Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119886 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Agung Irawan
"
ABSTRAK
Pada masa mendatang, pengembangan wilayah/perkotaan di DKI Jakarta
bertendensi ke arah Utara Pengembangan kota Jakarta yang bergerak ke arah
Utara dengan cara melakukan reklamasi, diharapkan akan mampu membantu
mengatasi permasalahan kecenderungan perkembangan kota yang selama ini
bergerak ke arah Selatan.
Sesuai dengan konsep pengendalian banjir DKI Jakarta, sungai-sungai yang
berhulu di wilayah Jawa Barat dan alurnya melintasi wilayah DKI, berubah fungsi
menjadi bagian dari sistem drainase kota. Sistern drainase wilayah DKI tidak dapat
dipisahkan dari sistem drainase alamiahnya, yang terdiri dari sungai-sungai yang
mengalir melalui wilayah DKI dan bennuara di Teluk Jakarta
Wilayah DKI Jakarta termasuk dalam DAS Sistem Aliran Cengkareng
Drain yang meliputi sebagian wilayah DKI, sebagian Tangerang dan sebagian
wilayah Bogor. Pada saat sekarang ini, wllayah DKI sebagian besar sudah berubah menjadi daerah pemukiman dan perkantoran sedangkan di wilayah Tangerang dan
Bogor sedang terjadi perubahan tata guna Iahan dari daerah yang hijau menjadi
pemukiman. Perubahan tata guna lahan dari daerah yang hijau menjadi daerah
pemukiman menyebabkan erosi yang tenjadi semakin besar akibat dari permukaan
tanah yang tidak terlindung.
Perkiraan erosi yang terjadi pada suatu DAS dapat diketahui dengan
menggunakan Metode USLE ( Universal Soil Loss Equation ). Dalam
menggunakan Metode USLE ini dibutuhkan data - data mengenai curah hujan, jenis
tanah, panjang sungai, jenis tata guna Iahan dan kemiringan lereng.
Lahan pada DAS yang bermacam-macam fungsinya mempunyai pengaruh
yang berbeda terhadap besarnya erosi. Tata guna lahan yang berubah secara cepat
dari lahan yang semula berupa hutan menjadi sawah, kebun dan akhirnya menjadi
daerah pemukiman pada saat sekarang ini sebagai akibat dari pertambahan
penduduk, telah menyebabkan erosi yang terjadi Iebih besar dibandingkan dengan
erosi yang terjadi di waktu lampau.
Skripsi ini membahas mengenai perkiraan erosi yang terjadi akibat
perubahan tata guna lahan dengan menggunakan Metode USLE.
"
1997
S34657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Tua Rohot
"Prakiraan laju erosi permukaan dengan mengg-u-nakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) adalah rrerupakan hasil perkalian dari variabelvariabel erosi yaitu indeks erosivitas hujan, indeks erodibilitas tanah, indeks panjang dan lemiringan lereng, indeks pengelolaan tanaman serta indeks pengelolaan dan konservasi lahan. Penentuan indeks-indeks USLE membutuhkan parameter sebaran spasial morphologi, topgrafi, jenis penutup tanah dan data pengelolaan tanaman serta konservasi tanah dirnana data-data tersebut diolah dari peta-pets tematik tercetak. Pembuatan peta tematik membutuhkan waktu yang relatif lama, apalagi untuk suatu cakupan daerah aliran sungai yang luas.
Karena sulitnya penentuan indeks-indeks metode USLE, maka dicari suatu alterneif yaitu dengan memanfaatkan indeks-indeks morphometry. Indeks morphometry adalah suatu besaran geometris yang menggambarkan karakteristik morphologi dan topografi suatu daerah aliran sungai sedangkan indeks-indeks USLE adalab merupakan besaran morphologi, topografi dan jenis penutup tanah dengan demikian indeks-indeks morphometri berpotensi untuk dapat me.-iggantikan indeks-indeks USLE.
