Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mada Vibrary
"Suatu metode yang telah dikembangkan untuk mengatasi gaya-gempa adalah menggunakan metode kontrol hibrid. Metode kontrol hibrid merupakan penggabungan antara kontrol pasif dimana pengontrolan dilakukan dengan merubah karakteristik struktur agar dapat menyesuaikan dengan gaya-gaya yang dapat diterima struktur tanpa ada energi Iuar yang dikerjakan pada struktur, dengan kontnol aktif dimana energi Iuar diberikan pada struktur.
Kontrol hibrid yang digunakan dalam skripsi ini adalah penggabungan Base Isolator yang merupakan alat kontmi pasif dan Active Bracing System (ABS) yang mempakan alat kontrol aktif dengan algoritma Non Umar Velocity Feedback. Yang dimaksud dengan Non Linier adalah besamya gaya kontrol yang diberikan bukan mempakan fungsi linier dari respon struktur dimana dalam hal ini adalah keoepatan struktur. Pembatasan dilakukan dengan penggunaan nilai saturasi yang merupakan batas maksimal dari penggunaan gaya kontrol yang boleh digunakan atau yang teriadi pada aktuator. Dengan pembatasan ini maka aktuator dapat digunakan secara optimal karena kapasitas maksimum dari aktuator yang digunakan sering tercapai.
Simulasi dilakukan menggunakan program komputer dalam bahasa MATLAB versi 5.2 yang telah dibuat dengan fasilitas SIMULINK versi 2.2. SimuIasi dilakukan terhadap struktur portal geser delapan lantai dengan beberapa variasi kekakuan Base Isofaton rasio redarnan isolator, nilai gain dan saturasi, dimana struktur dikenai percepatan gempa EI Centro (1940) pada komponen utara-selatan (NS), gempa San Femando-NS (1971) dan Kobe-NS (1995). Dari hasil simulasi tersebut dapat dievaluasi parameter-parameter yang mempengaruhi penggunaan alat kontrol tersebut.
Untuk mendapatkan hasil respon dinamik dari struktur maka persamaan dinamik yang telah dibentuk diselesaikan dengan menggunakan metode integrasi numerik dengan metode Runge Kuna orde 4 (RK4). Metode RK4 ini menggunakan asumsi integrasi dengan fungsi hasil integrasi berorde 4. Metode ini telah terbukli Iebih baik dibandingkan metode Euter-Gauss ataupun Newmark Beta dengan membenkan nilai error yang lebih kecil.
Hasil simutasi menunjukkan bahwa perubahan kekakuan dan rasio redaman isolator memberikan pengaruh yang cukup sensitif terhadap respon struktur. Dengan ditingkatkannya kekakuan Base Isolator maka peralihan struktur akan cenderung meningkat Dan semakin besamya rasio redaman isolator, maka peralihan akan semakin berkurang. Lain halnya dengan variasi nilai gain dan saturasi yang kurang sensitif terhadap respon struktur, dimana perubahan nilai peralihan hanya berkisar 1 cm untuk perubahan saturasi yang cukup besar yaitu 150 kN. Penggunaan gain yang terlalu besar tidak lagi etisien karena perbedaan peralihan yang dihasilkan sangat kecil.
Dengan sistem kontrol di atas, struktur dapat didisain dengan dimensi yang lebih kecil dan dapat mengurangi masalah pendetailan yang rumit tanpa menimbulkan resiko kerusakan struktural dan arsitektural pada saat terjadinya gempa bumi sehingga Iebih aman bagi pengguna bangunan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Damayanti
"Pengaruh karakteristik dinamik dari isolasi seismik dan struktur terhadap kontrol hybrid Iinier Dalam rangka mereduksi efek deslruktif gempa bumi terhadap struktur yang dapat menimbulkan kerugian secara moril maupun materil, saat ini telah berkembang suatu sistem kontrol stmktur dengan metode kontrol hibrid yaitu penggabungan metode kontrol pasif dan metode kontrol aktif. Kontrol struktur pada metode kontrol pasif dilakukan dengan merubah karaktenslik struktur sedangkan pada metode kontrol aktif kontrol terhadap struktur dilakukan dengan memberikan gaya Iuar yang melawan gaya gempa.
Dalam tulisan ini penerapan metode kontrol hibrid dilakukan dengan memasang base isolator sebagai kontrol pasif dan penggunaan active force sebagai kontrol aktif, dimana base isoiator yang digunakan dilengkapi dengan aktuator sehingga memberikan gaya kontrol pada bagian dasar struktur (Active Base Isolator).
Mekanisme pemberian gaya kontrol yang digunakan pada tulisan ini adalah Linear Quadratic Regulator (LQR) dimana gaya kontrol yang terjadi selalu berubah terhadap kondisi/respon struktur secara linear sehingga gaya kontrol maksimal hanya terjadi sesaat pada respon struktur yang terbesar.
