Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Binawati Prihandajani
"ABSTRAK
Tanah gambut memiliki kandungan air dan bahan organik yang tingi yang menyebabkan sifat-sifat tanah gambut kurang menguntungkan, yaitu mudah menyusut, plasrisitas tinggi dan sangat kompresibel dan sukar untuk dimanfaatkan sebagai pondasi pada konstruksi sipil. Oleh karena itu sebelum memanfaatkan tanah gambut, diperlukan perlakuan-perlakuan khusus yang berlujuan untuk mempelibaiki sifat-sifat dan daya dukungnya.
Indonesia sebagai negara dengan potensi lahan gambut yang sangat tinggi tentunya harus dapat memanfaatkan sumber daya gambut yang ada, karena pads akhirnya perkembangan akan meluas sampai di daerah-daerah yang memiliki lahan gambut dan selama ini kurang dapat memberikan sumbangan yang bersti baik di bidang pertanian mauppun konstruksi. Hal ini mendesak untuk dikembangkannya berbagai metode untuk rnemperbaiki tanah gambut tersebut.
Salah satu metode yang dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat inilah gambut adalah dengan perkuatan stabilisasi. Pada umumnya stabilisasi dilakukan dengan cara menarnbahlran bahan kimia sebagai stabilisator yang Iangsung bekerja setelah dicampurkan pada tanah melalui reaksi-reaksi kimia yang terjadi antara tanah dan bahan siabilisasi. Belakangan ini sudah banyak dikembangkan berbagai bahan stabilisasi tanah yang mempunyai kelebihan-kelebihan khusus, tergantung pada kelemahan dan jenis tanah yang akan distabilisasi.
Pada penelitian tugas akhir yang dilakukan di laboratorium ini, akan dicoba metode stabilisasi dengan menggunakan bahan slabilisasi yang digunakan adalah semen Clean Set Tipe CS-10 yang merupakan hasil modifikasi dari semen Portland yang mempunyai kelebihan untuk menyerap air lebih banyak dan tahan terhadap kandungan asam yang tinggi pada tanak gambut. Sedangkan bmah gambut yang dijadikan baha penelitian adalah tanah gambut yang berasal dari rawa-rawa di daerah Duri, Riau.

"
1996
S34628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Malik
"Pemanfaatan lahan Gambut dengan menggunakan teknologi tidak pernah berkurang hingga tahun terakhir ini. Gejala ini menunjukkan bahwa ketertarikan yang kuat untuk mengetahui proses pembentukan interval dan pengaruh alami pada struktur interval dan sifat mekanis maupun listrik. Struktur interval dapat mempengaruhi sifat mekanis dan listrik dari gambut disuatu tempat.
Alasan dipilihnya gambut dalam penelitian karena mempunyai sifat khusus yaitu sifat elastisitas, dielektrik, dan banyaknya lahan tersebut di daerah Riau. Dengan adanya sifat-sifat yang istimewa ini, maka banyak sekali aplikasi yang dapat dilakukan antara lain perumahan, jalan, jembatan, pertanian serta sebagai lahan energi konvensional. Aplikasi yang disebut di atas mempunyai arti yang cukup tinggi, sehingga penelitian material ini terus dilakukan khususnya untuk energi konvensional.
Dalam penelitian yang dibahas adalah tentang sifat dielektrik dengan menggunakan metoda seismik. Hal ini karena susahnya untuk mengukur sifat dielektrik secara langsung dilapangan, maka dengan metoda seismik dapat dilakukan dengan mencari hubungannya dengan kecepatan rambat gelombang dan indek bias interval tanah. Dengan diketahuinya kedua hal tersebut maka sifat-sifat dielektrik dapat diketahui.
