Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131594 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifia Indah Liany
"Getaran yang selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan gangguan bagi kegiatan manusia. Getaran ini dapat disebabkan oleh fenomena alam seperti gempa. bumi, letusan gunung berapi, ataupun yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Akibat getaran ini dapat memberikan perubahan kehidupan manusia bila getaran tersebut tidak terkontrol dan sangat kuat seperti getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi dan ledakan nuklir. Namun adapula gangguan yang hanya menyebabkan ketidak nyamanan seseorang, seperti getaran akibat pemancangan tiang-tiang pracetak untuk pondasi, getaran akibat mesin mobil diesel model lama.
Kasus-kasus tersebut di atas menyebabkan pengetahuan getaran pada umumnya sangat diperlukan, sehingga perlu dilakukan pengamatan dan penelitian terhadap fenomena tersebut. Untuk kasus yang sederhana, salah satu cara untuk melakukan pengamatan dan penelitian adalah dengan melakukan pengukuran. Namun untuk pengukuran gempa bumi, pengukuran hanya akan mendapatkan data percepatan atau kecepatan tanah, bukan faktor penyebah gempa bumi Percepatan, kecepatan ataupun perpindahan dapat diperoleh dari salah satu jenis data yang ada, baik dari data percepatan ataupun dari data kecepatan tanah.
Dalam penulisan ini, akan dibahas teknik-teknik untuk mendapatkan sinyal kecepatan dan perpindahan dari suatu data percepatan. Teknik yang pertama adalah pengintegrasian data percepatan terhadap waktu, dengan cara ini proses perubahan satu sinyal ke sinyal lainnya dilakukan dalam domain waktu. Teknik yang kedua dilakukan dalam domain frekuensi, dalam hal ini fungsi waktu percepatan ditransformasikan ke dalam domain frekuensi melalui transformasi Fourier. Hasil transformasi dari kedua teknik ini akan dibandingkan satu dengan yang lainnya dengan data yang diambil dari data percepatan pelat tipis yang digetarkan. Frekuensi pribadi dari pelat tipis yang digetarkan akan dibandingkan pula dengan perhitungan secara numerik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkuatan struktur bangunan pada saat ini sangat dibutuhkan seiring dengan meningkatnya dinamika aktivitas masyarakat yang menyebabkan perubahan fungsi bangunan. Perubahan fungsi bangunan ini menyebabkan beban-beban rencana bangunan bertambah besar sehingga dituntut suatu bangunan yang mempunyai fleksibilitas yang tinggi. Bangunan beton bertulang merupakan struktur yang biasa digunakan dewasa ini dirancang dengan mutu dan umur rencana tertentu. Apabila pembebanan pada struktur beton melebihi beban rencana, maka akan terjadi penurunan kekuatan struktur bangunan sehingga umur yang direncana tidak akan tercapai. Oleh karena itu tengah dikembangkan berbagai inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan aplikasinya khususnya dunia teknik sipil mengenai perkuatan struktur bangunan. Pada skripsi ini akan membahas perkuatan struktur kolom dengan penebalan dimensi secara concrete menggunakan bahan aditif ViscoCrete. Pekerjaan perkuatan struktur seringkali merupakan pekerjaan dengan permasalahan tersendiri sebab pekerjaan perkuatan ini dilakukan pada struktur-struktur yang sudah ada, sehingga faktor lokasi (kemudahan) untuk dicapai), cuaca, lama waktu pengerjaan dan biaya pelaksanaan merupakan faktor-faktor penentu yang seharusnya dipertimbangkan dengan seksama oleh seorang perencana. Dengan menggunakan bahan aditif ini maka memudahkan dalam pelaksanaan instalasi material perkuatan dan efektivitas waktu dalam pengerjaan perkuatan. Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah besar peningkatan elemen kekuatan struktur kolom dengan penebalan dimensi kolom beton bertulang menggunakan bahan aditif ViscoCrete. Besar peningkatan kekuatan tersebut merupakan hasil perbandingan dari kekuatan struktur kolom sebelum dan sesudah penebalan. Benja uji kolom yang tidak dipertebal dan yang sudah dipertebal dimensinya akan diuji terhadap gaya aksial dan momen lentur sampai runtuh."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Perencanaan bangunan bertingkat memerlukan suatu analisa yang tepat lewat penggunaan program komputer yang tepat pula. Salah satu program komputer yang digunakan dalam perhitungan gedung tersebut adalah ETABS. Namun tidak menutup kemungkinan adanya penggunaan program komputer lain dalam membantu mendapatkan beban yang terjadi pada struktur utama yang berasal dari struktur pendukung. Bangunan perkantoran tingkat menengah dengan denah sederhana dalam skripsi ini akan dianalisa dan dibandingkan perilaku yang terjadi padanya. Beban yang diberikan adalah beban statik dan beban dinamik. Beban statik yang terjadi adalah beban akibat gaya gravitasi sedangkan untuk beban gempa adalah dengan analisa statik ekivalen dan analisa respon spektrum. Dengan mengambil portal yang mewakili dari bangunan tersebut, baik arah-x maupun arah-y, maka dilakukan pula analisa yang sama seperti pada kasus 3 dimensi tersebut. Hasil perhitungan yang dianalisa didapatkan dari output program ETABS baik displacement maupun gaya dalam kolom. Perilaku struktur dalam hal ini ditunjukkan oleh displacement dan gaya-gaya dalam tadi. Dengan demikian akan diketahui masing-masing perilaku portal sebagai wujud struktur 2 dimensi dan gedung yang diwujudkan sebagai struktur 3 dimensi. Dalam hal ini pula, akan disusun tabel-tabel perbandingan analisa statik-dinamik yang terjadi pada struktur 2 dimensi dan 3 dimensi serta prosentase selisih perbandingan analisa statik-dinamik pada perwujudan struktur yang sama. Dengan hasil yang diperoleh lewat perbandingan yang ada, maka akan lebih optimal jika perancang struktur dalam hal ini hams lebih mempertimbangkan bahwa bangunan dengan struktur beraturan sekalipun, harus tetap dikenakan analisa dinamik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annasya Koesty Fadhillah
"Tulisan ini membahas bagaimana dinamika order dan chaos yang terjadi pada proses perubahan fasad bangunan. Dalam fasad bangunan, dinamika antara order dan chaos terjadi karena adanya aspek manusia di mana kehadirannya dapat mengintervensi desain yang awalnya ideal dan mematuhi serangkaian rules dari order, menjadi sesuatu yang irregular dan menghasilkan chaos. Penulisan ini akan menelusuri perubahan fasad Kampung Akuarium, yang diawali dengan menganalisis order awal dalam elemen fasad bangunan, melalui aspek bentuk geometri dan rules-nya. Dilanjutkan dengan menganalisis kebutuhan manusia yang muncul sebagai fenomena contingency, sehingga memicu chaos yang menyebabkan hadirnya ‘irregular forms’. Chaos yang hadir kemudian ditelusuri lebih lanjut terkait axioms apa saja yang kamudian berlaku untuk mengatur chaos di Kampung Akuarium, sehingga dari axioms tersebut dapat terlahir sebuah “new order”. Dengan mempelajari dinamika antara order dan chaos, perancang dapat mengintegrasikan aspek fungsi sebagai estetika baru dalam fasad bangunan, mengubah pandangan arsitektur menjadi tentang hubungan dinamis antara keduanya, bukan sekadar tentang order atau chaos.