Untuk mengetahui parameter-parameter yang mempengaruhi kinerja sistem kontrol hibrid dilakukan simulasi terhadap struktur portal geser B Iantai dengan variasi jenis gempa, karakteristik struktur/isolator dan gaya kontrol. Dimana jenis gempa yang digunakan adalah gempa El Centro (1940) pada komponen NS (North-South), gempa Kobe (1995) pada komponen NS dan gempa San Femando pada komponen NS. Perubahan karakteristik strukturlisolator dilakukan dengan merubah kekakuan dan rasio redaman dari isolator sedangkan variasi gaya kontrol dilakukan dengan merubah gain R.
Sementara itu respon struktur yang dianalisa berupa respon displacement/peralihan pada lantai atas, intelstory drift maksimum dan Drift Reduction Factor (DRF). Simulasi dilakukan dengan menggunakan program MATLAB dan SIMULINK dan respon stmktur yang terjadi dianalisa dengan metode integrasi linier dengan penyelesaian persamaan differensial menggunakan metode Runge Kutta orde 4 karena metode ini dapat memberikan hasil yang Iebih baik dibanding metode Euler-Gauss atau metode Newmark-Betta.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa respon struktur akibat variasi kekakuan isolator dipengaruhi oleh periode alami struktur dan periode predominan gempa. Sedangkan jika redaman isolator diperbesar maka akan memberikan nilai displacement yang semakin kecil. Reduksi pada top floor displacement sampai dengan 78.3% dapat dicapai oleh struktur dengan sistem kontrol hibrid, dan sampai dengan 76% untuk struktur dengan sistem kontrol pasif untuk gempa EI Centro dengan kekakuan isolator sebesar 18050 kN/m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Andry Surya
"ABSTRAK
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sulit diduga dan dapat terjadi sewaktu-waktu. Gempa bumi dapat menimbulkan kerugian baik harta benda maupun jiwa manusia. Korban jiwa akibat gempa bumi ini sangat banyak, sehingga para peneliti terdorong untuk melakukan penelitian guna mengantisipasi atau meminimalisasi kerugian-kerugian akibat gempa bumi tersebut.
Dalam beberapa dekade terakhir, telah dilakukan sejumlah penelitian tentang penggunaan sistem kontrol. Sistem kontrol ini pada dasamya dibedakan menjadi dua, yaitu sistem kontrol pasif dan sistem kontrol aktif. Keduanya dapat dibedakan dan ada atau tidaknya gaya luar yang digunakan untuk melawan respon struktur akibat percepatan gempa bumi. Penelitian lebih lanjut tentang sistem kontrol ini adalah penggabungan kedua jenis sistem kontrol di atas yang diberi nama sistem kontrol hybrid. Penggunaan sistem kontrol ini diharapkan dapat menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding kedua sistem kontrol sebelumnya. Penggunaan sistem-sistem kontrol tersebut dimaksudkan agar bangunan tidak mengalami kerusakan (kerusakan minimal) pada saat terjadi gempa-gempa besar (percepatan maksimum gempa sama dengan 0,4 g).
Salah satu algoritma kontrol aktif yang ada adalah Bounded-Force Control (BFC) Method. Metode ini telah diuji untuk bangunan rendah (2 DOF) dengan alat kontrol Active Mass Damper (AMD) oleh Benjamin Indrawan el. al3 Metode ini akan diterapkan pada struktur MDOF dengan alat kontrol yang disebut Active Base Isolator (ABI). Metode ini menerapkan suatu fungsi non-linier, karena gaya kontrol yang akan diberikan kepada struktur dibatasi oleh saturasi aktuator yang digunakan. Dengan metode ini, gaya kontrol selalu mencapai batas saturasinya, sehingga penggunaan aktuator akan optimal.
Hal yang penting pada penerapan BFC pada stmktur MDOF adalah pembentukan matrik pemberat (weighting matrix) yang sesuai, sehingga kinerja alat kontrol dapat bekerja dengan baik. Di dalam matrik pemberat (weighting matrix) tersebut terdapat koefisien-koefisien yang merupakan interaksi antara respon lendutan dan respon kecepatan pada struktur. Penetapan koefisien-koefisien ini akan berpengaruh pada kinerja BFC. Di dalam skripsi ini, pembentukan matrik pemberat (weighting matrix) tersebut dapat dilihat pada bab III.