Tanah adalah suatu interval yang terdiri dari batuan-batuan , mineral-mineral dan senyawa organik yang terjadi jutaan tahun lalu. Batuan, mineral-mineral dan senyawa organik yang terdapat di dalamnya karena pengaruh mekanis dan kimiawi dapat mengalami pelapukan. Tanah yang melapuk dan membusuk pada umumnya terdapat di permukaan bumi dan umumnya banyak pula mengandung air, sehingga tanah ini disebut sebagai tanah rawa. Tanah rawa merupakan suatu proses pelapukan insitu yaitu suatu proses yang terjadi secara alami, melalui proses mekanis dan kimiawi. Dari kedua proses ini sangat sulit ditentukan proses mana yang terjadi lebih dahulu atau bersamaan. Sifat tanah secara garis besar dapat dibagi menurut sifat mekanis dan kimiawi.
Seperti yang telah disebutkan di atas, maka untuk mengetahui sifat-sifat dielektrik harus diketahui sifat-sifat mekanis bahan, dimana sifat-sifat mekanis dapat dibagi atas :
1. Sifat fisis.
2. Sifat geologic"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkatkan kekuatan tanah gambut untuk digunakan sebagai dasar
sebuah konstruksi jalan dapat dilakukan dengan melakukan stabilisasi tanah dengan cara mekanis. Dalam studi laboratorium dilakukan penambahan bahan aditif terhadap tanah gambut untuk mengkaji kekuatan geser dan perubahan struktur mikroskopiknya. Bahan aditif yang digunakan adalah Semen Portland tipe ?V (PC-V) yang dicampurkan pada tanah gambut Kadar semen yang ditambahkan adalah 10, 20 dan 30 % dengan variasi masa peram 1 dan 4 hari. Untuk uji perbaikan mutu dari tanah campuran gambut dan PC-V yang telah dipadatkan digunakan uji CBR dan uji geser Triaksial Consolidated Undrained, sedangkan untuk mengetahui struktur mikronya, digunakan foto SEM, uji XRD ( mineral ) dan analisa
kimia. Hasil percobaan menunjukkan semakin tinggi kadar PC-V dalam campuran tanah gambut maka nilai kenaikan kekuatan gesernya nya juga semakin meningkat. Hal tersebut sejalan dengan perubahan struktur mikronya dimana partikel ? partikel tanah semakin menggumpal ( kohesif ) dan gel CSH (sebagai pengikat partikel tanah ) yang dihasilkan semakin banyak.

Abstract
Improvement of peat soil strength used for a basecoarse of highway construction is usually performed by soil mechanic stabilization. Additive material Portland Cement Tipe-V (PC-V) is used to improve
the shear strength of peat soil and to observe a change in microscopic structure of the peat soil. Cement content added to peat soil samples are 10%, 20% and 30% respectively and allows to stand for a period of 1and 4 days. Soil mixtures is then compacted. CBR tests and CU triaxial tests are performed to obtain CBR value and shear strength of the soil samples while microscopic test such as SEM, XRD test
and chemical analysis are performed to obtain micro structures . The test results show the more cement content added to the peat soil the more soil shear sterngth increases while the change in microscopic
structures shown by soil particle becoming cohesive and CSH gels resulted more."
