Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pada struktur yang memiliki berat sendiri cukup ringan seperti konstruksi kayu, diperoleh suatu keuntungan dimana struktur tersebut hanya menyerap gaya gempa yang kecil dan sedikit sehingga dalam memperhitungkan kestabilan dari struktur, akibat gaya gempa ini dapat diabaikan. Oleh karena itu perhitungan kestabilan struktur tersebut hanya akan ditinjau terhadap beban mati, beban hidup serta akibat beban angin. Oleh karena itu, dimodelkan suatu struktur kayu dengan menyusun kayu-kayu kaso pada jarak tertentu yang diperkuat dengan pengaku serta pelat multipleks yang berfungsi sebagai portal utama dari struktur bangunan tersebut. Peninjauan kekuatan dan kestabilan dari struktur ini akan ditinjau dari lendutan yang timbul akibat pembebanan-pembebanan di atas dalam kondisi 2 dimensi, yaitu peninjauan dalam bentuk portal bidang (plane frame). Analisa lendutan tersebut dilakukan dengan mempergunakan metode matriks dengan konsep stiffhes analysis yang diaplikasikan dalam program GT-STRUDL. Keuntungan yang diharapakan dari hasil pemodelan ini, antara lain karena bahan kayu kaso dengan ukurannya yang standar sehingga mudah diperoleh di pasaran, pengerjaan struktur kayu relatif cepat, serta karena berat sendiri struktur yang relatif ringan sehingga dapat diharapkan penghematan pada ukuran pondasi, disamping ditinjau dari segi artistik memberikan kesan yang lebih baik dibandingkan dengan bangunan yang mempergunakan material lain."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wahyu Priyadi
"Permintaan akan ketersedian perumahan semakin hari semakin meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Dengan adanya permintaan itu maka pemerintah daerah dari masing-masing kota memerlukan ketersediaan lahan yang cukup untuk membangunan perumahan. Langkah-langkah yang diambil yaitu dengan pembebasan lahan berupa tanah dan segala sesuatu yang ada diatasnya. Hal ini tidaklah mudah karena pembebasan tanah (pengadaan tanah) yang akan digunakan untuk kepentingan umum maupun komersial banyak menimbulkan masalah. Masalah tersebut timbul terutama bila tanah tersebut dimiliki oleh lebih dari satu orang, ketidakcocokan harga tanah yang ditetapkan oleh instansi yang terkajt berupa Nilai Jual Objek Tanah (NJOP) dengan harga tanah yang ada di lapangan, perbedaan luas tanah yang ada di bukti hak dengan yang ada di lapangan, minimnya bukti hak atas tanah dari tanah yang dimilikinya, adanya pihak ketiga yang mempengaruhi harga tanah yang akan dibebaskan (preman maupun spekulan tanah).
Maksud dari penulisan ini adalah untuk dapat rnengindentifikasi resiko terhadap masalah-masalah (faktor-faktor) yang ada dalam pembebasan lahan (pengadaan tanah) tersebut. Sedangkan untuk tujuannya adalah untuk mengetahui faktor apa saja pada pembebasan lahan yang berpengaruh terhadap kinerja biaya pada perumahan sederhana. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan observasi, pengumpulan data primer dengan kuisioner atau wawancara, data sekunder yang merupakan data primer yang dikompilasi ataupun data yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan pembebasan lahan (pengadaan tanah).
Dari beberapa variabel yang berkorelasi, hanya terdapat 3 faktor dominan yaitu kestrategisan letak lokasi tanah yang akan djbebaskan, keterlambatan proses pembayaran uang ganti kerugian, dan lamanya proses pendataan fisik tanah. Selain itu, terdapat variabel penentu lainnya yaitu lamanya proses pendataan kepemilikan tanah.

The demand on housing facilities in Indonesia is growing larger as the population growth. These needs insist every state government to provide available land for housing The policy which taken is land acquisition with everything on it. This is not going to be easy, because the land that being acquisited for public or commercial use usually caused several problems. The problems primary exist if the land owned by more than one person, the incompatibility of land price between which issued by related institution (NJOP) with the real one, the difference of land size from the certyicate, the inadequate owning evidences, and the presence of third party (broker/speculator) that influence the land price.
