Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Faraday
"Material beton sebagai salah satu bahan yang sangat umum dipakai dalam dunia teknik sipil telah banyak mengalami berbagai kemajuan baik dalam pendekatan-pendekatan teorinya maupun kualitas yang dapat dihasilkannya. Pendekatan teori terhadap beton dilakukan meliputi berbagai hal seperti: hubungan tegangan-regangan, modulus elastisitas, rangkak dan susut dengan faktor-faktomya, beton pratekan, beton komposit dan sebagainya. Kemajuan kualitas beton terutama peningkatan kuat tekan beton yang disebabkan oleh pengenalan lebih mendalam terhadap material pembentuknya, metode-metode yang semakin baik, perkembangan teknologi terutama bahan-bahan baru dan alat-alat yang semakin canggih. Model Fxs merupakan salah satu model dari pengembangan teori terhadap tegangan dan regangan yang terjadi pada beton, di mana bagian dari model yang akan digunakan terutama pada kondisi pembebanan sesaat. Dengan menggunakan model Fxs maka akan dicari besar dan perilaku dari kapasitas momen suatu balok pratekan yang mempunyai posisi gaya pada titik berat penampang. Hal ini untuk menghindari keadaan penambahan kapasitas momen akibat adanya efek load balancing dari gaya pratekan. Analisis secara fiber digunakan untuk membagi penampang balok menjadi suatu elemen-elemen kecil, untuk kemudian dilanjutkan perhitungannya dengan hubungan tegangan-regangan pada model Fxs. Hasil simulasi yang didapat menunjukan adanya penambahan kapasitas momen dan balok pratekan walaupun balok telah mengalami keretakan.

Concrete as building material is widely used in civil engineering has been progressing both in theoretical approach and quality product. Theoretical approach covers: stress strain relationship, elasticity modulus, creep and shrinkage with their affecting factors, pre-stressed beam, composite beam etc. Progress in concrete quality mainly increase in compression strength which has been obtained through deeper knowledge regarding aggregate material, better methods, technology development particularly new material and sophisticated equipment. Fxs model is one of theoretical development model regarding stress strain relationship which occurred in concrete mainly on rapid loading. By using Fxs model, quantity and behavior of moment capacity on pre-stressed beam which has external force position on its center of weight could be obtained. This case is to avoid increment of moment capacity due to the effect of load balancing from the pre-stressed force. Fiber analysis is being used to divide cross section of the beam into finite elements, later followed by its calculation and its stress strain relationship on Fxs model. The simulation results obtained, shows incremental moment capacity pre-stressed beam even though the beam is cracking."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Tjahaja
"Fenomena lendutan yang terjadi pada material struktur beton dapat dikategorikan dalam dua jenis lendutan, yaitu lendutan sesaat dan lendutan jangka panjang. Lendutan sesaat adalah lendutan elastis akibat beban yang dapat dihitung dengan perhitungan mekanika teknik, di mana lendutan yang terjadi bersifat tinier terhadap pertambahan beban. Sementara lendutan jangka panjang adalah lendutan yang terjadi sebagai fungsi waktu walaupun beban tidak ditambah. Lendutan ini dipengaruhi oleh dua hal yang utama yaitu creep (rangkak) dan shrinkage (susut). Pemodelan sifat beton dalam menghitung lendutan yang telah ada selama ini merupakan model yang menggambarkan secara terpisah tingkah laku beton pada pembebanan cepat dan pembebanan jangka panjang sementara pada kenyataannya kedua jenis lendutan ini terjadi secara simultan sehingga perhitungannya tidak dapat dipisahkan, sehingga diperlukan perhitungan yang mampu menggambarkan tingkah laku beton secara lengkap. Dalam skripsi ini, Penulis akan melakukan perhitungan lendutan jangka panjang dengan pendekatan yang berbeda. Pendekatan yang digunakan oleh Penulis adalah Pemodelan Rheologis Beton oleh Dr. Ir. F.X. Supartono yang didasarkan pada sifat-sifat dasar bahan beton dalam menginterpretasikan sifat beton baik pada pembebanan cepat maupun pembebanan jangka panjang. Nilai lendutan jangka panjang didapatkan dengan mengalikan faktor pengaruh lendutan jangka panjang (?) dengan lendutan sesaat akibat beban luar yang bersifat tetap. Dalam menghitung nilai faktor pengaruh lendutanjangka panjang (?), kita menggunakan tiga peraturan untuk diperbandingkan: 1. ACI209R-12danACI435R-95 2. CEB-FIP 3. SKSNI-1991. Pada ACI dan CEB-FIP, kita harus memperhitungkan faktor-faktor koreksi akibat kondisi beton dan lingkungan yang tidak sama dengan kondisi standard yang digunakan oleh ACI dan CEB-FIP. Perhitungan dengan ACI dan CEB-FIP menggunakan beberapa pendekatan : 1. Analogi pendekatan Dan Earle Branson mengenai transformasi faktor pengaruh akibat kombinasi rangkak dan susut, di mana asumsi yang digunakan adalah pengaruh rangkak pada lendutan jangka panjang sebesar 85% sedangkan pengaruh susut sebesar 15%. 