Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"PENGARUH PENAMBAHAN KOAGULAN TERHADAP EFISIENSI PENURUNAN JUMLAH BAKTERI INDIKATOR PENCEMAR DALAM SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH Ignasius D.A. Sutapa Pusat Penelitian Limnologi-LIPI E-mail: ignasdas@yahoo.co.id Diterima redaksi : 12 Juni 2013, disetujui redaksi : 6 November 2013 ABSTRAK Salah satu penentu kualitas air terdapatpada sistem pengolahan air baku menjadi air produksi. Proses pengolahan air bersih terdiri dari beberapa tahap diantaranya koagulasi-flokulasi, sedimentasi dan filtrasi dalam mengurangi jumlah bakteri indikator pencemar. Pada penelitian ini zat yang berperan sebagai koagulan ialah Poly Alumunium Clorida (PAC) pada konsentrasi 25 mg/l.Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Juli 2009.Tujuan dari penelitian ini menentukan pengaruh penambahan koagulan terhadap efisiensi penurunan bakteri indicator pencemar dalam system pengolahan air bersih. Dua jenis bakteri yang dipantau adalah Escherichiacolidan Coliform. Berdasarkan uji kualitas air menunjukkan pengaruh yang signifikan dari penambahan PAC terhadap jumlah bakteri indicator pencemar. Jumlah bakteri Coliform air baku sebesar 252 koloni/100 ml turun menjadi 12 koloni/100ml. Sementara jumlah E. coli turun dari sekitar238 koloni/100ml menjadi 8 koloni/100ml. Dari data tersebut diperoleh nilai efisiensi penurunan 95,2 persen untuk Total Coliform dan 96,6 persen E.Coli."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Winayadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisna Achmadun
"Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia. Untuk memenuhi kebutuhan akan air, sebagian besar masyarakat mengunakan air yang ada pada lapisan jenuh air pada tanah yaitu air tanah. Kebersihan air tanah ini dari unsur-unsur yang merugikan mutlak diperlukan. Dalam aliran air tanah pada suatu lapisan tanah jenuh air tedadi proses pembersihan secara alarm air tanah dari unsurunsur yang merugikan manusia. Kebersihan air tanah pads suatu daerah kadang dapat memenuhi syarat yang ditetapkan, kadang tidak.
Untuk mengetahui proses pembersihan unsur-unsur yang merugikan dalam aliran air tanah, dibuatlah suatu bentuk pemodelan yang bertujuan mensimulasikan, menirukan dan mencontohkan kejadian di alam tersebut, salah satunya adalah model fisik. Laboratorium Hidrolika Fakultas Teknik Universitas Indonesia sedang mengembangkan suatu model fisik sistem media berpori yang dibuat untuk mensimulasikan proses pembersihan unsur-unsur yang merugikan dalam air tanah, dalam hal ini penuru an konsentrasi mangan dalam air tanah. Alat tersebut telah dibuat sedemikian rupa.
Untuk mengetahui sejauh mana kelayakan alat model fisik tersebut, maka perlu dilakukan pengkajian keanda[annya baik secara hidrolis maupun secara fisik. Pengkajian keandalan model fisik ini aakukan dalam beberapa kali pengujian simulasi air yang mengandu.ng mangan. Hasil pengkajian keandalan model fisik ini nantinya akan digunakan untuk memberikan penilaian terhadap alat model fisik tersebut apakakh model fisik tersebut layak dan dapat digunakan sebagai alas untuk validasi terhadap model matematik aliran air tanah yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soulisa, Yulia Firdawati
"Dalam upaya penurunan kadar Mangan (Mn) terlarut, Laboratorium Hidrolilca FTUI telah mengembangkan suatu alat model fisik untuk mensimulasi aliran air tanah yang terkekang. Pengujian kali ini dimaksudlcan untuk menambah data dari pengujian terdahulu.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja model fisik sistem media berpori pada akifer terkekang dalam kapasitasnya sebagai alat untuk menurunkan kadar Mangan.
Untuk melihat sejauh mana kelayakan alat model flsik temebut, malca dilakukan pengkajian keandalannya baik secara hidrolis maupun secara fisik. Pengujian ini dilakukan dengan dua kali pegujian pengaliran. Pada pengujian pertama dilakukan pengambilan sampel pada saat aliran tunak. Pengujian kedua yang menjadi acuan dari penulisan ini adalah pengujian dengan tiga kali pengambilan sampel pada titik yang sama ini bertujuan melihat fenomena oksidasi-filtrasi tersebut.
