Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160998 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penuruan lapisan tanah merupakan masalah yang sering dihadapi pada suatu pembangunan infrastruktur di atas tanah lunak, terutama dalam hal konsolidasi yang memerlukan waktu yang sangat lama, sedangkan waktu pelaksanaan relatif pendek. Untuk mengatasi hal ini salah satu cara adalah dengan menenamkan vertical drams ke dalam tanah lunak yang dikombinasikan dengan Pra-beban (Preloading) dengan maksud agar didapat suatu media pengaliran supaya air pori dapat keluar lebih cepat sewaktu proses konsolidasi. Dengan jarak tempuh air yang lebih dekat ditamhah tekanan beban preloading, maka waktu derajat konsolidasi 90 % pun dapat dipercepat, sehingga kerusakan konsuuksi ataupun pemeliharaan dapat diperkecil. Terdapat tiga pola pernasangan vertical drains yaitu poly segitiga, poly bujur sangkar, dan pola segienam yang masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap waktu derajat konsolidasi dan pemakaian bahan vertical drains yang pads akhirnya pada masalah biaya. Dari hash analisa didapat total penurunan 153.12 cm , selama 4 Wan, dengan pembebanan 4 bulan ternyata poly pemasangan segitiga paling efektif dibandingkan pola buj v sangkar dan poly segienam."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ridwan
"ABSTRACT
Analisis hazard gempa untuk wilayah Indonesia sudah disusun dalam peraturan gempa Indonesia (SNI-1726-2012) untuk Peak Ground Acceleration (PGA) dan spektrum respons dibatuan dasar, sedangkan aplikasiuntuk disai struktur harus dihitung dipermukaan dengan mempertimbangkan efek tanah lokal. Analisis respon spesifik situs pada empat lokasi yang telah diketahui kondisi tanahnyaberdasarkan hasil uji pengeboran dan standard penetration test (SPT) yaitu di serang, sukabumi, cilacap, dan wonogiri yaitu lokasi stasiun seismografmilik BAdan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hasil analisis pada seluruh lokasi tersebut diperoleh spektrum respons dipermukaan pada periode 1,0 detik terjadi amplikasi, sedangkan pada PGA dan spektrum respons 0,2 detik terjadi deamplikasi. Bila deibandingkan dengan ASCE-07-10 untuk jenis tanah sedang (SD) memperlihatkan nilai nilai amplifikasi hasil penelitian yang lebih rendah. Hal ini tentunya akan menjadi bahan kajian dan evaluasi lebih lanjut untuk kebutuhan praktis."
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman
"Di daerah pedesaan kebanyakan orang menggunakan air tanah untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Seringkali air ini mengandung Fe dan Mn yang tinggi. Guna mendapatkan peralatan yang sederhana, murah dan dapat diandalkan untuk menurunkan Fe dan Mn, telah dirancang suatu kolom gelas berisi zeolit untuk menyaring air tanah. Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi penyaringan yang optimum. Zeolit alami asal Bayah ditumbuh dan dihaluskan menjadi butiran-butiran kecil berdiameter sekitar 3 mm. Setelah dicuci dengan aquadest dan dikeringkan di udara terbuka, butiran-butiran ini kemudian dikemas dalam kolom gelas berukuran 4 ï? 50 cm. Kolom zeolit ini selanjutnya dipasang vertikal, diairi aquadest untuk memadatkannya, lalu dikeringkankan. Ke dalam kolom ini dituangkan 500 mL sampel air tanah. Dengan mengatur keran kolom, sampel air disaring dengan laju filtrasi 16 mL/menit. Filtrat-filtrat dikumpulkan setiap interval waktu 30 menit selama 2,5 jam untuk diukur konsentrasi Fe dan Mn-nya. Percobaan diulang untuk laju filtrasi 14, 12, 10, 8, 6, 4 dan 2 mL/menit. Konsentrasi Fe dan Mn, waktu kontak dan laju filtrasi diubah menjadi grafik waktu kontak terhadap konsentrasi untuk laju filtrasi yang bersangkutan. Kedua grafik menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk menghilangkan Fe dan Mn adalah 30 menit untuk waktu kontak dan 2 mL/menit untuk laju filtrasi. Pada kondisi ini, zeolit Bayah menurunkan Fe sebanyak 55% tetapi hanya 40% Mn dalam air tanah yang mengandung 3,6 mg/L Fe dan 0,7 mg/L Mn. Sayangnya, kondisi optimum ini hanya menghasilkan debit air 2,88 L/hari. Secara kuantitatif, dengan laju filtrasi 2 mL/menit, sampai 2,5 jam waktu kontak, Fe hanya mampu diturunkan sampai 1,12 mg/L (baku mutu: 1,0 mg/L) padahal Mn bisa sampai nol. Disimpulkan bahwa zeolit Bayah cukup efektif mengurangi Fe dan Mn dalam air tanah, meskipun kapasitas penurunan untuk Mn lebih baik dari pada Fe, sedangkan kolom zeolit belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari karena debitnya masih rendah.

