Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225793 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widia Putranti C.
"Seperti telah diketahui bahwa salah satu sektor yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan nasional adalah sektor industri jasa konstruksi. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konstruksi adalah untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proyek konstruksi adalah penekanan masalah K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Hal ini diperhitungkan mengingat penggunaan sumber daya manusia yang begitu besar pada kegiatan konstruksi memiliki potensi untuk menimbulkan kecelakaan kerja.
Jadi, untuk menjadi kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja, dan lingkungan kerja dalam keadaan man dibutuhkan norma-norma yang diwujudkan dalam undang-undang yang memuat kelengkapan dan ketentuan-ketentuan umum tentang K3, yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi pada jasa konstruksi pada khususnya. Selanjutnya, dengn peraturan dan undang-undang yang maju akan dicapai keamanan, keselamatan kerja yang baik dan realistis dan akan memberikan rasa tenteram, kegairahan bekerja pada tenaga kerja yang bersangkutan, dan hal ini akan meningkatkan mutu pekerjaan, peningkatan produksi dan produktivitas kerja.
Pada akhirnya, undang-undang yang diterapkan oleh masing-masing negara ini akan menjadi standar acuan kelengkapan pelaksanaan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek konstruksi. Hal inilah yang akan menjadi tolak ukur kualitatif dalam kajian peraturan K3 tersebut pada beberapa negara yang berlainan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Widiartono
"Tesis ini bertujuan membahas masalah tingkat kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Indonesia saat ini faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan bagaimana pengaruh pengawasan ketenagakerjaan terhadap K3. Metodologi yang digunakan adalah analisis deskritptif dan Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data nasional dan provinsi periode 2009-2013. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh beberapa kesimpulan (1) sampai saat ini secara umum tingkat kesehatan dan keselamatan kerja secara umum belum mendapat perhatian yang besar; (2) sekalipun porsi terbesar pengawas ketenagakerjaaan ada di provinsi-provinsi di pulau Jawa, namun tingkat pelanggaran norma K3 maupun tingkat kecelakaan kerja dan pelanggaran norma K3 masih terkonsentrasi di Pulau Jawa; (3) pengawasan ketenagakerjaan di Indonesia selama periode 2009- 2013 secara keseluruhan tidak efektif.
Hasil estimasi data panel 33 provinsi 2009-2013 dan data provinsi di pulau Jawa menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan kerja di Indonesia, memiliki hubungan antar waktu, dan makin besarnya porsi perusahaan yang ikut program Jamsostek, kecelakaan kerja justru meningkat. Sedangkan estimasi data panel provinsi di pulau Jawa dan Sumatera 2009-2013 menunjukkan bahwa beban pengawasan yang terlalu berat, dan peningkatan pelanggaran norma telah meningkatkan kecelakaan kerja secara signifikan dan cukup besar. Fakor yang paling besar pengaruhnya terhadap peningkatan angka kecelakaan kerja adalah skala perusahaaan. Koefisien regresi skala perusahaan menunjukkan bahwa pertumbuhan angka kecelakaan kerja sangat sensitif terhadap peningkatan skala perusahaan.

This thesis aims to discuss the issue of the level of occupational health and safety (K3) in Indonesia is currently the factors that influence and the influence of the labor inspection of the K3. The methodology used is deskritptif analysis and data used are secondary data, ie the data of national and provincial 2009-2013. Based on the descriptive analysis obtained some conclusions (1) to the current general level of health and safety in general has not received the most attention; (2) although the largest portion labor inspection in the provinces on the island of Java, but the level of norm violation and accident rate K3 and K3 norm violations are still concentrated in Java; (3) labor inspection in Indonesia during the 2009-2013 period as a whole is not effective.
