Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wibowo
"Kolom pada konstruksi beton bertulang merupakan elenien struktur yang utama dalam menahan beban gravitasi maupun beban gempa, untuk itu perlu ditingkatkan kekuatannya. Seperti yang telah diketahui bahwa material beton bertulang merupakan material yang mempunyai hubungan kurva tegangan-regangan yang non-linier. Banyak yang mengabaikan daerah inelastik dari beton bertulang, karena pada saat beton bertulang mencapai daerah inelastik tersebut akan terjadi pengurangan akibat adanya retak dan lelehnya tulangan. Oleh sebab itu dilakukan usaha untuk meningkatkan tingkah laku di daerah inelastik dari kolom beton bertulang tersebut , cara yang cukup berhasil adalah dengan menggunakan pengekangan ( confinement ) pada penampang beton bertulang tersebut. Suatu metode baru telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini, selain dengan adanya pengekangan juga dengan cara penggunaan kombinasi baja mutu biasa dengan baja mutu ultra tinggi. Dengan upaya ini diharapkan terjadi peningkatan kekuatan kolom beton bertulang tersebut di daerah inelastik dengan tetap mempertahankan daktilitasnya.
Studi ini akan menggunakan beban monoton yang diaplikasikan pada struktur kolom beton bertulang tersebut. Untuk memperoleh hubungan beban lendutan dari kolom beton bertulang bersengkang yang menerima beban eksentris tersebut, sebelumnya hubungan momen kelengkungan dari penampang kolom tersebut harus didapatkan. Beberapa parameter yang akan divariasikan adalah susunan dari kombinasi penulangan baja mutu biasa dan baja mutu ultra tinggi serta perbandingannya, juga pengaruh kelangsingan dan eksentrisitas beban pada struktur kolom tersebut.
Untuk mengembangkan hubungan beban lendutan struktur kolom beton bertulang tadi, digunakan modelisasi untuk masing-masing material kemudian formulasi penampangnya dan formulasi dari lendutannya. Untuk menganalisa penampang kolom beton bertulang digunakan cara pendekatan lapis ( layer ), sehingga dapat memperhitungkan hubungan tegangan-regangan material beton yang non-linier. Analisa ini akan menggunakan metode numerik, yang mempermudah perhitungan. Hasil perhitungan akan diperoleh diagram hubungan beban lendutan kolom beton bertulang tersebut akibat penggunaan kombinasi baja mutu biasa dengan baja mutu ultra tinggi.
Dari hasil analisa yang diperoleh dengan metode yang telah dijelaskan menunjukkan adanya peningkatan kekuatan struktur kolom dengan mutu pembesian yang berbeda dalam menerima beban aksial maupun lentur ( beban maksimum ). Struktur kolom yang memiliki kombinasi tulangan ini juga menunjukkan kemampuan mengalami deformasi atau lendutan yang lebih besar. Dengan tetap memperhitungkan prosentase baja mutu biasa yang lebih dominan, struktur kolom dapat tetap mempertahankan daktilitasnya.
Adanya peningkatan ini jelas terlihat dengan besarnya penyerapan energi regangan oleh struktur kolom dengan mutu pembesian berbeda, sehingga dipastikan bahwa perilaku kolom dengan kombinasi pembesian baja mutu ultra tinggi dan baja mutu biasa di daerah inelastik ( pada regangan besar ) akan lebih baik. Tetapi harus diperhatikan pengekangan pada kolom dengan baja mutu ultra tinggi ini, karena lebih mudah terjadi tekuk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Column calculation on frame system is a long and iterative process. This program is used to calculate column on general aspects, these aspects are slender, biaxial, braced frame and sway frame. This program uses Borland Delphi 7.0 language. Data input consists of material data (fy, f�c), load data (Pu, M1bx, M2bx, M2sx, M1by, M2byand M2sy), column data (b, h and L) and beam data(bb, hband Lb). The gained result is the table that contains output data of calculation, that is slender limit, k.Lu/r, ψA, ψB, k, δB, δS, Mc, As, As/Ag, β, Pn pl, Pn ada, Mn pl, Mn adafor axe x and axe y. For validation, output of calculation can be compared between manual and program calculation. The results of comparison are the biggest error percentage 0,0054% and smallest error percentage 0% (not difference). This is because in manual calculation there is always rounding every step, while in the computer calculation rounding is done at the end of process. Performance of the program is proper and satisfying to be used in short time and accurate."