Ground Water Filtration by Natural Zeolit to Reduce Iron and Manganese Levels. In rural areas most people use ground water for their daily purposes. Frequently, the water has high levels of Fe dan Mn. To provide a simple, cheap and reliable apparatus to reduce Fe and Mn, a zeolit column has been designed for filtering ground water. The objective of this experiment was to establish the optimal condition of the filtration. Natural zeolit of Bayah origin was crushed and grounded into small particles of approximately 3 mm in diameter. After washed with distilled water and dried in open air, the particles were then packed in a 4 ï? 50-cm glass column. The zeolit column was installed vertically, watered with distilled water to compact, and dried. Then 500 mL of ground water sample was poured onto the prepared zeolit column. By adjusting the stopcock, the water samples were filtered off at a flowrate of 16 mL/min. Filtrates were collected with interval of 30 minutes for 2.5 hours and subjected to Fe and Mn analysis. The experiment was repeated for filtration rates of 14, 12, 10, 8, 6, 4, and 2 mL/min. Fe and Mn concentrations, contact times, and flowrates were converted into scattered-plot graphs of contact times versus concentrations. The graphs show that the optimum condition for Fe and Mn removals were 30-minute contact time and 2-mL/minute flowrate. At this, the Bayah zeolit Fe was reduced for 55% but it was only 40% for Mn in ground water containing 3.6 mg/L Fe and 0.7 mg/L Mn. However, at the optimum condition water debit of the zeolit column was only 2.88 L/day. Quantitatively, with filtration rate of 2 mL/minute, up to 2.5 hours contact time the Fe was only reduced to as much 1.12 mg/L (standard: 1.0 mg/L) while the Mn reduced to nil. It was concluded that the Bayah zeolit was effective to reduce Fe and Mn in ground water, although reducing capacity for Mn was better than for Fe, whereas the column could not be applied for daily purposes due to its low water debit."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Ekaputra Lucky Suryajaya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena amplifikasi gerak tanah gempa untuk Universitas Indonesia (Depok). Amplifikasi gerak tanah gempa merupakan peristiwa perbesaran gerakan tanah saat terjadinya gempa bumi akibat berbagai faktor geologi, termasuk sifat mekanik tanah dan karakteristik geoteknik. Metode penelitian yang digunakan meliputi: analisis data hasil pencatatan gempa, pemodelan satu dimensi (1D) dengan perangkat lunak DEEPSOIL v7, serta analisis komparatif terhadap hasil pencatatan gerak tanah gempa di permukaan tanah Hutan UI dan FMIPA UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemodelan secara nonlinear memberi akurasi yang lebih baik dibandingkan ekuivalen linear. Selain itu, perubahan stratigrafi akan berdampak signifikan bagi amplifikasi gerak tanah gempa. Studi ini juga mengidentifikasi hubungan antara variasi muka air tanah dan variasi nilai overconsolidation ratio (OCR) terhadap amplifikasi gerak tanah gempa yang terjadi.

