Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyanto
"
ABSTRAK
Mengingat perkembangan dunia konstruksi semakin hari semakin berkembang dengan pesatnya seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga dibutuhkan suatu fasilitas aktifitas yang memadai.
Kebutuhan fasilitas tersebut seperti bangunan-bangunan gedung yang kokoh, dalam arti mampu menahan beban yang sesuai dan mempunyai nilai ekonomis yang bersaing, bangunan gedung kian hari kian menjulang tinggi dimana perencanaannya ditumut serba ccpat perencaaan gedung kalau kita hitung secara manual dengan waktu yang terbatas maka kekeliruan perhitungan perencanaan tingkat kesalahan akan besar dan jika dalam suatu bangunan gedung yang tipikal akan lisblh mudah menggunakan suatu program komputer, dimana ada suatu karakter perhitungan yang terus berulang.
Mengingat akan hal tersebut diatas dari Salah satu kebutuhan tersebut adalah pcmbuatan programisasi perhitungan beton bertulang, dimana karakter-karakter yang dibutuhkan untuk program dapat dimengerti dengan mudah oleh pemakai.
Dalam pembuatan suatu program komputer dari hasil program lersebut juga harus Sering diuji secara perhitungan manual, karena kemungkinan kesalahan akan pemasukan data ataupun dari tingkat kemampuan komputer sendiri.
Untuk program yang akan dibuat didasarkan pada suatu standar Perencanaan Beton bertulang untuk gedung, yang didasarkan pada tata Cara Perhitungan Struklur Beton untuk Bangunan Gedung, dengan nomor standar SK-SNI 'l`l 5~l 99|-03, dimana penjabaran tentang hal tersebut diatas lcbih ditekankan pada cara ultimate dimana strktur atau unsurnya cliproporsikan hingga mencapai kekuatan pada saat bekerjanya beban berfaktor, perhitungan ini mcmperhilungkan silat huhungan yang lidak linicr anlara tegangan dan regangan dari beton.
Penyelesaian masalah tersebut diatas akan dibuat dalam bahasa program dengan menggunakan bahasa komputcr ?Microsoft Quick Basic Program" dimana sebelum pemasukan pada program akan terlebih dahulu dibuat dalam suatu bagan alir (F low Chart)
yang menggambarkan proses perhitungan. Pola penyusunan dalam program tersebut dibuat dalam bagian-bagian tertentu baik penganalisaan rnaupun pendesainan penulangan bcton pada balok, dari setiap bagian pola penyusunan akan dibuat sualu dasar-dasar pengambilan pendesainana atau penganalisaaan, agar lcbih mengetahui akan asumsi yang dipakai.
Untuk data masukan analisa (input) berupa hasil dari suatu perhitungan struktur dan karakeristik bahan kemudian dimasukan pada program ini secara manual lalu dibandingkan hasil proses perhitungan antara ketahanan gaya dalam dari elemen struktur dengan gaya luar tersebut. Sedangkan untuk data masukan (input) desain berupa karakeritik bahan dan gaya perhitungan struktur, dan hanya digunakan pada percobaaan pada struktur stastis tertentu atau struktur sederhana yang hasilnya dibandingkan antara ketahanan gaya dalam dari elemen tersebut dengan gaya luar juga.
"
1997
S35572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Seiring dengan tingkat kerusakan struktur yang membutuhkan perkuatan lebih untuk meningkatkan kapasitas maka dibutuhkan perkuatan. Salah satu perkuatan adalah dengan menggunakan CFRP yang merupakan jenis material yang tahan korosi, mempunyai kuat tarik yang tinggi, superior dalam daktilitas, berbobot ringan sehingga tidak memerlukan peralatan berat untuk memobilisasinya. Riset ini meneliti tentang kegagalan lekatan antara CFRP dengan permukaan balok beton bertulang. Pengujian dilakukan terhadap perlakuan perkuatan lentur balok beton bertulang dengan mekanisme monotonik."
JJJ 32(1) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nofa Perkasa
"Struktur beton bertulang merupakan material yang terdiri dari material beton dan baja tulangan. Pada struktur balok beton bertulang yang mengalami pembebanan, terjadi kombinasi tegangan tarik dan tekan. Berdasarkan sifat-sifat material beton dan tulangan baja, maka tegangan tekan yang timbul akan ditahan oleh beton, sedangkan tegangan tarik akan ditahan oleh tulangan baja tarik. Perilaku beton bertulang akibat pembebanan dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Dimana pada pendekatan laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis merupakan perhitungan dengan menggunakan metode, rumus maupun teori-teori yang ada. Perilaku beban-lendutan balok beton betulang dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus dan teori yang ada. Salah satu analisa tentang periiaku penampang beton bertulang akan dilakukan dengan metode analisa fiber, yaitu pembagian penampang beton bertulang ke dalam serat-serat atau segmen-segmen, dengan memberikan sifat non-linier elastis pada material tersebut berdasarkan kurva hubungan tegangan-regangan material beton bertulang. Analisa tersebut dilakukan dengan suatu pemodelan numerik dan diterjemahkan kesuatu bahasa pemograman, yaitu bahasa Visual Basic, dimana untuk mengoptimasi program dari segi kecepatan dan keakuratan akan dilakukan optimasi terhadap berbagai metode numerik yang digunakan yaitu proses pencarian akar persamaan dan integrasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brain Harryanto
"Beam-column joint are is where transfer of axial, flexure, and shear forces occurs at the reinforced concrete frame. It makes this area important and designed carefully and precisely so that the structures of the building will not suffer total failure due to column failure.
