Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"Dalam Makalah ini disampaikan perkembangan sejarah penggunaan beton untuk jembatan berbentang panjang, yang berkembang pesat terutama berkat keberhasilan sistim beton pratekan. Di Indonesia, jembatan berbentang panjang terasa makin dibutuhkan akhir ? akhir ini, untuk menunjang kebutuhan peningkatan prasarana transportasi yang demikian pesatnya di dalam laju pembangunan Nasional.Selanjutnya disampaikan keuntungan jembatan berbentang panjang dengan sistim kantilever dan cable stayed, suatu sistim teknologi modern untuk jembatan berbentang panjang, terutama untuk lokasi pelaksanaan yang relatif sulit. Seiring dengan meningkatnya teknologi beton, jembatan dengan sistim kantilever dan cable stayed dapat merupakan suatu pilihan ekonomis untuk jembatan dengan panjang bentang sampai 400 meter, dan 1000 meter bila dikombinasikan dengan baja. Sebagai studi kasus, disampaikan pula rencana jembatan cable stayed Cisadane ? Bumi Serpong Damai di Serpong Jawa Barat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arya Chunata
"Bangunan tinggi menuntut keamanan dan keselamatan pengguna bangunan. Dalam perkembangannya digunakan sistem refuge floor dengan jembatan penghubung antara dua bangunan. Penelitian ini akan mempelajari pengaruh penggunaan jembatan penghubung dengan perletakan fleksibel (isolator) terhadap respons seismik dua buah bangunan. Pengaruh beban gempa berdasarkan pendekatan respon spektrum dan riwayat waktu (time history) linier dan non linier dengan metode fast nonlinear analysis akan dievaluasi dengan menggunakan software E-tabs.
Sumber gempa yang digunakan adalah Gempa Chi-chi yang diskalakan sesuai spektum gempa desain di Jakarta dengan menggunakan software Seismo Match. Variasi parameter isolator berupa nilai kekakuan efektif, kekakuan non linier dan gaya leleh, variasi ketinggian maupun variasi letak jembatan penghubung disimulasikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh signifikan dari jembatan ini terhadap respon struktur bangunan terjadi pada bangunan ganda dengan ketinggian yang berbeda yaitu 30 dan 20 lantai yang dihubungkan oleh jembatan pada lantai 20. Pengaruh terbesar akibat jembatan tersebut terjadi pada elemen jembatan dan elemen lokal dari kedua bangunan.;

High rise building requires security and safety for the building occupants. In the growth of highrise building design, a system called refuge floor is developed, which uses a connecting bridge between two neighboring building. This paper will study about the effect the usage of a connecting bridge with flexible support (isolator) to the structural response of two building. The effect of earthquake loads with the method of spectrum response and time history linear and nonlinear with fast nonlinear analysis method will be evaluated using E-tabs software.
The source of earthquake data is Chi-chi earthquake which is scaled to the design spectrum response using Seismo Match Software. The isolator variation are the value of the effective stiffness, non-linear stiffness and yield force, the variation of building height and bridge location are also be simulated.
The results of this study, shows that this bridge gives a significant effect on the building's structural response of the double building with different height, especially on the double building with 30 and 20 height with bridge on 20th floor. The greatest effect of the bridge is on the bridge element and building?s local element of both buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Diskarani
"Bangunan tinggi harus memiliki sistem keamanan terhadap resiko kebakaran, salah satunya dengan menggunakan refuge floor. Perkembangan selanjutnya, untuk evakuasi dibutuhkan jembatan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan bangunan lain yang berdekatan. Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh letak jembatan pada dua bangunan tinggi yang dihubungkan dengan perletakan fleksibel dimana kedua bangunan 30 lantai dengan variasi jembatan di lantai 10, 20 atau 30.
Analisis dilakukan secara respon spektrum, time history linier dan nonlinier dengan metode FNA (Fast Non-linear Analysis) akan dievaluasi dengan program Etabs. Sumber gempa menggunakan gempa Chichi yang diskalakan ke kota Jakarta dengan tanah lunak menggunakan program Seismo Match. Gempa Chichi sebelum diskalakan memiliki puncak percepatan 0,361 g, lalu setelah diskalakan memiliki puncak percepatan 0,323 g. Pada analisis time history nonlinier, isolator pada jembatan dimodelkan nonlinier sedangkan bangunan tetap linier namun dengan pembesaran gempa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum respon bangunan ganda dapat diwakili bangunan tunggal, namun perlu diperhatikan pada elemen lokal dekat jembatan. Semakin tinggi letak jembatan atau semakin tinggi kekakuan perletakannya maka semakin besar efeknya pada elemen lokal tersebut. Sifat nonlinier dari isolator hanya berpengaruh pada elemen jembatan tidak pada elemen lokal bangunan. Analisis riwayat waktu nonlinier lebih konservatif dalam analisis elemen jembatan.

