Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Army Laksana
"Beton telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia khususnya dalam bidang konstruksi. Berbagai faktor seperti pembebanan yang melebihi beban rencana dapat menyebabkan kerusakan pada struktur beton bertulang. Selain itu, pengaruh lingkungan seperti udara, air, dan suhu dapat menyebabkan kerusakan pada beton yang pada akhirnya dapat mempersingkat umumur bangunan. Perbaikan yang sedini mungkin sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dan biaya perbaikan yang cukup tinggi. Metode yang umum dilakukan untuk mendeteksi kerusakan pada beton adalah dengan mengukur regangan yang terjadi pada beton dengan menggunakan sebuah alat pengukur regangan (strain gage). Kesulitan dan keterbatasan dalam penggunaannya serta biaya yang relatif mahal menjadi kendala dari penggunaan strain gage tersebut sebagai alat untuk memonitor kerusakan pada beton. Usaha untuk mencari alternatif lain yang lebih praktis dan efektif, baik dari segi biaya maupun kemudahan dalam penggunaannya, menjadi dasar utama dilakukannya penelitian smart concrete. Smart concrete atau beton pintar merupakan suatu material beton yang dapat menggantikan peranan dari strain gage dalam mengukur regangan yang terjadi berdasarkan perubahan hambatan listrik. Penelitian ini memanfaatkan karbon mutu 90 % (Green Petroleum Coke) yang diharapkan mampu memberikan sifat sensitif terhadap perubahan hambatan listrik pada beton, dengan kata lain beton diharapkan mempunyai hambatan listrik yang kecil sehingga perubahan hambatan yang terjadi dapat diketahui nilainya. Dari penelitian ini, akan diperoleh suatu persentase kandungan karbon yang paling optimal, serta diperoleh hubungan antara beban, regangan, lendutan dan hambatan pada beton pintar sehingga dapat diketahui besarnya gage factor yang dimiliki oleh beton pintar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan karbon menyebabkan penurunan kuat tekan dan kuat lentur beton. Kerapatan beton akibat penambahan karbon menjadi kecil. Hal ini juga terlihat dari nilai transit time pada kubus beton pintar yang semakin besar akibat penambahan kandungan karbon. Hambatan awal balok beton pintar pengalami penurunan hingga 90 % akibat penambahan beton. Nilai gage factor yang diperoleh akibat penambahan karbon mempunyai nilai negatif yang menunjukkan perubahan hambatan yang negatif atau dengan kata lain semakin besar regangan maka semakin kecil hambatan balok. Dari hasil tersebut terbukti bahwa dalam batasan kandungan karbon 0, 3, 5 dan 10 %, semakin besar kandungan karbon GPC dalam beton maka semakin besar nilai gage factor yang berarti beton pintar semakin sensitif terhadap regangan yang terjadi. Kandungan karbon mutu 90 % (Green Petroleum Coke) yang paling optimum adalah sebesar 3 % di mana terjadi penurunan yang paling kecil terhadap kuat tekan (323,7 kg/cm_ atau berkurang 14 %) dan tegangan lentur (42,16 kg/cm_) serta gage factor yang lebih besar daripada beton tanpa karbon. Hambatan awal balok dengan kendungan karbon 3 % memiliki nilai yang paling kecil yaitu 3117,64 ohm (penurunan 92 % dari hambatan awal balok beton tanpa karbon). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan akan menambah khasanah ilmu pengetahun mengenai pengaruh kandungan karbon mutu 90 % terhadap perilaku beton pintar. Selain itu juga diharapkan juga hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi penelitian selanjutnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irani Sandryastuti
"Concrete has clearly become the first choice of materials for the construction of a large number and variety of structures in the world today. Compared to other materials, concrete has so many advantages, such as the workability of concrete, durability, and also the high compressive strength of concrete. Even though concrete can be designed for very high strength, concrete can also have the decreasing quality of its strength caused by the continuous and overloading condition in very long period. Because of that condition, we need a method that can detect and control the damages of concrete as early as possible, before the damages can change into the big problem such as crack in concrete. To recognize the changes of the concrete characteristics when it is cracking, we can measure the strain of the concrete. The common method we usually use to measure strain is by using strain gage. Strain gage has the characteristic of a conductor. When a strain gage deforms, the strain will change the resistance of strain gage. Smart concrete is a kind of material which can recognize the damages that happen to concrete by recognizing the changes of its characteristics through the changes of strain. Strain can be measured by knowing the changes of concrete resistance. To have the condition where concrete can transmit electric current, we add coal carbon so concrete can be more conductive. The increasing volume of coal carbon in concrete will make concrete become more conductive, so the concrete sensitivity to strain also increases. The purpose of this research is to get the optimum percentage of coal carbon volume that can be added and will make smart concrete become more conductive with no significant strength decreasing. And the final purpose is to have the gage factor value, which is a relation between concrete strain and the changes of resistance as a consequence of loading. The result of this research shows that the optimum percentage of coal carbon volume is 3 %. The adding 3 % of coal carbon in concrete will make smart concrete more conductive and increase the compressive strength of smart concrete. Based on the loading test, the adding 5 % of coal carbon in concrete will increase the gage factor so the concrete can be more sensitive to strain. The increasing volume of coal carbon in smart concrete beam (15x30x120 cm_) will reduce the resistance of smart concrete which means smart concrete become more conductive.