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanah gambut merupakan salah satujenis tanah yang ada di alam semesta ini, yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Di tinjau dari sifat fisiknya, maka tanah gambut ini nwmpunyai karakteristik fisik khusus jika dibandingkan dengan jenis tanah lainnya, yaitu kandungan air dan sifat plastisitas yang tinggi serta kemampuan susutnya yang besar. Penyebabnya tidak lain adalah karena tanah gambut ini mengandung bahan organik yang cukup tinggi sehingga kondisi tanahnya menjadi lunak. Dari keadaan inilah perlunya dilakukan perbaikan tanah gambut ini. Artinya kondisi tanah gambut yang lunak itu kita ubah ke kondisi yang lebih stabil dan kuat. Maka disinilah perlunya dilakukan proses stabilisasi tanah gambut. Dengan stabilisasi diharapkan terjadi perbaikan sifat dari tanah gambut, yang ditunjukkan dengan meningkatnya kepadatan tanah setelah dilakukan pencampuran dengan bahan stabilisasi. Dalam arti iimum bahwa kadar air tanah setelah pencampuran balian stabilisasi lebih kecil dibandingkan kadar air tanah sebelum pencampuran. Pada tugas akhir ini, akan dilakukan penelitian mengenai stabilisasi tanah gambut dengan menggunakan Peatsolid dalam upaya perbaikan kondisi tanah gambut desaBerengbengkel Palangkaraya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah FTUI yang meliputi uji karakteristik tanah gambut desa Berengbengkel Palangkaraya, dan uji kekuatan tanah gambut sebelum dan setelah distabilisasi dengan Peatsolid. Pengujian dan pengolahan data yang dilakukan mengacu pada standar ASTM dan AASTHO. Penelitian yang dilakukan berupa pengujian batas cair (Liquid Limit), pengujian pemadatan (compaction), pengujian Specific Gravity, pengujian CBR, dan pengujian triaksial Unconsolidated Undrained. Pengujian batas cair untuk mendapatkan nilai Liquid Limit dari tanah dengan campurannya masing-masing sehingga didapat campuran yang optimum. Dengan campuran optimum yang diperoleh maka dilakukan pengujian pemadatan tanah dan campuran tersebut, sehingga diperoleh kadar air optimum tanah dan berat isi kering tanah. Kedua parameter ini mencerminkan kekuatan dan stabilitas tanah. Pengujian CBR untuk mendapatkan kekuatan tanah, baik gambut asli maupun gambut campur stabilisatomya- Pengujian triaksial UU untuk mengetahui kekuatan dan daya dukung tanah dari parameter c, ?, nilai regangan dan deviator stress tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kepadatan dari tanah gambut setelah mengalami stabilisasi, untuk mengetahui pengaruh pemakaian bahan stabilisasi dengan kadar optimumnya terhadap sifat-sifat serta kekuatan daya dukung tanah gambut desa Berengbengkel Palangkaraya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widik Cipthadi
"Tanah Gambut adalah tanah yang rnengandung bahan organik cukup tinggi sehingga tanahnya sangat Iunak, nilai plastisitasnya tinggi dan dan daya dukungnya sangat rendah sehingga tidak dapat menahan beban struktur di atasnya dengan baik. Sementara itu, permukaan tanah gambut di Indonesia meliputi daerah yang cukup Iuas sehingga cukup Iuas pula daerah yang tidak dapat dimanfaatkan untuk menahan beban struktur.
Untuk itu diperlukan suatu proses perbaikan daya dukung tanah tersebut yang disebut Stabilisasi Tanah Gambut. Proses stabbilisasi ini dapat dilakukan dengan mencampur tanah gambut tersebut dengan bahan kimia yang sifatnya dapat mengabsorpsi air dalam tanah tersebut sehingga daya dukung tanah dapat meningkat. Bahan kimia yang dimaksud dapat disebut a.|. : Konsolid dan Base Seal. Untuk penelitian tugas akhir ini hanya diteliti slabilisasi menggunakan Consolid (C444).
Dengan menggunakan serangkaian percobaan dengan standar ASTM, dapat dicari kombinasi campuran yang optimal antara tanah gambut dengan bahan kimia pencampur agar didapat tingkat perbaikan yang cukup baik. Tingkat perbaikan yang dapat dilihat adalah:
1. Nilai Plastisitas
2. Nilai Pemadatan
3. Nilai CBR
4. Nri Kuat Tekan Bebas
Selain nilai perbaikannya, pada tugas akhir ini juga akan kita ketahui perbandingan nilai perbaikan yang dihasilkan oleh Consolid dibandingkan dengan stabilisasi tanah gambut menggunakan bahan kimia lain. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Fauzia
"ABSTRAK
Di Indonesia, tanah gambut menutupi daerah yang cukup luas di daerah-daerah Irian. Kalimantan dan Sumatera. Dengan semakin berkembangnya kota-kota di Indonesia, termasuk di daerah Kalimantan maka pemerintah merencanakan untuk membangun jalan penghubung antara kota-kota di kalimantan tersebut.
