Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jumiran
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto
"Banyak faktor yang bisa menyebabkan kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan, misalnya beban berulang dari kendaraan, suhu, lingkungan, iklim, dan kelelahan material. Karena keterbatasan anggaran pemerintah, maka kerusakan ini harus dilakukan manajemen penanganannya, agar kinerja jaringan jalan dan tingkat pelayanannya dapat dipertahankan. Ada beberapa jenis acuan untuk mengevaluasi tingkat pelayanan kinerja plan, salah satunya adalah IRI (International Roughness Index).
Berdasarkan IRI ini akan dikembangkan dua model, model yang pertama adalah model program penanganan jaringan jalan, yaitu pemeliharaan rutin (routine maintenance), berkala (periodic maintenance) dan peningkatan (betterment). Model yang kedua adalah model untuk menghitung beban jaringan jalan, dengan asumsi bahwa lR1 mempengaruhi kecepatan. Kedua model ini digabungkan untuk melakukan optimasi program penanganan jaringan jalan sehingga apabila dilakukan penanganan dengan anggaran yang tersedia akan didapatkan penghematan waktu jaringan, yaitu dengan membandingkan kinerja jaringan jalan pada saat kondisi eksisting (do nothing) dengan kondisi setelah ditangani (do something). Kinerja jaringan jalan didapatkan dengan pembebanan lalu lintas hingga tercapai kondisi keseimbangan (equilibrium). Dari hasil optimasi program penanganan jaringan jalan di kota Bogor didapatkan penghematan waktu sampai dengan 3.401.100 kendaraan jam per tahun (6,34 %)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resty Kiantini
"Manajemen Penanganan Keluhan adalah suatu prosedur yang jelas dan tetap yang dengan cepat dapat mengetahui, menilai dan mengatasi segala keluhan dan permasalahan yang dirasakan oleh pelanggan. Manajemen Penanganan keluhan ini telah dilaksanakan oleh Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (PJPK) Sint Carolus. PJPK adalah salah satu lembaga yang bergerak dalam program JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) yaitu suatu jaminan pelayanan kesehatan paripurna yang diperoleh seseorang setelah membayar kontribusi/iuran kepada suatu Badan Penyelenggara (Bapel) yang mengikat kontrak dan membayar praupaya (kapitasi) kepada jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) berjenjang (dari pelayanan dasar sampai pelayanan spesialis) yang terjaga mutunya untuk melayani peserta tersebut. PJPK merupakan salah satu Bapel JPKM yang terbaik di DKI Jakarta. Masalah yang ditemui di PJPK adalah meningkatnya jumlah keluhan peserta yaitu 33 keluhan pada tahun 2001 menjadi 66 keluhan pada tahun 2002.
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai manajemen penanganan keluhan yang dilaksanakan di PJPK. Jenis penelitian dalam studi ini adalah kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah melalui wawancara mendalam dan analisis data sekunder terhadap hasil laporan manajemen penanganan keluhan di PJPK. Informan yang diambil adalah petugas PJPK yang terkait dalam penanganan keluhan di Bapel PJPK, Basis, Direktur JPKM, Ketua Perbapel dan perusahaan yang menjadi peserta PJPK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas petugas di PJPK dalam menangani keluhan peserta masih kurang dan terbatas. Sedangkan pengetahuan dan tanggapan petugas terhadap manajemen penanganan keluhan sudah baik dan positif. Dana untuk manajemen penanganan keluhan di PJPK tidak dialokasikan secara khusus tetapi dimasukkan kedalam dana-dana rutin yang ada di PJPK. Keluhan peserta PJPK meliputi aspek keluhan administrasi dan aspek keluhan pelayanan medis. Jenis keluhan peserta ada yang sifatnya non keluhan dan keluhan murni. Pedoman/SOP yang digunakan oleh Bapel dan Basis adalah sama yaitu prosedur tetap penanganan keluhan dan form laporan keluhan peserta PJPK. Sarana dalam manajemen penanganan keluhan adalah telepon, surat, komputer, kendaraan, form-form dan kotak saran. Kebijakan Direksi untuk manajemen penanganan keluhan baik di Bapel maupun di basis belum ada. Perencanaan baik di Bapel maupun di basis sama-sama menggunakan sistem bottom up. Uraian Penanganan keluhan Bapel termuat pada uraian kerja/job diescription bagian marketing dan pelayanan, tetapi pada pelaksanaannya penanggung jawab penanganan keluhan adalah manajer pelayanan, sedangkan di basis uraian kerja dan penanggung jawab penanganan keluhan berada dibawah penanggung jawab Basis. Evaluasi untuk penanganan keluhan telah dilakukan di Bapel dalam bentuk angket dan merekapitulasi dari buku keluhan, sedangkan evaluasi di Basis belum dilaksanakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PJPK telah melaksanakan manajemen penanganan keluhan dan didalam pelaksanaannya PJPK dan basis bersama-sama menangani keluhan peserta. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada beberapa saran yang penulis sampaikan, yaitu bagian-bagian lain agar dilibatkan dan koordinasi antar bagian agar ditingkatkan. Untuk melibatkan petugas dalam manajemen penanganan keluhan perlu ditingkatkan kualitasnya dengan pembinaan dan pelatihan. Selain itu PJPK agar lebih proaktif dalam melaksanakan penanganan keluhan, tidak hanya menunggu keluhan dari peserta saja. Untuk mengurangi keluhan yang masuk, pembinaan kepada PPK maupun penyuluhan kepada peserta agar ditingkatkan, oleh karena itu hendaknya didalam perencanaan dijadwalkan tidak hanya menangani keluhan tetapi juga kunjungan ke PPK maupun ke perusahaan dalam rangka mengatisipasi adanya keluhan dari peserta.