600 JIDR 2:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yunaldi
"Kolom mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu struktur. Oleh sebab hal tersebut diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuannya, khususnya kolom beton bertulang yang terletak di daerah gempa. Kemampuan dari kolom beton bertulang mengalami penurunan kekuatan pada saat di daerah inelastis, karena diakibatkan adanya retak-retak pada beton dan baja tulangan telah mengalami leleh. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kekuatan di daerah inelastis pada kolom beton bertulang adalah pemberian confinement (pengikatan pada kolom beton), dan pada saat ini untuk lebih meningkatkan kekuatan pada daerah tersebut, digunakan kombinasi baja mutu biasa (Ordinary Strength Steel) dan baja mutu ultra tinggi (Ultra High Strength Steel) sebagai tulangan longitudinal (memanjang). Diharapkan dengan upaya tersebut dapat menaikkan lebih kekuatan penampang kolom pada daerah inelastis.
Tingkah laku dari penampang kolom beton bertulang dapat dilihat dari hubungan momen-kelengkungan (M-?) dan hubungan beban-momen (P-M). Dalam memperoleh hubungan tersebut digunakan analisa penampang kolom beton bertulang dengan cara pendekatan lapis per-lapis (layer) dari penampang yang berdasarkan kepada modelisasi kurva tegangan-regangan masing-masing material. Pada prinsipnya analisa tersebut memperhatikan hubungan yang nonlinier dari kurva tegangan-regangan material beton, sehingga diharapkan hasil yang didapat mendekati sebenarnya. Untuk membantu perhitungan digunakan metode numerik yang diproses dengan komputer. Beberapa parameter utama yang akan divariasikan adalah perbandingan antara baja mutu ultra tinggi (Ultra High Strength Steel) dengan baja mutu biasa (Ordinary Strength Steel), penyusunan letak dari tulangan baja dengan mutu berbeda tersebut di dalam beton, dan pengaruh gaya normal ( Pnormal) yang bekerja pada penampang. Tipe pembebanan yang diberikan dalam studi ini adalah secara monoton, yaitu pemberian beban secara bertahap, semakin lama semakin besar sampai kolom mengalami kehancuran. Maksud dari pembebanan monoton ini adalah supaya dapat melihat lebih jelas tingkah laku dari penampang kolom dari awal pemberian beban sampai kondisi hancur.
Dari hasil analisa tingkah laku yang diperoleh, menunjukkan adanya peningkatan kekuatan dari penampang kolom beton bertulang dengan mutu pembesian yang berbeda (mutu biasa dan baja mutu ultra tinggi ) di daerah inelastis. Peningkatan ini dapat terlihat jelas dari besarnya kekuatan penampang dalam menerima beban aksial dan momen lentur, serta besarnya penyerapan energi regangan bila dibandingkan dengan penampang kolom beton bertulang dengan pembesian mutu biasa. Daktilitas dari penampang akan meningkat pula, tetapi semakin banyak kandungan baja mutu ultra tinggi ditempatkan pada penampang, daktilitas akan berkurang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Hakas
"Salah satu material yang cukup banyak dipergunakan pada struktur bangunan bertingkat adalah beton bertulang. Dan, kebutuhan akan bangunan tingkat tinggipun semakin lama semakin besar, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan dari elemen-elemen struktumya, terutama kolom_Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki tingkah laku inelastic dan penampang kolorn beton bertulang terkekang dengan penggunaan kombinasi baja mutu biasa dengan baja mutu ultra tinggi.
