Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Saefullah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Budijono
"Pada bangunan gedung bertingkat banyak yang menggunakan stnAtur baja, sangat rawan terhadap gaya horisontal, baik itu berupa tekanan angin ataupun tekanan gempa. Oleh karena itu diperlukan perkuatan struktur untuk mengantisipasi goyangan akibat gaya horisontal tersebut, sehingga diperlukan pemasangan bresing pada struktur gedung tersebut. Llntuk perencanaan bresing tersebut, diperlukan perhitungan agar dapat memenuhi persyaratan standar shuktural yang berlaku. Tugas Akhir ini membahas mengenai Programasi perancangan bresing konsentris khusus tipe V terbalik pada portal bertingkat dengan satu bresing bentang dengan dasar peraturan SNI 03-1729-2002, program perhitungan ini dibuat dengan program Microsoft Excel dan untuk perhitungan gaya dalam batang dark displacement portal-nya menggunakan program SAP 2000 versi 9.00. Program perhitungan ini dipakai untuk perhitungan struktur gedung bertingkat maksimal 10 lantai. Untuk mengetahui karakteristik st uktur yang dapat dihitung dengan menggunakan program perhitungan ini, maka diadakan simulasi perhitungan dengan variasi banyaknya tingkat dan lebar daerah bresing. Kami mensimulasikan shuktur 2 lantai dan 8 lantai dan lebar daerah bresing adalah 2.000 mm, 3.000 mm, 4.000 mm, 4.500 mm, 5.000 mm, 5.500 mm, '6.000 mm. Sebelum dilakukan simulasi struktur tersebut, terlebih dulu ditentukan jenis sambungan dan perletakan yang akan dipakai dengan mensimulasikan variasi sambungan dan perletakan tersebut. Dari simulasi sambungan didapatkan bahwa sambungan bresing ke balok dan kolom adalah sambungan sendi/ sederhana, sambungan dari balok ke kolom pada daerah bresing menggunakan sambungan sendil sederhana, sedangkan untuk sambungan dari balok ke kolom pada portal menggunakan jenis sambungan kaku. Hasil simulasi ini didapat berdasarkan perhitungan gaya dalam dan dipiiih yang mempunyai hash momen yang paling kecil dari 4 variasi sambungan yang berbeda. Pada perhitungan simulasi perletakan didapatkan bahwa perletakan yang paling efektif adalah perletakan jepit pada semua tumpuannya, karena mempunyai displacement yang paling kecil dari 4 variasi perletakan. Dari hasil simulasi dengan menggunakan program ini dan kemudian dibuat grafik, make didapatkan bahwa semakin keeil nilai perbandingan h dan 1 (h11), maka nilai perbandingan Ag dan Ag' (Ag/Ag') akan semakin besar pada kedua macAm shuktur tersebut, dimana h adalah tinggi per lantai, I adalah lebar daerah bresing, Ag adalah luas profil yang bersangkutan dan Ag' adalah leas profit pads hll = 1 dan semakin tinggi tingkat lantainya, maka tingkat efektifitas dari batang -- batangnya akan semakin tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filius Suryana
"Antara balok kolom diperlukan sambungan yang relatif kuat dalam menerima beban yang ditanggung. Kekuatan sambungan ini tergantung dari jenis/tipe sambungan. Fungsi sambungan ini adalah : Membuat balok dan kolom menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai satu kesatuan struktur yang menahan beban luar. Mentransfer beban yang diterima balok ke kolom yang kemudian akan dilanjutkan ke pondasi. Kemudian pertanyaannya adalah : seberapa besar kekuatan sambungan tersebut dalam menerima beban? Penelitian ini mencoba untuk menjawab pertanyaa di atas. Metode pemberian beban terhadap contoh benda uji berupa sambungan balok kolom, digunakan dalam percobaan ini. Kemudian dianalisa seberapa kuat sambungan tersebut dapat menahan beban. Ada dua jenis sambungan yang akan diuji, yaitu sambungan web plate dan sambungan top and seat angle. Kedua jenis sambungan itu