The point of this thesis is to identify the risk on the problems (factors) which exist on the land acquisition While the purpose is to found which factors on land acquisition that heavily influenced the cost performance on mass housing.
Data collecting done based on observation, primary data collecting with questioner or interview, secondary data that yielded from compilation of primary data or even data from related institutions.
From several correlated data, there are three dominating factors, which are the strategic location ofthe land that will be acquisited delay ofthe compensatory money payment, and long process of land physical recognition There is also another influential variable, the long process of registering land ownership."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Alia Muzayanah
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana implementasi kebijakan pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah studi tentang Rusunawa Depok Di Kecamatan Cilangkap, Tapos, Kota Depok. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan studi kepustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi kebijakan pembangunan perumahan bagi MBR tentang program Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa di Kota Depok. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi kebijakan pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah studi tentang program rusunawa Kota Depok yang berada di Kecamatan Tapos ini implementasi berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 29 Tahun 2016 belum baik karena terdapat ketidaksesuaian peraturan dengan hasil temuan di lapangan. Implementasi tersebut dikatakan belum baik karena berdasarkan peraturan tersebut karena sasaran utama penghuni rusunawa yang tidak bersedia dipindahkan ke rusunawa, hak dan kewajiban dari pengelola belum dilaksanakan secara baik karena terdapat hambatan, hak dan kewajiban dari penghuni belum dilaksanakan secara baik, larangan yang masih dilakukan oleh penghuni seperti menyewa lebih dari satu unit dan membawa kendaraan beroda empat, pemberian sanksi dilakukan oleh pengelola rusunawa tetapi terdapat beberapa pelanggaran yang tidak dijatuhkan sanksi seperti membuat keributan, membawa kendaraan roda empat dan menyewa unit hunian lebih dari satu.

This research discusses about how the implementation of housing development for low income society study on Rusunawa Depok In Sub Cilangkap, Tapos, Depok City . This research discusses qualitative with data completion technique that is interview and literature study. Housing for MBR on Simple Rent Rusunawa rental program in Depok City The result of this research is the implementation of housing development policy for low income people study on Depok City housing program located in Tapos Subdistrict is implemented based on Mayor Regulation No. 29 of 2016 Not good because there is a mismatch of regulations with the findings in the field. The implementation mentioned is not good because based on the regulation because the main target of rusunawa residents who can not be moved to rusunawa, the rights and authority of the manager is not implemented properly because there are obstacles, rights and duties of the residents have not been implemented properly, the prohibition is still done by Residents such as renting more than one unit and carrying a four wheeled vehicle, the funding is done by the rusunawa manager but there are some that are not dijrown like making a commotion, bring four wheeled vehicles and more than one residential unit."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S69479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risang Aludityo
"ABSTRAK
Sebagai salah satu program pembangunan Indonesia, diantaranya adalah pembangunan perumahan terutama perumahan untuk masyarakat yang memiliki pendapatan rendah atau masyarakat miskin. Pembangunan perumahan rakyat juga dilakukan di wilayah DKI Jakarta berupa pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Rusunawa dikhususkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR . Namun, terjadi penunggakan terutama dalam pembayaran retribusi bulanan untuk tiap unit rusunnya sehingga menyebabkan kerugian hingga Rp 29 Miliar. Hal ini disebabkan kurangnya daya beli dan tingkat kelayakan kerja penghuni Rusunawa. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini membahas solusi untuk meningkatkan kelayakan huni dan kelayakan kerja penghuni rusunawa berupa pembuatan bisnis untuk tiap rumah susun dengan metode perbandingan solusi Pairwise Comparison Chart. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan bisnis dapat mengatasi penunggakan pembayaran unit rumah susun, sementara untuk solusi bisnis yang diterapkan berupa bisnis Pengolahan Ikan menjadi Ikan Fillet dengan biaya investasi sebesar Rp 20.636.759.000.- dan Produksi Mainan Edukasi dengan biaya investasi sebesar Rp 4.364.280.250.