2. Dalam mencari faktor ketergantungan waktu untuk lendutan jangka panjang, kita melakukan perhitungan dengan pemodelan rheologis beton (model Fxs). Pada model Fxs faktor tersebut adalah berupa persamaah eksponensial sebagai fungsi waktu. Sementara pada SKSNI nilai faktor ketergantungan waktu untuk lendutan jangka panjang (?) berupa suatu konstanta yang langsung dapat dikalikan dengan lendutan sesaat akibat beban tetap. Hasil perhitungan menunjukkan perbedaan hasil perhitungan dengan ACI dan CEB-FIP dengan konstanta yang diberikan SKSNI. Hal ini dikarenakan batasan_faktor konstanta ketergantungan waktu untuk lendutanjangka panjang (?) yang diberikan oleh SKSNI-1991 relatif sederhana dan tidak memperhatikan faktor lingkungan yang ada. Skripsi ini juga menunjukkan bahwa pendekatan model rheologis beton (Model Fxs) temyata dapat menghasilkan hasil perhitungan yang baik dan lebih mendetail, di mana model Fxs mampu menjelaskan fenomena terjadinya lendutan pada beton dan mendapatkan nilai fungsi pengaruh ketergantungan waktu untuk lendutan jangka panjang yang kontinu. Model Fxs juga mampu menjelaskan fenomena deformasi elastis tidak dapat dipisahkan dengan deformasi rangkak dan dapat dimodelkan sebagai satu model kesatuan sehingga deformasi yang dihitung merupakan total dari deformasi jangka pendek dan deformasi jangka panjang.

The deformation phenomenon occurred in the concrete structure material can be categorized into two kind of deformation those are short-term deformation and long term deformation. The short-term deformation is an elastic deformation caused by the load that calculated with the technic mechanic calculation, where the deformation occurred is considered to be linear with the increasing of the load. While the long term deformation is a deformation that considered as a time function neglecting the increasing of the load. This deformation is affected by two main factors, the Creep and Shrinkage. The existing modeling of the concrete properties to calculate the deformation is the model that describe separately between short term and long term deformation while in the real situation, the deformations occurred simultaneously, therefore the calculation cannot be made separately. Here we require a calculation method that can make a simultaneous calculation of both deformations. This mini thesis will conduct a calculation of a long-term deformation with a different approach. The approach used in this mini thesis is Concrete Rheologic Modeling by Dr. Ir. F.X. Supartono based on the properties of the basic materials of the concrete to interpret the concrete characteristic in short term and long term loading. The value of the long-term deformation is obtained by multiplying the influence factor of long term deformation (?) with the short-term causes by the constant load. To calculate the value of the influence factor (?), there are three regulations to be compared: 1. ACI 209R -12 and ACI 435R -95 2. CEB-FIP 3. SKSNI-1991. In the ACI and CEB-FIP, we have to consider the correctional factors due the condition of the concrete and the environmental that do not match the standard condition used in ACI and CEB-FIP. The calculation using ACI and CEB-FIP conducted by several approaches: 1. The approach analogy by Dan Earle Branson concerning the influence factor transformation due to combination of the creep and shrinkage, assuming that the creep influence to the long term deformation is 85% while the shrinkage influence is 15%. 2. To obtain the dependence factor for the long-term deformation, we make a calculation with the concrete rheologic modeling (Fxs model). In the Fxs model, this factor takes form of an exponential equation as a time function. The SKSNI stated that the value of the time dependence factor for the long-term deformation (?) is a constant that can be directly multiplied with the short-term deformation due to the constant load. The result of the calculations indicates a difference between the ACI and CEB-FIP value with the SKSNI constant. This happens because the limits of the time dependence factor for the long-term deformation (?) given by SKSNI-1991 is relatively simple and do not considering the existing environmental factors. This mini thesis will also show that the concrete rheologic model (Fxs model) approach is able to make a good and detailed calculation, where the Fxs model can explain the phenomenon of concrete deformation and to obtain a continues value of time dependency factor for the long term deformation. The Fxs model can also explain an elastic deformation that cannot be separate with the creep deformation and can be modeled as an entity to obtain a calculation of the deformation as a total of a short term and long term deformation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Nina O.E.