Fenomena yang ditimbulkan dari sifat hidrolis adalah pengaliran dimensi pada arah memanjang, sementara sifat fisiknya berupa sebaran Mangan berfluktuasi menurut panjang pengaliran dan proses kimia yang terjadi. Akhirya dengan penambahan data yang dihasilkan pada pengujian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk memvalidasi model matematika."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiarti
"Model fisik yang dikembangkan oleh Laboratorium Hidrolika diranca.ng untuk mensimulasikan aliran terkekang yang terkontaminasi oleh zat terlarut, yaitu besi ( Fe ) melewati suatu media filtrasi. Kajian terhadap kinerja model fisik ini, sebelumnya telah dilakukan Ir. Heru Winayadi dan is menyimpulkan bahwa panjang tltrasi yang optimum terjadi pada arah memanjang, sedangkan data yang diperoleh dari percobaan tersebut sangatlah sedikit, sehingga perlu diperbanyak. Untuk percobaan saat ini akan dikonsentrasikan pada arah memanjang. Percobaan saat ini, direncanakan dilakukan dua kal'.
Dari kajian Percobaan I diketahui tidak terjadi perubahan kecepatan aliran dan kadar best pads zone untreated t 0,60 mg/1 sedangkan pads zone treated berkisar antara 1,23 - 3,22 mg/l. Panjang filtrasi dari Percobaan I ini belum dapat diketahui. Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kesalahan pada alat atau pen.gukuran kadar besi maka pada Percobaan It dilakukan pengulangan pengambilan sampeI dan pengarnbilan sampeI kontrol.
Dari kajian Percobaan II diketahui tidak terjadi perubahan keeepatan aliran dan kadar besi pada zone untreated berldsar antara 0,00 - 1,50 mg11 sedangkan pada zone treated berkisar antara 0,41 - 3,20 mg/1. Dari pengulcuran sampeI kontrol diperoleh hasil yang sama dengan rancangan kadar besi sampeI tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran kadar besi telah dilakukan dengan balk dan benar, Panjang filtrasi dari Percobaan U ini belum dapat diketabui juga. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi fisik alat yang memiliki banyak kekurangan seperti retak-retak pada penutup bak filtrasi, kebocoran yang terjadi, melendutnya bagian dasar bak filtrasi. Juga dapat disebabkan oleh pelaksanaan pencampuran oksidator-pasir, pemadatan yang kurang baik dan pengambilan sampel yang tidak mewakiii medianya atau karena proses kimia yang tedadi.
Dari nercobaan-percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil suatu kesimpulan akhir, bahwa kinerja model fisik belum cukup untuk dijadikan referensi dalam melakukan validasi model matematik. sehingga diperlukan data lebih banyak serta perbaikan model fisik itu sendiri. Alat itu sendiri dapat diperbaiki dengan mengganti penutup bak filtrasi, menambah perkuatan, menambal, sedangkan pencampuran oksidator-pasir dilakukan dalam satu wadah, pemadatan dilakukan dengan sistem per-layer, dipasang pipa pads titik pengambilan sampel agar sampel dapat mewakiii medianya. Untuk hal yang disebabkan proses kinua, diperlukan diskusi lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Nixon
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
"Zat padat tersuspensi dapat berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya. Untuk mengkaji masalah ini maka Laboratorium Hidrolika Iurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengembangkan model fisik untak mensimulasi aliran air tanah yang mengandung zat padat tersuspensi pada sistem akifer terkekang. Serangkaian pengujian model fisik dilakukan untuk mendapatkan data yang difokuskan untuk dapat mewakili daerah yang intensitas penurunan kadar zat padat tersuspensi tinggi. Permasalahan utama yang dihadapi adalah kehila.ngan larutan tersuspensi yang cukup besar yaitu dari kadar awal 12500 mg/1 di bak penampung air menjadi hanya 5000 mgll di titik awal media filtrasi (saringan), yang selanjutnya menjadi hanya sekitar 2100 mgll ketika berada pada media pori (filtrasi). Data-data yang didapatkan temyata kurang memperlihatkan terjadinya proses filtrasi yang secara signifikan menurunkan kadar zat tersuspensi, sehingga belum dapat ditentukan panjang media filtrasi yang efektif menurunkan kadar zat tersuspensi. Hal ini terjadi disebabkan karena zat padat tersuspensi mengendap di bak penampung air dan bak suplai. Untuk itu disarankan agar dilakukan pengadukan terns menerus selama pengujian berlangsung dan selang suplai air ke media berpori diperpendek. Karena itu pengujian yang lebih intensif guna mendapatkan data yang lebih akurat dan perbaikan dari model fisik yang ada masih perlu dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nusyirwan
"ABSTRAK
Bagi manusia air minum merupakan kebutuhan utama. Kualitas air minum sangat menentukan kualitas kehidupan manusia. Air minum yang sehat adalah air minum yang memenuhi persyaratan pokok yaitu persyaratan fisik, kimia dan bakteriologis berdasarkan Permenkes RI No. 416 Tahun 1990.
Pada daerah permukiman padat di Jakarta, sebagian besar penduduk masih menggunakan air tanah dangkal untuk memenuhi kebutuhan sehari-h.ari, baik untuk minum, mandi, cuci dan lain-lain. Berdasarkan data sekunder di DKI Jakarta, kualitas air minum yang berasal dari tanah dangkal 64 persen tidak memenuhi syarat bakteriologis, 91,32 persen tidak memenuhi syarat kimia, dan 1,33 persen tidak memenuhi persyaratan fisik.
