Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parluhutan, Coky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril
"Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih (SDAB) merupakan perhitungan yang rumit bila dilakukan secara manual (tanpa bantuan program). Dasar perhitungan dengan rnenggunakan program komputer ini didasarkan atas metoda Hardy Cross. Dalam perencanaan serta perhitungan headless akilpat adanya sarnbungan-sambungan pada pipa, pembahan arah aliran, perubahan besar diameter pipa (minor losses), dapat diabaikan terutama untuk pipa dengan diameter yang cukup besar dan panjang Jadi headloss yang diperhitunglcan disini adalah akibat geseran sepanjang pipa (major losses).
Penentuan jenis material pipa merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam perencanaan SDAB terutama menyangkut masalah biaya konstruksi. Selain itu juga dilakukan perhitungan untuk kapasitas reservoar yang dalam perencanaan ini menggunakan reservoar atas Pompa juga mempakan komponen yang penting daiam perpipaan, dimana untuk menghitung kapasitas pompa perlu diketahui sifat-sifat pompa, bila pompa tersebut digunakan baik secara paralel maupun sexi.
Salah satu masalah yang culcup sulit dalam perencanaan SDAB ini adalah master plan yang dapat berubah setiap waktu sehingga setiap hasil perhitungan yang didapat harus dianalisa kembali apakah perhitungan itu masih memenuhi kxiteria yang diinginkan untuk beberapa tahun mendatang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Haryadi
"
ABSTRAK
Perumahan Rancamaya, dengan Iuas lahan keseluruhan 350 Hektar, direncanakan akan dibangun 1.320 unit rumah dalam 3 (tiga) type, dengan jumiah penduduk rencana sebesar 11.100 jiwa. Selain dirancang untuk kawasan pemukiman (Residential Area) kelas manengah keatas, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti Wilage Center (Hotel, Club House, Kolam Renang, Lapangan tenis), serta Lapangan Golf, dan Commercial Area (Ruko, Sekolah dan Perkantoran). Tentunya akan menjadi suatu masalah yang besar dimasa datang bila sistim jaringan air kotornya tidak dirancang seoara matang sejak din>
lstilah air kotor disini adalah air buangan yang dihasilkan dari sisa pemakaian air bersih dalam suatu aktivitas rumah tangga sehari-hari yang harus segera di buang guna manghindari wabah penyakit yang dapat di timbulkannya.
Sistim pembuangan air Rotor yang ada di porumahan Rancamaya adalah On-Sita System, dimana air buangan rumah tangga, baik yang berasal dari WC maupun Kamar mandi hanya ditampung pada Saptick Tank yang dilengkapi dengan sumur peresapan pada tiap-tiap rumah.
Hasii perencanaan ini adalah di dapatnya poia jaringan pengumpul yang ideal untuk kawasan Rancamaya yang berbukit dimana pengaiiran seoara gravitasi tercapai, dan panjang jaringan saluran pengumpu yang pendek serla penggunaan dimensi pipa yang umum, dengan jumlah bangunan-bangunan pelengkap yang sedikit. Sehingga prinsip keekonomisan sebuah perencanaan tercapai.
"
1997
S35571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Huda
"Bekasi dikenal sebagai kota dengan perkembangan yang cukup pesat, hal ini dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi mencapai 5% pertahun yang melebihi rata-rata nasional. Karena itu diperlukan infrastruktur yang memadai salah satunya yaitu air bersih. Untuk studi kasus daerah pelayanan bekasi Selatan dan Bekasi Timur ini mengambil dari Instalasi Penjernihan Air (IPA) Poncol.Tetapi dari keseluruhan kebutuhan yang harus dilayani Perusahaan Air Minum (PAM) Bekasi baru bisa melayani _15 %. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya yaitu semakin besarnya permintaan kebutuhan air bersih tiap tahunnya, karena pertambahan penduduk baik akibat perkembangan penduduk tetap maupun urbanisasi dan juga faktor lainnya. Perusahaan Air Minum (PAM) Bekasi merencanakan pada tahun 2020 dapat melayani sedikitnya 60% dari total kebutuhan air yang diperlukan Di dalam perencanaan ini ada beberapa masalah dan yang paling penting adalah ketersediaan atau kuantitas produksi air bersih. Setelah itu harus disertai dengan langkah - langkah seperti perbaikan jaringan yang lama, pergantian pipa - pipa distribusi, penambahan jaringan yang baru dan pembangunan IPA jika diperlukan.