This paper discusses the dynamics of order and chaos that occur in the process of changing building facades. In building facades, the interplay between order and chaos arises due to the human aspect, whereby their presence can intervene in the initially ideal design and adhere to a set of orderly rules, resulting in something irregular and chaotic. This paper will explore the transformation of the facade of Kampung Akuarium, commencing with an analysis of the initial order in the elements of the building facade, focusing on geometric forms and their associated rules. Subsequently, it will delve into the examination of the emerging human needs as a contingency phenomenon, which triggers chaos leading to the emergence of ‘irregular forms’. The ensuing chaos will be further scrutinized to ascertain the axioms that govern the chaos in Kampung Akuarium, thus giving rise to a "new order" from these axioms. By studying the dynamics between order and chaos, designers can integrate functional aspects as a new aesthetic in the facade of a building, transforming the perception of architecture into one centered around the dynamic relationship between the two, rather than merely being about order or chaos."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardamean, Yosua Manaek
"Sebuah bangunan memiliki karakteristik kompleksitasnya sendiri. Ada banyak bangunan fasilitas umum yang memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi, misalnya stadion. Bangunan fasilitas umum yang memiliki kompleksitas tinggi tentu membutuhkan metode kontrak yang efisien karena metode kontrak kerja konvensional dianggap tidak mumpuni untuk mengakomodasi mereka yang dipengaruhi oleh kompleksitas pekerjaan bangunan. Salah satu metode yang cocok dan lebih baik adalah kontrak Desain dan Konstruksi Terpadu, kontrak ini melibatkan kontraktor dari perencanaan hingga pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang diselesaikan dengan benar, tetapi jika terjadi kegagalan, kontraktor menanggung semua risiko yang ditimbulkan. Jenis kontrak ini dinilai perlu diterapkan karena beberapa contoh proyek pekerjaan fasilitas umum, khususnya fasilitas olahraga, bermasalah dalam proses pelaksanaannya. Salah satu contohnya adalah renovasi Stadion Olimpiade Helsinki yang mengalami kelebihan anggaran hingga € 38 juta. Contoh lain mengacu pada Indonesia, proyek Asian Games XVIII 2018, biaya awal proyek adalah Rp 7,4 triliun, kemudian biaya naik drastis menjadi Rp 12,7 triliun. Karena sering terjadi kasus serupa, kami bertujuan untuk mengembangkan standar perencanaan biaya khusus untuk bagian pekerjaan mekanis, dan Miscellaneous di bidang area bermain stadion dengan kontrak terintegrasi berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No.22 Tahun 2018 untuk meningkatkan akurasi biaya. Hasil yang diharapkan dari seluruh penelitian adalah untuk mengembangkan Standar Perencanaan Biaya baru untuk proyek stadion untuk meningkatkan akurasi biaya proyek

A building has its own complexity characteristics. There are many public facilities buildings that have a fairly high level of complexity, for example, the stadium. Public facilities buildings that have high complexity certainly require efficient contract methods because conventional work contract methods are considered not qualified to accommodate those who are influenced by the complexity of the building work. One suitable and better method is the Integrated Design and Build contract, this contract involves the contractor from planning to implementing the construction work completed properly, but in the event of failure, the contractor bears all the risks caused. This type of contract is considered necessary to be applied because some examples of public facilities work projects, especially sports facilities, are problematic in the implementation process. One example is the renovation of Helsinki Olympic Stadium experiencing an over-budget of up to €38 million. Another example refers to Indonesia, the 2018 XVIII Asian Games project, the initial cost of the project is Rp 7.4 trillion, then the cost rises drastically to Rp 12.7 trillion. Due to the frequent similar cases, we aim to develop specific cost planning standards for the mechanical work section, and Miscellaneous in the field of play area of the stadium with an integrated contract based on PUPR Ministerial Decree No.22 of 2018 to improve cost accuracy. The expected outcome of the entire study is to develop new Cost Planning Standards for stadium projects to improve the accuracy of project costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Dzulfikar
"Struktur flat plate pada wilayah gempa tinggi di Indonesia masih jarang digunakan karena lemah terhadap geser pada sambungan kolom-slab. Dengan demikian dalam melakukan perencanaan struktur flat plate pada wilayah gempa tinggi harus dikombinasikan dengan sistem struktur penahan beban lateral yaitu kombinansi dinding geser struktural khusus dan perimeter frame SRPMK. Struktur flat plate hanya didesain sebagai struktur penahan beban gravitasi. Hubugan kolom-slab harus memiliki kapasitas untuk mampu mengikuti deformasi yang telah diperbesar oleh faktor defleksi Cd akibat beban gempa. Proporsi dimensi kolom akan menentukan besarnya gaya lateral yang diterima oleh kolom tersebut. Semakin kecil dimensi kolom maka semakin kecil gaya lateral yang diterima oleh kolom tersebut. Pada wilayah gempa menengah struktur flat plate dapat digunakan sebagai bagian dari sistem penahan beban lateral. Dalam perencanaan ini struktur flat plate dimodelkan sebagai equivalent slab-beam yang merupakan bagian sistem rangka pemikul momen menengah. Sistem penahan beban lateral pada perencanaan pada wilayah gempa menengah merupakan kombinasi dari dinding geser struktural khusus, perimeter frame SRPMM dan slab-column frame SRMM . Dari hasil analisa didapatkan bahwa jika perencanaan mengikuti kaidah perencanaan tersebut maka flat plate dapat digunakan pada wilayah gempa tinggi dan menengah dan struktur masih bersifat daktail.