This research aims to analyze the phenomenon of seismic ground motion amplification for the University of Indonesia (Depok). Seismic ground motion amplification is the phenomenon of increased ground motion during an earthquake due to various geological factors, including soil mechanical properties and geotechnical characteristics. The research methods used include: analysis of earthquake recording data, one-dimensional (1D) modeling using DEEPSOIL v7 software, and comparative analysis of recorded seismic ground motion at the Hutan UI and FMIPA UI surface sites. The research results show that nonlinear modeling provides better accuracy compared to equivalent linear modeling. Additionally, changes in stratigraphy have a significant impact on seismic ground motion amplification. This study also identifies the relationship between variations in groundwater levels and variations in the overconsolidation ratio (OCR) with respect to seismic ground motion amplification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The research to analyze pollution of ground water based on Geo - electrical methods cased on Muara Fajar Landfill Kecamatan Rumbai. The result obtained that resistivity value on result obtained that resistivity value on point 2 at north Muara Fajar Landfill (0,702 - 8.250 ohm - m), on point 4 at west of landfill (0,144 - 501.335 ohm- m), on point 3 at south of landfill (0,0103 - 11588 ohm-m) , on point 1 at east of landfill (0,601 - 51.294 ohm), on point 5 at centre of landfill (0,737 - 1.468.744 ohm -m)). Based on resitivity value above, all of the points had been polluted by leachet, dominantly at north and west point of landfill cause resitivity value less 10 ohm-m (fresh water). Restivity value had showed that leachet flowed towards centre of landfill the around it and polluted ground water systems of community around."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasya Nabilah Fathan
"ABSTRAK
Mengaplikasikan metode Ground Penetrating Radar (GPR) pada tambang bawah tanah Grasberg Block Caving untuk mengidentifikasi adanya perkembangan propagasi cave pada panel tersebut. Prinsip kerja metode ini didasarkan pada perbedaan konstanta dielektrik pada batas zona caving. Data yang digunakan terdiri dari 3 lintasan akuisisi. Data tersebut diolah dengan menggunakan software ReflexW. Hasil pengolahan data ini di analisis dan di interpretasikan untuk di identifikasi perkembangan propagasi cave nya pada ketiga lintasan akuisisi tersebut. Hasil pengolahan data GPR ini juga didukung oleh data geologi dan data RQD. Berdasarkan hasil interpretasi, terlihat adanya perkembangan propagasi cave yang disebabkan oleh adanya aktifitas penambangan pada ketiga lintasan tersebut.

ABSTRACT
Applied the Ground Penetrating Radar (GPR) method to the Grasberg Block Caving underground mine for identify the development of cave propagation on the panel. The principle of this method is based on the difference of dielectric constants on the caving zone boundary. The data that used consists of 3 acquisition line. The data was processed by using ReflexW software. The results of this data processing were in analysis and interpreted to identify the development of its cave propagation on all three of the acquisition line. GPR data processing results are also supported by geological data and RQD data. Based on the interpretation, there is a development of cave propagation caused by mining activities in the three acquisition line."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Santoso Fatchurrahman
"Jakarta dengan jumlah penduduk yang terus bertambah dan sebagian besar masih menggunakan air tanah dangkal sebagai sumber air bersih, menyebabkan terjadinya penggunaan air tanah berlebih sehingga terjadi penurunan kualitas air tanah. Kecamatan Kemayoran sebagai salah satu kecamatan di Jakarta yang memiliki tanggul pantai dan didominasi penggunaan tanah berupa permukiman mengalami penurunan kualitas air tanah. Tanggul pantai merupakan salah satu penyedia air tanah yang baik. Berdasarkan hal tersebut maka timbul pertanyaan mengenai bagaimana sebaran kualitas air tanah dangkal di DKI Jakarta dan hubungan kualitas air tanah dangkal dengan tanggul pantai. Dengan mengetahui jawaban pertanyaan maka dapat diketahui mengetahui kondisi sesungguhnya kualitas air tanah dangkal di Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan data Cl- dan DHL yang diperoleh dari hasil survey lapang dengan data sekunder penggunaan tanah, curah hujan dan jenis batuan yang telah dikumpulkan sebelum ke lapangan. Dari kombinasi data primer dan sekunder tersebut diperoleh hasil penelitian, bahwa daerah tanggul pantai memiliki kecenderungan kualitas air tanah yang lebih baik. Kemudian ketika hal ini dihubungkan dengan penggunaan tanah, maka diperoleh hasil bahwa penggunaan tanah berupa permukiman teratur cenderung memiliki kualitas air tanah yang lebih baik.