dianalisa kekuatannya kemudian dibandingkan satu sama lain. Dengan demikian dapat dilihat mana yang lebih kaku diantara keduanya. Ukuran benda uji sudah ditentukan sebelumnya termasuk ukuran balok, kolom, plat dan siku penyambung, dan banyaknya baut. Analisa dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah analisa sambungan dengan cara perhitungan manual dengan menggunakan persamaan-persamaan sambungan semirigid, dan yang kedua adalah analisa dengan menggunakan program komputer. Setelah kedua analisa di atas dilakukan, dapat diketahui bahwa sambungan top and seat angle lebih kuat dibandingkan dengan sambungan web plate. Perbandingan kekuatan ini dapat dilihat dari kurva load-displacement yang disusun baik dari perhitungan persamaan-persamaan sambungan semirigid maupun dari output program DRAIN.2DX. Secara umum, struktur benda uji yang telah didesain pada skripsi ini mengalami yielding pertama pada sambungannya, sehingga perilaku struktur sambungan tersebut tanpa melihat pengaruh dari kekuatan kolom atau balok yang disambungnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sumantri
"ABSTRACT
Penelitian mengkaji pengaruh perbedaan diameter lubang baut dengan diameter baut terhadap kuat geser dan kuat desak baut pada sambungan pelat baja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ukuran lubang terhadap kuat geser dan desak baut pada sambungan baut tunggal. Tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran lubang terhadap kuat geser dan desak baut pada sistem sambungan yang terdiri dari beberapa baut. Model penelitian adalah model eksperimen yaitu pengamatan langsung terhadap uji tarik sambungan baut menggunakan alat uji mesin test universal (universal test machine) di Ruang Laboratorium Jurusan Sipil Politeknik Negeri Medan. Untuk pengujian kuat geser digunakan benda uji berupa pelat dengan tebal 3,19 mm dan baut sebagai sampel yang diuji berdiameter 10 mm (diameter akmal ulir luar 9,73 mm) dengan tulisan di atas kepala baut UNS dan 4.6. ukuran lubang baut dibuat bervariasi, yaitu variasi-1d lubang = 10,5 mm, variasi-Z dlubang = 11,0 mm, variasi-3 dlubang = 11,5 mm, variasi-4 dlubang = 12,0 mm, variasi-S dlubang = 12,5 mm dan variasi-6 dlubang = 13,0 mm.
Beban puncak hasil uji yang mencerminkan kuat geser sambungan baut tunggal pada pelat nilainya berfluktuasi dan cendrung menurun jika ukuran lubang diperbesar. Terdapat perbada antara nilai beban puncak hasil pengujian dengan nilai hasil perhitungan berdasarkan SNI 03-17292002 yang cukup signifikan. Perbedaan ini dapat disebabkan nilai aktual tegangan baut lebih tinggi dari nilai nominal tegangan baut."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anny Irhamy
"Umumnya analisa struktur baja direncanakan dengan menggunakan sambungan kaku (jepit) penyederhanaan atau sambungan sendi. Hal ini bertujuan untuk perencanaan, meskipun penyederhanaan tersebut mempermudah dalam analisa namun pada kenyataannya tidak demikian. Pada sambungan umumnya terjadi rotasi sehingga yang terjadi di lapangan adalah sambungan semi kaku (semi rigid) Selain dengan sambungan semirigid untuk memperoleh hasil yang akurat dalam menganalisa portal baja maka digunakan analisa nonlinear.
Analisa non-linear merupakan alternatif lanjutan untuk mengatasi keterbatasan analisa struktur elastik linear. Deformasi yang besar merubah lokasi dan distribusi beban, sehingga persamaan keseimbangan harus disusun lagi dengan mempertimbangkan geometri struktur setelah bedeformasi, yang belum dapat diketahui sebelumnya. Penggunaan analisa struktur dengan cara elastik linear tidak tepat oleh karena itu diperlukan analisa struktur elastik yang dapat mengantisipasi kondisi non-linear tersebut.