The results of the panel data estimation 2009- 2013 33 provinces and provincial data on Java show that the rate of workplace accidents in Indonesia, having a relationship over time, and the increasingly large portion of companies participating in the Social Security program, workplace accidents increases. While the provincial panel data estimation in Java and Sumatra 2009-2013 showed that the load is too heavy surveillance, and an increase in violations of norms of workplace accidents has been increasing significantly and quite large. Fakor the greatest influence on the increase in number of accidents is the scale firms. Regression coefficients indicate that the growth of the company scale number of accidents is very sensitive to the increase in scale companies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Hugo
"Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3) telah berjalan selama lebih dari 10 tahun dan menjadi suatu pedoman atau acuan yang bersifat wajib untuk dilaksanakan bagi perusahaan yang memiliki potensi bahaya besar atau mempekerjakan paling sedikit 100 orang pekerja. Penerapan SMK3 merupakan salah satu upaya preventif yang harus dilakukan akibat meningkatnya risiko kecelakaan kerja. SMK3 adalah penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang akan dapat meminimalkan risiko kerugian moral dan moneter, kehilangan jam kerja, serta keselamatan orang dan lingkungan. Penelitian ini adalah penelitian gabungan (mixed method). Dalam penelitian ini, teknik pengolahan data secara kuantitatif dilakukan untuk mengukur hasil penerapan SMK3 di industri galangan kapal kecil PT. X, PT. Y, dan PT. Z menggunakan instrumen audit tingkat awal (64 kriteria SMK3) sesuai PP No. 50 Tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2023 - Oktober 2023 yang dengan pengambilan data observasi pada industri galangan kapal kecil PT X., PT. Y, dan PT. Z digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian penerapan SMK3 di 3 industri galangan kapal kecil PT. X, PT. Y, dan PT. Z berdasarkan instrumen audit SMK3 PP No. 50 Tahun 2012 tingkat awal (64 kriteria) Manajer HSE dari setiap perusahaan di PT. X, PT. Y, dan PT. Z merupakan responden yang memberikan dokumen dan keterangan. Hasil penelitian didapatkan fakta bahwa Tingkat kesesuaian penerapan SMK3 PT. X : 21,88%, PT. Y : 3,13%, PT. Z : 21,88%. Tingkat ketidaksesuaian penerapan SMK3 PT. X sebesar 78,12 % dengan temuan mayor sebesar 51 %, temuan minor sebesar 45 %, dan temuan kritikal sebesar 4 %. Tingkat ketidaksesuaian penerapan SMK3 PT. Y sebesar 98,44% dengan temuan mayor sebesar 49,21%, temuan minor sebesar 49,21%, dan temuan kritikal sebesar 1,58%. Tingkat ketidaksesuaian penerapan SMK3 PT. Z sebesar 78,12% dengan temuan mayor sebesar 52% dan temuan minor sebesar 48%.

Government Regulation (GR) Number 50 of 2012 concerning the Occupational Safety and Health Management System (OSHMS) has been running for more than 10 years and has become a mandatory guideline or reference to be implemented for companies that have the potential for major hazards or employ at least 100 workers. The implementation of OSHMS is one of the preventive efforts that must be carried out due to the increased risk of work accidents. OSHMS is the implementation of an occupational safety and health management system that will be able to minimize the risk of moral and monetary losses, loss of working hours, as well as the safety of people and the environment. This research is a mixed method. In this study, quantitative data processing techniques were carried out to measure the results of the application of OSHMS in the small shipyard industry of PT. X, PT. Y, and PT. Z uses an initial level audit instrument (64 OSHMS criteria) according to PP No. 50 of 2012. This research was conducted in September 2023 - October 2023 with observational data taken on the small shipyard industry of PT X, PT. Y, and PT. Z. Used to measure the level of achievement of the application of SMK3 in 3 small shipyard industries of PT. X, PT. Y, and PT. Z based on the audit instrument OSHMS PP No. 50 Year 2012 entry level (64 criteria) HSE Manager from each company at PT. X, PT. Y, and PT. Z is a respondent who provides documents and information. The results of the study found that the level of suitability of the application of OSHMS PT. X : 21.88 %, PT. Y : 3,13 %, PT. Z : 21,88 %. The level of non-conformity in the application of OSHMS PT. X is 78.12% with major findings of 51%, minor findings of 45%, and critical findings of 4%. The level of non-conformity in the application of OSHMS PT. Y is 98,44% with major findings of 49,21%, minor findings of 49,21%, and critical findings of 1,58%. The level of non-conformity in the application of OSHMS PT. Z is 78,12% with major findings of 52 % and minor findings of 48%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ammar Haraki
"Maraknya pembangunan di Indonesia menjadi semakin banyak pula pekerjaan bidang konstruksi melaksanakan proyek konstruksi. Disatu sisi pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya kecelakaan kerja yang tinggi hingga hal tersebut menyumbang kasus kecelakaan kerja tertinggi dibanding kecelakaan kerja bidang lainnya. Pemerintah melalui Kementrian Ketenagakerjaan RI menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diawasi oleh Pengawas Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bidang konstruksi dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja pada setiap perusahaan bidang konstruksi yang sedang melaksanakan pekerjaan konstruksi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan fungsi pengawas Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang konstruksi dalam mencegah kecelakaan kerja di Indonesia di periode 2018-2019. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi litelatur untuk menunjang data-data yang sudah didapatkan. Dalam penelitian ini memberikan hasil mengenai bagaimana manfaat serta hambatan dari penerapan pengawas ahli K3 bidang konstruksi dalam pencegahan kecelakaan kerja bisa terjadi. Banyaknya hambatan dalam penerapan fungsi pengawas Ahli K3 bidang konstruksi menimbulkan masih banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerjaan bidang konstruksi di Indonesia.