Beton telah menjadi pilihan material utama yang sering kali digunakan dalam konstruksi berbagai jenis struktur yang ada didunia. Dibandingkan dengan material-material lainnya, beton memiliki banyak kelebihan seperti kemudahan dalam mendapatkan bahan dasar beton, sifat mudah dikerjakan yang dimiliki beton (workability), keawetan beton (durability), dan kekuatan yang sangat tinggi pada beton khususnya kuat tekan beton. Meskipun beton dapat didesain untuk memiliki kekuatan yang tinggi, beton dapat mengalami penurunan mutu akibat pembebanan yang berlebih dan berulang dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena kondisi tersebut, maka diperlukan suatu cara untuk dapat mengetahui atau mendeteksi kerusakan yang terjadi pada beton seawal mungkin sebelum terjadi kerusakan seperti keretakan pada beton. Untuk mengetahui perubahan sifat yang terjadi saat beton retak, dapat diketahui dengan mengukur regangan yang dialami beton. Untuk mendapatkan nilai regangan ini, umumnya dilakukan dengan menggunakan strain gage. Strain gage bersifat sebagai konduktor, jika strain gage mengalami regangan maka ia akan mengalami perubahan dalam nilai hambatan listriknya. Beton pintar adalah material beton yang diharapkan dapat mengenali kerusakan-kerusakan yang akan terjadi pada dirinya dengan mengetahui perubahan regangan beton melalui perubahan hambatan listrik yang dimiliki oleh beton. Untuk mendapatkan kondisi dimana beton dapat menghantarkan listrik maka ditambahkan karbon batubara. Karbon batubara dapat menjadikan beton lebih bersifat konduktif. Semakin besar persentase kandungan karbon batubara pada beton pintar maka semakin kecil hambatan listrik yang dimiliki beton tersebut, sehingga sensitifitas beton terhadap regangan yang terjadi semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu persentase kandungan karbon barubara yang paling tepat dan optimum yang dapat dicampurkan ke dalam campuran beton sehingga akan menghasilkan sifat konduktor pada beton pintar tanpa terjadi penurunan mutu beton yang berarti. Sedangkan tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hubungan antara regangan yang terjadi dengan perubahan hambatan listrik atau nilai gage factor akibat pembebanan pada balok beton pintar. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kandungan optimum karbon adalah sebesar 3 %. Penambahan 3 % karbon batubara akan membuat beton lebih bersifat konduktif dan menambah kekuatan mutu beton pintar. Sedangkan dari hasil pembebanan balok beton pintar, penambahan karbon sebanyak 5 % akan meningkatkan nilai gage factor sehingga beton pintar lebih sensitive terhadap regangan yang terjadi. Semakin banyak penambahan karbon batubara pada balok beton pintar berukuran 15x30x120 cm3 maka kecenderungannya semakin kecil hambatan awal yang dimiliki oleh beton, atau beton akan lebih bersifat konduktif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"It all started in May 2004. Mr. John Gokongwei called me and aaid "Your marching orders are to launch a green tea pruduct in a PET bottle." He had obviously seen green tea products outselling softdrinks by a mile in China...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rizki
"Tesis ini membahas masalah dampak invasi Amerika Serikat ke Irak terhadap pasokan minyak Amerika Serikat. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai kebutuhan minyak dalam negeri Amerika Serikat. Penulis tertarik pada masalah invasi Amerika Serikat ke Irak yang dilakukan secara sepihak tanpa persetujuan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga AS dapat dikatakan melanggar Piagam PBB untuk memenuhi kepentingan nasionalnya.
