at change one or more properties concrete at still fresh or hardened, increase soft paste, increase compressive strength, increase ductility, delaying the growth of ckracks.
One of admixtures for concrete are fibers. The basic idea use of fibers are the bones at concrete with ramdom orientate, until it can the restrain growth of very early ckracks at concrete, result both hydrated temperature and load. With the restrain growth of very ckracks, result in capability material to carry happened strength more bigger.
Fiber material have some type. As steel, carbon, nylon, polypropylene. At the time shape, as oval, rectangular, hang by activation process, and the use of crude material. In this research the polypropyline will be used.
The aim of this research is to find out the effect of the increase of Polypropylene fibers on concrete compressive strength, tensile strength, flexural strength, and abrasion.
The test result show that by adding 0,1% - 0,3% fibers, compressive strength, tensile strength, flexural strength are mounting and abrasion is reduce."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahrul Fuad
"Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari bahan semen, agregat kasar, agregat halus, air. Untukmengetahui danmempelajari perilaku elemen gabungan (bahan-bahan penyusun beton), kita memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik masing-masing komponen. Karakteristik kualitas agregat halus yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat halus mengisi sebagian besar volume beton. Salah satunya diamati pada penelitian ini yaitu pasir laut dari Provinsi Lampung yang memiliki karakteristik butiran yang kasar dan gradasi (susunan besar butiran) yang bervariasi serta memiliki kandungan garam-garaman klorida (Cl) dan sulfat (SO4) yang tidak melebihi batas yang ditetapkan.Penelitian ini juga mengamati pasir sungai dari Palembang, dimana pasir Sungai yang memiliki sumber (Quarry) yang cukup dan Pasir Sungai sering di gunakan untuk campuran pembuatan beton,akan tetapi pasir sungai yang sering di gunakan dalam campuran pembuatan perlu di teliti lebih lanjut untuk mengetahui kadar lumpur dari pasir sungai tersebut apakah pasir sungai yang akan di gunakan memiliki kadar lumpur yang layak dalam peraturan acuan campuran pembuatan beton.
Di dalam penelitian ini, menggunakan beton mutu K 225 yang merupakan campuran air, semen, agregat kasar,dan agregat halus dengan treatment yaitu mencuci dengan air tawar dan yang tidak dicuci. Dan dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat lentur, yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengurangan atau penambahan kuat tekan beton lentur terhadap faktor keamanan suatu bangunan, untuk dapat diaplikasikan pada bangunanbangunan masyarakat umum.
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST) mengalami peningkatan 45,85 kg/cm2 atau sebesar 22,35 % dari beton yang menggunakan pasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS). Sedangkan pada kuat tekan beton menggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,25 kg/cm2 atau sebesar 2,23 % dari beton yang menggunakan pasir laut dalam kondisi sebenarnya (BPL). Kuat lentur beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST) mengalami peningkatan sebesar 6,8 kg/cm2atau sebesar 16,67 % dari pasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS), kuat lentur yangmenggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,79 kg/cm2 atau sebesar 14,27 % dari pasir laut dalam keadaan yang sebenarnya (BPL)."
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Beton meruapakan campuran antara semen Portland, Agregat halus, agregat kasar dan air membentuk masa padat yang mempunyai sifat karakteristik kuat tekan. Pada penelitian ini difokuskan pada pengaruh penggunaan air standar (air bersih0 , air keruh dan air laut untuk campuran pada beberapa nilai factor air semen (fas) dengan menggunakan metode perancangan campuran dari ACI.
Hasil penelitian menunjukan kuat tekan beton rata-rata maksimum umur 28 hari untuk campuran menggunakan air standar sebesar 37,012 MPa sedangkan air laut sebesar 26,499 MPa dan air keruh sebesar 35,106 MPa semuanya terdapat pada fas 0,4. Adapun fas maksimum yang masih memenuhi syarat diatas kuat tekan rencana sebesar 2,55 MPa adalah berturut- turut untuk masing-masing jenis air adalah 0,58, 0,62 dan 0,752."