The rise of development in Indonesia has also increased the number of construction works carrying out construction projects. On one side of the construction work is a job that has a high potential for occupational hazards so that it contributes to the highest work accident cases compared to other work accidents. The Government through the Indonesian Ministry of Manpower applies the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) which is supervised by the Occupational Safety and Health Expert Supervisor (K3) in the field of construction in an effort to prevent work accidents at every construction company that is carrying out construction work. The purpose of this study is to analyze the function of the supervisor of Occupational Safety and Health in the field of construction in the prevention of workplace accidents in Indonesia. This research method uses qualitative methods and literature studies to support the data that has been obtained. In this study provides results on how the benefits and obstacles of the application of K3 expert supervisors in the field of construction in preventing work accidents can occur. The many obstacles in the implementation of the OHS supervisory function in the construction sector cause many work accidents that occur in construction work in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmi Nur Aini
"Penelitian ini membahas tentang manajemen risiko kesehatan dan keselamatan kerja dalam aktivitas ereksi girder jalan tol layang yang dilakukan oleh PT X (di salah satu wilayah Jakarta pada tahun 2019). Dalam penelitian ini, bahaya diidentifikasi dengan menggunakan Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan analisis risiko dilakukan dengan menggunakan ukuran semi-kuantitatif WT. Baik (1971). Data dikumpulkan dari observasi langsung dan pendekatan wawancara kepada pekerja yang terlibat dalam aktivitas ereksi gelagar. Ada 61 tugas kerja yang dilakukan dalam aktivitas dan 6 jenis bahaya biologis, kimia, ergonomi, fisik, keselamatan, dan psikososial, dengan 1 bahaya biologis, 8 bahaya kimia, 8 bahaya ergonomis, 3 bahaya fisik, 40 keselamatan, dan 2 psikososial Bahaya ditemukan dalam penelitian ini. Analisis risiko dihitung dari nilai risiko yang ada dan risiko prediktif, sehingga tingkat risiko dalam setiap penilaian diketahui dengan mempertimbangkan kontrol bahaya yang telah diterapkan dan rekomendasi untuk kontrol yang diberikan.

This study discusses the management of occupational health and safety risks in the erection activities of the elevated toll road girder conducted by PT X (in one area of ​​Jakarta in 2019). In this study, hazards were identified using Occupational Safety Analysis (JSA) and risk analysis was carried out using a semi-quantitative WT measure. Good (1971). Data were collected from direct observation and interview approaches to workers involved in girth erection activities. There are 61 work tasks performed in activities and 6 types of biological, chemical, ergonomic, physical, safety, and psychosocial hazards, with 1 biological hazard, 8 chemical hazard, 8 ergonomic hazard, 3 physical hazard, 40 safety, and 2 psychosocial hazards found in this research. Risk analysis is calculated from the value of existing risks and predictive risks, so that the level of risk in each assessment is known by considering the hazard controls that have been applied and recommendations for the controls given."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentina Ariani Kumala Sari
"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi salah satu aspek yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara jasa konstruksi baik. Hal ini diatur dalam peraturan pemerintah mengenai pelaksanaan jasa konstruksi. Sektor konstruksi merupakan penyumbang kasus kecelakaan terbesar di Indonesia dengan rata-rata kejadian sekitar 32% setiap tahunnya Angka kecelakaan kerja didunia konstruksi setiap tahunnya terus meningkat. Salah satu aspek keberhasilan pelaksanaan keselamatan kerja adalah dengan tersedianya anggaran yang layak dan secara khusus dialokasikan untuk pelaksanaan K3 di proyek konstruksi, namun alokasi biaya K3 secara aktual pada sebagian besar proyek saat ini masih belum mencukupi apabila dibandingkan dengan pedoman yang berlaku di lingkungan Kementrian PUPR. Hal tersebut dapat meningkatkan anggaran biaya awal dan menyebabkan kerugian finansial. Sehingga perlu dikembangkan model estimasi biaya yang mampu melakukan estimasi biaya dengan cepat dan akurat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan estimasi biaya K3 Kontruksi dengan cepat dan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi. Penelitian akan melakukan pembelajaran biaya K3 dengan metode fuzzy dan jaringan saraf tiruan (Artificial Neural Network). Hasil dari penelitian ini adalah model estimasi biaya K3 yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi dengan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) sebesar 9,906%. Model yang didapat memiliki tingkat akurasi yang lebih baik apabila dibandingkan dengan perhitungan estimasi biaya menggunakan analisa regresi.