Pada tesis ini disusun dalam rangka merekonstruksi kembali sebagian program dari desertasi J.P Muzeau [M1] kedalam bahasa program MS-Visual Fotran dan setelah itu dilakukan beberapa studi kasus pada portal baja sederhana untuk memvalidasi program tersebut Pada tesis ini akan dijumpai non-linear geometri dan material dengan aplikasi untuk sambungan semikaku pada struktur portal baja, besarnya pertambahan beban akan mempengaruhi bentuk grafik elastisitas yang akan dihasilkan walaupun pada analisa ini masih terdapat perbedaan hasil akhir dengan hasil peneliti sebelumnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T40636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julio Cezar Haryantho
"ABSTRAK
Kebutuhan akan bangunan yang efisien dan ekonomis melahirkan
kebutuhan akan sambungan yang efisien pula dimana sambungan yang efisien akan
melahirkan pula biaya yang ekonomis. Oleh karena itu dibutuhkan permodelan
yang menghasilkan sambungan yang kaku dimana dalam tinjauan ini adalah untuk
sambungan baut end-plate dimana sambungan ini diharapkan akan memerikan
kekauan yang tinggi jika dibandingkan dengan model-model eksperimen lainnya.
Dan dengan menggunakan metode komponen, kekakuan dari model ini dapat
ditentukan. Berdasarkan perhitungan, model yang diajukan memiliki nilai
kekakuan yang cukup akan tetapi kurang memenuhi efiseinsi dari profil yang
digunakan.

ABSTRACT
The needs of building that efficient and economic gives the need of joint that is
effective too which will impact to cheap cost. Because of that it is needed to create
joint that rigid which for this caser fot bolt end-plate joint. This joint will give high
stiffness if related to other experiment models and with the use of component
method the stiffness of this model can be calculated. Based on calculation, the
model that is use has good stiffnes but need the evaluation fot the profile that is use
for this joint."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Faqih Dien Suzabar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Amir
"Pelaksanaan pembangunan gedung-gedung bertingkat banyak merupakan salah satu altematif di dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan ruang untuk hunian maupun untuk layanan kegiatan bisnis. Hal ini berkaitan erat dengan keterbatasan lahan yang ada dan sejalan dengan kemajuan teknologi di bidang bahan konstruksi dan rekayasa struktur bangunan.
Di dalam perencanaan struktur bangunan bertingkat banyak ini, perlu perlu diperhatikan besamya simpangan pada bangunan tinggi akibat gaya-gaya lateral yang belcerja. Simpangan yang terjadi dapat menyebahkan efek P-Delta yang dapat menimbulkan lcetidakstabilan pada struktur bangunan yang telah direncanakan.
Efek P-Delta adalah pembesaran pengaruh gaya al-zsial (P) yang belcerja clalam kolom-kolom akibat membesarnya eksentrisitas gaya-gaya aksial tersebut karena adanya simpangan sejauh delta pada struktun Pembesaran pengaruh ini berupa pertambahan momen pada ujung kolom.
Peraturan gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) 1987 memberikan batasan simpangan antar tingkat dan perbandingan antara simpangan antar tingkat dengan ketinggian tingkat yang maksimum dengan maksud untuk membatasi pertambahan momen tersebut.
Di dalam penulisan Skripsi ini akan dianalisa persentase pertambahan mornen dan pertambahan simpangan antar tingkat akibat efek P-Delta karena pengaruh pembebanan gaya lateral gempa yang terjadi pada enam buah model stmlctur portal bertingkat banyak dengan batasan simpangan maksimum yang diber1kan_ Perhitungan yang digunakan adalah analisa dua dimensi dengan metode iterasi dengan menggunakan alat bantu komputer dan perangkat lunak program SAP90 versi 5.4.
