Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Ahmad
"Penentuan suatu lokasi fasilitas strategis yang ditujukan untuk pembangunan suatu fasilitas umum (terminal, shelter, gudang, persimpangan-persimpangan penting ) di dalam sistim transportasi, jika tidak direncanakan dengan baik atau tidak dimodelkan dan dihitung di dalam bentuk pendekatan matematikal akan jauh melenceng dari tujuan semula. Boleh jadi akan merugikan bagi masyarakat, misainya dari penempatan sebuah terminal yang tidak strategis atau terletak pada lalu lintas yang mempunyai beban tinggi, akan mengakibatkan masyarakat sulit mencapai ke lokasi tersebut. Tetapi dengan cara sedemikian rupa di dalam perencanaan yang baik dapat ditentukan suatu letak posisi yang dapat ditempuh dari segala arah sehingga membuat optimalnya arus lalu-lintas. Proses awal desain terdiri dari sejumlah tahapan yang dilakukan secara berurutan. Ada dua bentuk pendekatan matematikal yang akan dipakai untuk menentukan lokasi fasilitas tersebut, yaitu : l. Penentuan lokasi di dalam bentuk bidang koordinat (plane). 2. Penentuan lokasi didalam bentukjarlngan (network) Penentuan suatu atau lebih lokasi fasilitas umum dipilih diantara beberapa pilihan atau asumsi-asumsi yang terletak pada suatu jaringan atau bidang. Juga diperlukan suatu jumlah pergerakan penumpang dari setiap tempat asal (simpul) ke setiap tempat tujuan dengan menggunakan setiap jarak pada ruas jaringan atau bidang tertentu yang tersedia. Dengan infonnasi ini, dapat melayani pennintaan penentuan lokasi fasilitas strategis dengan meminirnumkan total petjalanan. Agar dapat tetjadi suatu total arus lalu lintas paling optimum pada bidang dan jaringan tersebut, dilakukan proses perhitungan pengulangan sarnpai terdapat nilai·nilai yang sesuai sehingga dapat mernberikan pendekatan terhadap penetapan lokasi strategis. Bahwa proses ini rurnit bila dilakukan dengan perhitungan biasa, karena perhitungan-perhitungan yang sangat panjang. Dengan memakai PROGRAMASI komputer, dengan bantuan perangkat lunak bahasa VISUAL BASIC diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resky Agaslian Pramadin
"PLTS merupakan salah satu opsi jenis pembangkitan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Pulau Bangka diharapkan berkontribusi minimal 1.250 MWp PLTS dalam bauran energi nasional untuk pemenuhan komitmen pemerintah terhadap Kesepakatan Paris. Intermittency menjadi tantangan dalam integrasi PLTS ke dalam sistem kelistrikan eksisting Pulau Bangka. Perkembangan harga PLTS, battery energy storage system (BESS), dan selesainya pembangunan Saluran Interkoneksi Sumatera – Bangka adalah peluang – peluang yang ada dan harus dimanfaatkan. Lokasi PLTS ditentukan berdasarkan desk study menggunakan software Global Solar Atlas, SolarGIS, dan Googel Earth Pro, sedangkan kapasitas optimum PLTS disimulasi menggunakan software DigSilent Power Factory untuk mendapatkan besaran rugi – rugi daya aktif. Sehingga lokasi pembangunan PLTS dan besar kapasitas optimumnya adalah di Pangkal Pinang, Koba, dan Kelapa dengan kapasitas optimum sebesar 6 MW sebelum interkoneksi dan 45 MW setelah interkoneksi. Software HOMER menghitung Cost of Energy untuk skenario – skenario di atas sehingga didapatkan masing – masing 0,222$/kWh dan 0,1679$/kWh, dibandingkan dengan CoE Pulau Bangka saat ini sebesar 0,22365$/kWh.