Occupational Safety and Health (OHS) is must be implemented in construction project. This is regulated in government regulations regarding the implementation of construction services. The construction sector is the biggest contributor to accident cases in Indonesia with an average occurrence of around 32% every year. The number of work accidents in the construction world continues to increase every year. Implementation of Occupational Safety and Health (OHS) can be success if the availability of budget are specifically allocated for the implementation of OHS in construction projects, but the actual allocation of OHS costs in most projects is still insufficient when compared with the applicable guidelines in Kementrian PUPR. This can increase the initial budget and cause financial losses. So it is necessary to develop a cost estimation model that is able to estimate costs quickly and accurately.
The purpose of this study is to estimate OHS Construction costs quickly and have a high degree of accuracy. The study will conduct OHS cost learning with fuzzy method and artificial neural network. The results of this study are the OHS cost estimation model that has a high level of accuracy with a MAPE (Mean Absolute Percentage Error) of 9.906%. The model has a higher accuracy than the calculation of estimated costs using regression analysis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Mediati Firdausya
"Kecelakaan di tempat kerja dapat memengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat melindungi dan menghindarkan pekerja dari kecelakaan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi warning sign sebagai upaya penerapan K3, menganalisis hambatan dan pengendalian terhadap bahaya yang berpotensi terjadi di KFTD Tangerang. Pengamatan dan pengumpulan data dengan observasi maupun wawancara kepada petugas gudang dan petugas kantor, lalu dilakukan analisis data dengan metode HIRARC. Warning sign K3 di lokasi KFTD Tangerang belum tersedia sama sekali. Hal ini dikarenakan belum adanya sarana dan prasarana dalam pengadaan rambu, kurangnya pemantauan terhadap kebutuhan rambu peringatan, tidak adanya penanggung jawab atas rambu-rambu sehingga personil merasa bukan tanggung jawabnya. Sedangkan potensi bahaya yang dapat terjadi akibat rambu K3 yang terbatas yaitu kecelakaan saat terdapat tumpukan kartonan pada lorong, kecelakaan saat pengangkutan barang dengan handlift, serta kelalaian petugas saat AC Ceiling bocor. Potensi bahaya tersebut dapat diatasi dengan cara sosialisasi penerapan K3, penyediaan sarana K3 yang belum tersedia, pembentukan divisi khusus yang bertanggung jawab dalam pengawasan penerapan K3 di lingkungan kerja.