Pada tugas akhir ini penulis menggunakan contoh tanah gambut di daerah Kalimantan Tengah tepatnya di tepi ruas jalan Palangkaraya - Kuala Kapuas Km 3.5, Desa Bereng Bengkel. Hal ini dihubungkan dengan Proyek Peningkatan Jalan Bereng Bengkel - km 35.
Hal yang sangat penting diperhatikan dari suatu kegiatan kontruksi, baik itu bangunan maupun jalan adalah kondisi dari tanah tempat bangunan tersebut berada. yaitu bagaimana kekuatan tanah pada lokasi tersebut. Sebagai bagian dari jenis tanah yang ada di alam semesta ini, tanah gambut tidak dapat dilepaskan dari sifat-sifat ilmu mekanik tanah. Dalam hal ini karena sifat tanah gambut yang memiliki kadar air yang tinggi, memiliki daya susut yang besar dan kompresibilitas yang tinggi menyebabkan daya dukung tanah gambut ini rendah. Untuk memperbaiki daya dukung yang rendah itu, maka dapat dilakukan perbaikan kondisi tanah gambut tersebut. Perbaikan yang dilakukan yaitu dengan metode pemadatan tanah dan metode stabilisasi.
Stabilisasi dapat dilakukan dengan mencampur tanah gambut dengan stabilisatornya. Dalam hal ini dicobakan sebagai stabilisatornya adalah peat solid. Pencampuran stabilisator ini diharapkan dapat menaikkan daya dukung dari tanah gambut, sehingga dapat digunakan sebagai lapisan tanah dasar untuk bangunan-bangunan teknik sipil.
Dalam rekayasa geoteknik, konsolidasi merupakan salah satu aspek terpenting selain tegangan dan daya rembes, terutama jika media tanahnya merupakan tanah yang lunak seperti gambut.
Konsolidasi merupakan proses pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh sempuma dengan permeabilitas rendah akibat terdisipasinya air pori yang merupakan fungsi dari koefisien permeabiliti, beban dan waktu. Tekanan air pori tersebut secara bertahap akan naik sesuai dengan kenaikan tegangan total yang ada dan kemudian air pori tersebut akan terdisipasi sampai mendekati nol yang disertai dengan bertambahnya tegangan efektif. Konsolidasi pada gambut sangat kompleks dan lama, karena gambut memiliki kandungan bahan organik yang tinggi.
Dalam penelitian ini, akan di analisa pengaruh stabilisasi dengan menggunakan peat solid pada perilaku konsolidasi tanah gambut yang diselidiki dengan serangkaian uji konsolidasi menggunakan alat Rowe Cell.
Analisa yang digunakan untuk pengujian ini merupakan model reologi Gibson dan Lo yang telah diadopsi oleh Edil dan Dhowian untuk mendapatkan karakteristik konsolidasi gambut. Parameter yang dianalisa yaitu parameter pemampatan primer, pemampatan sekunder, dan faktor kecepatan pemampatan sekunder. Dilakukan pula analisa terhadap kompresibilitas dan prilaku pemampatannya.

"
2001
S35513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Endah S.
"Perkembangan daerah/kota pedalaman di Indonesia tidak lepas dari kebutuhan sarana transportasi sebagai penghubung daerah yang satu dengan lainnya. Sarana transportasi jalan yang akan dibangun juga berhubungan dengan keadaan lahan dan sifat 'dari tanah didaerah tersebut. Karena sifat dan jenis tanah mempengaruhi kekuatan tanah dasar, yang berarti mempengaruhi pula kemungkinan dibuatnya sarana jalan dilokasi tersebut dan tebal/tipisnya lapisan perkerasan jalan yang dibutuhkan.