Untuk menentukan indeks morphometry yang potensial untuk menggantikan indeks USLE adalah dengan membuat grafik hubungan dan dinilai sejauh mana hubungannya berdasarkan bentuk grafik yang ter adi, yaitu ; grafik berbentuk garis lures dengan suatu kemiringan dinilai "terlihat jelas sekali", grafik berbentuk garis ekponensial dinilai "terlihat jelas", grafik berbentuk garis hiperbola dinilai "terlihat cukup jelas" dan grafik berbentuk garis tegak lurus terhadap sumbu X atau sumbu Y dinilai "tidak ada hubungan". Dari hasil penilaian tersebut dicari indeks morphometry yang mempunyai hubungan dengan indeks USLE dimana dalam menentukan indeks morphometry tersebut tidak terlalu sulit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Yudha Bhakti
"Permasalahan lingkungan seperti perubahan kawasan menyerap air menjadi lahan kedap air, erosi tanah dan timbulan sampah yang meningkat akan memberikan dampak negatif terhadap fungsi hidrologis DAS Ciliwung (Degradasi DAS Ciliwung). Untuk mewujudkan perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan yang berpedoman pada keseimbangan lingkungan (DAS Ciliwung yang sehat) maka diperlukan pengendalian terhadap erosi, timbulan sampah dan luasan lahan kedap air. Metode-metode perhitungan laju erosi & laju timbulan sampah yang ada memerlukan proses yang panjang dan membutuhkan berbagai jenis data.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat persamaan matematis yang praktis dan relatif akurat dalam memprediksi laju erosi & laju timbulan sampah berbasis luasan lahan kedap air (impervious cover) di DAS Ciliwung. Pemodelan dilakukan dengan software sistem informasi geografis ArcGis Versi 10.1 Lisensi Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia.
Perhitungan laju erosi menggunakan metode USLE dan laju timbulan sampah menggunakan proyeksi laju timbulan sampah berdasarkan data kepadatan penduduk & laju timbulan sampah per orang per hari sedangkan perhitungan luasan lahan kedap air menggunakan aplikasi ArcGis 10.1. Analisa korelasi antar variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi antar variabel.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat kuat antara luas lahan kedap air dengan nilai laju erosi potensial & nilai laju timbulan sampah potensial, persamaan matematis yang mewakili adalah persamaan regresi non linier eksponensial masing-masing sebagai berikut Y=6892 e-0,07x dengan nilai koefisien determinasi (R2) = 0,936 dan Y=53,30 e 0,090x dengan nilai koefisien determinasi (R2) = 0,868.

Environmental problems such as changes in the pervious area becomes impervious, soil erosion and increased waste generation will have negative impacts on hydrological functions of Ciliwung Watershed. To carry out the planning and management of land use based on the balance of the environment (healthy Ciliwung watershed) it is necessary to control erosion, waste generation and impervious cover.
Methods for computation the rate of erosion and waste generation requires a long process and various types of data. This research aims to create mathematical equation that are practical and relatively accurate in predicting of erosion rate and waste generation rate based on impervious land cover on Ciliwung Watershed. Modeling using ArcGIS software version 10.1 License Department of Geography FMIPA University of Indonesia.
Computation of erosion rate using USLE method and waste generation rate using projected based on data density of population and the rate of waste generation per person per day, while computation of impervious land cover area is based on application of ArcGIS 10.1. Analysing correlation between variable in this research was conducted by using regression and correlation analysis.
The conclusion of this research is that there is a very strong relationship between impervious land cover area and the value of potential erosion rate and potential waste generation rate as well. The mathematical equation that represent the relation are exponential non linear regression equations as the following : Y = 6892 * e-0,07x with coefficient of determination (R2) = 0,936 for relation between impervious land cover area and potential erosion rate; and Y = 53.30*e 0,090x with coefficient of determination (R2) = 0.868 for relation between impervious land cover area and potential waste generation rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nugroho
"Di daerah tropik basah seperti Indonesia, erosi adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam menurunkan produktivitas lahan. Mengetahui besarnya erosi baik potensial maupun aktual sangat penting untuk merencanakan pembangunan pertanian dan kegiatan konservasi. Mengukur erosi pada skala yang luas dengan keadaan yang beragam, selain sangat sulit juga memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Oleh karena itu prediksi erosi adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengetahui bahaya erosi.
Metode prediksi erosi yang digunakan adalah metode Geospatial of Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP). Besaran erosi dan hasil sedimen hasil simulasi GeoWEPP adalah sebesar 18543,7 ton/tahun atau 41,3 ton/ha/tahun untuk erosi dan untuk laju hasil sedimen adalah sebesar 124,7 ton/ha/tahun.