Pada daerah permukiman padat hampir tidak mungkin untuk mendapatkan air bersih dari sumur pompa tangan, apalagi sumur dangkal, karena hampir tidak mungkin untuk memperoleh jarak aman antara sumber air minum dengan limbah rumah tangga. Sekurang-kurangnya ada 39 penyakit yang bersumber pada masalah air minum, antara lain diare, kolera, disentri dan lain-lain.
Untuk mengetahui kualitas air sumur yang digunakan oleh penduduk dan hubungannya dengan kesehatan masyarakat, telah dilakukan penelitian di daerah permukiman padat Kelurahan Paseban Jakarta Pusat.
Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada 15 buah sumur pompa di Kelurahan Paseban dengan metode purpossive sampling. Sedangkan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi, sanitasi dan penyakit yang diderita dilakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara acak.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sumur pompa tangan di wilayah Kelurahan Paseban, kadar unsur mangan berada diatas ketentuan Permenkes RI No. 416 Tahun 1990. Lima buah sumur kadar mangannya tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air bersih. Kadar mangan pada sumur pompa di Kelurahan Paseban berkisar antara 0,052 sampai 1,838 mg/l. Untuk bakteriologis 7 buah sumur tidak memenuhi persyaratan air bersih karena tercemar oleh bakteri Esoherichia coli dengan MEN/100 ml sampel berkisar antara 21 sampai diatas 240.
Hasil uji korelasi untuk melihat hubungan antara kualitas bakteriologis dengan jarak sumur dan septik tank, menunjukkan adanya korelasi negatif (d=0,05) yang berarti semakin dekat jaraknya akan semakin tinggi jumlah E. coli yang ditemukan. Kedalaman sumur pompa juga memperlihatkan korelasi negatif dengan kualitas bakteriologis (a=0,05).
Hasil uji dengan menggunakan "Fisher Exact Probability Test" untuk melihat perbedaan tingkat prevalensi diare di Kelurahan Paseban menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat prevalensi diare di Kelurahan Paseban untuk lokasi dengan kualitas air baik dan kualitas air buruk (p)0,05). Hal ini menunjukkan bahwa timbulnya penyakit diare di Kelurahan Paseban tidak disebabkan oleh kualitas air. Penyebab timbulnya diare mungkin disebabkan perilaku yang tidak sehat, faktor sosial ekonomi, gizi, makanan yang terkontaminasi dengan bakteri, dan lain-lain.

ABSTRACT
Correlation Between Well Water Quality and Sanitation With Community's Health in Densely Urban Settlement (A Case Study at Paseban District Central Jakarta)The drinking water for human being is primary needs. The quality of drinking water determines the quality of human life much. Healthy drinking water is the drinking water that fulfill the subjective requirement that is the physical requirement, chemical and bacteriology based of Permenkes RI No. 415, in the year 1990.
At densely populated area in Jakarta most people still use shallow ground water to fulfill the daily needs not only for drinking water but also for bathing, washing, and so on. According to secondary data in DKI Jakarta, the quality of drinking water comes from the shallow ground, 84 percent doesn't fulfill the bacteriological requirement, 91,32 percent doesn't fulfill the chemical requirement and 1,33 percent doesn't use the physical requirement.
It is hardly possible for the densely populated area to get clean water from hand pump well, and else from the shallow well, because it is hardly possible to get the safe destination between drinking water resource and home pollutant. There are at least 39 disease that comes from the resources or drinking water problem, that is diarrhea, cholera, dysentery and so on.
Understanding the quality of the well water that is-used by the population and the relationship of the community's health the research had been made at the densely populated area at Paseban District Central Jakarta.
The research had been done by taking samples on 15 pumped wells at Paseban District by using the method of purpossive random sampling. While knowing and understandingthe social economical condition sanitation and diseases that was suffered, the structural interview had been hold by using questionnaire being spread randomly.
The result of this research that the hand pump well at the area Paseban District, the content of element mangan is over the determination of Permenkes No. 416 in the year 1990. There are 5 wells that have contain of element which doesn't fulfill for their requirement of clean water. The content of mangan at pump well at Pescehan District from 0,052 mg/l till 1,833 mg/l. The Seven (7) wells for bacteriology don't fulfill the requirement of clean water and drinking water, because it is contaminated by Escherichia coil bacteria, with MEN/100 ml sample is between 21 and over 240.
The result of correlation test shows between that the negative correlation (a = 0,05) means the nearer the distances is, the higher the number of E. coil is to be met. The depth of the pump well also the negative correlation with the bacteriological quality (a 0,05).
The result of testing by using "Fisher Exact Probability Test"; is showing the difference prevalence diarrhea degree level at Paseban District. The result shows that there is no difference of the prevalence diarrhea degree for the location between the good water quality and bad water quality ( p > 0,05). This case shows that diarrhea disease appears at Paseban District is not because of the diarrhea, is caused by unhealthy behavior, social, economic factor, food that is contaminated by bacteria and so on.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
Tpdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>