ABSTRACT
As one of Indonesians development program, one of them is housing development, are made for low income or poor communities. Construction of public housing also held in the area of Jakarta as the Capital City of Indonesia in the form of Simple Rent Flat Rusunawa and its devoted to The Low Income Communities MBR . However, there are arrears, especially in the payment of monthly retribution for each unit int the flat causing losses of up to Rp 29 billion. This problems happen due to lack of purchasing power and the level of employability of the flat residents. Therefore, this study disccusses the solution to improve the feasibility of occupancy and the feasibiliy of work for the flats residents in the form of building a business solution for each flat by using a comparison method. The Pairwise Comparison method are used due to definiting the business solution for each flat. The result of this study indicate that by applying the business solutions can overcome the payment arrears of the flat unit, while the business solution itself are fish fillet processing business with the investment cost of Rp 20.636.759.000, and educational toy production as the other solution with investment cost of Rp 4.364.280.250. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Kadhafi Sapiie
"Kebutuhan masyarakat alas tempat tinggal, khususnya rumah sederhana semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir ini.Dengan membaiknya kondisi ekonomi dan kemudahan menambil kredit pemilikan rumah, memboka peluang bagi Perumahan De Green Terraces untuk mengembangkan usahanya dengan membangun perumahan sederhana. Daerah yang dinilai cocok untuk mengembangkan perumahan sederhana adalah kawasan pingiran kota Jakarta, daerah Kalisuren Bogor memenuhi kreteria sebagai lokasi pengembangan. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam strategi pengerahangan usaha perumahan De Green Terraces adalah aspek lingkungan makro dan industri, aspek pemasaran, aspek operasi dan aspek keuangan. hasil pertimbangan adalah keputusan layak atau tidaknya pengembangan historis yang akan dilakukan oleh Perumahan De Green Terraces.

The needs of people's for housing, especially low-cost houses increased in recent years. With the improvement of economy and the ease of mortgage process opened the opportunities for Perumahan De Green Terraces to develop its business by building low-cost houses. Areas considered suitable for developing low-cost housing project is at the outskirts of Jakarta, kalisuren-Bogor meets the criteria as the location for the project. Aspects that needs to be considered in developing business development strategy for Perumahan De Green Terraces are the macro and industry, marketing, operational and financial aspect Result consideration is the final decision whether the business development will be suitable to be carry out by Perumahan De Green Terraces."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31970
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Apriliyah Nuraini
"Penelitian ini berfokus pada pemenuhan hak masyarakat oleh pihak pengembang dan Pemerintah Daerah melalui konsep hubungan peran yang terjadi di antara para pelaku. Unit analisisnya adalah masyarakat sebagai konsumen perumahan yang memiliki hak dan sikap terhadap status hukum bangunan rumah; pihak pengembang perumahan sebagai pihak swasta yang memiliki orientasi terhadap keuntungan, namun sekaligus harus bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya; serta Pemerintah Daerah sebagai pelindung hak masyarakat, pembuat kebijakan, pengawas dan pengendali dari berlakunya suatu kebijakan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode instrumental case study. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada para pemilik rumah yang bangunannya belum memiliki IMB, masyarakat/warga Perumahan X dan Y, pihak pengembang, dan pihak Pemerintah Daerah terkait dengan pembangunan perumahan; observasi; serta studi literatur, baik institusional maupun teori keilmuan.
Hasil penelitian diketahui bahwa : (1) Masyarakat sebagai konsumen memiliki kelebihan muatan peran berupa : peran terlalu besar, peran tidak jelas, dan peran saling bertentangan. Konsumen mengembalikan kelebihan muatan peran tersebut kepada pihak pengembang; (2) Terdapat peran yang saling menguntungkan antara pihak pengembang dan Pemerintah daerah ketika dilakukan perubahan site plan yang disebut sebagai negosiasi peran; (3) Pemerintah Daerah menghilangkan peran sebagai pengawas terhadap ketidaksesuaian pembangunan perumahan, dan menguatkan peran dalam mengesahkan dan/atau memberi ijin pembangunan perumahan melalui perubahan site plan, yang memicu terjadinya negosiasi peran.