Solar PV is one of the options for today or the future of electric generation. In Bangka Island, there is expectation that Solar PV could contribute 1.250 MWp so the Indonesia Government to fullfill the Paris Agreement’s Commitment. The Intermittency is a challenge for integrating The Solar PV to Bangka Island Electricity System. But There is also an opportunity when Sumatera – Bangka Interconnected Transmission System is completed soon. Because it provides stability which is needed for the intermittency. To determine the location of Solar PV used Googel Earth Pro and Combined it with Digital Map of Ministry of Energy and Mineral Resources, while the optimum capacity of Solar PV is simulated by using DigSilent PowerFactory so that active power losses of each scenario could be monitored. Pangkal Pinang was the best option for developing Solar PV, followed by Koba and Kelapa by the simulation. The optimum Solar PV capacity that can integrate in isolated scenario was 6 MW and 45 MW with interconnection system integrated scenario. The HOMER software then calculates the Cost of Energy for both scenarios, as a result it gets 0,222 $/kWh and 0,168 $/kWh, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sutanto Soehodho
"Makalah ini mencoba mengembangkan suatu konsep yang memanfaatkan proses penalaran manusia pada komputer dalam penentuan rute terpendek dari suatu jaringan transportasi. Proses ini diilustrasikan pada contoh dimana seseorang pemakai kendaraan umum (misal kereta api, bus) yang akan melakukan perjalanan dari suatu titik asal ke suatu titik tujuan. Dengan mempelajari peta akan melakukan perjalanan dari suatu titik asal ke suatu titik tujuan. Dengan mempelajari peta jaringan angkutan umum, maka biasanya ia akan dapat menentukan rute terpendek dalam menempuh perjalanana tersebut, Dengan aplikasi tersebut hasil rute terpendek yang terpilih cukup mendekati rute yang optimal dengan waktu penentuan yang cukkup singkat. Konsep penalaran yang demikian dapat dipilah menjadi 4 tahapan : a) pengenalan jaringan transportasi b) penyederhanaan bentuk jaringan c) pelacakan rute terpendek pada jaringan sederhana d) pelacakan rute terpendek pada jaringan sebenarnya dengan memanfaatkan rute sementara pada tahap. Sejalan dengan penalaran untuk dapat diimplementasikan ke dalam bentuk program komputer dan algoritma yang dikembangkan untuk menentukan rute dari satu simpul asal ke banyajk simpul tujuan, bila diimplementasikan pada komputer berbasis paralel prosessor. Juga perlu dikembangkan suatu tahapan yang dapat mentransformasikan suatu bentuk jaringan yang direpresentasikan oleh simpul ruas dan kinerja ruas ke bentuk jaringan dengan besaran koordinat."
1998
JUTE-XII-4-Des1998-302
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nuny Damayanti
"Masalah kesehatan dalam jangka panjang akan membebani negara dalam pembiayaan sektor kesehatan serta mengancam kualitas dan produktivitas sumher daya manusia. Hal itu dapat dicegah jika segera dilakukan tindakan dan kebijakan yang tepat dan akurat. Untuk mencegah terlambatnya penanganan kasus-kasus kesehatan di masyarakat, khususnya penduduk miskin, dibutuhkan institusi yang bersedia membantu memberikan pelayanan kesehatan bagi mereka. Hal ini merupakan implementasi nyata kemitraan dan pemberdayaan komponen masyarakat dalam membantu pemerintah mengentaskan masalah kemiskinan.
Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) menjadi salah satu pionir dalam hal ini. Tujuan utama LKC adalah membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan mendasar bagi kaum dhuafa dan membantu mereka mendapatkan hak hidup sehat. Untuk mencapai kondisi tersebut, LKC berusaha mengoptimasikan pelayanannya dengan cara menempatkan minimal 1 unit LKC di lokasi-lokasi strategis dari tiap kotamadya di DKI Jakarta dalam 5 tahun ke depan.
Dalam skripsi ini dilakukan penelitian terhadap 42 alternatif lokasi kecamatan. Metode Proses Hirarki Analitis digunakan untuk mengembangkan model keputusan rating. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kualitatif yang diisi oleh para responden yang terdiri dari pegawai LKC yang telah berpengalaman dalam hal penentuan lokasi LKC terdahulu. Data kuantitatif pendukung berupa jumlah penduduk miskin dan persebarannya serta keterangan dari suku dinas DKI juga digunakan untuk memperkuat penelitian ini.