Hasil korelasi statistik dengan metode pearson product momen didapatkan bahwa rasio memanjang DAS tidak memiliki hubungan signifikan terhadap besaran erosi dan hasil sedimennya, sedangkan untuk rasio membulat DAS terdapat hubungan signifikan dengan besaran laju erosi dan hasil sedimen dengan perbandingan terbalik yaitu semakin besar rasio membulat semakin kecil besaran laju erosi dan hasil sedimennya. Berdasarkan titik elevasi yang diamati, Tingkat bahaya erosi di DA Ci Lember berdasarkan model GeoWEPP didapatkan pola yang mirip dengan wilayah ketinggian terutama pada perhitungan Sub-DAS ordo 1.

In the tropical region such as Indonesia, erosion is the one of the dominant factors for decreasing of land productivity. Knowing the rate of factual and actual erosion is important for development planning of agriculture and conservation activity. Measuring the rate of erosion in a wide scale with variety condition is very difficult matters and need more time. Therefore, prediction of the erosion rate activity could solve this problems.
Predicting of the erosion rate methods which use in this research is Geospatial of Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP). Output from GeoWEPP method in Ci Lember Watershed for erosion rate is 18543,7 ton/year or 41,3 ton/ha/year and sediment yield is 124,7 ton/ha/year.
The results of statistical correlation with Pearson Product Moment method shows that the ratio of elongated watershed has no significant relationship to amount of erosion and the sediment yield, while the ratio of rounded of watershed have significant relationship with sediment yield rate and erosion rate with reversed ratio. Based on the observed elevation point, the danger level of erosion have a similar pattern to the altitude region.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42980
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Umar Sadik
"Erosi yang terjadi di DAS Ci Tarum di Propinsi Jawa Barat terjadi sebagai akibat perubahan penggunaan lahan dan aktifitas manusia di lahan pertanian di wilayah aliran Ci Tarum. Penelitian ini bertujuan mengkaji distribusi erosi pada beberapa penggunaan lahan sehingga diketahui lokasi erosi terpusat.
Metode yang digunakan yaitu Persamaan Umum Kehilangan Tanah atau Universal Soil Lost Equation mengggunakan Sistem Informasi Geografi untuk mempelajari distribusi erosi di DAS Ci Tarum yang dipengaruhi oleh faktor perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan memanfaatkan teknik kuantitatif. Peubah yang digunakan yaitu laju erosi tahunan, penggunaan lahan, bentuk lahan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa distribusi erosi di DAS Ci Tarum pada tahun 1978 sampai tahun 2013 terpusat di wilayah dengan penggunaan lahan sawah irigasi 69.831 ton/tahun pada tahun 1978, 119.266 ton/tahun pada taun 2013. Sedangkan penggunaan lahan tanah terbuka dengan besar erosi pada tahun 1978 sebesar 12.724 ton/tahun, dan sebesar 26.583 ton/tahun pada tahun 2013.

Erosion in the watershed Ci Tarum in West Java province occurred as a result of land use changes and human activities on agricultural land in the region of Ci Tarum flow. This study aims to assess the distribution of erosion on some land use in order to know the location of a centralized erosion.
The method used is Eq Public Land or Universal Soil Loss Equation Lost mengggunakan Geographical Information Systems to study the distribution of erosion in the watershed Ci Tarum are influenced by land use changes. This research is a quantitative research by using quantitative techniques. The variables used are the annual erosion rate, land use, land forms.
The study concluded that the distribution of erosion in the watershed Ci WTC in 1978 until 2013 centered in the region with the use of irrigated land 69 831 tonnes / year in 1978, 119 266 tonnes / year in 2013. While the epidemic of land use with a large open land erosion in 1978 amounted to 12.724 tonnes / year, and amounted to 26.583 tonnes / year in 2013.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Utami Pramono
"Erosi adalah peristiwa pindah atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain yang berlangsung secara alamiah ataupun akibat tindakan manusia (Hudson, 1973). Di daerah tropik basah seperti Indonesia, erosi adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam menurunkan produktivitas lahan. Mengetahui besarnya erosi baik potensial maupun aktual sangat penting untuk merencanakan pembangunan pertanian dan kegiatan konservasi. Mengukur erosi pada Skala yang luas dengan keadaan yang beragam, selain sangat sulit juga memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Oleh karenanya, prediksi erosi adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengetahui bahaya erosi.