Dari hasil perhitungan ini kita dapat melihat apakah pembatasan simpangan lateral ini berpengaruh pada pendimensian kolom dan dapat disimpulkan apakah efek P-delta harus diperhitungkan di dalam perencanaan struktur gedung beningkat banyak mengacu pada hasil yang didapat dari empat buah model tersebut sebagai masukan untuk penyempurnaan peraturan gempa yang berlaku."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firta Satriana
"Banyaknya kerusakan struktur bangunan yang diakibatkan oleh gempa bumi membuat penulis ingin mencoba melakukan simulasi terhadap terhadap suatu model struktur baja dengan menggunakan Program bantu DRAIN-2DX. Pemilihan struktur dari baja karena penulis mempunyai anggapan bahwa struktur baja mempunyai respon terhadap gempa yang lebih baik dibandingkan struktur bangunan yang terbuat dari beton. Selain itu struktur baja dapat melakukan deformasi cukup lama sebelum strukturnya mengalami kegagalan. Perancangan model bangunan dengan struktur baja dilakukan dengan menggunakan standar AISC dan "Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah Dan Gedung 1987". Selain itu penulis menggunakan program bantu SAP90 untuk mempercepat penghitungan profil struktur. Sebagai alat simulasi gempa digunakan program bantu DRAIN-2DX dengan input gema EI-Centro. Dari hasil output nya dapat dilihat terjadinya deformasi plastis selama gerakan dinamis struktur yang diakibatkan oleh gaya gempa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Toddy Diasnato
"Proyek Rusunawa adalah sebuah proyek rumah susun yang ditujukan untuk kalangan menengah.yang berlokasi di daerah Cimahi, Bandung - Jawa Barat. Konstruksi bangunan ini mengunakan konstruksi beton bertulang yang terdiri dari 5 lantai. Dalam proses pembangunannya, pelaksana proyek mempergunakan metode pracetak untuk konstruksi kolom, balok, pelat lantai dan tangga. Adapun yang dimaksud konstruksi beton pracetak adalah pengerjaan komponen-komponen tersebut di cor di tempat fabrikasi, baik dipabrik maupun dilapangan yang bukan merupakan posisi akhir dari komponen tersebut dalam suatu struktur. Pada proyek Rusunawa fabrikasi dilakukan di lapangan. Hal yang menarik dari pembuatan rumah susun sewa sederhana (Rusunwa) bandung adalah proyek ini menggunakan sambungan baut untuk menyatukan kolom-kolom dan balok yang ada di struktur bangunan. Metode konstruksi yang berbeda berarti mempunyai cost structural atau alokasi biaya yang berbeda pula. Perbedaan cost structural yang terjadi antara lain disebabkan karena adanya perbedaan alat, metode kerja, overhead lapangan, formwork, upah tenaga kerja, yang akan berdampak langsung terhadap durasi proyek, sehingga akan mempengaruhi biaya. Dalam penulisan tugas akhir ini penyusun mencoba meninjau tentang perbandingan struktur atas antara pembuatan rumah susun sewa sederhana (Rusunwa) dengan menggunakan metode precast dengan sambungan, dan metode konvensional dari segi biaya, sehingga dapat diketahui variablevariable yang berpengaruh agar biaya dapat lebih dioptimalkan.

Rusunawa project was a construction project that built a building for middle class people or below which live in Cimahi, Bandung-Jawa Barat. This Construction used a rainforced concrete for 5-floor building. This project used the precast method for coloumn, slab, beam and stairs modul. Precast concrete method means that modul was made before it erection in the place where it installed. Fabrication for this construction was an onsite fabrication There was an interesting involving connection in Rusunawa project.
In this project they were using bolt to connecting column and slab in the structure. Because of the method differences between conventional and precast concrete, so there were different cost structure. This cost structure difference is ther because the different method, tools, field overhead, formwork, and man power that influence time and cost. In this paper, writer try to find the cost structure difference between conventional and precast concrete in Rusunawa project, so the variables that involve can be known. When the variables are known, cost structure can be optimalized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35342
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>