Dalam skripsi ini, sistem kontrol hybrid (Active Base Isolator menggunakan metode Bounded-Force Control) akan disimulasikan terhadap struktur portal geser dua dimensi delapan lantai yang terkena percepatan gempa El Centro(1940), Kobe (1995), dan San Femando (1971). Ketiga percepatan gempa tersebut diambil untuk komponen utara-selatan (NS). Hasil simulasi tersebut dibandingkan dengan struktur dengan kontrol pasifdan struktur tanpa sistem kontrol.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa reduksi lendutan relatif (antara lantai kedelapan dengan lantai dasar) sebesar ± 65- 75% bila dibandingkan dengan struktur tanpa sistem kontrol dan mampu mereduksi ± 25 - 45% bila dibandingan dengan struktur dengan sistem kontrol pasif. Hasil ini terbukti lebih baik daripada menggunakan algoritma Linear Quadratic Regulator (LQR). Untuk variasi saturasi aktuator dari 150 - 450 kN, BFC dapat mereduksi lendutan base antara 10-25% dan mereduksi lendutan relatif sekitar 15%.
Sistem kontrol hybrid ini cukup efektif, sehingga kita dapat mendesain dimensi yang lebih kecil (ekonomis) tetapi bangunan cukup aman untuk digunakan.

"
2000
S34860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Premono
"Permasalahan Gougingdan Collisionsampai saat ini masih menjadi kendala terbesar dalam proses pemesinan 5-aksis, tidak terkecuali dalam pemodelan proses pemesinan 5-aksis yang menggunakan pahat toroid berbasis model faset. Gouging pada model faset dideteksi terjadi pada titik (vertex), sisi (edge) maupun muka (face) dari model faset. Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi : metode penurunan persamaan matematika serta metode pemodelan yang berfungsi untuk verifikasi model matematika yang telah dihasilkan. Metode matematika digunakan untuk menurunkan persamaan inklinasi pahat minimal yang dapat digunakan untuk menghilangkan gouging. Untuk vertex gouging penurunan persamaan diturunkan berbasis geometri analitik, sedangkan edge gouging dan face gouging diturunkan berbasis numerik. Metode pemodelan dilakukan dengan bantuan MATLAB berfungsi untuk mensimulasi persamaan yang dihasilkan, sehingga terlihat persamaan yang tekah diturunkan benar adanya.

Gouging and collision are the main problems in multiaxis machining. Gouging in faceted models detected in the vertex, edge, and face of the triangles. There are two methods to avoid gouging which are lifting tool and inclining too). In this research, the minimum inclination angle for avoid gouging must be found. The tool is inclined based on the types of gouging. In vertex gouging, the equation of inclination angle for avoid gouging based on analytical mathematic, but for edge and face gouging, the equation of the inclination angle for avoid gouging based on numerical methods. These types of gouging are described and the tool inclining procedure has been developed and implemented for gouging elimination."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26189
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pudia Prisandhy
"Berdasarkan perilakunya, tanah lempung Cikarang memiliki potensi kembang susut yang tinggi. Untuk mengetahui kekuatan tanah tersebut dapat dilakukan dengan berbagai uji, salah satunya adalah uji California Bearing Ratio (CBR). Sebagai alternatif cara untuk memperoleh data kekuatan tanah, digunakan uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Uji ini relatif murah, akurat dan cepat serta dapat dikorelasikan dengan nilai CBR.
Penelitian ini dilakukan pada sampel tanah dengan kondisi unsoaked dan soaked. Pemadatan dilakukan dengan cara standard dan modified proctor. Hasil uji CBR dan DCP pada sampel tanah dikorelasikan sehingga didapat persamaan nilai korelasi CBR - DCP. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan penelitian terdahulu.

Based on its behavior, Cikarang clay soil has a swelling and shrinking potential in a large number. There are so many test to know the resistance of the soil. One of the test is California Bearing Ratio (CBR). As an alternative way to get the resistance of the soil, Dynamic Cone Penetrometer (DCP) can be used. This test is relatively inexpensive, accurate, fast and can be correlated with the CBR value.
This research is implemented on soil samples in unsoaked and soaked condition. For the compaction this research uses standard and modified proctor. The results of CBR and DCP test on soil samples will be correlated, so that the correlation values of CBR and DCP can be obtained. Then the correlation is compared with the previous research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50700
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahreza
"Skripsi ini membahas korelasi antara nilai CBR dan DCP untuk jenis tanah laterit di Depok. Pada penelitian ini, dilakukan serangkaian pengujian terhadap sampel tanah laterit yang berasal dari tiga lokasi di Depok yaitu Kota Kembang, Beji dan Juanda. Pengujian yang dilakukan mulai dari pengujian sifat fisik hingga pengujian CBR unsoaked dan uji DCP. Data-data hasil pengujian diolah dan dibuat hubungan korelasi nilai CBR unsoaked dan nilai DCP yang diekspresikan dalam fungsi logaritma. Model persamaan korelasi tersebut juga dibandingkan dengan persamaan korelasi dari penelitian lain yang dilakukan di Indonesia.

