Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Sandya Pertiwi
"Eksentrisitas pusat massa terhadap pusat kekakuan pada suatu struktur bangunan bertingkat dapat menimbulkan momen puntir horizontal lantai yang selanjutnya akan mempengaruhi respons-respons struktur yang Iain. Untuk memperhitungkan pengaruh-pengaruh tersebut Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah clan Gedung SKBI-13.53.1987 ( PPKGURCY87) mensyaratkan bahwa :
- Untuk struktur-struktur gedung yang jarak eksentrisitas pusat massa terhadap pusat kekakuan tidak melampaui 0.3 b ( b adalah lebar bangunan terbesar dari dengh struktur) maka gaya-gaya geser yang ditlmbulkan oleh momen puntir tingkat dapat ditentukan dengan cara analisa statik ekivalen.
- Untuk struktur-struktur gedung yang eksentrisitasnya melampaui 0.3 b, pengaruh momen puntir tingkat harus ditentukan dengan analisa ragarn spektrum respons 3 dimensi.
Pernyataan ini akan diteliti dengan menguji pengaruh eksentrisitas tersebut terhadap respons-respons struktur yaitu:
- Gaya geser dasar
- Lendutan atas
- Momen dasar
- Momen puntir
sebagai parameter pembanding terhadap analisa-analisa yang akan dilakukan yaitu analisa statik ekivalen, analis dinamik yaitu analisa dinamik respons spektrum dengan metode kombinasi pola geiar CQC dan analisa dinamik riwayat waktu (time history) pada suatu model bangunan 5 singkat yang diperhitungkam sebagai portal geser 3 dirnensi.
Ada 2 macam spektrum gempa yang akan digunakan yaitu spektrum gempa sesuai dengan PPKGURC/87 dan spektrum gempa sinusoidal. Dalam peneliizian ini lebih dikhususkan pada analisa dengan beban gempa spektrum sinusoidal agar dapat dibandingkan antara ketiga metode analisa tersebut. Dalam perhitungan digunakan bantuan program komputer SAP 90 versi 5.4.
Dari hasil analisa tersebut dapat didiskusikan yang selanjutnya dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran terhadap PPKGURG87 yang ditinjau tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Rolita
"Dalam perencanaan struktur, satu hal penting yang seialu menjadi dasar perhitungan adalah faktor gempa. Terutama untuk negara Indonesia yang termasuk wilayah rawan gempa. Dan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada suatu perencanaan struktur tahan gempa adalah perbandingan antara masse dan kekakuan dari struktur. Baik antar 'tingkat maupun tingkat terhadap struktur secara keseluruhan.
Di Indonesia nilai perbandingan tersebut dibatasi berdasarkan Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG), dimana pada pasal yang menyangkut masalah massa dan kekakuan pada suatu perencanaan dinyatakan bahwa perbandingan antara berat lantai dan kekakuan tidak boleh berselisih > 50 % terhadap nilai rata-rata perbandingan tersebut untuk stmktur tersebut. Jika perbandingan berat Iantai dan kekakuan tingkat tertentu lebih dari 25 % dari perbandingan berat Iantai dan kekakuan rata-rata maka analisa Statik Ekivalen (Untuk pembagian gaya geser tingkat) tidak dapat digunakan, jadi anaiisa harus dilakukan dengan analisa Dinamik.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas seberapa besar pengaruh perubahan massa dan kekakuan pada gaya-gaya dalam yang dihasilkan dengan melihat batasan-batasan dari Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) - 1987."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Suherman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gun gun Gumbira Suryanegara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Badan Penerbit PU, 1987
690.598 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum, c1987
690 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk kebutuhan perencanaan ketahanan gempa struktur bangunan gedung diperlukan parameter desain berupa percapatan puncak dan spectra desain di permukaan tanah. Untuk mendapatkan parameter tersebut diperlukan klasifikasi kelas situs sehingga parameter gempa di permukaan dihasilkan dari percepatan di batuan dasar atau pada kelas situs B (SB) dikalikan dengan faktor koefisien situs. Klasifikasi kelas situs ditentukan oleh SNI 1726:2012 untuk lapisan tanah setebal 30 meter dapat ditentukan berdasarkan hasil uji penetrasi standar (N), kecepatan rambat gelombang (V), atau kuat geser niralir (Su). Mengingat umunya uji penetrasi standa dilakukan di Indonesia, maka pada tulisan ini disampaikan evaluasi kelas situs berdasarkan data penetrasi standar sehingga kedalaman 30 meter yang dikumpulan dari kegiatan microzonasi Jakarta. Analisis awal menggunakan metode fungsi berbasis radial dengan fungsi spline Kernel pada data uji penetrasi standar di kategori situs E (tanah lunak) dengan nilai N<15, sedangkan beberapa bagian di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan terlihat area dengan N>15 yaitu kategori kelas situs D (tanah sedang)."