This research focuses on meeting people's rights by the developer and the local government through the concept of the role which occur in the relationship between the actors. The unit of analysis is the community as a residential consumer who has the rights and attitudes towards the legal status of the house; housing developer as private parties who have an orientation towards profit, but at the same time be responsible in conducting its business; and local government as a protector of people's rights, policy-makers, supervisor and controller of the effect of a policy.
This research used a qualitative approach with instrumental case study method. The data was collected through interviews with the homeowners whose property has not yet IMB, community/citizen housing X and Y, the developers, and the local government associated with residential development; observation; and the study of literature, both institutional and scientific theory.
Results reveal that: (1) People as consumers have a role overload: too large a role, the role is not clear, and conflicting roles. Consumer returns that role overload to the developer, (2) There is a mutually beneficial role between the developer and the local government when it made changes to the site plan referred to as a role negotiation, (3) Eliminating the role of local government as a watchdog against mismatches housing development, and strengthen the role in validating and/or give permission housing development through site plan changes, negotiations which led to a role.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Sri Surjanti
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisia Soraya
"Kampung kota merupakan salah satu bentuk permukiman kumuh yang terdapat di kota-kota besar seperti halnya di Jakarta. Kampung kota ini timbul akibat urbanisasi yang datang dari seluruh pelosok tanah air yang sebagian besar terdiri dan masyarakat desa berpenghasilan rendah dan memiliki tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Hal ini terus menerus melanda kota-kota besar seperti Jakarta sehingga banyak warga yang tinggal di permukiman-permukiman padat penduduk. Pada permukiman kampung kota tersebut banyak sekali masalah-masalah yang timbul, dan masalah yang ada biasanya merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menempati permukiman tersebut. Padahal kesehatan merupakan sesuatu yang berharga dan harus dimiliki oteh manusia untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Kumuh sering sekali dikaitkan dengan penyakit. Penyakit yang timbul di permukiman kampung kota antara lain penyakit saluran pernapasan, penyakit kulit dan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Hal-hal tersebut timbul karena utilitas seperti sarana air bersih, saluran air kotor, pengudaraan serta sinar matahari tidak terencana dengan baik. Jadi hams dipikirkan suatu sistem utilitas sehat pada suatu permukiman kampung kota agar permukiman tersebut dapat menjadi sehat dan layak dihuni.

Kampung Kota represent one of dirty form settlement which is in metropolis city such as Jakarta, this Kampung Kota appeared as result of incoming urbanization from entire remote area in Indonesia, mostly consisted of the village society which is have low salary, low education and low skilled. This matter continuously happened knock over metropolis city like Jakarta, many people live in dense settlement. At Kampung Kota settlement there are a lot of problem arised, and the problem generally represent society health problem. Besides of that, health is valuable and must possessed by human being to do their activity everyday. Slum very often related to a disease. Disease which is arising in Kampung Kota settlement for example bronchi disease, skin disease and disease which is because of mosquito, The things immerge from utility such as clean water, dirty aqueduct, air and also the sunshine which is not unplanned. So, must be thought a healthy utility system at Kampung Kota settlement and then the settlement can become health and dwelt competent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Nachdy
"Pada dasarnya seluruh lingkungan perancangan, apakah itu perancangan Interior, perancangan lansekap, perancangan Gratis, perancangan arsitektur, perancangan Industrial, ataupun perancangan kota bertujuan untuk dapat menghasilkan rancangan yang dapat bermanfaat dan berfungsi baik bagi manusia, serta dapat menjadi penyelesaian terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia pada saat itu. Pada perancangan kota (Urban design), tujuannya ialah bagaimana mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah manusia dalam aspek perkotaan. Dewasa ini sering kita temukan, desain-desain yang mempengamhi ruang kota justru bergerak kearah yang salah kaprah dan kurang tanggap terhadap masalah yang dihadapi manusianya. Upaya yang mereka lakukan terkadang hanya mengikuti trend-trend maupun aturan-aturan yang sedang booming pada saat itu tanpa memperhatikan aspek manusianya. Dari mulai yang paling dasar, penataan kavling bangunan pada suatu kawasan perumahan.