High rise building should have an evacuate system for an emergency situation such as fire. Refuge floor is one of that system. Further development, to evacuate the occupant, we need a bridge that connects to nearby building. Thus, this thesis will analyzed the seismic response of two high buildings connected by a bridge at certain floor with nonlinear flexible support. Two buildings with 30 floors will be connected by a bridge at certain level of 10th, 20th or 30th.
This research will be analyzed by spectrum response, linear time history and nonlinear time history using Fast Nonlinear Analysis (FNA) method and will be evaluated with Etabs program. The earthquake source is Chichi earthquake that is scaled to Jakarta soft clay using Seismo Match program. Before being scaled, the peak acceleration is 0,361 g and after being scaled is 0,323 g. In time history nonlinear analysis, base isolation is modeled as nonlinear link, but the structure is assumed to be linear with scale-up earthquake.
The result shows that the global response of two buildings that connected by a bridge can be represented with a single building but for the local elements near the bridge must be concerned. The higher location of the bridge or the higher stiffness of isolator gives the larger effect on local elements. Nonlinear properties of isolator only effects element of bridge, but not for local element of the building. Analysis of nonlinear time history is more conservative on elements of bridge.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"ABSTRAK
Makalah ini menyampaikan dasar umum prinsip beton pratekan,ehubungan dengan material, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton pratekan. Di sini ditunjukkan bahwa sistem beton pratekan tidak lain merupakan usaha optimasi dan efisiensi penampang beton, agar beton (yang sifat bahannya diketahui sebagai baik untuk menahan tekan, namun lemah dalam menahan tarikan) dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin menerima tekanan. Usaha ini ternyata bisa dicapai secara memuaskan dengan menggunakan sistem pratekan,melalui suatu proses pra-penegangan kabel bermutu tinggi.
Dalam makalah ini juga ditunjukkan bahwa sistem pratekan bukan merupakan prosedur yang rumit, baik dalam hal perencanaan maupun pelaksanaan, bila prinsip dasarnya telah dikuasai dengan baik.
Pada akhir dari makalah ini juga disampaikan hasil penelitian yang dilakukan di Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, berupa studi perbandingan ekonomi struktur balok beton, yang dalam hal ini diaplikasikan pada konstruksi jembatan jalan raya, antara penggunaan sistem beton pratekan dengan beton
bertulang, untuk memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomis penggunaan beton pratekan."
Fakultas Teknik , 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gde Ngurah Renaldi Shantika
"Perkembangan luas baterai lithium-ion (LIB) telah menarik banyak minat dari banyak peneliti. Peningkatan khusus penelitian baterai ini dapat dilihat dari LIB yang mulai digunakan dalam sistem grid yang disebut battery energy storage system (BESS). Proyek tesis ini bertujuan untuk menentukan jenis LIB apa yang cocok untuk digunakan dalam sistem jaringan yang berbeda. Untuk memilih jenis LIB mana yang cocok untuk sistem, efisiensi siklus dan mekanisme degradasi LIB harus dipelajari. Saat ini, jenis LIB yang digunakan untuk BESS adalah Lithium Iron Phosphate (LFP) dan Lithium Nickel Manganese Cobalt (NMC).
Terlepas dari kemampuan LFP dan NMC, mekanisme degradasi mereka masih merupakan bagian penting dari batasan BESS. Selain itu, degradasi LFP dan NMC dipengaruhi oleh suhu dan laju arus sehingga peningkatan kedua parameter akan menghasilkan degradasi yang lebih tinggi. Variasi suhu dan laju arus membuktikan bahwa LFP memiliki stabilitas yang unggul dibandingkan NMC, meskipun memiliki kapasitas lebih rendah dari NMC. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa LFP lebih cocok untuk sistem bersiklus tinggi, sementara NMC lebih cocok untuk sistem yang memiliki penyimpanan kapasitas tinggi sebagai perhatian utama mereka.

The vast development of lithium-ion batteries (LIB) has gained a lot of interest from many researchers. The particular improvement of LIB research is that LIB is starting to be used in a grid system called battery energy storage system (BESS). This thesis project aims to determine what type of LIB is suitable to be used in different grid systems. To choose which type of LIB that is suitable for the system, the cycling efficiency and the degradation mechanism of the LIB must be studied. Currently, the types of LIB used for BESS are Lithium Iron Phosphate (LFP) and Lithium Nickel Manganese Cobalt (NMC).