Daftar Bacaan : 29 (1981-2003)

Analysis Grievance Management of Participant in Health Care Insurance Program (PJPK) Sint Carolus, Jakarta 2003Grievance Management is a clear and fixed procedure to know, assess and solve quickly all of complaint and problem raised by customer. Grievance Management have been implemented by Health Care Insurance Program ( PJPK) Sint Carolus. PJPK is an Institute which runs in Public Health Care Insurance (JPKM) Program, a complete health service guarantee is obtained by someone after paying contribution 1 fee to JPKM Carrier (Bapel) which ties contract and pays the capital to the Health Services Network (PPK) mechanism (Form Basic Services to Specialist's Services). PJPK is one of the best Bapel JPKM in DKI Jakarta Province. The PJPK' problems is there are increasing complaint of participants in 2001 is 33 complaint and 2002 is 66 complaint.
Research aim to get deeper information conducted in PJPK. Research kind of this study is qualitative. Whereas the used method is through deep interview and secondary data analysis to the report result of grievance management in PJPK. The Informans are related PJPK officers of grievance in Bapel PJPK, Basis, JPKM of Directoe, Head of Perbapel and the company which become PJPK Participant.
Research result shows that the PJPK officer's quality and amount in grievance of participants are still lack and limited. Meanwhile the officers' response and knowledge to grievance management have positive and good. The fund for Grievance Management in PJPK is not allocated specifically but entered in existed routine fund in PJPK. Grievance of PJPK participant cover aspect grievance of administration and grievance of medical service. Kind of PJPK participant' complaint there is which the non complaint and complaint of purification. SOP used by Bapel and Basis are the same, Permanent procedure of Grievance and PJPK participants' complaint report form. Means of Grievance Management are telephone, letter, computer, vehicle, forms and box of idea. Management Policy of Management Grievance in Bapel and Basis don't exist yet. The planning both in Bapel and Basis use bottom-up system. Bapel Grievance description are covered in Job Description of Service and Marketing, But its Grievance Responsibility Implementation is Service Manager, Meanwhile Job Description and Grievance Responsibility is covered by Basis. Evaluation of Grievance has been conducted in Bapel I Bapel in Questionnaire shape and Recapitulate from the complaint book, Whereas Basis evaluation is not implemented yet.
So it can be concluded that PJPK has implemented Grievance Management and its implementation both PJPK and Basis handle participants' complaint. Related to the above, The writer suggests some ideas, That other departments are involved and increased inter department coordination. Involving the officers in Grievance Management, It needs to increase their qualities by training and building skill. Besides, PJPK is more proactive to implement Grievance, not also waiting for participants' complaint. Decreasing the complaint which enter the building skill to PPK and Illumination to participants in order to increase, That's why The Planning Schedule not only Grievance but also Visit to PPK and to the Companies to anticipate participants' complaint.
Reading Index : 29 ( 1981 - 2003 ).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi Sinung Harjono
"Pada penelitian ini dilakukan pemodelan kondisi lalu lintas kendaraan untuk ruas jalan tunggal dan jaringan jalan secara makroskopik berdasarkan diagram fundamental triangular equilibrium sebagai pengukur kinerja. Hybrid Petri net (HPN) digunakan sebagai perangkat pemodelan dengan simulasi berbasis model sistem kejadian diskret.