This thesis discusses the correlation between the value of CBR and DCP for laterite soil type in Depok. In this study, conducted several tests on laterite soil samples from three locations in Depok, they are Kota Kembang, Beji and Juanda. The conducted test is ranging from physical properties tests to CBR unsoaked tests and the DCP tests. Test result datas are processed and maded the correlation of CBR unsoaked values and DCP values that expressed in logarithmic function. Correlation equation model is also compared with the correlation equation from other studies that conducted in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50698
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sapto Edi
"ABSTRAK
Lapangan X Jawa Barat merupakan daerah yang akan dikembangkan berdasarkan
data-data survei seismik 2D dan data sumur eksplorasi yang telah dilakukan.
Tujuannya adalah untuk pengembangan lapangan, pematangan lead menjadi
prospek dan sebagai data yang akan digunakan untuk Enhanced Oil Recovery.
Dengan data-data yang sudah ada sebelumnya, maka diputuskan untuk tidak
melakukan survei seismik 2D lagi tetapi melakukan survei seismik 3D dengan
desain parameter yang berbeda. Hal ini disebabkan karena pengembangan
lapangan X meliputi daerah yang luas, sehingga pemilihan desain parameter
survei seismik 3D yang berbeda tersebut bertujuan untuk menekan biaya survei
seismik dan tetap mendapatkan hasil data seismik yang baik dan dapat
dipergunakan untuk mempercepat pengembangan lapangan.
Teknologi survei seismik 3D umumnya memerlukan biaya yang lebih mahal
dibandingkan dengan survei seismik 2D. Hal ini disebabkan jumlah peralatan dan
tenaga kerja yang digunakan lebih banyak. Dengan berkembangnya teknologi
survei seismik 3D terutama desain parameter, peralatan instrument perekaman
data dan peralatan pengolahan data, maka biaya dan operasi survei seismik dapat
lebih efektif dan efisien tanpa mengurangi tujuan daripada survei seismik itu
sendiri.
Dari hasil kajian, penggunaan desain parameter seismik 3D yang berbeda pada
lapangan X, tidak berpengaruh besar pada kualitas data seismik yang diperoleh.
Survei seismik 3D tersebut tetap dapat menghasilkan data dengan kualitas yang
bagus dan target yang diharapkan dapat terlihat dengan baik. Sehingga survei
seismik 3D ini mempunyai keuntungan yaitu tetap mendapatkan data seismik 3D
sesuai yang diharapkan dengan biaya yang dapat ditekan mencapai 33% dari
perhitungan awal.

Abstract
The X field on West Java province, will be developed based on 2D seismic survey
data and exploration wells. The goal is to develop field, establish leads into
prospects and Enhanced Oil Recovery.
Referring to the availability data, it is decided to carried out 3D seismic rather
than 2D seismic. This is caused by the development of the X field covers a large
area, so the selection of different parameters design of 3D seismic survey aims to
reduce the cost of seismic surveys and still get good results and seismic data can
be used to accelerate the development of the field.
3D seismic survey technologies generally require a higher cost compared with 2D
seismic survey. This is due to the amount of equipment and labor. With the
development of technology, especially parameters design of 3D seismic survey,
recording instrument equipment and data processing equipment, the cost and
seismic survey operations can be more effective and efficient without
compromising the objectives of the seismic survey itself.
The results of the study, the used of different parameters design on 3D seismic
survey of the X field, no significant effect on the quality of seismic data acquired.
3D seismic survey is still to produce data with good quality and the expected
target can be seen properly. So the 3D seismic survey has the advantage that it
still get the 3D seismic data fit the expected cost can be reduced to 33% of the
initial calculations."
2011
T29813
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2005
551.22 BEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Inriyanto
"ABSTRAK
Metoda akusisi baru telah digunakan dalam usaha untuk mengeliminasi efek ghost
gelombang seismik dengan potensi untuk meningkatkan jangkauan frekuensi rendah dan
tinggi sehingga memperbaiki hasil penampang seismik di daerah laut dalam. Dalam studi
kasus ini, data streamer dual sensor dibandingkan dengan data sensor tunggal
konvensional dari streamer yang sama. Pemrosesan data seismik hingga migrasi
diterapkan pada kedua data. Pembandingan eliminasi efek ghost dan interpretabilitas
penampang seismik adalah tujuannya. Analisis data memperlihatkan kelebihan streamer
sensor ganda dibandingkan streamer konvensional.

Abstract
The new method of acquisition has been found in an effort to remove ghost effect with
the potential to boost both low and high frequency content of seismic data and to enable
imaging in challenging deepwater zones. In this case study, processed dual sensor
streamer data compared to conventional single sensor data from the same streamer.
Identical processing flows were applied to the two datasets. Data processing up to
migration will be done to both single sensor data and dual sensor data, and compared.
Comparison of seismic data De-Ghosting and interpretability is the objective. Data
analysis shown advantage of dual sensor streamer compared to conventional streamer."
2012
T30872
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>