Despite the capability of LFP and NMC, their degradation mechanism is still an essential part of the limitation of the BESS. Additionally, the degradation of LFP and NMC are affected by temperature and current rate (C-rate) such that increasing both parameters will result in higher degradation. The variation of temperature and C-rate proves that LFP has superior stability compared to NMC, despite having lower capacity than NMC. Therefore, it can be concluded that LFP is more suitable for a high cycling system while NMC is more suitable for system which has high capacity storage as their primary concern.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alan Agustian
"Jembatan-Toko yang berfungsi sebagai jembatan pejalan kaki dan sekaligus sebagai toko merupakan struktur bangunan yang semakin banyak digunakan di kota-kota besar seperti Jakarta, Indonesia. Jembatan-Toko yang umumnya dibangun di pusat-pusat perbelanjaan menghubungkan dua bangunaan yang dipisahkan oleh jalan raya. Sistem struktur jembatan-toko terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu struktur bawah yang menggunakan sistem struktur jembatan sedangkan struktur atas yang menggunakan sistem struktur gedung. Kedua sistem struktur ini dihubungkan oleh sejumlah balok prategang diatas 2 (dua) perletakan sederhana. Penelitian ini membahas respon seismik dari struktur jembatan-toko dengan memvariasikan jenis perletakannya yaitu perletakan sendi, perletakan kaku (rigid), dan perletakan flexibel. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Elastomeric Rubber Bearing sebagai perletakan jembatan-toko dapat meningkatkan periode getar serta mengurangi perpindahan, gaya dalam, dan story drift.

Sky-Bridge, that functionally both bridge for pedestrian and shop building, is a structure that increasingly used in big city such as Jakarta, Indonesia. Sky-Bridge that commonly built in shopping centers connect two building that separated by highway. Structure system of bridgeshop consists of 2 (two) type namely lower structure as a bridge whereas upper structure as a building. Both of them are connected by a number of prestressing beam above two simple support. This research is to discuss about seismic response of Sky-Bridge structures that compares the design with variation of the structures joint among others hinge, fixed (rigid) joint, and Elastomeric Rubber Bearing (ERB) joint. Result of the Research showed the use of Elastomeric Rubber Bearing as a Sky-Bridge structures joint can increase the vibration period and reduce the displacement, internal force and story drift."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Dewi
"BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak negara, baik yang baru merdeka, negara yang sedang berkembang maupun negara-negara maju, berlomba melakukan pembangunan di segala bidang, dengan satu tekad berusaha untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakatnya menuju masyarakat yang sejahtera. Sejalan dengan usaha yang demikian itu, negara-negara yang baru merdeka berusaha pula untuk memperbaharui hukumnya. Adapun dasar dari usaha pembaharuan tersebut dilandaskan pada alasan politik, sosiologis dan praktis. Alasan politik dilandasi oleh pemikiran, bahwa suatu negara merdeka harus mempunyai hukum sendiri yang bersifat nasional, demi kebanggaan nasional. Alasan sosiologis menghendaki adanya hukum yang mencerminkan nilai-nilai budaya suatu bangsa, sedangkan alasan praktis antara lain bersumber pada kenyataan, bahwa biasanya bekas-bekas negara jajahan mewarisi hukum negara yang menjajahnya dengan bahasa asli yang banyak dipakai dan tidak dipahami oleh generasi muda dari negara yang baru merdeka tersebut.
Begitu juga negara Indonesia yang termasuk kategori negara yang sedang berkembang dan: sedang membangun serta berusaha untuk memperbaharui hukumnya secara menyeluruh, baik hukum perdata, administrasi maupun hukum pidana. Dalam TAP MPR No. II/MPR/1988 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara dimuat beberapa pedoman yang dapat dijadikan landasan bagi pembangunan di dalam bidang hukum. Pertama yang terdapat dalam Pola Dasar Pembangunan Nasional terutama yang mengenai Wawasan Nusantara (Bab II huruf E) antara lain menegaskan, bahwa seluruh.kepulauan nusantara merupakam satu kesatuan. Hukum dalam arti bahwa hanya ada satu Hukum Nasional yang mengabdi pada Kepentingan Nasional. Kedua adalah pedoman yang terdapat dalam Pola Umum Pelita Kelima, terutama mengenai arah dan kebijaksanaan pembangunan Bidang Hukum:
a. Pembangunan hukum-sebagai upaya untuk menegakkan keadilan, kebenaran, dan ketertiban dalam negara hukum; Indonesia yang berdasarkan_Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, diarahkan untuk meningkatkan kesadaran.hukum, menjamin penegakkan, pelayanan dan kepastian hukum, serta mewujudkan tata hukum nasional yang mengabdi pada kepentingan nasional.