Metode prediksi erosi yang digunakan adalah metode Revised Universal Soll Loss Equation (RUSLE) menurut Wischmeier dan Smith (1978). Dalam metode RUSLE diperhitungkan beberapa faktor utama yang merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya erosi, yaitu faktor erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), faktor panjang dan miring lereng (LS) dan faktor penggunaan dan konservasi lahan (CP).
Penelitian yang dilakukan mencakup wilayah Daerah Aliran Ciliwung bagian Hulu yang mencakup Kecamatan Ciawi dan Kecamatan Cisarua, Propinsi Jawa Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terutama adalah peta-peta yang mencakup faktor-faktor yang diperlukan dalam perhitungan, seperti topografi, jenis tanah, penggunaan dan konservasi lahan, lereng dan curah hujan. Untuk pengolahan data digunakan program ArcView versi 3.1, berdasarkan penggunaan Sistem Informasi Geografik (SIG).
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode RUSLE, maka di wilayah DA Ciliwung Hulu nilai besarnya erosi yang terjadi sangat beragam, dari yang termasuk kelas erosi ringan sampai dengan erosi berat yang nilainya lebih dari 300 ton/ha/tahun. Hasil uji korelasi parsial dua arah menunjukkan bahwa faktor yang mempunyai pengaruh paling besar pada nilai erosi adalah faktor penggunaan dan konservasi lahan. Pengukuran erosi di DA Ciliwung Hulu harus tetap dilakukan secara berkala mengingat begitu banyak dan cepatnya perkembangan/perubahan penggunaan lahan di wilayah tersebut. Untuk mencegah semakin besarnya erosi yang terjadi di wilayah tersebut, perlu adanya upaya perlindungan dan konservasi terhadap sumber daya alam di DA Ciliwung Hulu.

Erosion is the moving of soil or parts of soil from one place to other places that happens because of human interference or happens naturally (Hudson, 1973). In a humid and wet tropical region like Indonesia, erosion is one of several dominant factors that reduce land productivity. It is important to be aware of the level for potential or actual erosion in order to develop agriculture and conservation plan. To measure the level of erosion in a huge and various scales is not only very difficult but also takes time. Thus, erosion prediction is one of the alternatives used in anticipating vulnerably erosion.
Erosion prediction method used in this study is Revised Universal Soil Loss Equation (RUSLE) derived from method of Wischmeier and Smith (1978). In RUSLE method, several major factors which influence the level of erosion identified. These factors include; Erosivity (R), Erodibility (K), Long and Declivity of Slope (LS), and land exploration and conservation factor (CP).
The survey conducted will cover all area of Ciliwung River Basin, included Ciawi and Cisarua district, West Java. Spatial data used in this survey are maps needed during evaluation, such topographic map, type of soil map, land use and conservation map, as well as slope map and rainfall data. For data processing, ArcView version 3.1 program is used, based on the use of Geographic Information System (GIS).
The results from RUSLE method indicate that in the area of Ciliwung upper course, there are a few levels of erosion, from very light to more than 300 ton/ha/year. The results of two directions of partial conflation test show that the most influence factors in erosion score are exploration and conservation land. Measurement of the area of Ciliwung upper course has to be recorded periodically as there are fast and a large number of changes in land use of the area. To avoid from high erosion that happens in that area, protection and conservation of natural resources in the area of Ciliwung upper course is necessary.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T5744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Rifqi Wicaksono
"Erosi sebagai salah satu dampak turunan dari perubahan iklim telah menciptakan krisis multidimensional, salah satunya keberlangsungan ekologis di daerah aliran sungai Tembesi. Tercatat sepanjang tahun 2020, setidaknya telah terjadi 83 kali kejadian bencana hidrometeorologis yang telah menimbulkan kerugian materil dan imateril. Pengelolaan daerah aliran sungai yang berkelanjutan telah menjadi salah satu fokus dalam studi ekologis. Salah satu metode yang dapat ditempuh adalah analisis karakteristik morfometri Daerah Aliran Sungai. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis morfometrik guna memprioritaskan sub-DAS yang rentan terhadap erosi di DAS Tembesi, Provinsi Jambi. Variabel utama yang digunakan meliputi karakteristik morfometri, perubahan iklim yang direpresentasikan oleh curah hujan, dan tutupan lahan yang mencakup indeks vegetasi. Metode analisis mencakup pemeringkatan fitur indikator sampai dengan weighted sum analysis (WSA). Mengenai karakteristik morfometri, hasil penelitian menunjukkan keseragaman dalam aspek areal di DAS Tembesi. Adapun, penelitian menunjukkan prioritisasi sub-DAS berada pada tingkat “Sedang“ atau sejumlah 41% dari 13.260 km2 luas keseluruhan wilayah. Hal ini menunjukkan urgensi untuk melakukan pengelolaan DAS Tembesi secara komprehensif dan berkelanjutan guna meminimalisir dampak erosi, terutama di wilayah hilir.

