Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152203 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Odjak Maryono
"
ABSTRAK
Indonesia terletak pada daerah dengan intensitas gempa yang begitu
tinggi. Dalam pembangunan bangunan-bangunan tahan gempa di Indonesia,
diatur oleh peraturan-peraturan, yaitu : Peraturan Perencanaan Tahan Gempa
Indonesia Untuk Gedung 1983 dan Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung (SK SKNI T-15-1991-03), tetapi tidak ada ditegaskan
bagaimana gaya gempa pada tiap lantai gedung didistribusikan pada masing-
masing kolom. Penulisan ini diiakukan untuk rnendapatkan pengetahuan tentang
cara pendistribusian gaya lateral akibat beban gempa yang akan dipikul oleh
masing-masing kolom pada struktur gedung tahan gempa.
Beban gempa statis total maupun beban gempa statis pada tiap lantai
didapat dengan menggunakan analisa statik ekuivalen. Pendistribusian beban
gempa statis dilakukan dengan 3 cara, yaitu : membagi gaya gempa perlantai
dengan cara sama besar tiap joint, membagi gaya gempa perlantai berdasarkan
tributary area massa tiap joint perlantai, dan terakhir membagi gaya gempa total
ke tiap joint berdasarkan pola getar pertama.
Pengambilan kesimpulan penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil analisa struktur akibat beban gempa statis yang didistribusikan dengan hasil analisa dinamis struktur.
Analisa struktur pada penelitian ini menggunakan software SAP 90.
"
1997
S35552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Mahdi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Rolita
"ABSTRAK
Dalam perencanaan struktur, satu hal penting yang seialu menjadi dasar perhitungan adalah faktor gempa. Terutama untuk negara Indonesia yang termasuk wilayah rawan gempa.
Dan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada suatu perencanaan struktur tahan gempa adalah perbandingan antara masse dan kekakuan dari struktur. Baik antar 'tingkat maupun tingkat terhadap struktur secara keseluruhan.
Di Indonesia nilai perbandingan tersebut dibatasi berdasarkan Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG), dimana pada pasal yang menyangkut masalah massa dan kekakuan pada suatu perencanaan dinyatakan bahwa perbandingan antara berat lantai dan kekakuan tidak boleh berselisih > 50 % terhadap nilai rata-rata perbandingan tersebut untuk stmktur tersebut. Jika perbandingan berat Iantai dan kekakuan tingkat tertentu lebih dari 25 % dari perbandingan berat Iantai dan kekakuan rata-rata maka analisa Statik Ekivalen (Untuk pembagian gaya geser tingkat)
tidak dapat digunakan, jadi anaiisa harus dilakukan dengan analisa Dinamik.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas seberapa besar pengaruh perubahan massa dan kekakuan pada gaya-gaya dalam yang dihasilkan dengan melihat batasan-batasan dari Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) - 1987.

"
1996
S35544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuhanis
"ABTSRAK
Analisa Statik ekivalen sering digunakan dalam perencanaan bangunan tahan gempa, karena analisa ini lebih sederhana dibandingkan dengan analisa dinamik. Peraturan Gempa Indonesia (PPTGIUG'81) memasukkan prosedur ini sebagai konsep dasar dalam perencanaan bangunan tahan gempa di Indonesia, namun dalam kondisi-kondisi khusus PPTGIUG'81 mensyaratkan penggunaan analisa dinamik.
Pola getar pertama pada analisa statik ekivalen tidak terdefinisi dengan jelas apakah mengandung translasi, rotasi atau keduanya, untuk itu dilakukan evaluasi melalui analisa dinamik 3D dengan memperhitungkan pengaruh rotasi.
Model struktur bangunan yang digunakan adalah balok geser kantilever 3D dengan eksitasi percepatan tanah akibat gempa bumi bersifat harmonis. Eksentrisitas bangunan ditetapkan dengan membentuk pola pusat massa menyerupai fungsi sinus.
Pala kombinasi eksentrisitas yang menyerupai pola getar pertama memberi pengaruh yang lebih dominan terhadap peningkatan respon struktur melalui analisa statik ekivalen dibandingkan dengan analisa dinamik.
Simulasi numerik dilakukan menggunakan program utama dari PCFEAP (Personal Computer Finite Elemen Analysis Program) yang dikembangkan oleh R.L. Taylor dari University of California at Berkeley.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Nathaniel
"Beton yang digunakan untuk struktural dalam konstruksi teknik sipil, dapat di bedakan menjadi beberapa bagian. Dalam teknik sipil struktur beton digunakan untuk bangunan pondasi, kolom, balok, pelat ataupun pelat cangkang. Dalam termik sipil hydro digunakan untuk bangunan air seperti bendung, bendungan, saluran ataupun dalam perencanaan drainase perkotaan. Beton juga di gunakan dalam telmik sipil transportasi untuk pekerjaan lapis perkerasan kaku (rigid pavement), saluran jalan, gorong-gorong dan lainnya. Jadi beton hampir di gunakan dalam semua aspek bidang teknik sipil.
Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur di banding dengan jenis material lainnya. Hal ini disebabkan beton banyak memiliki kelebihan walaupun beton tersebut juga memiliki kekurangan tetapi tidak menjadi masalah dengan ditemukannya bahan tambah untuk beton. Bahan tambah ini bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sifat-sifat beton sewaktu masih dalam keadaan plastis atau setelah mengeras, misalnya mempercepat pengerasan, meningkatkan kuat tekan, menambah daktalitas, mengurangi retak, manambah daya tahan terhadap serangan sulfat atau reaksi alkali silika.
Salah satu bahan tambah beton adalah serat (fiber). Pemikiran dasar pemakaian serat ini adalah sebagai secondary reinforced pada beton bertulang untuk menulangi beton dengan orientasi random, sehingga dapat mencegah terjadinya retak-retak yang terlalu dini pada beton akibat panas hidrasi maupun akibat beban. Dengan dicegahnya retak-retak yang terlalu dini, mengakibatkan kemampuan bahan untuk mendukung tegangan-tegangan yang terjadi akan semakin besar.
Dalam penelitian ini akan dibahas kemampuan dari struktur pelat tipis akibat beban statik. Benda uji yang digunakan terbuat dari mortar mutu K-400 dengan kandungan serat metal yang berbeda-beda dengan variasi kadar 0 %, 1 % , 2% dan 3% dari volume mortar.
Disamping itu juga terdapat variasi temperatur yakni mengalami pembakaran pada temperatur ruang, 400°C, dan 800°C. Dari keempat jenis benda uji akan diteliti untuk mendapatkan kondisi yang paling optimum terhadap beban statik Keempat jenis mortar ini masing-masing diletakkan di atas dua tumpuan perletakan sederhana, kemudian di beri beban dengan metode pembebanan third paint loading dimana beban di berikan setiap jarak sepertiga bentang. Beban titik yang diberikan berupa beban monotonik dan beban semi siklik. Setiap penambahan beban dicatat lendutan yang terjadi pada tengah bentang dan pada titik pembebanan dengan menggunakan dial gauge dengan skala 0.01 mm sehingga di hasilkan data hubungan antara beban dan lendutan. Data tesebut kemudian diolah dan dianalisa untuk mendapatkan nilai kuat lentur dan kuat geser pada masing-masing variasi kadar serat dan variasi temperatur.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa penambahan serat pada mortar memberikan konstribusi yang cukup baik dalam menanggung beban statik. Nilai kuat lentur yang di dapatkan pada suhu mang mengalami peningkatan terhadap pertambahan kadar serat dengan nilai maksimum sebesar 0.15 setelah normalisasi, yang terjadi pada kadar serat 2% yang merupakan kadar serat optimum. Nilai kuat geser yang optimum juga terdapat pada kadar serat 2% kondisi suhu ruang, dimana teijadi peningkatari nilai kuat geser sebesar 0.04 setelah normalisasi. Kenaikan temperatur akan sangat mengurangi karateristik dan sifat-sifat mekanis mortar, karena terjadinya dekomposisi pada material dasar pembentuk mortar akibat temperatur tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Suherman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Georgius Akias John
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Struktur kolom adalah salah satu komponen konstruksi bangunan yang berperan penting dalam meneruskan beban-beban dari balok-balok dan pelat-pelat kebawah sampai ke pondasi serta dapat mereduksi efek gempa. Salah satu pembebanan yang terjadi pada struktur kolom adalah pembebanan berulang akibat beban lateral. Struktur kolom dalam hal ini struktur kolom beton berbentuk persegi yang mengalami pembebanan berulang akibat beban lateral akan mengalami perilaku atau tingkah laku yang berbeda tergantung dari modelisasi struktur dan pengaruh-pengaruh yang diberikan pada struktur kolom, antara lain: gaya normal, confining, material baja, pull out dan gap perlu dipelajari. Sehingga melalui perilaku yang dihasilkan oleh pengaruh-pengaruh tersebut dapat dilihat sejauh mana peningkatan yang terjadi. Untuk itu diperlukan analisis lebih lanjut mengenai perilaku struktur kolom tersebut. Analisis perilaku struktur kolom berbentuk persegi dengan memperhatikan efek pengekangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara baik secara manual atau menggunakan program. Salah satu program yang dapat digunakan adalah Drain 2DX. Pada Drain 2DX, analisa yang dilakukan Drain 2DX berupa penambahan displacement yang identik dengan pertambahan beban yang dilakukan sampai struktur mengalami keruntuhan. Maka akan diketahui hubungan antara beban dan lendutan yang mencerminkan perilaku struktur akibat pembebanan siklik. Dalam Drain 2DX akan dilakukan banyak pemodelan untuk memasukkan pengaruh-pengaruh yang terjadi pada struktur."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>