Studi ini akan mencoba mengembangkan hubungan momen-kelenglcungan dari penampang lcolom beton bertulang yang terkekang akibat beban siklik dengan memperhatikan modelisasi masing-masing material, seperti pengaruh beban siklik terhadap hubungan tegangan-regangan dari material beton (efek hysteresis) dengan mengambil envelope curve sebagai modelisasi tegangan-regangannya yang diasumsikan identik dengan hubungan tegangan-regangan pada beban monoton serta efek bauschinger dari material baja. Vaxiasi dari mutu baja yang berbeda dan perbandingan yang optimum antara lcedua baja tersebut, pengaruh luas tulangan baja terhadap penampang kolom, pengamh penyebaran tulangan pada sisi penampang, serta pengamh gaya aksial P,. sebagai suatu parameter, akan dibahas. Untuk perhitungan akan dipergunakan program komputer dengan metode numerik melalui pendekatan lapis per-lapis (layer approach) terhadap penampang kolom tersebut.
Dan hasil studi parameter terlihat bahwa ada peningkatan kekakuan dan kemampuan kapasitas penampang yang cukup berarti akibat pemakaian baja mutu ultra tinggi, baik pada persentase tulangan 2% dan 4%, penyebaran tulangan 2 sisi dan 4 sisi, maupun pada pengaruh beban aksial P, =0,15fc'bh dan P., =0,3fc?bh, namun seiring dengan itu terjadi penurunan pada kelenglcungan yang berarti penurunan terhadap daktilitas penampang. Untuk itu perlu pembatasan-pembatasan yang optimal agar peningkatan kemampuan penampang tetap dapat menghasilkan daktilitas yang cukup.
Persentase yang optimal dan pemakaian baja mutu ultra tinggi sebaiknya tidak Iebih dari 50% total tulangan, karena lebih dari itu peningkatan yang ada semakin kecil. Jumlah siklus temyata berpengaruh terhadap penurunan kekalcuan penarnpang, semakin banyak jumlah siklus maka kekakuan penampang akan semakin I-cecil_ Beban aksial yang optimal untuk meningkatkan kemampnan penampang dengan daktilitas yang masih cukup bail-1 sebaiknya Ps0.3fc ?bh. Penampang dengan tulangan pada 4 sisi lebih efektifuntuk menerima beban aksial yang besar (eksentrisitas kecil), karena pada kondisi beban dengan eksentrisitas besar yang menyebabkan beban akibat lcntur besar, maka baja mutu ultra tinggi yang ditempatkan ditengah penampang hanya akan menerima regangan yang relatif kecil, sehingga sumbangan kekuatannya tidak mencapai kondisi maksimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Sunhadji
"Di bidang konstruksi saat ini, material beton bertulang dengan sistem pracetak menjadi semakin diminati karena berbagai keunggulan yang dimiliki baik dari segi ekonomi, waktu dan mutu bangunan sipil yang dihasilkan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan bangunan bertingkat untuk perkantoran, hotel dan pertokoan di daerah perkotaan mendorong timbulnya kebutuhan akan suatu rancangan struktur beton yang ekonomis, dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien tanpa mengurangi kekuatan dan kekakuan komponen struktur bangunan. Dalam hal ini, struktur beton pracetak adalah salah satu jawaban untuk semua pertanyaan tersebut. PT. Hutama Karya dengan struktur Bresphaka-nya mencoba menjawab tantangan dan kebutuhan tersebut.
Struktur Bresphaka yang menjadi pilihan dalam pembahasan Skripsi ini dibatasi pada daerah titik kumpul. Pada daerah titik kumpul inilah kunci kekuatan dan kelemahan dari sebuah struktur terutama terhadap gaya lateral yang terjadi. Eksperimen yang dilakukan oleh PT. Hutama Karya mencakup titik kumpul interior dan eksterior. Dalam hal ini, PT. Hutama Karya dengan sistem Bresphaka-nya, bekerjasama dengan Balai Struktur Bangunan Puslitbang Permukiman Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, melakukan eksperimen guna mengetahui kehandalan dari specimen yang direncanakan. Pada eksperimen yang dilakukan terhadap sambungan interior, specimen terdiri dari dua buah balok pracetak dengan ukuran penampang 250 mm x 400 mm dengan panjang bersih 1500 mm dan dua buah kolom pracetak berukuran 250 mm x 350 mm dengan panjang bersih 1200 mm. Specimen ini direncanakan untuk pembangunan gedung bertingkat 6.