Erosion as one of the derivative impacts of climate change has created a multidimensional crisis, one of which is ecological sustainability in the Tembesi Watershed. Recorded throughout 2020, at least 83 hydrometeorological disasters have occurred which caused material and immaterial losses. Sustainable watershed management is one of the focuses in ecological studies. One of the ways that can be taken is by analyzing the morphometric characteristics of the watershed. This study aims to conduct morphometric analysis to prioritize sub-watersheds that are vulnerable to erosion in the Tembesi watershed, Jambi Province. The main variables used include morphometric characteristics, climate change represented by rainfall, and vegetation cover which includes vegetation index. The analysis method used includes ranking of indicator features to weighted sum analysis (WSA). Regarding morphometric characteristics, the results showed uniformity in terms of area in the Tembesi watershed. Meanwhile, the results showed that the priority of sub-watersheds was at the "Moderate" level or 41% of the total area of 13,260 km2. This shows the urgency to conduct comprehensive and sustainable management of the Tembesi watershed to minimize the impact of erosion, especially in the downstream area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokhmatuloh
"Daerah Aliran Ci Beureum merupakan salah satu bagian dari Daerah Aliran Ci Peles yang melewati kota Sumedang dan terus mengalir ke arah timur bertemu dengan Ci Manuk di bagian timur Kabupaten Sumedang. Ci Manuk ini bermuara di pantai utara Jawa tepatnya di Kabupaten Indramayu. Bagian hulu DA Ci Beureum terletak di kaki selatan Gunung Tampomas yang terletak di Kab. Sumedang Jawa Barat. Luas DA Ci Beureum kira-kira 2.481 Ha.
Berdasarkan pemantauan, muatan sedimen yang terangkut Ci Beureum setiap tahunnya terus bertambah karena bertambahnya kegiatan penggalian pasir dan batu gunung di kaki gunung Tampomas. Sedimen inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab proses pendangkalan Ci Peles terus berlangsung dari tahun ke tahun.
DA Ci Beureum memiliki karakteristik fisik sebagai berikut curah hujan tahunan cukup tinggi antara 2.400 mm - 3.700 mm per tahun, kemiringan lereng sebagian besar antara 2 % - 15 %, ketinggian sebagian besar > 600 m dpl, jenis tanahnya sebagian besar regosol, memiliki kedalaman efektif antara 0 - 60 cm dan sebagian besar bertekstur lempung.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah berapa besar tingkat erosi di Daerah Aliran Ci Beureum dan bagaimana distribusinya serta bagaimana kaitan antara karakteristik fisik wilayah terhadap tingkat erosi yang terjadi.
Tingkat erosi pada DA Ci Beureum - Tampomas, Sumedang - Jawa Barat yaitu tingkat erosi rendah sebesar < 1.500 mg/m3 terletak pada sub DAS 5, tingkat erosi sedang sebesar 1.500 - 3.000 mg/m3 teletak pada sub DAS 4 dan tingkat erosi tinggi sebesar > 3.000 mg/m3 berada sub DAS 1, sub DAS 2 dan sub DAS 3. Analisis statistik uji beda rata-rata yang didapat menunjukkan bahwa nilai tingkat erosi antar sub DAS terdapat perbedaan yang signifikan.
Hasil analisis kualitatif overlay peta menunjukkan kaitan antara tingkat erosi dengan karakteristik wilayah cukup bervariasi. Persamaan regresi linearnya adalah Y = -4430,8 + 3090,6736 X, dimana Y = tingkat erosi, dan X = erodibilitas tanah. Variabel karakteristik wilayah erodibilitas tanah merupakan variabel bebas utama atau faktor yang paling menentukan adanya perbedaan kenaikan tingkat erosi di DA Ci Beureum, dengan nilai r 0,996 dan nilai r2 sebesar 0,993."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>