Accidents at work can affect work efficiency and productivity. Occupational Health and Safety (OHS) is an effort to create a workplace that is safe, healthy and exempt from environmental contamination, so as to protect and prevent workers from work accidents which in turn can increase efficiency and productivity. This study aims to identify warning signs as an effort to implement OHS, analyze obstacle and control hazards at KFTD Tangerang. Data collected by observation and interviews with warehouse staff and office staff, then data analysis was carried out using HIRARC method. The OHS warning sign at the KFTD Tangerang was not available at all. This is due to the absence of facilities and infrastructure in procuring signs, lack of monitoring the needs for warning signs, lack of a person in charge so staff do not feel it is their responsibilities. While the potential hazards that can occur due to limited OHS signs are accidents when there are piles of cartons in the hallway, accidents when transporting goods by handlift, and negligence by staff when the AC Ceiling leaks. These potential hazards can be overcome by socializing the application of OHS, providing OHS facilities that are not yet available, establishing a special division that is responsible for supervising the application of OHS in the work environment."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Cempaka Putri
"Universitas merupakan suatu tempat kerja, pusat ilmu budaya dan aset yang berupa sumber daya manusia cerdas dan peralatan yang memiliki potensi bahaya yang tinggi namun, upaya untuk menekan potensi bahaya tersebut masih rendah. Berdasarkan data yang didapatkan dari UPT-PLK UI terjadi kenaikan angka kecelakaan transportasi di lingkungan Universitas Indonesia sebesar hampir 2 kali lipatnya pada tahun 2007 dan menurut data kesehatan kerja Universitas Indonesia didapatkan lebih dari 50 % pekerja di PAU UI memiliki kadar kolesterol diatas 200mg%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai langkah-langkah pengembangan sistem manajemen K3 di UI, mengetahui persyaratan apa saja yang harus di penuhi oleh UI untuk mengembangkan Sistem Manajemen K3 di UI kemudian mengembangkan Sistem Manajemen K3 yang terintegrasi di UI.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan deskriptif analitik dan menggunakan disain studi crosecctional. Data diperoleh melalui kegiatan observasi dengan terlibat sebagai panitia K3L UI, wawancara dengan 4 orang informan dari tim K3L UI, dan telaah dokumen yang meliputi laporan akhir tahun, laporan tengah tahun dan laporan kegiatan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis elemen SMK3 UI dan isinya dan membandingkan dengan Permenaker no 5 tahun 1996 dan OHSAS 18001 serta SMK3 di Universitas, dalam hal ini universitas yang penulis ambil perbandingan SMK3nya adalah UNSW dan UT.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) universitas Indonesia telah memiliki pernyataan komitmen K3L UI yang tertuang dalam elemen kebijakan UI, 2) Universitas Indonesia sudah memiliki elemen perencanaan akan tetapi belum dijalankan, 3) Universitas Indonesia sudah memiliki elemen implementasi dan sudah menjalankan walaupun belum 100% memenuhi persyaratan, 4) Universitas Indonesia sudah memiliki elemen evaluasi dan monitoring akan tetapi belum sepenuhnya diimplementasikan, dan 5) Universitas Indonesia telah memiliki elemen tinjauan kembali oleh manajemen, akan tetapi belum dilaksanakan. Oleh sebab itu perlu : 1) mengimplementasikan elemen perencanaan yang telah dibuat oleh universitas, 2) melengkapi hal-hal yang kurang pada elemen implementasi. Setelah kedua tersebut dijalankan dengan baik baru dapat mengimplementasikan elemen evaluasi & monitoring dan elemen tinjauan manajemen karena untuk mengembangkan SMK3 di Universitas Indonesia seluruh elemen SMK3 yang sesuai dengan UI harus diimplementasikan dan dijalankan sepenuhnya oleh Universitas Indonesia.

University is the workplace, center of science, intellectual people and other science property inside that have high potential hazard, but there is less effort to decrease it. Based on data from UPT-PLK, University of Indonesia has increased the number of traffic accident in side campus in 2007. Based on occupational health data in University of Indonesia, there is more that 50% staffs have number of cholesterols more than 200%mg. The study objectives are to analyze the step of development occupational safety and health management system (OSHMS) in University of Indonesia, know the requirement to developed occupational safety and health in University of Indonesia and also development of occupational safety and health in University of Indonesia.
This research applies qualitative approach with analytic description using crossectional study method. Those collected data are source from observation, in-depth interview with 4 informants from K3L team and the K3L UI document, which are final report, half-final report, and K3L event report. Analyze data technique in this research are using content and the element and compare it to Permenaker no 5 tahun 1996, OHSAS 18001 and Occupational safety and Health Management System in University. Researcher takes the Occupational safety and Health Management System standard from UNSW and UT.