Hasilnya digunakan untuk mendukung penyusunan hirarki keputusan, yang terdiri dari tujuan utama, kriteria-kriteria utama, dan kelas-kelas skala intensitas dari setiap kiiteria. Kriteria-kriteria tersebut meliputi keamanan lokasi LKC, kemudahan akses peserta LKC, kemacetan lalu lintas sekitar, biaya transportasi peserta LKC, dan kedekatan lokasi dengan daerah berjumlah dhuafa besar.
Berdasarkan metode perbandingan berpasangan antara kriteria utama dan skala intensitas, metode rating terhadap alternatif-alternatif lokasi serta hasil forecasting penduduk miskin dan peserta LKC selama ini, didapatkan priorilas lokasi LKC untuk jangka waktu 5 tahun ke depan.

Health problems in long terms will burden the state in health sector cost, threatening the quality and the productivity of human resources. This problem can be avoided if we carry out some exact and accurate actions and policies. In order to avoid the lateness of health cases handling in the society, particularly in poor society, we need institutions which is willing to help providing health services for them.
This may concluded as real partnership of implementation and empowerment society elements to help the government solving out poverty problems Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) becomes one of pioneer in this issues. The main goal of LKC itself is to help the government providing basic health services to the poor and to help them getting the right to live healthy. In order to achieve such conditions, LKC tries to optimize its services by locating I unit of LKC at some strategic locations from each regency in DKI Jakarta for the next 5 years.
In this research, the writer examined 42 alternatives locations. Analytical Hierarchy Process was used to develop rating decision model. Questionnaire, which was filled in by LKC's employees was used to get qualitative data. They are considered as experts in determining previous LKC location. Supporting quantitave data, which are the amount of the poor and their spread on DKI Jakarta and information from Suku Dinas DKI were also used to strengthen this research.
The results was used to support decision hierarchy arrangement, which consists of main goal, main criterion, intencity scales from each criteria. Those criterion consist of the security of LKC’s location, the simplicity of LKC’s member access. The jamming of surrounding traffic, the transportation cost of LKC's member, and the nearness of LKC with regions which have large amounts of poor society.
Based on pairwise comparison method between main criterion and intencity scales, rating method to alternatives locations, and forecasting calculation, the writer resulted with the priorities of LKC’s location for the next 5 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moko Prabowo
"Semakin meningkatnya pembangunan gedung perkantoran ataupun bangunan bertingkat lainya, maka kebutuhan akan air bersih semakin meningkat Perhitungan SDAB pada banguna bertingkat clapat diselesaikan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan bantuan komputer serta berlaku untuk semua pola janngan pipa pada bangunan berlingkat. Program komputer dengan bahasa Basic dalam hal ini visual basic disusun untuk perhitungan pendimensian pipa ait bersih yang memberikan proses perhitungan yang meminimaikan pemakaian tabel-label atau nomogram. Alogoritma dari program terdiri dari perhitungan kebutuhan air bersih pada suatu bangunan bertingkat, perhitungan kapasitas tangki bawah dan atas serta pendimensian pipa dan juga kapasitas serta daya pompa yang dibutuhkan. Hasil perhitungan ini dibandingkan dengan hasil perhitungan konsultan perencana mekanilkan dan electrical pada proyek Kawan lama Center. Perbedaan hasil dari kedua perhitungan memperlihatkan adanya perbedaan pada pernitungan kapasita tangki, Serta hasil yang oukup untuk pendimensian pipa. Program ini dioperasikan pada personal komputer dengan media Windows'95) (Bahasa pemograman Visual basic 4,0)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Yoeliantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sazili