"Sebagai negara yang teletak pada pertemuan lempengan-lempengan tektonik dunia, Indonesia merupakan negara yang beresiko tinggi terhadap ancaman gempa. Oleh karena itu studi mengenai perilaku struktur perlu mendapat perhatian khusus sehingga perilaku struktur akibat gaya gempa yang kemungkinan akan dialami selama masa penggunaannya dapat dikontrol. Sambungan balok-kolom merupakan bagian yang sangat penting dalam mentransfer gaya-gaya yang bekerja pada struktur. Apabila sambungan balok-kolom ini tidak sempurna dan terjadi kegagalan di daerah ini akibat beban lateral, maka akan mengakibatkan keruntuhan prematur dari struktur tersebut. Pada umumnya pelaksanaan sambungan balok-kolom pada bangunan bertingkat kurang memperhatikan detail dari penjangkaran tulangan dan confinement dari joint, terutama pada daerah sambungan tepi portal.
Untuk mengetahui bagaimana sifat sambungan sesungguhnya di daerah balok-kolom beton bertulang dilakukan penelitian dengan eksperimental dan pendekatan numerik, dalam hal ini dilakukan pada sambungan balok-kolom beton bertulang bagian sisi luar portal dengan penonjolan balok pada sisi luar. Analisa numerik yang dilakukan menggunakan program komputer Drain-2DX versi 1.10 dengan menggunakan element type 15 (fiber beam-column element). Struktur didiskritisasi menjadi elemen balok dan kolom dengan menggunakan element type 15 di atas, dan setiap elemen dibagi menjadi segment yang didiskritisasi dengan pendekatan fiber. Untuk setiap fiber pemodelan dilakukan dengan menggunakan kurva tegangan-regangan masing-masing 2 untuk pemodelan sifat tekan material beton (kurva Hognestad dan Kent dan Park), 1 untuk pemodelan sifat tarik material beton (kurva dengan tension stiffening), 1 untuk pemodelan sifat tarik dan tekan material baja (kurva bilinear dengan strain hardening). Selain itu dalam analisa numerik digunakan nilai pullout dan gap fiber properties untuk memperoleh hasil kurva beban vs lendutan yang mendekati hasil eksperimen di laboratorium. Mengingat eksperimental dilakukan dengan semi cyclic, maka analisa numeruk dilakukan dengan displacement control untuk fase loading dan load control untuk fase unloading.
Dari hasil analisa numerik yang dilakukan, baik dengan kurva tegangan-regangan Hognestad maupun Kent dan Park, serta penggunaan pullout dan gap fiber properties diperoleh kurva beban vs lendutan dan pola retak yang dapat mewakili eksperimen di laboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"ABSTRAK
Makalah ini menyampaikan dasar umum prinsip beton pratekan,ehubungan dengan material, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton pratekan. Di sini ditunjukkan bahwa sistem beton pratekan tidak lain merupakan usaha optimasi dan efisiensi penampang beton, agar beton (yang sifat bahannya diketahui sebagai baik untuk menahan tekan, namun lemah dalam menahan tarikan) dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin menerima tekanan. Usaha ini ternyata bisa dicapai secara memuaskan dengan menggunakan sistem pratekan,melalui suatu proses pra-penegangan kabel bermutu tinggi.