Beberapa lahan di Indonesia seperti di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya terdiri dari lahan gambut. Gambut atau peat adalah tanah yang memiliki kandungan organik cukup tinggi. Tanah tersebut pada umumnya terjadi dari campuran material organik yang berasal dari tumbuh - tumbuhan yang berubah sifatnya secara kimiawi dan telah membusuk. Tanah gambut umumnya berwama abu - abu kecoklatan sampai hitam, dan memiliki kadar air cukup tinggi, bahkan ada yang sampai mencapai kadar air 300 %. Tanah ini dikenal sebagai tanah yang jelek untuk dijadikan pondasi suatu konstruksi bangunan sipil, bahkan diragukan untuk dapat membangun jalan diatas lahan gambut, karena tanah gambut memiliki daya dukung yang rendah, kompresibilitas yang tinggi dan mudah sekali menyusut.
Untuk itu telah dilakukan beberapa penyelidikan dan penelitian mengenai karakteristik beberapa jenis tanah gambut di Indonesia, dan kemungkinan untuk upaya perbaikan tanah gambut agar dapat memenuhi syarat sebagai material konstruksi. Salah satu dari beberapa altematif perbaikan tanah gambut adalah metode stabilisasi, yaitu upaya perbaikan tanah dengan cara mencampur tanah dengan bahan kimia, portland cement atau jenis tanah lainnya ( seperti pasir, kapur, dsb ) yang memiliki sifat lebih baik, umtuk meningkatkan daya dukung dan kekuatan tanah.
Jenis tanah gambut yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tanah gambut yang berasal dari Karang Agung di Pulau Sumatera. Sedangkan bahan stabilisasi yang digunakan sebagai stabilisizer adalah bahan Supercement. Bahan Supercement adalah semacam bahan aditif yang ditambahkan pada semen untuk meningkatkan mutu semen. Bentuknya cair dan berwama putih seperti susu. Supercement biasa digunakan untuk mencegah kebocoran pada konstruksi bangunan sipil. Sedangkan semen yang digunakan adalah Portland Cement Tipe I.
Penelitian yang dilakukan terbagi atas dua kegiatan yaitu penelitian di laboratorium dan analisa kimia. Penelitian di laboratorium sendiri meliputi uji - uji karakteristik tanah gambut Karang Agung - Sumatera Selatan dan uji kekuatan tanah sebelum dan sesudah distabilisasi dengan Supercement, untuk mengetahui pengaruh pemakaian bahan stabilisasi tersebut terhadap sifat - sifat serta kekuatan daya dukung tanah gambut Karang Agung - Sumatera Selatan yang akan digunakan sebagai tanah dasar konstruksi jalan. Selanjutnya akan dicoba ditentukan berapa kadar bahan stabilisasi yang paling optimum yang digunakan. Sedangkan analisa kimia meliputi kandungan bahan kimia yang terdapat pada tanah gambut maupun panah campuran tanah yang telah distabilisasi dengan berbagai macam kadar stabilisasi.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah FTUI, dimana pengujian dan pengolahan data yang dilakukan mengacu pada standar ASTM dan AASTHO untuk pengujian tanah.
Dari penelitian stabilisasi yang dilakukan diharapkan diperoleh kemungkinan perbaikan tanah gambut Karang Agung - Sumatera Selatan yang ditandai dengan penurunan plastisitas dan kenaikan kekuatan tanah dibandingkan dengan kondisi tanah gambut asli. Serta dapat diketahui komposisi campuran Supercement dan lama waktu pemeraman yang dibutuhkan agar campuran gambut Karang Agung - Sumatera Selatan dan Supercement yang telah distabilisasi dan dipadatkan dapat memenuhi syarat sebagai lapisan tanah dasar dari konstruksijalan yang akan dibangun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubba Rosita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Wijaya
"ABSTRAK
Tanah gambut adalah salah satu jenis tanah yang memiliki sifat antara lain daya dukung rendah, tingkat kompresibilitas yang tinggi dan kandungan air yang juga tinggi. Dikarenakan sifat-sifat di atas, maka tanah gambut kurang baik sebagai pendukung bangunan-bangunan konstruksi sipil, termasuk konstruksi jalan. Padahal pada beberapa daerah, cakupan tanah gambut amat luas dan tidak bisa dihindari pembangunan konstruksi jalan diatasnya, sebagai sarana transportasi dan prasarana penunjang perekonomian.