Di Indonesia, khususnya dijakarta, sering kita menjumpai satu keseragaman pola penataan kavling bangunan baik itu yang terjadi diarea perumahan dipusat kota maupun dipinggiran kota. sekalipun kedua daerah tersebut memiliki karakter aktivitas manusia yang jauh berbeda. Sehingga yang terjadi ialah suatu bentuk keseragaman yang mengikut-ikut tanpa penyelesaian masalah bagi manusianya. Dampaknya karakter ruang kota manjadi samar. Apakah hal tersebut disebut karakter ruang kota atau karakter ruang desa, manjadi sama saja. Dalam kesempatan inilah, saya merasa perlu untuk memaparkan aspek-aspek apa saja yang dapat menjadi pertimbangan dalam mendesain kavling/persil bangunan khusus dikawasan perumahan yang terietak dalam ikiim perkotaan. Latar belakang sosial apa saja yang berpengaruh sehingga setiap ruang yang terbentuk dapat menjadi spesifik sesuai dengan karakteristik perumahaan sekaligus karateristik ruang perkotaan.

Basically, for the entire design environment, whether its the Interior design, landscape design, Graphical design, architecture design, Industrial design, or urban design is aim to produce design which can be useful and functional for human being, and also able to solve the problem that is faced by human being at that moment. In Urban design its target is how they can finish problems of human being in all of urban aspect. Nowadays there are many design which is influencing space of urban exactly make a move toward wrong perception and minimum listen carefully to problem faced by human being. Efforts which they done, sometimes only followed trend and also rules which booming at that moment regardless of aspect of human being. Start from the most basic thing, land ploting of building at one particular housing area.
In Indonesia especially at Jakarta, often we found the pattern of land ploting, whether its on the urban core or even in suburban is formed in similarity. Even the character of human being and its function is very different. So that happened is a form of similarity which followed without solving of problem for human being. Its impact is character of urban space become blur. Whether its known as character of urban space or character of rural space, is becoming same. From this point of view, I feel important to describe all aspect of any kind which become consideration in designing land ploting of spesific housing environment which are located in urban climate. And what kind of social background that having an effect on each so every space formed can become specific according to characteristic of housing and characteristic of urban space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Alam
"Bermula dari perjalanan ke Serambi Mekah. Gempa bumi dan tsunami telah memporak-porandakan Nanggroe Aceh Darussalam 6 bulan sebelumnya. Bencana tersebut menelan korban ratusan ribu jiwa, menghancurkan ribuan rumah dan bangunan lainnya, meninggalkan Aceh rata ke tanah. Pasca bencana, Aceh mulai membangun. Bantuan berdatangan dari berbagai pihak: pemerintah, swasta, LSM, dan dari lembaga-lembaga kemanusiaan internasional.
Kerusakan di Aceh sangat hebat, untuk membangunnya dibutuhkan peran serta semua pihak terutama dari masyarakat Aceh sendiri. Akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan akan sangat menguras tenaga dan uang bila pemerintah ataupun NGO single-handedty berusaha mengatasi backiog besar- besaran tersebut Maka pemerintah (Badan Rekonstruksi dan Rehabffitasi) dan berbagai NGO yang menangani masalah permukiman, lalu menerapkan konsep pembangunan permukiman dengan peran serta masyarakat
Tampak dalam pelaksanaannya ditemui berbagai macam "bentuk” dari konsep 'peran serta'. Dari bentuk yang paling ekstrem yaitu "pemberdayaan* masyarakat sebagai pekerja pembangun rumah mereka sendiri tanpa punya andil dalam keputusan apapun, masyarakat menyerahakan sepenuhnya perencanaan pada ahli (pianner) dan tinggal menyetujui, hingga masyarakat betul-betul mempunyai andil, mengambil keputusan mulai dari penataan lingkungan hingga pembangunan. Hal tersebut memancing rasa ingin tahu penulis akan kemungkinan adanya kesalahkaprahan dalam mendefinisikan konsep pembangunan dengan 'peran serta’ masyarakat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>