Analisa yang dilakukan untuk pertama kalinya harus memproyeksikan jumlah penduduk untuk tahun rencana dengan beberapa metode yang ada dan memilih metode dengan standart kesalahan terkecil. Selanjutnya dilanjutkan dengan memperhitungkan jumlah total kebutuhan air tahun rencana, yang mencakup kebutuhan air untuk konsumen domestik dan konsumen non domestik ditambah dengan analisa kehilangan air yang terjadi. Dan untuk menghitung kecepatan air, arah aliran air, tekanan air, dimeter pipa dan sebagainya yang terjadi dalam pipa perencanaan jaringan distribusi dapat menggunakan program Epanet, hal ini dimaksudkan agar menghemat waktu perencanaan dan kesalahan perhitungan yang didapat jika dibandingkan dengan perhitungan manual dapat diperkecil. Diharapkan dengan perencanaan ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih penduduk Kota Bekasi dengan kualitas, kuantitas yang layak dan kontinyuitas yang terjamin.

Bekasi known as town with growth which fast enough, this matter is seen from economic growth number reach 5% per year exceeding national mean. Is in consequence needed a adequate infrastructure one of them is that is clean water. For case study of service area bekasi South arch this and Bekasi East take away from Depurating Installation Irrigate ( IPA) Poncol. But from requirement entirety which must be served by the Drinking Water Company ( PAM) Bekasi can serve _ 15 %. There are some factor influencing one of them is that is its ever greater is clean amount of water required request per annum nya, because good resident accretion of effect of resident growth remain to and also urbanization as well as other factor. Drinking Water Company ( PAM) Bekasi plan in the year 2020 can serve at least 60% from totalizeing the amount of water required that is needed. In this planning there are some problem and most importantly is amount or availability produce clean water. Afterwards have to be joined with step - step like network repair old ones, pipe commutation - distribution pipe, network addition newly and development Depurating Installation Irrigate (IPA) if needed.
Analysis conducted for the first time have to project resident amount for the year plan with a few the existing method and chosen method by standart smallest mistake. Is here in after continued reckonedly is full scale of amount of water required of plan year, including amount of water required for the domestic consumer and consumer of is non domestic added with loss analysis irrigate that happened. And to count speed irrigate, current direction, pressure irrigate, pipe metre etcetera that happened in distribution network planning pipe can use program Epanet, this is intended in order to economize calculation mistake and planning time which got in comparison with the manual calculation can be minimized. Expected with this planning can fulfill clean amount of water required of townee Bekasi with quality, competent amount and well guaranted kontinyuitas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moko Prabowo
"Semakin meningkatnya pembangunan gedung perkantoran ataupun bangunan bertingkat lainya, maka kebutuhan akan air bersih semakin meningkat Perhitungan SDAB pada banguna bertingkat clapat diselesaikan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan bantuan komputer serta berlaku untuk semua pola janngan pipa pada bangunan berlingkat. Program komputer dengan bahasa Basic dalam hal ini visual basic disusun untuk perhitungan pendimensian pipa ait bersih yang memberikan proses perhitungan yang meminimaikan pemakaian tabel-label atau nomogram. Alogoritma dari program terdiri dari perhitungan kebutuhan air bersih pada suatu bangunan bertingkat, perhitungan kapasitas tangki bawah dan atas serta pendimensian pipa dan juga kapasitas serta daya pompa yang dibutuhkan. Hasil perhitungan ini dibandingkan dengan hasil perhitungan konsultan perencana mekanilkan dan electrical pada proyek Kawan lama Center. Perbedaan hasil dari kedua perhitungan memperlihatkan adanya perbedaan pada pernitungan kapasita tangki, Serta hasil yang oukup untuk pendimensian pipa. Program ini dioperasikan pada personal komputer dengan media Windows'95) (Bahasa pemograman Visual basic 4,0)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yety Yanutriastuti
"Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bogor merupakan instansi yang mempunyai kewenangan dalam hal penyediaan air bersih sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri nomar 5 tahun 1977 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 28/KPTS/1984. Berdasarkan SK tersebut target cakupan pelayanan PDAM Kota Bogor (termasuk kota sedang) adalah 80 % pelayanan. Sebelum terjadi perkembangan wilayah dan pertumbuhan penduduk target tersebut telah terpenuhi, namun dengan perkembangan yang teljadi cakupan pelayanan PDAM saat ini sebesar 53 %.