b. Pembangunan hukum ditujukan untuk memantapkan dan mengamankan pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya, menciptakan: kondisi yang lebih mantap sehingga setiap anggota masyarakat dapat menikmati iklim kepastian dan ketertiban hukum, lebih_memberi dukungan dan. pengarahan kepada upaya pembangunan untuk mencapai kemakmuran yang adil dan merata, serta menumbuhkan dan mengembangkan disiplin nasional dan rasa tanggung jawab social pada setiap anggota masyarakat. Di samping itu hukum benar-benar harus menjadi pengayom masyarakat dengan memberi rasa aman dan tentram, menciptakan lingkungan dan iklim yang mendorong kreativitas dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta mendukung stabilitas nasional yang sehat dan dimamis.
c. Dalam rangka pembangunan hukum perlu lebih ditingkatkan upaya pembaharuan hukum secara terarah dan.terpadu. antara lain: kodifikasi dan unifikasi bidang-bidang hukum tertentu serta penyusunan perundang-undangan baru yang sangat dibutuhkan untuk dapat mendukung pembangunan di berbagai bidang sesuai dengan tuntutan pembangunan, serta tingkat kesadaran hukum dan dinamika hukum yang_ berkembang dalam masyarakat.
d. Dalam rangka peningkatan penegakkan hukum perlu terus dimantapkan kedudukan dan peranan badan-badan penegak hukum sesuai dengan tugas dan wewenangnya masingmasing, serta terus ditingkatkan kemampuan dan kewibawaannya dan dibina sikap, perilaku dan keteladanan para penegak hukum sebagai pengayom masyarakat yang jujur, bersih, tegas dan adil. Penyuluhan hukum perlu dimantapkan untuk mencapai kadar kesadaran hukum yang tinggi dalam masyarakat, sehingga kegiatan anggota masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajiban sebagai warga negara, dalam rangka tegaknya hukum, keadilan dan martabat manusia, ketertiban dan ketentraman dan kepastian hukum serta terbentuknya perilaku setiap warga negara Indonesia yang taat pada hukum.
e. Dalam rangka mewujudkan pemerataan memperoleh keadilan dan perlindungan hukum perlu terus diusahakan agar proses peradilan menjadi lebih sederhana, cepat dan tepat dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Sejalan dengan itu perlu lebih dimantapkan penyelenggaraan pemberian bantuan dan konsultasi hukum bagi lapisan masyarakat yang kurang mampu.
f. Untuk menunjang upaya pembangunan hukum, perlu terus ditingkatkan: penyediaan-sarana dan prasarana yang diperlukan, serta ditingkatkan pendayagunaannya.
g. Dalam usaha pembangunan hukum perlu ditingkatkan langkah-langkah untuk mengembangkan dan menegakkan secara serasi hak dan kewajiban asasi warga negara dalam rangka mengamalkan:Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Penempatan hal tersebut di atas dalam pola umum ?elita Kelima merupakan kelanjutan dan peningkatan dari pola umum Pelita Keempat dalam rangka usaha bertahap untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam pembangunan jangka panjang, yang dalam bidang hukum dinyatakan perlunya perwujudan kesadaran dan kepastian hokum dalam? "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
T2053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"ABSTRAK
Makalah ini menyampaikan perkembangan penggunaan beton pratekan untuk jembatan berbentang panjang, yang berkembang cepat seiring dengan meningkatnya kebutuhan prasarana transpotasi yang demikian pesatnya di dalam maupun di luar negri. Selanjutnya disampaikan keuntungan jembatan berbentang panjang dengan sistim kantiliver dan cable stayed, suatu sistim teknologi modern untuk jembatan berbentang panjang, terutama untuk lokasi pelaksanaan yang relatif sulit. Seiring dengan meningkatnya teknologi beton, jembatan dengan sistim kantiliver dan cable stayed dapat merupakan suatu pilihan ekonomis untuk jembatan dengan panjang bentang sampai 400 meter, dan 1000 meter bila dikombinasikan dengan baja. Sebagai studi kusus, disampaikan pula rancang rekayasa jembatan cable stayed Cisadane ? Bumi Serpong Damai di Serpong Jawa Barat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>