Dalam makalah ini juga ditunjukkan bahwa sistem pratekan bukan merupakan prosedur yang rumit, baik dalam hal perencanaan maupun pelaksanaan, bila prinsip dasarnya telah dikuasai dengan baik.
Pada akhir dari makalah ini juga disampaikan hasil penelitian yang dilakukan di Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, berupa studi perbandingan ekonomi struktur balok beton, yang dalam hal ini diaplikasikan pada konstruksi jembatan jalan raya, antara penggunaan sistem beton pratekan dengan beton
bertulang, untuk memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomis penggunaan beton pratekan."
Fakultas Teknik , 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yogo Purwono
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas penerapan metode estimasi Continuum GMM pada model struktural pergerakan imbal hasil saham pada selang-selang waktu acak, yang dikenal dengan model DMHT. Model ini mendefenisikan durasi antar perdagangan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh gerak Brown standar dengan drift, menventuh daerah acak tertentu, sedangkan nilai-nilai imbal hasil yang terjadi, dimodelkan oleh gerak Brown tambahan, yang terkorelasi. Penaksir CGMM untuk parameter-parameter model DMHT selanjutnya dikonstruksi sebagai jarak minimal antara momen-momen teoretis dan momen-momen empiris, dengan mempertimbangkan semua kemungkin- an momen yang dapat dibentuk dari fungsi karakteristik gabungan bersvarat da ri durasi antar transaksi dan imbal hasil, dengan rumusan jarak tertentu.Teknik estimasi yang diusulkan ini memfasilitasi penghitungan dan penanganan problem- problem yang terkait dengan kekeliruan diskritisasi dalam kondisi-kondisi momen dan tidak tersedianva fungsi densitas gabungan bersvarat dari model. Aplikasi em piris dengan menggunakan data level transaksi dari dua saham dengan kapitalisasi pasar yang berbeda, yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI dilakukan. Hasilnva mengindikasikan bahwa hubungan antara durasi dan volatilitas imbal hasil sangat persisten dan ada hubungan instan negatif antara volatilitas dan durasi kon- temporer. Implikasi dari kausalitas instan antara volatilitas dan durasi kontemporer juga diteliti. Studi Monte Carlo memperlihatkan bahwa penaksir CGGM mendo- minasi performa statistik dibandingkan penaksir GMM dengan jumlah momen yang terbatas, dan pelibatan endogenitas dari durasi antar transaksi akan memperbaiki akurasi statistik dari ukuran variansi imbal hasil.

ABSTRACT
This dissertation studies the implementation of Continuum-GMM CGMM esti mation method to the structural model of stock returns movements in the random time intervals. The model which is known as the dynamic mixed hitting time mo del DMHT defines duration between trades as the waiting time of one component of a bivariate standard Brownian motion to hit a given random boundary. Mea nwhile, another correlated Brownian motion generates the marks such as market price and trading volume. In this research, the CGMM estimator of the DMHT mo del is the minimum distance between theoretical moments defined from the model and empirical moments defined from the data , by considering all possible momen ts constructed from the conditional joint characteristic function of durations and returns.The proposed estimation technique facilitates computation and overcomes problems related to the discretization error and to the non-tractable conditional joint probability density function. Empirical applications using transaction level da ta from two shares traded in Indonesia stock exchange ISX , with different market capitalization, are conducted. The result of empirical applications indicate that cor relation between durations and return volatility is highly persistent, and there are a negative instantaneous causality between volatility and contemporaneous duration. The implication of instantaneous causality between volatility and contemporaneous duration is also studied. The result of Monte Carlo studies showed that CGMM estimator dominates the other traditional GMM estimators with a few number of moments, in terms of their statistical performance. Monte Carlo studies also show that the involvement of endogeneity of the duration between transaction will improve our statistical accuracy of return variance estimators."