Pengujian dilakukan dengan memberikan displacement control untuk mengetahui besarnya gaya lateral yang bersesuaian. Dalam skripsi ini penulis menganalisa data-data yang diperoleh dari hasil eksperimen dan melakukan perbandingan secara teoritis dengan program Dram-2DX. Analisa hasil eksperimen untuk grafik gaya lateral dan perpindahan didapat bahwa secara umum struktur mampu bertahan sampai tingkat daktilitas 4 tanpa mengalami pinching effect. Di samping itu, diperoleh pula bahwa kekuatan dan kekakuan hasil eksperimen lebih tinggi dari hqsil analisa teoritis dengan program DRAIN-2DX."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faat Y. Gama
"Telah banyak studi dan penelitian yang dilakukan untuk mempelajari mengenai sifat-sifat mekanis beton ringan yang memanfaatkan bahan-bahan daur ulang seperti plastik sebagai agregat kasar (Artificial Light-Weight Aggregate) dalam beton ringan. Namun bagaimana perilaku ketika beton ringan tersebut dimodelkan dalam elemen struktur kolom yang memikul beban tekan aksial eksentris. Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mencoba mengkaji efek deformasi baik jangka panjang (permanen) maupun jangka pendek (elastis) terutama terhadap parameter rangkak yang mungkin terjadi pada sebuah model elemen kolom beton ringan beragregat plastik Polyethylen Terepthalate (PET) daur ulang yang dibebani beban aksial tekan eksentris.
Mutu beton yang didapatkan lewat uji kuat tekan dalam bentuk silinder (15x30) cm adalah 8,3 MPa. Benda uji yang digunakan terdiri atas : (a) 3 buah kolom langsing tipe A (KLA) dengan ukuran (420x70x70) mm, (b) 3 buah kolom langsing tipe B (KLB) berukuran (300x50x50) mm, (c) 3 buah kolom pendek tipe A berukuran (140x70x70) mm, dan (d) 3 buah kolom pendek tipe B berukuran (100x50x50) mm. Pengujian kolom tersebut dikategorikan menjadi 3 macam pembebanan yakni beban aksial tekan, beban lentur dan beban aksial tekan eksentris (kombinasi aksial tekan dan lentur) dengan durasi pembebanan sekitar 3 minggu. Setiap tipe kolom langsing baik tipe A dan B, masing-masing 1 buah sample akan diuji pembebanan aksial tekan, beban lentur dan beban kombinasi. Dan untuk semua kolom pendek hanya akan diuji beban aksial tekan.
Dari hasil penelitian terhadap 3 jenis pembebanan tersebut hanya tipe pembebanan lentur saja yang memperlihatkan terjadinya gejala regangan rangkak. Sedangkan pada 2 tipe pembebanan yang lain yakni aksial tekan dan kombinasi dari analisa hasil penelitian tidak mengindikasikan ada efek rangkak. Hasil eksperimen kolom langsing tipe KLA-1 dan KLB-1 dengan beban aksial tekan sebesar 4410 N untuk kolom KLA dan 2254 N untuk kolom KLB hanya memperlihatkan efek deformasi elastis sesaat dimana selang 24 hari setelah beban tekan di release melalui pengukuran manual dimensi panjang kolom tersebut kembali ke kondisi semula. Namun berdasarkan analisa yang dihasilkan tercatat bahwa kolom KLA-1 mengalami deformasi aksial maksimum sebesar 0,78 mm dan defleksi permanen di setengah bentang sebesar 0,2 mm. Sedangkan untuk kolom KLB-1 tercatat mengalami deformasi aksial sebesar 0,34 mm dan defleksi permanen di setengah bentang sebesar 0,32 mm.