These results of the study show that: 1) University of Indonesia has a commitment to developed Occupational Safety and Health and also environment, this commitment show in policy element, 2) University has planning element of occupational safety and health management system but University of Indonesia has not implementation yet, 3) University of Indonesia has implementation element and it has implemented although has not perfected yet, 4) University of Indonesia has monitoring and evaluation element but it has not implemented yet, 5) University of Indonesia has management review element but it has not implemented yet. There is necessity to: 1) Implementation planning element which have been made by university before, 2) completing the content of implementing element, after that, you can implementation monitoring & evaluation element and management review element, because to develop of occupational safety and health management system that appropriate for UI all OSHMS element must be implemented."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Utami Ningsih
"ABSTRAK
Kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan terkait pekerjaan bisa terjadi di industri
manapun, termasuk pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM
menampung lebih dari 60% angkatan kerja sehingga upaya perlindungan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu dilaksanakan. Salah satu faktor
terkait orang yang dekat dengan terjadinya kecelakaan kerja dan cidera adalah
motivasi keselamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan
K3 dengan daftar periksa Working Improvement in Small-medium Enterprises
(WISE) di UMKM Kabupaten Cianjur yang telah mendapat pembinaan K3 tahun
2014-2015 dan menilai motivasi keselamatan pekerja UMKM. Metode penelitian
ini adalah metode kombinasi (mixed-methods). Besar sampel yang digunakan
adalah 50 UMKM dan 110 pekerja UMKM. Hasil penelitian menunjukan rata-rata
dari proporsi penerapan K3 pada UMKM terpilih adalah 0,4159 (41,59%),
pemenuhan dari 46 item pertanyaan WISE sebesar 36,6% (penyimpanan dan
penanganan material, lingkungan fisik, proteksi bahaya listrik, penanggulangan
bahaya kebakaran, dan fasilitas kesejahteraan), sangat setuju/tepat untuk alasan
motivasi instrinsik sebesar 86,8% serta setuju/cukup tepat untuk alasan motivasi
eksternal sebesar 50,6%. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hambatan
penereapan K3 terjadi pada level pemerintah, regulator/asosiasi, manajemen, staf,
organisasi, dan teknologi. Faktor situasional pembentuk motivasi keselamatan yang
paling utama adalah kepemimpinan.

ABSTRACT
Accidents and occupational health problems can occur in any industry, including
Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). MSMEs accommodate more than
60% of the workforce so that safeguards against Occupational Safety and Health
(OSH) needs to be implemented. One of the proximal person-related factors to the
occurrence of accidents and injuries is safety motivation. The research purpose is to
evaluate OSH implementation with checklist of Working Improvement in Smallmedium
Enterprises (WISE) at MSMEs of Cianjur which has got OSH training in
2014-2015 and assess the workers safety motivation. Methods of this research are
mixed-methods. The sample size is 50 MSMEs and 110 workers. The results
showed that the mean of the proportion of OSH applied to selected MSMEs was
0.4159 (41.59%), fulfillment of 46 items of WISE questions of 36.6% (storage and
material handling, physical environment, electrical hazard protection,
countermeasures fire hazard, and welfare facilities), strongly agree for reasons of
intrinsic motivation of 86.8% and agree for external motivation reasons of 50.6%.
Based on interviews, the obstacles of OSH implementation occurred at government
level, regulator / association, management, staff, organization, and technology. The
distal situational factor that most important form of safety motivation is leadership."
2017
T47984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzam Syahid Annasai
"Skripsi ini berisikan mengenai gambaran manajemen risiko keselamatan dan kesehatan
kerja pada proses kerja bore pile di Proyek Pembangunan Jalan Tol Serpong – Balaraja
PT. X Tahun 2020. Peninjauan manajemen risiko yang dilakukan melihat mulai dari
identifikasi bahaya dan risiko menggunakan tabel identifikasi dan Hazard Identification,
Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) dan analisi risiko menggunakan acuan dari
standar AS/NZS 4360 Tahun 2004. Disain penelitian menggunakan analisis kualitatif dan bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini mendapatkan 13 tahapan kerja yang memiliki 27
potensi baya dan menimbulkan 27 risiko keselamatan dan kesehatan kerja.

This thesis contains an overview of occupational safety and health risk management in the work process of the bore pile in the Serpong - Balaraja Toll Road Development Project PT. X Year 2020. The review of risk management is carried out starting from the identification of hazards and risks using Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) and risk analysis using references from US standards. NZS 4360 of 2004. The research design uses a qualitative and analytical approach descriptive. The results of this study found 13 stages of work that have 27 middle-potential and pose 27 occupational safety and health risks."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>