Flat plate structure for high seismic risk region in Indonesia is not commonly used because it has high risk on shear failure on the slab column connection. Therefore the building design in high seismic risk region should be combined with lateral resisting system, a dual system combining shearwall and perimeter frame SMRF . Flat plate structure is only designed as gravity resisting system. Slab column connection should have capacity to follow the bigger deformation by deflection factor Cd caused by lateral force. The proportion of the interior column dimension would determine the amount of lateral force received. The smaller the column dimension, the smaller the lateral force accepted by the column itself. In an region with medium seismic risk, flat plate structure can be used as component to resist lateral force. In this kind of design, flat plate is modeled as equivalent slab beam which also a part of slab column moment frames. Lateral resisting system component in the medium seismic risk region is a combination of shear wall and slab column moment frames IMRF . From this design, the writer found that if the design follow the guidelines plan, the flat plate can be used both in high seismic risk region and medium seismic risk region and structure is still ductile.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Sulaeman
"
ABSTRAK
Relief-relief yang dipahatkan pada kepurbakalaan abad 10 - 15 Masehi di Indonesia bergaya naturalis, dinamis maupun tokoh pipih adalah merupakan salah satu hiasan ornamental. Hal ini sesuai di dalam kitab Manasara, yang di dalamnya tidak mengatur ketentuan tentang jenis yang dipahatkan pada suatu bangunan suci, hanya disebutkan bahwa bangunan suci dapat diberi hiasan agar terlihat indah.
Berdasarkan latar belakang permasalahan penelitian, timbulah pertanyaan penelitian sebagai berikut, Apakah sebagai hiasan ornamental, relief cerita terlepas dan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat pendukungnya ?
Metode yang digunakan untuk menjawab portanyaan penelitian diatas adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan pustaka yang relevan dan memanjang data di lapangan 2. Studi lapangan dan perekaman data di lapangan. 3. 1nterpretasi data. Alasan dipilihnya kepurbakalaan abad 10 - 15 masehi dalam penelitian adalah sebagai berikut : a. Jenis-jenis relief cerita yang terdapat dalam periode ini lebih beragam. B. Kepurbakalaan yang berasal dari periode ini lebih banyak dihiasi oleh relief cerita. Hasil akhir dari penelitian ini adalah, walaupun hanya sebagai hiasan ornamental, relief cerita ternyata dalam pemahatannya memiliki kecenderungan-kecendenmgan sebagai berikut, 1. Dalam hal penempatan di bangunan, relief cerita tokoh manusia selalu ditempatkan lebih utama ( di atas) dibandingkan relief cerita tokoh binatang. Seandainya relief cerita tokoh manusia dan binatang pada sebuah bangunan, ada dalam posisi yang sejajar maka proporsi ruang yang diberikan pada cerita tokoh mamusia lebih besar dibanding cerita binatang. 2. Dalam hal arah pembacaan, baik relief cerita tokoh manusia maupun binatang adalah prasawya. Hal ini dimungkinkan karena tema cerita pada masa Jawa Timur adalah ruwat. Teori lain menyebutkan kebiasaan tulis dan baca sutra Jawa Kuna diterapkan dalam pembacaan relief 3. Dalam hal jumlah adegan, relief cerita tokoh manusia lebih banyak ( 463 adegan dari 15 cerita) sedangkan relief cerita tokoh binatang hanya 61 adegan dari 11 cerita. Hal ini sangat dimungkinkan karena seniman pada masa itu telah mengenal asas tema dan tata jenjang.
"
1997
S11759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Christianto
"Gedung -gedung bertingkat tinggi merupakan salah satu jawaban yang wajar bagi kota Jakarta yang berpenduduk padat, karena dengan adanya bangunan -- bangunan bertingkat ini diharapkan dapat memberikan kepadatan yang setidaknya sama dengan suatu blok yang digantikan. Dalam merangcang bangunan bertingkat tinggi ini ada prinsip utama yang harus diperhatikan yaitu meningkatkan kekuatan struktur terhadap gaya lateral yang umumnya tidak memadai. Salah satu alternatif yang dipakai untuk meningkatkan daya tahan bangunan terhadap gaya lateral adalah portal semikaku.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam mendisain bangunan bertingkat tinggi adalah masalah kestabilan. Bangunan bertingkat harus tetap stabil selama gaya berlangsung. Untuk mencapai kestabilan struktur dan ketahanan struktur terhadap gempa, dapat dipakai portal semikaku dengan beberapa variasi penempatan pegas semikaku pada balok. Dari variasi penempatan pegas semikaku tersebut, ternyata penempatan pegas semikaku ke arah vertikal yang lebih baik untuk kestabilan dan ketahanan gempa."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damar Al Chamid
"Penelitian ini membahas mengenai metode desain sistem ganda dari struktur portal - dinding geser beton bertulang akibat beban gempa dengan analisis pushover. Tujuan penggunaan sistem ganda adalah untuk menghasilkan desain yang efisien dan efektif dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Untuk memperoleh sistem ganda yang sesuai dengan peraturan gempa Indonesia, diterapkan tiga metode desain, yaitu : struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser, struktur portal dengan properti dinding geser yang dimodifikasi, dan struktur portal-dinding geser berinteraksi dengan pembesaran gaya geser tingkat berdasarkan faktor skala dari gaya geser dasar portal.