Pada kasus pembebanan lentur murni, tercatat pada kolom KLA-2 terjadi deformasi aksial sebesar 0,1 mm dan defleksi lateral permanen di setengah bentang sebesar 0,12 mm. Sedangkan untuk kolom KLB-2 mengalami deformasi aksial sebesar 0,12 mm dan defleksi lateral permanen di setengah bentang sebesar 0,14 mm. Pengaruh berbeda terhadap deformasi aksial dan lendutan lateral juga terlihat pada hasil pembebanan kombinasi aksial tekan dan lentur dimana kolom KLA-3 terjadi deformasi aksial sebesar 0,56 mm dan defleksi permanen di setengah bentang sebesar 0,11 mm. Sedangkan Sedangkan untuk kolom KLB-3 mengalami deformasi aksial sebesar 0,27 mm dan defleksi lateral permanen di setengah bentang sebesar 0,15 mm. Hasil yang ditunjukkan tersebut terbilang lebih kecil dari hasil pola pembebanan aksial tekan dimana dimungkinkan efek penerapan beban lentur mereduksi pengaruh gaya aksial tekan sehingga nilai deformasi aksial dan defleksi lateral menjadi berkurang. Umur beton yang terlalu tua juga turut memberikan kontribusi terhadap tidak terlihatnya efek rangkak yakni interval waktu antara waktu pengecoran sampel dengan waktu pengujian (pembebanan) terlampau jauh yaitu sekitar 1,2 tahun.

Have been many studies and researches conducted to learn about the mechanical properties of lightweight concrete that uses recycled materials such as plastic as coarse aggregate (Artificial Light-Weight Aggregate) in lightweight concrete. But how the behavior of lightweight concrete is modeled in the structural elements that hold the column eccentric axial compressive load. In this regard, this study aims to try to assess the effects of both long-term deformation (permanent) and short term (elastic), especially on the creep parameters that may occur in a lightweight concrete column element model used Polyethylen Terepthalate plastic (PET) recycled aggregates bears eccentric axial load.
Concrete strengths obtained through the Compression testing of a concrete cylinder (15x30) cm2 is 8.3 MPa. The samples used consisted of : (a) 3 units slender columns of type A (KLA) with size (420x70x70) mm3, (b) 3 units slender columns of type B (KLB), size (300x50x50) mm3, (c) 3 columns A type of shortsize (140x70x70) mm3, and (d) 3 short columns of type B fruit size (100x50x50) mm3. Column test is categorized into three kinds of loading the axial load, bending loads and axial loads eccentrically (combination of axial compressive and flexural) with loading duration of about three weeks. Each type of slender columns both type A and B, each sample will be tested axial loading, bending loads and load combinations. And for all the bulky columns will only be tested in axial load.
From the results of a study of three types of loading are bending types only just showing signs of strain creep. While on the other two types of loading the combination and axial compression, analysis of research results indicate no effect. The experimental results are slender columns with axial load of 4410 N for KLA-1 column and 2254 N for KLB-1 column shows the effect of elastic deformation 24 days after the load off the press, through manual measurement of the long of the column back to its original dimension. However, based on analysis of the resulting record that KLA-1 column axial deformation is 0.78 mm and the maximum permanent deflection at the half span is 0.2 mm. While for KLB-1 column carrying axial deformation of 0.34 mm and the permanent deflection at half-length is 0.32 mm.
In the case of pure bending, recorded on KLA-2 column axial deformation occurred at 0.1 mm and a permanent lateral deflection at half-length of 0.12 mm. While for KLB-2 column axial deformation of 0.12 mm and a permanent lateral deflection at half-length is 0.14 mm. Different Effect of axial deformation and lateral deflection is also seen on the results of the combination of axial loading and bending in which KLA-3 column axial deformation occurred at 0.56 mm and the permanent deflection at half-length of 0.11 mm. While for KLB-3 column axial deformation of 0.27 mm and a permanent lateral deflection at half-length is 0.15 mm. Results shown are spelled smaller than the axial loading pattern in which the possible effects of the application of bending loads is reducing the influence of axial force so that the value of axial deformation and lateral deflection is reduced. Concrete age is too old also contributed to the invisibility of the creep effect ie the time interval between the time of casting sample with the test of time (loading) too far which is about 1.2 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50675
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haloho, Demson
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>