Unit analisa yang digunakan dalam tesis ini adalah negara (state) yang merupakan bagian dari perspektif malls. Kerangka berpikir dalam tesis ini berupa kerangka berpikir konseptual. Berdasarkan persoalan penelitian, maka konsep yang digunakan adalah energy security, security of supply, economic security, dan oil dependency. Dengan demikian, tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi dokumen.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa AS memiliki ketergantungan terhadap minyak yang besar untuk jangka panjang terutama dikawasan Timur Tengah. Sedangkan untuk jangka pendek, AS tidak tergantung pada minyak dari Timur Tengah secara langsung karena AS dapat mengimpor minyak dari negara-negara tetangga seperti Canada, Venezuela, Meksiko dan Inggris.
Sejak awal invasi Amerika Serikat ke Irak hingga terbentuknya pemerintahan sementara di Irak, pemerintah AS selalu berubah-ubah dalam memberikan alasan pembenaran / justifikasi untuk menyerang Irak. Mulai dari alasan mencari senjata pemusnah massal (Weapons of Mass Destruction), menumbangkan rezim Saddam Hussein, membebaskan rakyat Irak, hingga alasan demokratisasi di Irak.
Sejak pemerintah Irak menasionalisasi industri minyaknya pada tahun 1972, perusahaan-perusahaan minyak AS tidak diizinkan untuk melakukan eksplorasi minyak di Irak. Monopoli terhadap harga minyak dunia dikuasai oleh negara-negara anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) yang kesemuanya berasal dari negara-negara berkembang. Sedangkan negara-negara industri maju seperti Amerika Serikat, sangat membutuhkan minyak untuk keperluan transportasi, industri, perumahan dan perdagangan.
Terdapat tiga peristiwa penting yang berkaitan dengan masalah minyak dunia, yaitu embargo minyak Arab Saudi terhadap AS pada tahun 1973, perang Irak - Iran tahun 1980, dan invasi Irak Ke Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990. Peristiwa-peristiwa tersebut telah membuat harga minyak dunia melonjak tajam. Beberapa bulan sebelum peristiwa tragedi 11 September 2001, tepatnya pada bulan Mei 2001, pemerintah AS telah mengeluarkan kebijakan keamanan energi nasionalnya. Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa Amerika Serikat pada tahun 2001 telah mengalami masalah kekurangan energi paling serius sejak embargo minyak tahun 1970-an.
Adanya kebutuhan yang sangat besar terhadap suplai minyak dan keamanan energi nasional, telah membuat pemerintahan Presiden George W.Bush melakukan tindakan secara sepihak yang kemudian mendapat kecaman dunia internasional. Invasi Amerika Serikat ke Irak jelas telah melanggar Piagam PBB terutama pasal 2 (ayat 1, ayat 3, ayat 4 dan ayat 7) dan pasal 51. Sesungguhnya pemerintah AS saat itu dapat menghindari terjadinya invasi yang telah banyak memakan korban jiwa dikedua belah pihak jika pemerintah George W.Bush mau menjalankan upaya-upaya diplomasi melalui lembaga-lembaga internasional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Pradaning Ratri
"Penelitian ini dilatarbelakangi salah satu pilar utama dalam pembangunan daerah, yaitu bahan bakar minyak. Tingginya tingkat konsumsi bahan bakar minyak namun produksi bahan bakar minyak mengalami penurunan. Pemberian subsidi bahan bakar minyak juga tidak dapat menekan tingkat konsumsi bahan bakar minyak mengakibatkan anggaran pendapatan belanja negara mengalami defisit. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang penurunan subsidi bahan bakar minyak. Di samping memberikan dampak pada perekonomian nasional juga berdampak pada perekonomian wilayah di Indonesia yang salah satunya adalah DKI Jakarta.
Tujuan studi ini adalah menganalisa subsidi bahan bakar minyak terhadap perekonomian DKI Jakarta dengan menggunakan sistem neraca sosial ekonomi. Studi ini membahas pengaruh bahan bakar minyak terhadap sektor-sektor ekonomi di DKI Jakarta, serta dampak kebijakan pemerintah tentang penurunan subsidi bahan bakar minyak pada perekonomian serta distribusi pendapatan di DKI Jakarta. Dengan pembahasan tersebut akan memberikan gambaran sektor-sektor ekonomi yang mana terkena dampak paling kuat dari kebijakan penurunan subsidi bahan bakar minyak.
Berdasarkan basil analisa, dapat dikemukan bahwa bahan bakar minyak mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap sektor-sektor ekonomi terutama sektor jasa dan perdagangan. Alur pengaruh rumah tangga golongan VII sampai X yang telah diketahui digunakan sebagai dasar penentuan dampak kebijakan pemerintah tentang penurunan subsidi bahan bakar minyak terhadap perekonomian. Kebijakan pemerintah tentang penurunan subsidi bahan bakar minyak secara bertahap disertai dengan pemberian dana kompensasi sangat balk untuk perekonomian DKI Jakarta. Kebijakan pemerintah tersebut berdampak pada kemerataan distribusi pendapatan tenaga kerja serta kemerataan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi.