JURPEM 8:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk kebutuhan perencanaan ketahanan gempa struktur bangunan gedung diperlukan parameter desain berupa percapatan puncak dan spectra desain di permukaan tanah. Untuk mendapatkan parameter tersebut diperlukan klasifikasi kelas situs sehingga parameter gempa di permukaan dihasilkan dari percepatan di batuan dasar atau pada kelas situs B (SB) dikalikan dengan faktor koefisien situs. Klasifikasi kelas situs ditentukan oleh SNI 1726:2012 untuk lapisan tanah setebal 30 meter dapat ditentukan berdasarkan hasil uji penetrasi standar (N), kecepatan rambat gelombang (V), atau kuat geser niralir (Su). Mengingat umunya uji penetrasi standa dilakukan di Indonesia, maka pada tulisan ini disampaikan evaluasi kelas situs berdasarkan data penetrasi standar sehingga kedalaman 30 meter yang dikumpulan dari kegiatan microzonasi Jakarta. Analisis awal menggunakan metode fungsi berbasis radial dengan fungsi spline Kernel pada data uji penetrasi standar di kategori situs E (tanah lunak) dengan nilai N<15, sedangkan beberapa bagian di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan terlihat area dengan N>15 yaitu kategori kelas situs D (tanah sedang)."
JURPEM 8:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Lia Fathnawaty
"Dalam suatu proyek bangunan gedung, biaya merupakan salah satu hal yang paling penting keberadaannya, selain mutu dan waktu. Dari biaya ini dapat diperoleh suatu cash flow yang menunjukkan apakah suatu proyek bangunan gedung tersebut mengalami kerugian atau keuntungan. Pada skripsi ini, penulis melakukan suatu simulasi cash flow untuk mendapatkan keuntungan maksimal ataupun kerugian minimal dengan berbagai macam sistem pembayaran yang dilakukan, yaitu dengan melakukan pembayaran secara bulanan (monthly payment) dengan down payment atau tidak down payment, pembayaran secara termyn (progress payment) dengan down payment atau tidak down payment dan pembayaran diakhir periode (turnkey payment) dengan down payment atau tidak down payment, dimana suku bunga dan inflasi yang terjadi pada tahun 2001, 2002 dan 2003 akan mempengaruhi masing-masing system pembayaran ini. Simulasi ini dilakukan dengan pendekatan Montecarlo yang menggunakan Software Cristal Ball 2000 Professional Edition v5.2 Data-data yang diperoleh dalam skripsi ini berdasarkan studi kasus yang telah terjadi di suatu proyek konstruksi bangunan gedung bertingkat. Hasil akhir dari penelitian adalah dapat mengetahui besarnya keuntungan maksimum ataupun kerugian minimal yang diperoleh dari suatu proyek konstruksi bangunan gedung bertingkat dengan melakukan simulasi terhadap berbagai macam sistem pembayaran yang dilakukan. Adapun hasil simulasi tersebut antara lain: Kerugian terkecil adalah sistem pembayaran monthly payment yang hanya dipengaruhi oleh suku bunga dengan down payment sebesar Rp 5.779.613.895,64. Kerugian terkecil adalah sistem pembayaran termyn payment yang hanya dipengaruhi oleh suku bunga dengan down payment sebesar Rp 6.456.980.343,62. Kerugian terkecil adalah sistem pembayaran turn key payment yang hanya dipengaruhi oleh suku bunga dengan down payment sebesar Rp 9.325.603.132,18.

In a storey building project, expense is one of the most important things in its existence, besides time and quality. From this expense, we can get a cash flow which shows whether a storey building project in a good condition or not. At this paper, the writer makes a cash flow simulation to get maximal advantage or minimal disadvantage with various types of payment system. For the examples, monthly payment with down payment or not, progress payment with down payment or not and turn key payment with down payment or not, where rate of interest and inflation that is happened in the year of 2001, 2002 and 2003 will influence each of these payment systems. This simulation is done by using Software Crystal Ball 2000 Professional Edition v5.2 with Technique of Montecarlo. The data of this paper based on case study which had been happened in a storey building of construction project. From this paper we can get a result and know the level of maximum advantage or minimal disadvantage that is obtained from the simulation of payment systems of a construction project building and the result of simulation are: The smallest disadvantagous of monthly payment is the one that only influences by rate of interest with down payment and the value of simulation is Rp 5.779.613.895,64. The smallest disadvantagous of termyn payment is the one that only influences by rate of interest with down payment and the value of simulation is Rp 6.456.980.343,62. The smallest disadvantagous of turn key payment is the one that only influences by rate of interest with down payment and the value of simulation is Rp 9.325.603.132,18."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>