Dalam skripsi ini, penulis mensimulasikan pembangunan konstruksi jalan di atas tanah gambut dengan menggunakan program Sigma/W. Pembangunan konstruksi jalan dilakukan secara bertahap (Staged Construction) dan lapisan Geotextile. Pensimulasian ini memperhitungkan semua aspek yang berkaitan dengan parameter yang umum pada tanah gambut. Pensimulasian bertujuan untuk mendapatkan data deformasi dan tegangan yang diakibatkan pembangunan di atas tanah gambut dengan empat metode pembangunan, masing-masing konstruksi bertahap, penggunaan vertical drain, pemasangan lapisan Geotextile dan penggunaan cerucuk Matras Beton. Parameter-parameter itu sendiri didapatkan dari penelitian yang dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Sipil FTUI terhadap sampel tanah gambut yang diambil dari Bereng bengkel, Kalimantan Tengah.
Dalam simulasi, semua pemodelan sebenamya dipakai, namun yang lebih diperhatikan adalah kondisi pemodelan linier plastis dan Cam-Clay untuk mendapatkan nilai-nilai tegangan dan deformasi yang terjadi. Serta kemudian dilakukan langkah-langkah untuk mengurangi deformasi dan tegangan yang terjadi. Skripsi ini tidak terialu mendalam membahas mengenai elemen hingga {Finite Elemen) yang ada pada program sigma/W.
Pemakaian bantuan program Sigma/W diharapkan dapat memodelkan keadaan sebenamya di lapangan.

"
2000
S34924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Bernhard F.M.
"
ABSTRAK
Sifat tanah asli tanah dasar mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap konstruksi jalan untuk mendesain tebal perkerasan jalan raya. Tanah yang mempunyai plastisitas yang tinggi merupakan jenis tanah yang mempunyai perilaku mengembang pada saat kadar air tinggi (pada saat musim hujan) dan menyusut pada saat kadar air rendah (pada saat musim kemarau). Perilaku ini sangat tidak menguntungkan bagi kestabilan struktur yang dibangun diatasnya.
Akibat perubahan volume yang cukup besar mengakibatkan kerugian yang cukup besar sehingga diperlukan suatu usaha untuk menguranginya. Salah satu alternatif adalah stabilisasi tanah dengan menggunakan Semen Clean Set. Semen Clean Set merupakan suatu bahan campuran yang relatif baru di Indonesia dan baru digunakan pada beberapa proyek. Oleh sebab itu dilakukan studi evaluasi stabilisasi tanah lempung dengan stabilisator Semen Clean Set Tipe CS-10 yang merupakan hasil modiflkasi portland semen.
Studi evaluasi tersebut dilakukan melalui percobaan tingkat laboratorium dengan tanah lempung dari kawasan perumahan Cikarang Baru - Jawa Barat sebagai sampel tanah yang distabilisasikan, dengan percobaan yang meliputi: => Indeks Properties (ASTM D854-83 dan D2216-80) => Batas-batas Atterberg (ASTM D4318-83) => Pemadatan Standar (ASTM D 6978-78 dan D558-82) => CBR (California Bearing Ratio) (ASTM D 1883-73 (1978) dan D3668-78) => Kuat Tekan Bebas (ASTM D2166-66 (1979)) Dari percobaan-percobaan laboratorium diatas diharapkan dapat diketahui pengaruh pencampuran Semen Clean Set pada karakteristik tanah yang distabilisasi.
"
1997
S34544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>