Kelemahan dan catatan tentang studi ini dapat dijadikan bahan pemikiran studi sejenis di masa depan, yaitu: (1) model ini berasumsi bahwa harga tetap, sedangkan subsidi bahan bakar minyak yang diterapkan di Indonesia dikenakan pada harga. (2) model ini memiliki jumlah sektor yang sedikit sehingga belum dapat mengetahui secara lebih terperinci sektor mana mempunyai dampak paling kuat terhadap kebijakan pemerintah. (3) model ini berasumsi bahwa tidak ada pengaruh perekonomian lain terhadap perekonomian DKI Jakarta, yang selayaknya analisa terhadap suatu wilayah juga memperhatikan aspek keterkaitan antar daerah. (4) model ini dapat memberikan pemahaman tentang dampak kebijakan pemerintah terhadap perekonomian serta distribusi pendapatan pada satu wilayah.

Background of this thesis on the main point of development region is petroleum. The level of consume petroleum is the highest on contrary the produce is become more lowly. The giving of subsidy petroleum never stop to consume petroleum, contrary government budget become deficit. The government takes out policy of subsidy petroleum. That policy makes a changing in economic of nation or region especially DKl Jakarta.
The objective of this study is examining petroleum subsidy against economic of DKI Jakarta with social accounting matrix. This study also examine the effect of petroleum on economic sector on DKI Jakarta, and the effect regulation of government about lowering petroleum subsidy in economic and income distribution in DKI Jakarta. It will give the descriptive the strongest economic sectors that affect that regulation.
The resulting of this study, it can see that petroleum has strong impact with economic sector especially service and trade sector. Structural path analysis of household in types VII until X that use for basic of the impact government regulation in economical. Government regulation that lowering subsidy petroleum with gradually and giving fund compensation. It should good impact of economic in DKI Jakarta. It affects even income distribution of labor and evenness of growth distribution on economic sector.
The weakness and note of this study are (1) the assume of this model is fixed price, the contrary subsidy of petroleum give on price in Indonesia; (2) The model have little sector, it never knew which sector have strong impact of government regulation; (3) the assume of this model is no effect on the other region in economic DKI Jakarta; (4) the model can give understanding of the impact government regulation in economic sector and income distribution.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Dwiono Sidik
"Pada umumnya semua struktur beton bertulang didesain dengan umur rencana tertentu. Namun banyak di antara struktur beton bertulang yang tidak dapat mencapai umur rencananya. Hal ini disebabkan oleh berbagai factor seperti pembebanan pada struktur yang melewati beban rencana akibat pengaruh lingkungan. Struktur beton juga memerlukan perbaikan-perbaikan pada tempat-tempat tertentu sehingga struktur tersebut dapat mencapai umur yang diinginkan. Pengukuran nilai regangan sebagai salah satu indicator utama kualitas kondisi beton saat ini diantaranya menggunakan strain gage. Strain gage apabila mengalami regangan akan mengalami perubahan dalam nilai tahanan listriknya. Melalui perubahan nilai tahanan listrik inilah regangan yang terjadi dapat kita hitung berdasarkan nilai gage factor dan strain gage tersebut. Namun strain gage juga memiliki beberapa kendala seperti mahalnya garga strain gages, sulitnya didapatkan jenis perekat yang dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dan alat pembaca strain gages yang relatif mahal.
Untuk mengatasi kendala dalam penggunaan strain gases, maka dicarilah metode lain yang hampir sama namun lebih praktis serta murah. Beton pintar adalah suatu material beton, dimana material tersebut mampu memberikan perubahan sifat jika terjadi perubahan regangan pada struktur tersebut. Beton pintar merupakan beton dengan self sensing yaitu dengan membuat beton tersebut sensitive terhadap perubahan hambatan yang akhirnya akan didapatkan nilai perubahan regangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan serbuk karbon ke dalam campuran beton. Dengan penambahan serbuk karbon ini maka nilai tahanan listrik beton akan berkurang sehingga beton akan lebih sensitive terhadap tegangan dan regangan. Pada penelitian ini menitikberatkan pada pengaruh variasi persentase tulangan balok terhadap perilaku balok beton dengan penambahan karbon batubara.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perubahan nilai tahanan listrik terhadap variasi persentase tulangan balok pada balok yang diberi karbon batubara. Mutu beton yang digunakan adalah K-300 dengan variasi tulangan balok 0%,1% dan 2% dengan ukuran balok uji 15x30x120 cm3. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengukuran hambatan awal balok dan mengukur perubahan hambatan dan lendutan balok ketika dibebani.