2017
D2522
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Ruby Hartadi
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S34453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Surya Herlambang
"Sejak tahun 2003 diperkenalkan sebuah teori baru mengenai torsi yang disebut dengan modèle couplè dimana dalam teori tersebut dinyatakan momen torsi yang bekerja pada balok-tipis penampang terbuka (open cross-section thin-walled) berhubungan erat dengan bending momen sehingga menyebabkan penyimpangan sudut torsi dan shear center mengalami displacement searah sumbu horisontal. Teori ini membantah teori klasik VZ. Vlasov yang menyatakan tidak ada displacement pada shear center. Teori modèle couplè ini masih dikembangkan hingga tahun 2012 dengan pembuktian secara eksperimental dan numerik. Hasil pembuktian itu ternyata mendukung teori modèle couplè.
Dari studi pustaka dan penelitian pendahuluan didapati beberapa kekurangan dalam prosedur eksperimental. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian kembali dengan memperbaiki prosedur eksperimen sekaligus ingin membuktikan apakah hasil eksperimental sesuai dengan teori Vlasov atau teori modèle couplè. Analisis penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil uji eksperimental, pemodelan numerik menggunakan software, prosedur analisis teori Vlasov untuk balok-tipis, teori modèle couplè dan teori torsi yang umum.
Hasil penelitian ini memperlihatkan sudut torsi dan shear center analisis numerik sesuai dengan teori Vlasov sedangkan hasil uji eksperimental masih sama dengan hasil eksperimental terdahulu yang mendukung teori modèle couplè. Walau hasil uji eksperimental ini mendukung teori modèle couplè, bukan berarti teorema modèle couplè telah terbukti. Untuk itu disampaikan pula saran-saran perbaikan yang perlu dilakukan jika eksperimen serupa akan dilakukan kembali.

Since 2003 introduced a new theory called the torque modèle couple where the theory expressed in torsion moment acting on the open cross-section thin-walled are closely related to the bending moment causing deviation angle of torsion and shear center experienced displacement in the direction of the horizontal axis. This theory denies the classical theory VZ. Vlasov stating there is no displacement of the shear center. Couple modèle theory is still being developed by 2012 with evidence experimentally and numerically. The results turned out to support the theory of proof modèle couple.
From the literature study and preliminary research found several deficiencies in the experimental procedures. Based on this, the research conducted again by correcting the experimental procedure at the same time trying to prove whether the experimental results according to Vlasov theory or theories modèle couple. The analysis is done by comparing the test results of experimental, numerical modeling using the software, the analysis procedure Vlasov theory for thinwalled, modèle couple theory and general theory of torque. The results of this study show the torque angle and shear center in accordance with the numerical analysis of Vlasov theory while the experimental test results are still the same as previous experimental results that support the theory modèle couple.
Although these experimental results support the theory test modèle couple, is not mean theorem has been proved. For it is also presented suggestions for improvement that need to be done if similar experiments will be performed again.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Hotman
"ABSTRAK
Balok pratekan parsial merupakan balok pratekan yang mengandung baja prategang di antara nol dan seratus persen. Dan dalam kenyataannya balok ini yang sering kita temui dibandingkan balok pratekan penuh Karena itu adalah sangat perlu kita mengenalinya lebih teliti. Salah satu objek yang sering dijadikan sebagai bahan meneliti perilaku beton pratekan parsial adalah hubungan momen dengan kelengkungan.
Dalam penelitian ini dibahas suatu metoda analisa untuk mendapatkan kurva momen-kelengkungan dari suatu penampang balok dengan memasukkan sifat-sifat bahan ke dalam program yang dikembangkan dan dengan memakai distribusi regangan yang non-liner maka momen dan kelengkungan yang terjadi pada suatu keadaan dapat dihitung. Perhitungan didasarkan pada azas kesesuaian regangan.
Dengan program MOMPHI yang dikembangkan dalam penelitian ini, dapat dievaluasi pengaruh dari rasio pratekan parsial PPR (Partial Prestress Ratio) dan pengaruh dari baja tulangan non-prategang tekan terhadap daktilitas suatu balok pratekan. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>