The way lo avoid the total failure is by designing beam failure to occur first.
This concept is lmoim as Strong Column-Weak Beam which designs the column capacity stronger than the beam by multiplying the existing or proper capacity of the beam with a factor.
This experiment researchs the effect of steel addition at the reinforced concrete beam-column joint which designed with Strong Column-Weak Beam concept and Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang Untuk Bangunan Gedung SK-SNl-T-15-1991-03.
The goal of the eaqaeriment is to transfer the location of the plastic joint from beam-column joint area (the edge of beam) to the beam area (225 mm from the edge of the beam). It will assure that the failure occurs at the beam and avoid the column faliure.
There are several conclusions after the experiment: beam-column joint area failure occured due to the lesser capacity of the column compare to the beam, Strong Column-Weak Beam mechanism did not occur, and transfer of the plastic joint did not occur.

Daerah pertemuan balok-kolom pada struktur portal atau frame beton berlulang merupakan tempat terjadinya transfer gaya-gaya yang bekerja yaitu gaya aksial, geser (shear), dan lentur (bending moment). Hal ini yang menyebabkan daerah ini panting dan perlu didesain dengan sebaik mungkin agar struktur beton bertulang pada bangunan gedung tidak mengalami kegagalan atau keruntuhan total (total failure) akibat keruntuhan kolom saat terjadi gempa. Salah satu cara untuk mencegah keruntuhan total tersebut adalah dengan mendesain agar keruntuhan balok terjadi Iebih dahulu daripada keruntuhan kolom. Konsep ini dikenal dengan Strong Column Weak Beam, yaitu konsep yang mendesain kolom lebih kuat dari balok dengan mengalikan sualu faktor dengan kapasitas atau kekuatan balok.
Pada skripsi ini penulis meneliti pengaruh penambahan tulangan pada pertemuan balok-kolom beton bertulang yang didesain dengan konsep Strong Column Weak Beam dan sesuai dengan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang Untuk bangunan Gedung, SK-SNI-T-15-1991-03.
Penulis ingin memindahkan letak sendi plastis yang terjadi pada pertemuan balok-kolom, dari muka kolom ke daerah balok, sejarak h (balok) dari muka kolom Dengan demikian dapat dijamin bahwa kerumuhan terjadi pada balok sehingga tidak keruntuhan kolom atau keruntuhan balok.
Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menurgiukkan bahwa tidak terjadi mekanisme Strong Column Weak Beam dan tidak terjadi pemindahan sendi plastis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penulangan geser vertikal sambungan balok-kolom sehingga kolom hancur terlebih dahulu daripada kolom."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vis, W. C.
Nederland: Stuvo, 1987
693.183 VIS pt (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mosley, William Henry
Jakarta: Erlangga, [date of publication not identified]
693.4 MOS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mosley, William Henry
Jakarta: Erlangga, 1989
624.1834 MOS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Badri
"Perencanaan struktur beton bertulang di daerah rawan gempa seperti Indonesia, konsep desain kapasitas sudah lazim digunakan. Pada struktur portal harus direncanakan merupakan struktur yang cukup daktail, biasanya apabila struktur portal tersebut sudah didesain berdasarkan konsep desain kapasitas, dianggap mekanisme sendi plastis dapat terjadi dengan daktilitas yang cukup (g=4).
Dari hasil pembahasan dan penelitian dalam Tesis ini diketahui bahwa mekanisme sendi plastis yang merupakan keruntuhan global dari struktur tidak selalu terjadi tetapi sudah didahului oleh keruntuhan lokal yang berarti kapasitas rotasi pada suatu penampang balok sudah dilewati. Untuk itu kapasitas rotasi balok merupakan suatu parameter yang penting untuk diketahui sehubungan dengan perilaku keruntuhan struktur dan sekaligus dapat diketahui besarnya faktor keamanan pembebanan yang merupakan angka keamanan terhadap beban gempa rencana. Dalam hal daktilitas struktur terlalu besar yang dapat menyebabkan kapasitas rotasi balok terlewati dapat diatasi dengan memperbesar kekakuan kolom sedangkan apabila faktor keamanan pembebanan ingin diperbesar maka momen kapasitas balok harus ditingkatkan. Dengan demikian perilaku keruntuhan struktur dapat dikendalikan.

The design of reinforced concrete structures at high-risk seismic area like in Indonesia, the concept of capacity design should be used. The frame structure must be designed to have enough ductility and usually if the design has already done following the concept of capacity design, it is assumed that the mechanism of plastic hinges occurred within the ductility g=4 of the structure.
The result from the analysis and investigation in this Thesis can be concluded that the mechanism of plastic hinges which means the global failure mechanism of structure not always happened caused by the occurrence of local collapse mechanism due to the excessive sectional rotation capacity. That is why the beam rotation capacity is an important parameter to know concerning to the behavior of structure collapse mechanism and also can be detected the value of the load safety factor which means the value of margin safety against the design earthquake load. In case of excessive structure ductility which caused the exceed of beam rotation capacity could be overcome by increase the column stiffness but in increasing the load safety factor, the moment capacity of the beam should be increased. Thus, the behavior of structure failure mechanism could be controlled.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>