Agar dapat terpenuhi target raihan, PDAM hams melakukan pengembangan jaringan pipa air bersih di wilayah baru. Untuk itu sisa kapasitas produksi yang ada (idle capacity) perlu dievaluasi dengan pertambahan pelanggan yang dapat dilayani.
Total kapasitas produksi sebanyak 1102 liter/detik. Jumlah yang didistribusikan sebanyak 954 liter/detik. Sisa produksi = 1102 lt/det - 974 lt/det = 128 lt/det.
Dengan kondisi sisa produksi tersebut diatas dan pertumbuhan penduduk pada saat ini serta untuk memenuhi kebuluhan di masa mendatang jaringan sistem yang ada perlu dievaluasi, apakah masih diperlukan penambahan unit-unit pengolahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Fuadi
"ABSTRAK
Kualitas Mikrobiologi merupakan parameter yang sangat penting pada air
minum. Keberadaan mikroba dalam air minum bisa menjadi kasus
kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan banyak korban. Karena itu
kualitas mikrobiologi dalam air harus sangat diperhatikan. Kualitas
Mikrobiologi biasa dinyatakan dalam koliform. Residual klorin merupakan
bahan kimia yang paling umum digunakan sebagai disinfektan mikroba.
Kehadiran klor bebas dipercaya mampu mencegah pertumbuhan mikroba
didalam air. Oleh karena itu perlu untuk diketahui pengaruh residual klorin
terhadap kualitas mikrobiologi, untuk menjamin air bersih bebas dari
mikroba. Parameter lain seperti kekeruhan dan total zat organik juga
dianalisa pengaruhnya terhadap kualitas mikrobiologi.

ABSTRACT
Microbiological quality is a very important parameter in drinking water.
The existence of microbe especially pathogen in drinking water could
become a case of public health that causes a lot of victims. Therefore
microbiological quality in the water should be kept. Generally
microbiological quality in the water expressed in total coliform. Residual
chlorine is the most common chemicals used as disinfectants of
microorganism in water. The presence of free chlorine is believed to
prevent microbiological growth in water. Therefore it is necessary to note
the influence of residual chlorine to microbiological quality, to ensure the
clean water free from pathogens. Other parameters such as turbidity and
total organic matter were also analyzed its effect on microbiological
quality."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42165
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iftia Priandhini Aziza
"Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Indonesia khususnya di Kabupaten Bogor dikelola oleh Perumda Air Minum Tirta Kahuripan. Seiring berjalannya waktu penyelenggaraan SPAM memerlukan pengembangan. Oleh karena itu, diperlukannya evaluasi dan pengembangan jaringan distribusi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting jaringan distribusi pada aspek kuantitas, kualitas, dan kontinuitas di Perumahan Cipta Graha Permai; menganalisis parameter hidrolik menggunakan aplikasi EPANET 2.2 dengan skenario pengembangan jumlah penduduk Perumahan Cipta Graha Permai serta pengembangan jaringan distribusi Perumahan Emerald City; memodelkan sisa klor di jaringan distribusi di aplikasi EPANET 2.2. Metode yang digunakan dalam evaluasi dan pengembangan jaringan distribusi berdasarkan proyeksi penduduk model logistik dengan standar kebutuhan air sebesar 100 L/Orang/Hari. Untuk mengevaluasi dan memodelkan kualitas air berdasarkan penelitian di lapangan. Evaluasi kualitas air mengacu pada Peraturan Kementerian Kesehatan RI. Untuk evaluasi dan pengembangan jaringan distribusi mengacu pada Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI. Berdasarkan