"Sistem Komunikasl Kabel Laut (SKKL) SEA-ME-WE 3 merupakan salah satu dari aplikasl teknologi serat optlk pada hubungan komunikasi lnternasional. Pada Sistem Komunikasl Kabel Laul, masalah-masalah yang blasanya terjadl adalah kerusakan kabel (cable fault) yang dlsebabkan karena faklor geogralls buml (gempa bumi, arus bawah laut, korosi, pergeseran kulll buml, dll) dan faktor manusla (tertariknya kabel oleh jangkar kapal, kapal keruk, pukat harimau, pengerukan, eksplorasi, dll). Penentuan lokasi kerusakan kabel (cable fault localion) pada SKKL khususnya SKKL SEA-ME-WE 3 SEGMEN 3 dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan RME pada SSE, C-OTDR (Coherent Opllcal lime Domain Relledometed, dan dengan perhitungan matematik, Masing-masing mempunyai tingkat keakuratan, prinsip pendeteksian, dan penerapan yang berbeda-beda. Namun pada kenyataannya, ketiga metode ini secara bersama-sama digunakan dalam penentuan lokasi kerusakan kabel. Dengan adanya metode-metode tersebut, pencarian lokasi kerusakan kabel, restorasi, dan perbaikan kabel dapat dilakukan dengan segera sehingga biaya operasional stasiun terminal yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Sumarna
"
ABSTRAK
Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan (kontinyu), berkelanjutan, sejak dari tahap survey sampai pada tahap pengamatan_ Dalam kenyataannya, proses perencanaan merupakan suatu kegiatan yang tidak pemah selesai, karena selalu memerlukan peninjauan ulang atau pengkajian, guna memberikan balikan daiam proses penilaian. Ini berlaku pula apabila sudah sampai pada tahap pelaksanaan, seteiah proses ini, bukan tidak mungkin harus diambil berbagai Iangkah penyempumaan rencana bagi pelaksanaan selanjutnya.
Perencanaan merupakan proyeksi untuk masa depan, seg:-:ala iindakan untuk tujuan masa depan jelas mempunyai hubungan erat dengan apa yang dimiliki sekarang. Karena perencanaan dimaksudkan untuk waktu yang akan datang, jelaslah bahwa setiap perencana harus dapat memperkirakan berbagai situasi yang akan terjadi di kemudian han- Dengan demikian, tidak hanya tujuan saja yang dirumuskan, tetapi juga penelaahan situasi dengan ramalan dan proyeksi yang cukup tepat merupakan indikator utama.
Dalam kaitannya dengan perencanaan transportasi, indikator yang dapat dijadikan dasar perencanaan adalah mengetahui jumlah populasi penduduk dan aktivitas ekonomi di masa depan. Oleh karena itu, dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin mencoba membuat suatu program yang dapat memproyeksikan jumlah populasi dan kegiatan ekonomi saat ini ke masa yang akan datang. Sehingga dari hasil proyeksi ini dapat dijadikan dasar penentu kebijaksanaan dalam perencanaan transportasi selanjutnya.
Programasi akan menggunakan perangkat Iunak bahasa Visual Basic.
"
1997
S35545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yopi Fernandes
"Penelitian ini membahas pemilihan lokasi terbaik dari tiga lokasi yang ada untuk pendirian distribution centre pada sebuah perusahaan agribisnis. Tiga lokasi yang diteliti adalah Cibubur, Bintaro dan Pulo Gadung. Lokasi terbaik yang dipilih adalah lokasi dengan total biaya bulanan terkecil. Total Biaya dihitung berdasarkan estimasi biaya pengantaran barang selama 1 bulan dan biaya bulanan pembelian lahan.
Estimasi biaya pengantaran barang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan estimasi jarak tempuh dengan menggunakan pendekatan vehicle routing problem algoritma differential evolution. Hasil penelitian menunujukkan bahwa tempat terbaik mendirikan DC adalah pada kandidat lokasi Cibubur, dengan total biaya per bulan sebesar Rp. 83.577.042,67.

This research focus on determining the best of three places to construct a new distribution centre (DC) in an agribusiness company. The three locations examined are Cibubur, Bintaro and Pulo Gadung. The best location is location with lowest monthly cost. The monthly cost itself is calculated based on the estimation of distribution cost for 1 month and the monthly cost of purchasing land.
The estimation of distribution cost is done by estimating the total distribution distance from each place using vehicle routing problem (VRP), differential evolution (DE) algorithm approach. The result of this research proves that the best place to construct DC is Cibubur, with Rp. 83,577,042.67 monthly cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52364
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>