Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68066 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Indianto
"Dewasa ini perhitungan kekuatan konstruksi semakin dikembangkan dengan tujuan untuk mendapatkan dimensi elemen yang ekonomis, tetapi tidak melampaui batas keamanan struktur. Sasaran ini tentunya tidak akan tercapai, jika analisa struktur untuk mendapatkan gaya-gaya dalamnya kurang tepat. Sampai saat ini untuk mendapatkan gaya-gaya dalam dan lendutan struktur, struktur dianalisa sebagai portal geser atau portal fleksibel. Asumsi ini tentunya kurang tepat, karena perilaku struktur akan berada di antaranya, yakni antara geser dan fleksibel.
Untuk itu melalui penelitian ini kami mencoba untuk mengembangkan analisa struktur yang lebih tepat, dengan jalan membuat model struktur dengan berbagai macam dimensi elemen. Lalu model struktur tersebut di uji dengan memberikan gaya lateral untuk menirukan gaya gempa. Dari pengujian ini didapatkan besaran lendutan pada tiap-tiap lantai dari berbagai macam demensi elemen portal. Kemudian besaran lendutan ini di gunakan untuk mencari nilai kekakuan lateral portal pada tiap-tiap lantai dengan menggunakan rumusan dasar bahwa: kekakuan sama dengan gaya lateral dibagi lendutan.
Agar hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada perhitungan struktur, maka dari hasil nilai kekakuan, di buat diagram yang di beri nama diagram nilai koefisien kekakuan ( nkk ). Penggunaan diagram nkk ini cukup mudah, untuk program SAP90 dan Microfeap dilakukan dengan mencari dulu nilai perbandingan (r) antara kekakuan elemen balok termasuk unsur pendukung kekakuannya dengan kekakuan elemen kolom, lalu nilai r ini diplotkan kedalam diagaram nkk.
Hasil dari diagram nkk ini kemudian digunakan untuk mengoreksi nilai Elastisitas (E) atau nilai Inertial (I) pada input data material. Untuk perhitungan manual, setelah di dapatkan nilai dari diagaram nkk, maka nilai ini langsung di gunakan untuk menghitung matrik kekakuan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Kartika
"Bunyi dari ruang mesin bagian bawah kendaraan terasa tidak nyaman jika terasa di bagian ruang penumpang pada intensitas yang tinggi, karena akan menimbulkan kebisingan juga vibrasi dan panas meskipun dalam skala yang kecil. Untuk mereduksi bunyi tersebut biasanya antara bagian under body (floor) dan karpet dipasang material pelapis yang dinamakan felto dengan tujun memperkecil atau mengurangi bunyi yang ditransmisikan ke mana penumpang. Tentunya fungsi felto tersebut diatas harus dibuktikan dan dianalisa dengan melakukan suatu pengujian dan penelitian dengan varian pembanding ketebalan felto yang bervariasi dengan diharapkan nilai elconomis pemakaian felto tersebut juga dapat terpenuhi dan mencari alternatif kegunaan felto untuk diaplikasikarl pada bidang lain selain otomotif. Pengujian dilakukan dengan metode pengujian bunyi pada ruang akustik yaitu dengan melewatkan bunyi pada specimen uji pada plat yang dilapisi felto maupun yang tidak dilapisi felto kemudian dicatat level intensitas bunyi yang terbaca dan kemudian dibandingkan Pengujian diakukan pada berbagai jenis material tidak hanya pada material khusus otomotif yaitu SPCC, tetapi juga pada jenis material yang berbeda yaitu triplek dan gipsum etemit. Dad hasil pengujian didapat nilai reduksi bunyi oleh material felto 16 mm lebih baik dibandingkan material felto 10 mm. Tetapi secara ekonomis felto 10 mm yang lebih murah dapat menggantikan felto 16 mm karena perbedaan reduksi bunyi kedua material tersebut relatif kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Odjak Maryono
"
ABSTRAK
Indonesia terletak pada daerah dengan intensitas gempa yang begitu
tinggi. Dalam pembangunan bangunan-bangunan tahan gempa di Indonesia,
diatur oleh peraturan-peraturan, yaitu : Peraturan Perencanaan Tahan Gempa
Indonesia Untuk Gedung 1983 dan Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung (SK SKNI T-15-1991-03), tetapi tidak ada ditegaskan
bagaimana gaya gempa pada tiap lantai gedung didistribusikan pada masing-
masing kolom. Penulisan ini diiakukan untuk rnendapatkan pengetahuan tentang
cara pendistribusian gaya lateral akibat beban gempa yang akan dipikul oleh
masing-masing kolom pada struktur gedung tahan gempa.