Jakarta with a big increase number of population and most of the inhabitants are still using ground water for sources of clean water, causing too much ground water use that affect decrease water quality. Kemayoran as one of the district in Jakarta which has beachridge And also dominated by housing as land use also through decrease water quality. Beachridge is one of the good quality water supplier. Based on that reason, then rise a question about how water quality distribution in Jakarta and what the relation between water quality and beachridge. By knowing the answers of the question, can inform us about the real ground water quality condition in Jakarta. This research can be done by combine Cl- and TDS data that we get from land survey with secondary data that we get before we go to the field. From combining the data, we get that on housing land use have the preference of good water quality.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Finisha Haedara
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan aktifitas tektonik yang tinggi. Parameter untuk memprediksi gerakan tanah menjadi sangat penting untuk diteliti. Salah satu parameter yang digunakan untuk memprediksi gerakan tanah adalah cepat rambat gelombang tanah (VS30). Namun di Indonesia ketersediaan data VS30 masih belum mencukupi dikarenakan mahalnya biaya dan waktu pelaksanaan yang relative lebih lama untuk melakukan uji VS30. Perhitungan nilai VS30 dengan pendekatan tertentu kemudian menjadi sebuah solusi yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai VS30, salah satunya adalah dengan pendekatan topografi. Teori Allen dan Wald sebagai salah satu peneliti yang menyatakan bahwa nilai slope berbanding lurus dengan nilai VS30 menjadi dasar yang digunakan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mencari model yang sesuai dengan tanah di wilayah Indonesia. Dengan menggunakan 380 data dari titik pengujian MASW yang dikumpulkan dari peneliti sebelumnya dan tersebar di 9 wilayah di Indonesia dan nilai slope serta elevasi yang didapat dari peta topografi SRTM 30 1 arcsecond yang kemudian diolah menggunakan software ArcGIS, pemodelan berbasis slope didapatkan dengan menggunakan metode analisis bivariat dan dievalusi berdasarkan nilai standar deviasi, median serta diagram histogram hasil residu perbandingan VS30 MASW dengan hasil estimasi. Hasil analisis menunjukan bahwa model terbaik didapat dengan mengkorelasikan nilai VS30 dengan slope sesuai dengan elevasinya per 100 meter tanpa menyertakan nilai yang dianggap sebagai slope. Elevasi dibagi menjadi per 100 meter untuk menciptakan model yang baik. Hubungan elevasi dan slope dapat dibuat dalam persamaan log(Vc30) = 2,724 + 0, 192 log(Lr) dengan hasil standar deviasi 0,167 dan merupakan standar deinasi yang terendah diantara nilai lainnya.

Indonesia is one with highly intensity of tectonic activity area. A parameters to predict ground motion becomes very important to be studied. One of the parameters used to predict ground motion is the shear-wave velocity (VS30). However, in Indonesia the availability of VS30 data is still insufficient due to the high cost and relatively longer implementation time to conduct VS30 tests. Calculation of the VS30 value with a certain approaches then becomes a solution that can be used to predict the VS30 value, one of these is the topographic approaches. The theory by Allen and Wald as one of the researchers who stated that slope value is directly proportional to the VS30 value is the basis used in this study which aims to find a model that is suitable for soils in the Indonesian region. Using 380 data from MASW test points collected from previous researchers and spread across 9 regions in Indonesia and slope and elevation values obtained from SRTM 30 1 arcsecond topographic maps then processed using ArcGIS software, slope- based modeling was obtained using the bivariate analysis method and evaluated based on the values of standard deviation, median and histogram diagram of the residual results of MASW VS30 comparison with the estimated results. The analysis showed that the best model was obtained by correlating the VS30 values with the slope according to the elevation per 100 meters without the values considered as slopes. Elevation was divided into per 100 meters to create a good model. The relationship between elevation and slope can be made in the equation log(Vs30) = 2.724 + 0.192 log(Lr) with a standar deviation result of 0,167 and is the lowest standard devition among other values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>