Pada penelitian ini ditinjau bangunan 8 lantai pada lokasi gempa di Jakarta dengan tanah lunak yang dirancang sebagai sistem ganda dengan faktor reduksi R = 6,5 (SRPMM). Simulasi numerik dengan analisis pushover menunjukkan bahwa pendekatan struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser menghasilkan kinerja struktur yang paling baik dan yang paling mendekati dengan asumsi desain dibandingkan dengan 2 metode lainnya.

This thesis discussed about method of design of a reinforced concrete shear wall - frame structure as dual system due to earthquake load using pushover analysis. The purpose of using dual system structure is to produce an efficient and effective design in the planning of earthquake resistant buildings. In determining dual system structure based on Indonesia Building Code, some methods of design such as frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall, frame structure with modification set modifiers of shear wall, and interaction of shear wall - frame structure with enlargement of story shears based on scale factor of base shear.
In this thesis an 8-story building located in Jakarta and built on soft soil was designed as dual system with reduction factor R = 6,5 (IMRF). Numerical simulations using pushover analysis show that frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall approach results the best performance and the most closely with the design assumptions compared with other methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynell
"Gempa bumi merupakan bencana alam yang dapat menghasilkan bencana besar dan menyebabkan timbulnya kerugian jiwa dan material. Penanganan terhadap bahaya gempa bumi dapat dilakukan apabila dapat diketahui daerah-daerah yang memilki kerentanan terhadap bencana gempa bumi. Identifikasi terhadap daerah yang memiliki kerentanan terhadap bencana gempa bumi, dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan bencana gempa, dimana pada perhitungan, ditentukan variabel yang menyatakan bahaya dan elemen yang terancam akibat dari bahaya tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini, akan dibuat suatu peta Jakarta yang dapat menyatakan daerah-daerah yang rentan terhadap bencana gempa bumi. Pada penelitian ini, variabel bahaya yang digunakan adalah Ground Peak Acceleration (PGA) dan variabel elemen yang terancam akibat bahaya gempa adalah kepadatan penduduk. Peta risiko dibuat dengan melakukan kombinasi antara peta mikrozonasi yang menyatakan PGA dengan peta kepadatan penduduk yang menyatakan jumlah penduduk dalam satu wilayah. Analisa peta dilakukan untuk memastikan peta risiko dapat menyatakan keadaan yang sebenarnya. Diharapkan dengan peta risiko ini, dapat dibuat suatu penanganan terhadap bencana gempa bumi (pre-disaster dan post-disaster) yang dapat secara nyata mengurangi kerugian akibat dari bencana gempa bumi.

Earthquake is a disaster that can bring very dangerous hazards which makes material and life loss, therefore some prediction where bout places that maybe dangerous for earthquake is necessary. Some places could bring more hazard than others, even if they had an earthquake right in the bottom of that place. Identification for places that could bring dangerous hazard from earthquake can be done, some prediction for that matter can be done, using some variables, which contain source of the earthquake and things that become danger because of the earthquake. According to that matter, from this paper, can be made a map of Jakarta that identifies places, which bring dangerous hazard because of earthquake. On this paper, Ground Peak Acceleration used to determine the earthquake and Jakarta?s population as the thing that become danger because of the earthquake. Map of Risks, made by combining ?peta mikrozonasi? for the PGA and ?peta kepadatan penduduk? for the population of Jakarta. Analyze must be done, to determine the accuracy of this research, and can reflect the actual condition on Jakarta. Hopefully, using this ?peta risiko?, can be made scenario of act, to reduce the loss that caused by earthquake."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>