Beban gempa statis total maupun beban gempa statis pada tiap lantai
didapat dengan menggunakan analisa statik ekuivalen. Pendistribusian beban
gempa statis dilakukan dengan 3 cara, yaitu : membagi gaya gempa perlantai
dengan cara sama besar tiap joint, membagi gaya gempa perlantai berdasarkan
tributary area massa tiap joint perlantai, dan terakhir membagi gaya gempa total
ke tiap joint berdasarkan pola getar pertama.
Pengambilan kesimpulan penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil analisa struktur akibat beban gempa statis yang didistribusikan dengan hasil analisa dinamis struktur.
Analisa struktur pada penelitian ini menggunakan software SAP 90.
"
1997
S35552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sitorus, Rolita
"ABSTRAK
Dalam perencanaan struktur, satu hal penting yang seialu menjadi dasar perhitungan adalah faktor gempa. Terutama untuk negara Indonesia yang termasuk wilayah rawan gempa.
Dan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada suatu perencanaan struktur tahan gempa adalah perbandingan antara masse dan kekakuan dari struktur. Baik antar 'tingkat maupun tingkat terhadap struktur secara keseluruhan.
Di Indonesia nilai perbandingan tersebut dibatasi berdasarkan Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG), dimana pada pasal yang menyangkut masalah massa dan kekakuan pada suatu perencanaan dinyatakan bahwa perbandingan antara berat lantai dan kekakuan tidak boleh berselisih > 50 % terhadap nilai rata-rata perbandingan tersebut untuk stmktur tersebut. Jika perbandingan berat Iantai dan kekakuan tingkat tertentu lebih dari 25 % dari perbandingan berat Iantai dan kekakuan rata-rata maka analisa Statik Ekivalen (Untuk pembagian gaya geser tingkat)
tidak dapat digunakan, jadi anaiisa harus dilakukan dengan analisa Dinamik.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas seberapa besar pengaruh perubahan massa dan kekakuan pada gaya-gaya dalam yang dihasilkan dengan melihat batasan-batasan dari Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) - 1987.

"
1996
S35544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Camellia permatasari
"ABSTRAK
Analisa likuiditas sangat penting dilakukan oleh bank terutama dalarn menjaga
kewajiban pembayaran yang dilakukan bank setiap hari untuk kepentingan para nasabah.
Kegagalan dalam memenuhi kewajibannya tersebut akan berakibat fatal. Sedangkan
analisa profitabilitas adalah analisa yang ditujukan untuk mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabititas yang dicapai oleb bank yang bersangkutan
Pada saat krisis, industri perbankan mengalami masalah yang semakin rumit,
terutama dalam menjaga agar banknya tidak kebabisan likuiditas, dimana likuiditas
merupakan tolok ukur pertama untuk menetapkan kepercayaan terhadap suatu bank, yang
sudah hilang akibat knisis yang berkepanjangan.
Oleh karena itu setiap bank perlu melakukan pengelolaan likuiditas dan
profitabilitas agar kineija bank dapat diperbaiki sehingga bank yang bersangkutan tetap
dapat bertahan dan bersaing serta dapat menaikkan peringkat banknya menjadi yang lebib
baik.
Adapun permasalahan utama yang dihadapi olek Bank CIC pada sat ini adalah
bagaimana melakukan pengelolaan likuiditas yang baik agar banknya tidak mengalami
kesulitan likuiditas, selain Itu ketatnya persaingan dalam industri perbankan pada saat ini
juga merupakan masalah yang tidak kalah penting sehingga perlu dianalisis bagaimana
lingkungan indu sth dañ bank yang bersangkutan sehingga dapat menghadapi berbagai
tantangan dan hamb atan agar dapat tetap bersaing diantara bank-bank yang ada di
Indonesia.
Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa sejauhmana pengelolaan likuiditas bank CIC dibandingkan dengan benchmarknya yaitu Bank BCA, hingga tetap mampu bertahan menghadapi gempuran bilamana terjadi rush pada bank mengingat krisis kepercayaan yang makin rendah dari masyarakat terhadap bank-bank di Indonesia, menganalisa bagaimana kondisi profitabilitas dari Bank CIC pada rentang waktu terjadinya krisis ekonomi dibandingkan dengan benchmarknya, kemudian menganalisa lingkungan industry Bank CIC guna mengantisipasi adanya persaingan serta hambatan dan tantangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidup CIC dalam mempertahankan posisi banknya dan dapat menaikkan peringkat banknya menjadi lebih baik, begitupun juga dilihat bagaimana lingkungan industry dari bank BCA.
Hasil dari analisa likuiditas yang dilakukan terhadap kedua bank menyimpulkan
bahwa kondisi likuiditas dan Bank CIC antara tahun 1997 hingga 1999 secara
keseluruhan meningkat. Teqadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak
menggoyahkan posisi likuiditas dan Bank CIC, karena dari analisa yang dilakukan
terhadap beberapa rasio terlihat bahwa CIC sangat berhati-hati dalam menempatkan
dananya pada pos-pos yang menghasilkafl dan mengurangi persentase dana yang akan
ditempatkan pada kredit, sehingga kemampuan CIC untuk membayar kewajibannya
kepada para nasabah meningkat
Sedangkan dari analisa likuiditas yang dilakukan terhadap Bank BCA dapat
disimpulkan bahwa antara tahun 1997-1998, kondisi likuiditas BCA sedikit menurun,
sehubungan dengan terjadinya rush pada BCA, disamping itu karena BCA memiliki
deposan dalam jumiah yang banyak, dimana semakin banyak deposan dengan suku bunga
yang tinggi akan semakin sulit bagi BCA untuk melunasi kewajibannya.
Menurunnya likuiditas pada tahun tersebut yang ditandai dengan menurunnya
rasio short term securities deposit menandakan bahwa jumlah dana yang ditempatk
path surat berharga berkurang (tabel 4.6) dan dana yang ada cenderung ditempatkan
untuk membiayai kredit (terjadi kenaikan pemberian kredit anta.ra 1997-1998) dimana
kredit merupakan asset yang paling tidak liquid dan beresiko besar karena adanya
kemungkinan terjadinya kredit macet.
Namun pada tahun 1999 kondisi likuiditas BCA sudah mulai meningkat yang
mana kemampuan dari BCA untuk membayar kewajibannya kepada para nasabah juga
meningkat seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi dan kebijakan yang dilakukan
BCA untuk memperketat pemberian kredit.
Dari analisa profitabilitas yang dilakukan terhadap kedua bank, secara umum
kondisi profitabilitas tahun 1998 kedua bank tersebut agak terganggu, hal ini disebabkan
karena menurunnya kinerja perbankan akibat dan adanya kebijakan suku bunga tinggi,,
banyaknya kredit macet yang menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi kedun bank
tersebut. Akan tetapi pada tahun 1999, kondisi profitabilitas sudah mulai meningkat
sewing dengan menurunnya beban bunga yang harus ditanggung dan membaìknya
kondisi perekonomian Indonesia yang sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup perbankan.
Hasil dan analisa lingkungan industri yang dilakukan terhadap kedua bank
tersebut tidak jauh berbeda, karena kedua bank tersebut bergerak dalam industni yang
sama akan tetapi karena perbedaan ukuran dalam bal asset, yang ditandai dengan
banyaknya jumlah kantor cabang, nagabah dan lain-lain indikator antara kedua bank
tersebut maka Bank CIC dan Bank BCA memiliki perbedaan dalain faktor ancanian
pendatang barn, dunana hambatan masuknya pendatang barn Yang dinilal dan segi skala
ekonomis, keunggulan yang bukan disebabkan oleh kemampuan finansial seria akses
jalur distribusi menyebabkan hambatan masuk bagi pendatang baru untuk dapat
menyaingi bank CIC relatif rendah, sedangkan bagi Bank BCA tinggi karena BCA sudah
memiliki skala ekonomi yang sangat besar sehingga dibutuhkan investasi yang sangat
besar untuk dapat menyaingi BCA.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanjar Bekti Rakhmanto
"Pemadatan tanah merupakan bagian penting dalam proses konstruksi jalan raya terutama pada timbunan dan pondasi. Dewasa ini, metode yang digunakan untuk mengontrol pemadatan tanah adalah dengan melakukan uji CBR(California Bearing Ratio). Untuk menggambarkan tingkat pemadatan tanah yang lebih baik, penggunaan nilai CBR mulai tergantikan oleh suatu nilai yaitu nilai kekakuan tanah. Hanya saja penggunaan nilai Kekakuan Tanah jarang digunakan di Indonesia dikarenakan masih sulitnya cara pengukuran nilai Kekakuan Tanah khususnya untuk tanah di Indonesia. Dewasa ini nilai kekakuan tanah dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut GeoGauge. GeoGauge merupakan suatu alat yang diciptakan untuk menentukan nilai kekakuan dan modulus dari tanah dan agregat. Penelitian kali ini yaitu tentang pengaruh dimensi sampel terhadap perubahan nilai kekakuan yang akan ditentukan dengan menggunakan alat yang disebut GeoGauge.