507 JPS 3:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Bimaputra
"
ABSTRAK
Sekitar tiga perempat dari volume beton terdiri dari agregat, yang terdiri dari agregat halus dan agregat kasar, sehingga tidak dapat disangkal bahwa sifat-sifat mekanis yang dimiliki oleh suatu jenis beton sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat agregat pembentuknya. Salah satu kriteria penting dari pemilihan agregat tersebut ialah gradasi atau keragaman ukuran dari agregat tersebut. Khusus untuk agregat kasar pada beton untuk bangunan umum gradasi normal ialah antara 4,75 mm sampai 75 mm (standar ASTM), dengan asumsi umum bahwa komposisi yang baik, untuk mendapatkan kuat tekan beton yang optimal, ialah yang mendekati standar minimum (biasanya dipakai agregat kasar dengan gradasi dari 0,5 cm sampai 2,5 mm) dari standar komposisi tersebut. Tetapi belum pernah dilakukan penelitian resmi untuk menguji asumsi tersebut, hal inilah yang mendasari dilakukannya penelitian ini.
Dalam skripsi ini dilakukan pengujian sifat-sifat mekanis dari beton, yaitu kuat tekan dan lentur, dengan menggunakan split sebagai agregat kasar yang dibagi menjadi lima klasifikasi sampel. Masing-masing klasifikasi sampel mempunyai ukuran maksimum agregat kasar yang berbeda, bervariasi dari 1, 2, 2.5, 3 dan 4 cm, yang berasal dari sumber batu pecah yang sama. Untuk semen digunakan Portland Cement Type I dan sebagai agregat halus digunakan pasir alam. Jenis pengujian dan pemeriksaan meliputi analisa berat jenis dan penyerapan bahan agregat halus dan agregat kasar, pemeriksaan kadar lumpur dan kotoran organik agregat halus, analisa saringan agregat halus dan agregat kasar, pemeriksaan keausan agregat kasar, percobaan mix-design, uji kuat tekan beton dan uji lentur tarik beton. Sampel yang diuji berbentuk silinder (untuk uji kuat tekan) dan balok mini (untuk uji lentur).
Penelitian ini akan mencoba untuk menyimpulkan pengaruh dari variasi ukuran nominal maksimum dari agregat kasar terhadap kualitas beton, sehingga dapat diketahui batas-batas ukuran butiran agregat kasar untuk menghasilkan beton dengan kualitas optimal.
"
1997
S34663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marendi Rahman
"Copper Slag in the fomi of waste coming from process purification of copper exploited as material for the construction. Material of Copper slag which has the character of cement was exploited with cement by substituting in concrete mixture and that expected it can improve the compressive strength, flexural strength, and shear strength at the concrete.
This research is done in laboratory by doing examination to test object which have been design with composition 10%, 15%, 20%, 25% and 30% Hom cement weight which required in concrete mixture. Examination of the test objects in the form of examination of compressive strength, flexural strength and shear strength. From composition which have been planned, is expected to get the optimum value which fiom rate of copper slag required as substitution cement.
Pursuant to the research by using slag copper which is have gradation near by sand gradation is got that optimum rate of slag copper as substitution cement is 15% fiom required cement weight. Concrete mixture with rate of copper slag 15% this got compressive strength with degradation 28,488% from compressive strength of normal concrete. While for flexural strength with sameness rate of copper slag is increased 6,25% from flexural strength of normal concrete. And for shear strength with sameness rate of copper slag is got degradation l0,909% from shear strength of normal concrete.

Copper Slug berupa limbah yang berasal dari proses pemurnian tembaga yang dimanfaatkan sebagai material untuk konsu-uksi. Material copper slag yang memiliki sifat cemenric ini dimanfaatkan dengan rnensubtitusi semen dalam campuran beton sehingga diharapkan dapat meningkatkan kuat tekan, kuat lentur, dan kuat geser beton tersebut.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan cara melakukan pengujian terhadap benda uji yang telah didesain dengan komposisi 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% dari berat semen yang dibutuhkan dalam campuran beton. Pengujian benda uji tersebut berupa pengujian kuat tekan, kuat lentur dan kuat geser. Dari komposisi yang telah direnoanakan diharapkan didapat nilai optimum yang dari kadar copper slag yang dibutuhkan sebagai pensubtitusi semen berdasarlcan berat semen yang dibutuhkan.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan copper slag yang bergradasi mendekati gradasi pasir ini didapatkan bahwa kadar optimum copper slag sebagai subtitusi semen adalah sebesar 15% dari berat semen yang dibutuhkan. Campuran beton dengan kadar copper slag sebesar 15% ini didapatkan kuat tekan dengan penurunan sebesar 28,488% dari kuat tekan beton normal. Sedangl-can untuk kuat lentumya dengan kadar copper slag yang sama teljadi kenaikan sebesar 6,25% dari kuat lentur beton normal. Dan untuk kuat gesemya dengan kadar copper slag yang sama pula terjadi penurunan sebesar lO,909% dari kuat geser beton normal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>