evaluasi kondisi eksisting, kuantitas pendistribusian air sebesar 1,79 L/detik. Untuk kualitas air parameter kekeruhan sebesar 0,36 NTU; 0,26 NTU; 0,16 NTU; 0,85 NTU, total koliform dan E. Coli sebesar 0 jumlah per 100 ml sampel. Konsentrasi sisa klor di reservoir sebesar 0,12 mg/L dan di masing-masing Sambungan Langsung (SL) sebesar 0,06 mg/L; 0,03 mg/L; 0,05 mg/L. Secara kontinuitas, pendistribusian air telah didistribusikan selama 24 jam. Hasil analisis parameter hidrolik di EPANET 2.2 tekanan dan kecepatan dalam pipa di Perumahan Cipta Graha Permai sebesar 0,3 m; 0,01 m/detik sedangkan di Perumahan Emerald City sebesar 0,3 m; 0,01 m/detik. Berdasarkan permodelan sisa klor di jaringan distribusi eksisting di sepanjang jaringan sebesar 0,12 mg/L. Dari hasil evaluasi kondisi eksisting pendistribusian air sudah memenuhi baku mutu secara kuantitas dan kontinuitas. Namun, pada aspek kualitas sisa klor di SL belum memenuhi baku mutu. Dari analisis parameter hidrolik belum memenuhi kriteria desain pipa distribusi. Berdasarkan permodelan sisa klor tidak adanya penurunan konsentrasi di sepanjang jaringan pipa.

The drinking water supply system (SPAM) in Indonesia, especially in Bogor district, is managed by the Tirta Kahuripan Drinking Water Company. As time goes by, SPAM maintenance needs development. Therefore, it is necessary to evaluate and develop the distribution network. The study aims to identify the existing conditions of the distribution network in terms of quantity, quality, and continuity in the Cipta Graha Permai Housing; analyze the hydraulic parameters using the EPANET 2.2 application with the development scenario of the number of people in Cipta Graha Permai Housing as well as the development of the Emerald City Housing Distribution Network; model the residues of chlorine in the distribution network in EPANET 2.2. The method used in evaluating and developing the distribution network is based on the population projections of the logistic model with the standard water needs of 100 L / Person / Day. To evaluate and model water quality based on field research. Water quality assessment refers to the Rules of the Ministry of Health RI. For evaluating and developing the distribution network, refer to the Ministry of Public Works and People's Housing RI Regulations. Based on the assessment of existing conditions, the amount of water distribution was 1.79 l/second. For water quality, the hardness parameters are 0.36 NTU; 0.26 NTU; 0.16 NTU; and 0.85 NTU. Coli is 0 quantity per 100 ml sample. The residual chlorine concentration in the reservoir was 0.12 mg/L, and each Direct Connection (SL) was 0.06 mg / L; 0.03 mg / l; 0.05 mg/l. Continuously the water distribution has been distributed over 24 hours. The result of the analysis of hydraulic parameters in EPANET 2.2 pressure and speed in the pipe in Cipta Graha Permai Housing was 0.3 m; 0.01 m / second, while in Emerald City Housing, 0.3m; 0.01 m / second. Based on the modelling of chlorine residues in network distribution existing along the network of 0.12 mg/L. From assessing existing conditions, the water distribution has fulfilled the quality standards in quantity and continuity. However, in terms of quality, residual chlorine in SL has not fulfilled the quality standards. The analysis of the hydraulic parameters did not fulfil the design criteria of the distribution pipe. Based on the residual chlorine model, there was no decrease in concentration along the pipeline."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>