Integrasi diagram fundamental triangular equilibrium ke dalam model HPN dilakukan dengan mengelompokkan pemodelan kondisi infrastruktur ruas jalan dengan parameter struktur dinamis jaringan Petri net dan pemodelan untuk simulasi jumlah kendaraan pada titik keluar ruas jalan yang ditentukan oleh parameter Petri net untuk kecepatan firing internal λ. Analisa struktural jaringan Petri net membuktikan, bahwa pada model baru setiap token terikat aturan keseimbangan token dan setiap transition bersifat hidup. Diagram fundamental triangular adalah bersifat non linear dan dimodelkan pada HPN dengan sinkronisasi transition menggunakan minimum operator.
Analisa kondisi lalu lintas kendaraan untuk ruas jalan tunggal ditunjukkan oleh evolusi aliran arus dan evolusi token saat telah mencapai kondisi lalu lintas steady state. Diagram fundamental triangular equilibrium diperoleh dari kumpulan berbagai kondisi lalu lintas steady state pada ruas jalan tertentu. Evaluasi kinerja model baru untuk jaringan jalan diperoleh dengan membandingkan jumlah kendaraan setelah mencapai kondisi steady state terhadap kondisi riil.
Penelitian disertasi ini menghasilkan dua kontribusi utama, yaitu pemodelan baru diagram fundamental triangular dengan timed hybrid Petri nets dengan infinite server semantics firing untuk diterapkan pada ruas jalan tunggal dan untuk jaringan jalan.
Pemodelan diagram fundamental triangular baru untuk ruas jalan tunggal terbukti lebih baik dengan dapat menunjukkan kondisi lalu lintas untuk arus bebas, arus stabil dan arus tertahan. Hasil pemodelan diagram fundamental triangular baru untuk jaringan-jalan dengan hybrid Petri nets terbukti memiliki waktu komputasi relatif untuk simulasi yang 155 kali lebih cepat dibandingkan model dengan FOHPN dengan nilai kesalahan relatif secara signifikan lebih kecil, yaitu 0,0086%. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1980
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrial
"Aktifitas ekonomi merupakan hal yang sangat vital baik dalam skala makro maupun mikro. Aktifitas tersebut membutuhkan sarana transportasi untuk memindahkan barang maupun jasa dari tempat asal menuju tempat tujuan. Adanya kondisi permukaan yang rusak sangat mudah ditemui dalam sebagian besar ruas jalan sehingga dapat mengganggu kelancaran transportasi. Padahal kondisi permukaan akan mempengaruhi empat komponen utama yaitu kenyamanan, kapasitas beban, keamanan, estetika.
Kenyataan yang ada saat ini, jalan akan diperbaiki atau diperbarui umur layannya ketika jalan telah rusak berat. Setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan dana yang besar untuk memperbaikinya. Preservasi diharapkan menjadi sebuah manajemen sistem yang mampu menjawab tantangan tersebut. Besarnya penghematan yang dapat diperoleh dengan penerapan preservasi menjadi tujuan skripsi ini.
Skripsi ini hanya merupakan gambaran awal terhadap keuntungan penerapan program preservasi, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efisiensi biaya yang lebih mendalam. Setelah dilakukan perhitungan dengan Present Value pada setiap alternatif, maka metode konvensional bisa 2,5 kali lebih mahal daripada metode preservasi.

Economic activity verry important both macro and micro scale. These activities require transportation to move goods and services from the place of origin to the destination. The existence condition of the damaged surface is easily found in most of the road, so that it can interfere with the smooth transportation. Though surface conditions will affect the four major components of comfort, load capacity, safety, aesthetics.
The fact that there is now, the road will be repaired or renewed its life when the road was heavily damaged. Each year, the government issued a big fund to fix it. Preservation is expected to become a management system that able to answer that challenge. The amount of savings that can be obtained by application of preservation is the objective of this final report.
This final report is only a preliminary description of the advantages the application of preservation programs, so further research is needed on a deeper cost-efficiency. After calculation of Present Value at each alternative, then the conventional method can be 2,5 more expensive than the method of preservation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50614
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The high growth of motorcycle (M/C) with 23 % -30% per year and the proportion of M/C with 50%-73% particularly on secondary arterial road npw days has given specifuc phenomenon to traffic situation of urban road. The most influencing growth has not well services yet neither mean of existing facility nor traffic management. On the other side, the guidance which is needed for standardized development of M/C lanes has become a constraint for the road and traffic planner to solve the problem. Overall, the purposes of this study are to identify the performance indicators and criterions which are related to M/C lanes needs particularly on arterial urban road with 4/2 and 6/2 divided. This study was started with assumptions that the M/C growth have influenced to traffic performance. Several data have been collected and have analyzes by mean of traffic characteristic analyses (traffic volume and proportion, speed operational), Q/C analyses and M/C movement behavior analyses. . The result analyses shows that the main criterion through the needs of M/C lanes. i.e M/C proportion > 34,5% and M/C peak hour volume > 1200 pcu's . Statistical analyses also show that there were significant correlations of the two criterions with the degree of saturation Q/C> 0,65. Another criterion which is also important for M/C lanes designing was M/C accident proportion with greater than 40%. To design of LOS (level of service) D M/C lanes with 0,650,86 criterion for physical separator of exclusive M/C lanes. Furthermore, to design M/C lanes width for medium (M) side friction has proposed wider than 3,00 meter with M/C volume design greater than 625 pcu's/hour and greater than 575 pcu's/hour for high (H) side friction with LOS C design."
JUJAJEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dewi Kania
"Kegiatan pemeliharaan di dalam penelitian ini diartikan secara umum yaitu suatu kegiatan untuk perbaikan fasilitas umum agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai pelaksanaan pemeliharaan jalan di Kota Tangerang dengan melalui :
1. Pengamatan kondisi jalan di Kota Tangerang pada umumnya.
2. Mempelajari strategi pemeliharaan jalan di Kota Tangerang, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya.
3. Menganalisis manajemen pemeliharaan jalan di Kota Tangerang berdasarkan persepsi pengguna jalan.
Metodologi yang dipergunakan adalah analisis deskriptif, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai sesuatu obyek yang diteliti. Kemudian pendekatan analisis gap dipergunakan untuk memperoleh keputusan yang tepat berdasarkan ketentuan yang berlaku, selain itu dipergunakan pula analisis diagram kartesius untuk mengetahui letak atribut yang menyangkut pemeliharaan jalan berdasarkan skor penelitian yang dihasilkan dari nilai rata-rata jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan. Untuk perolehan data dilakukan penelitian kepustakaan dan lapangan (wawancara dengan pihak yang terlibat dalam obyek penelitian).
Dengan melihat kondisi jalan, jumlah dan jenis kendaraan yang ada, dapat disimpulkan, untuk manajemen pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang, sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun demikian di dalam pelaksanaannya para pengguna jalan masih menganggap kinerja DPU Tangerang masih kurang. Hal, ini disebabkan karena kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam pelaksanaan pemeliharaan jalan, yaitu : a) sarana/prasarana pemeliharaan jalan, b) keahlian dan pengalaman petugas, c) kerjasama dan tanggungjawab petugas, d)pengawasan pimpinan pada saat pelaksanaan kegiatan, dan e)waktu pelaksanaa yang tidak tepat.
Dari keadaan tersebut dapat diajukan beberapa saran untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan di Kota Tangerang, yaitu : a) dengan dana terbatas, diupayakan prioritas pelaksanaan kegiatan, b) meningkatkan keahlian dan kerjasama petugas, c) meningkatkan pengawasan yang dilakukan pimpinan, dan d) dilakukan klasifikasi dan pendataan terhadap kegiatan pemeliharaan jalan, sehingga dapat diketahui dengan tepat daerah mana yang memerlukan pemeliharaan, perbaikan atau peningkatan jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Benny
"Pembangunan infra strukiur telah merupakan sualu tuntutan yang sangat diperlukan seiring dengan kebutuhan zaman yang menginginkan kecepalan dalam perhubungan, distribusi barang dan jasa, pemenuhan kebutuhan hidup dan menunjang Ialu pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapai hal ini diperlukan suatu intra struktur yang yang tingkat kenyamanan dan pelayanannya aman dan nyaman.
Suatu lapis perkerasan yang telah rusak sebelum umur rencana, akan menimbulkan suatu ketidak amanan dan ketidak nyamanan, dan juga akan menimbulkan pemborosan biaya.
Dalam banyak kasus dibeberapa ruas ialan di Indonesia, telah terjadi kerusakan dalam waktu yang relatif singkat selelah pelaksanaan konstruksi selasai. Dan berbagai macam yang menyebabkan hal ini yang salah satunya adalah akibat buruknya daya dukung lapis tanah dasar, terutama pada saat musim hujan.
Tanah dengan jenis tertentu seperti klas A-7-6 (versi AASHTO) atau NIH (versi USGS) memiliki sifat plastisitas tinggi yang kurang baik untuk sualu dasar perkerasan jalan raya. Sifat tanah pada jenis ini memiliki daya dukung yang cukup baik bila kadar airnya rendah, tetapi akan sangat rapuh bila kadar airnya tinggi. Adalah menjadi suatu tantangan untuk bisa mengatasi kendala sifat tanah yang ekspansiv seperti ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>