Soil compaction is an important part in the highway construction process, especially in the embankment and foundations. Now, methods that used to control soil compaction is the CBR test(California Bearing Ratio). To illustrate the level of soil compaction better, CBR values began to be replaced by a soil stiffness values. However, stiffness value are rarely used in Indonesia because it is still difficult to measure Soil stiffness values particularly for land in Indonesia. Now, soil stiffness values can be measured by using a device called GeoGauge. GeoGauge is a tool created to determine stiffness values and modulus values of soil and aggregate. The research this time is influence of sample dimension box with stiffness values to be determined by using a device called GeoGauge."
2010
S50489
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arlinda Eraria Hemasari
"Meninigitis kriptokokal adalah infeksi oportunistik pada meninges yang disebabkan jamur Cryptococcus spp. Kasus meningitis kriptokokal tersebar di seluruh dunia dengan jumlah 1.000.000 kasus baru/tahun dan mortalitas mencapai 625.000 kematian/tahun. Salah satu faktor risiko utama meningitis kriptokokal adalah infeksi HIV. Diagnosis yang baik adalah kunci utama untuk mengurangi tingkat mortalitas dan morbiditas. Pemeriksaan rutin untuk mendiagnosis meningitis kriptokokal di Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi FKUI adalah pewarnaan tinta India, yaitu pemeriksaan mikroskopik untuk mengenali Cryptococccus spp. secara morfologi. Metode baru yang juga dapat digunakan adalah lateral flow assay LFA , yaitu pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi antigen Cryptococcus spp. dalam serum atau cairan serebrospinal.
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan lateral flow assay dengan pewarnaan tinta India sebagai pemeriksaan rutin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi potong lintang dengan teknik pengambilan sampel konsekutif. Penelitian ini menggunakan 229 sampel cairan serebrospinal pengidap HIV/AIDS yang diambil pada tahun 2013-2015 di Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi FKUI. Dari uji diagnostik tabel 2x2, didapatkan nilai diagnostik sensitivitas dan spesifisitas LFA sebesar 94,44 dan 94,24 . Dari analisis statistik McNemar, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara LFA dan pewarnaan tinta India p=0,581 dengan nilai kesetaraan tinggi Kappa=0,882.

Cryptococcal meningitis is an opportunistic infection in meninges caused by Cryptococcus spp. The cases are sporadically distributed throughout the world with 1.000.000 new cases year and 625.000 death year. The main predisposising factor of cryptococcal meningitis is the HIV infection. The ultimate key in reducing mortality and morbidity rate is the efficiency of diagnosis. Routine examination used by Mycology Laboratory of Parasitology Department FMUI is the traditional Indian ink, which purpose is to identify Cryptococcus spp. morfologically. There is new method called lateral flow assay LFA that can be used to detect Cryptococcus spp. antigen in serum or LCS.
The purpose of this research is to compare both examinations mentioned. The method used in this research is cross sectional study with consecutive sampling. The samples are LCS from 299 patients with HIV AIDS who underwent examinations in Laboratory of Parasitology Department FMUI in 2013 2015. From 2x2 table in diagnostic test, the sensitivity and specificity of LFA are 94,44 and 94,24 , respectively. The statistic analysis using McNemar test shows that there is no significant difference between both examinations p 0,581 and the agreement level is high Kappa 0,882.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>