Dari hasil pengukuran hambatan awal balok, penambahan persentase tulangan balok menurunkan hambatan awal balok. Hal ini dikarenakan besi tulangan merupakan bahan konduktor yang baik dan memberikan intervensi sifat kekonduktifannya terhadap balok beton. Sedangkan nilai gage factor yang diperoleh dari masing-masing balok uji berbeda-beda, hal ini dikarenakan penampang balok yang tidak homogen sehingga perubahan hambatan yang terukur juga memiliki pola perubahan yang berbeda-beda pula."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
"Saat ini beton merupakan salah batu bahan yang sering digunakan dalam dunia konstruksi. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak ditemukan berbagai jenis bahan atau zat baru yang bila ditambahkan ke dalam campuran beton maka beton akan memiliki sifat yang baru seperti cepat mengeras, tahan terhadap asam dan sebagainya. Struktur beton bertulang merupakan struktur yang didesain dengan umur rencana tertentu. Akan tetapi banyak diantara struktur beton bertulang yang tidak dapat mencapai umur rencananya. Hal ini disebabkan oleh berbagai factor seperti pembebanan pada struktur yang melewati beban rencana serta akibat pengaruh lingkungan seperti gas karbon monooksida, hujan asam, dan sebagainya.
Pengukuran nilai regangan sebagai salah satu indicator utama kualitas kondisi beton saat ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu optis, mekanis dan magnetis, tetapi yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan strain gage. Namun strain gage juga memiliki beberapa kendala seperti mahalnya harga strain gages, sulitnya didapatkan jenis perekat yang dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dan alat pembaca strain gages yang relatif mahal. Untuk mengatasi kendala dalam penggunaan strain gages, maka dicarilah metode lain yang hampir sama namun lebih praktis serta murah. Smart concrete adalah suatu material beton, dimana material tersebut mampu memberikan perubahan sifat jika terjadi perubahan regangan pada struktur tersebut.
Smart concrete merupakan beton dengan self sensing yaitu dengan membuat beton tersebut sensitive terhadap perubahan hambatan yang akhirnya akan didapatkan nilai perubahan regangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan serbuk karbon ke dalam campuran beton. Dengan penambahan serbuk karbon ini maka nilai tahanan listrik beton akan berkurang sehingga beton akan lebih sensitive terhadap tegangan dan regangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan uji tekan kubus serta pembebanan dua titik pada sampel balok uji. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan beton konvensional. Mutu beton yang digunakan adalah beton dengan K-300. Dimensi balok uji adalah 15x20x120 cm3 (balok C), 15x30x120 cm3 (balok D) dan 15x40x120 cm3 (balok E) sedangkan dimensi kubus adalah 15x15x15 cm3. Prosentase karbon yang digunakan adalah 0%, 5% dan 10%.
Dari hasil pengujian kuat tekan kubus diperoleh hasil bahwa dengan kandungan karbon yang semakin besar maka akan menurunkan kekuatan dari beton. Dari hasil pengujian hambatan awal balok, didapatkan bahwa dengan penambahan karbon maka hambatan awal balok akan berkurang. Sedangkan pada pengaruh variasi luas penampang terlihat bahwa dengan semakin bertambah besar luas penampang balok maka hambatannya akan semakin kecil. Setelah dilakukan pengukuran hambatan awal, kemudian balok tersebut diberikan beban 2 titik berjarak 14 cm yang diletakkan di tengah bentang.
Dari hasil pengujian didapatkan data-data perubahan hambatan, nilai lendutan dan nilai regangan. Dari data-data tersebut kemudian kita cari nilai gage factor dari balok uji. Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa dengan adanya penambahan variasi luas penampang terlihat bahwa gage factornya akan semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa balok dengan luas penampang yang besar menjadi kurang sensitif. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif baru dalam pemilihan metode yang akan digunakan dalam pengukuran regangan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan biaya yang lebih murah, kemudahan pengerjaan serta pemonitoran terhadap struktur beton yang dapat dilakukan setiap saat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Ramakarna
"The purpose of this study is to understand how the Extended Theory of Planned Behaviour, which comprises of Attitude, Subjective Norm, and Perceived behavioural Control can affect the purchase intention of Green Products. Antecedents were also added as an extension, which are environmental knowledge and environmental concern to add on within the framework, so that readers will understand how these to antecedents are affecting our daily behaviour as consumers of green products. Additionally, the moderating role of government support is also added the analyse the effectiveness of government in inciting consumers to purchase green products, which is important in the current state of our environment. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>