Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"Makalah ini menyampaikan pengertian dinding diaphragma sebagai teknologi tepat guna penunjang pelaksanaan galian basement, umumnya untuk bangunan gedung bertingkat banyak, terutama pada kondisi tanah lunak dan lingkungan yang kurang menguntungkan. Juga diuraikan material serta cara pelaksanaannya yang relatif masih baru di Indonesia. Pada akhir makalah disampaikan beberapa hasil penelitian analisis yang dilakukan penulis, dengan menggunakan Metoda Elemen Hingga, guna mengantisipasi tingkah laku dinding diaphragma dan sistem ground anchor-nya untuk beberapa tahapan penggalian pada kondisi tanah lunak yang banyak dijumpai di kota Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Katili, Irwan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Christiani
"Penggalian basement dalam dengan sistem galian bertahap dengan menempatkan dinding diafragma sebagai struktur penahan tanah akan mempengaruhi displacement dan deformasi tanah di sekitarnya, yang selanjutnya akan berpengaruh juga terhadap bangunan-bangunan existing di sekitarnya. Untuk dapat menyelesaikan masalah ini merupakan suatu tantangan bagi dunia rekayasa sipil.
Sistem galian dalam dan bukaan bawah tanah merupakan masalah interaksi tanah/struktur yang kompleks. Untuk mendapatkan besamya tegangan-tegangan dan deformasi yang akurat dan hasil disain yang optimal perlu digunakan metode analisis dan pemodelan tanah struktur yang memadai. Penggunaan metode elemen hingga dengan model tanah yang realistik dan memperhitungkan konstruksi galian bertahap.
Dalam studi ini dilakukan suatu analisis elemen hingga model tanah elastis-plastis dan non-linier dari galian bertahap untuk konstruksi dengan dinding penahan tanah dan pengaruhnya terhadap bangunan sekitar. Untuk menunjukkan kemampuan dari pemodelan elemen hingga ini telah dilakukan simulasi galian bertahap terhadap konstruksi. Response tegangan-deformasi dari hasil analisis elemen hingga dibandingkan dengan data-data pengukuran yang ada. Pemodelan elemen hingga juga dicoba dilakukan terhadap pengaruh bangunan sekitar. Adapun pemodelan ini menggunakan satu bagian rencana konstruksi penggalian basement dalam Niaga Tower Project II Jakarta di section Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat dengan dua analisa kondisi tanah yaitu tanah lempung medium-hard clay yang merupakan tanah asli dari lokasi Niaga Tower Project II dan tanah lempung cenderung sangat lunak (very- soft-stiff Clay) yang sampelnya diambil dari lokasi Gedung Bank Indonesia di section Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Studi ini bertujuan untuk memberikan suatu response simulasi numerik perilaku dinding diafragma dan interaksi terhadap tanah pada tahapan galian dan pengaruhnya tiap terhadap bangunan-bangunan existing, dengan modelisasi berbagai altematif penggunaan strutting pada dinding diafragma, untuk kedua kondisi tanah yaitu medium-hard clay dan very- soft-stiff Clay.
Analisa yang digunakan adalah suatu analisa dua dimensi dengan kondisi plane Sirain. Unluk model tanah digunakan model tanah elastis-plastis dan model tanah hiperholic dengan kriteria keruntuhan mohr-coulomh untuk dapat mensimulasikan perilaku penting tanah seperti sifat non linier, ketergantungan terhadap taraf (level) tegangan, sejarah pembebanan, sifat elastis-plastis, dan lintasan tegangan sehingga dapat terprediksi respons tegangan dan deformasi.
Adapun software elemen hingga yang digunakan adalah SIGMA/W yang telah menggunakan model tanah non-linier dan elastis-plastis sehingga diharapkan dapat memodelkan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Hasil analisis menunjukkan kemampuan dari metode elemen hingga dalarn memodelkan konstruksi dinding penahan tanah dengan lebih realistik dibandingkan dengan metoda-metoda konvensional yang biasa digunakan selama ini. Disarankan untuk menggunakan metode elemen hingga model tanah non-linier yang didapat lebih baik dalam memodelkan tanah untuk analisis, disain, maupun analisis balik dari pengukuran lapangan untuk konstruksi dinding penahan tanah yang melibatkan galian bertahap serta interaksi tanah-struktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T1228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firna Sofia
"Pada struktur bangunan tinggi, beban yang dominan adalah beban lateral akibat beban angin dan gempa. Oleh sebab itu dibutuhkan perkuatan-perkuatan khusus guna menahan gaya tersebut. Ada beragam sistem perkuatan struktur yang dapat digunakan, salah satunya yaitu Sistem outrigger. Dimana sistem ini bekerja sebagai sistem rangka keseimbangan berupa lengan yang terikat pada core wall hingga kolom terluar bangunan. Sistem ini memanfaatkan lebar bangunan untuk memaksimalkan kekakuan karena outrigger mampu memberikan ketahanan tehadap momen guling dari gempa atau angin dan membuat gedung lebih stabil. Outrigger dapat diletakkan di beberapa tempat dan penggunaanya pun dapat lebih dari satu outrigger. Oleh karena itu dilakukan analisa berkaitan dengan hal tersebut.
Analisa yang dilakukan adalah membuat modelisasi struktur empat puluh lantai delapan varian dengan kombinasi outrigger yang berbeda-beda dengan menggunakan software structure ETABS V.9.0.7, untuk mengetahui masingmasing dari perilaku strukturnya. Kemudian melalui pengamatan perilaku struktur yang meliputi waktu getar, momen maksimum dan driftnya dapat diperoleh kesimpulan varian sistem outrigger yang paling optimal dan ekonomis dilihat dari kebutuhan tulangannya.
Dari perbandingan perilaku struktur serta perbandingan kebutuhan tulangan maka yang paling optimum diantara kedelapan varian adalah varian dengan pemasangan outrigger di ¾ tinggi struktur (outrigger diletakkan pada lantai 29-30).

In a high rise building structure, the most dominant load is lateral load, which are caused by wind load and earthquake load. Because of that reason, we utilize some special system to resist the load. There are many systems to strengthen the structure, such as outrigger system. This system works as a balanced frame like an arm, tied in the core wall through the external column of the building. This system utilizes the width of the building to maximize the stiffness, because the outrigger is able to give more resistance and stabilization from the overturning moment caused by wind and earthquake. The outrigger can be placed in some places, and we may use more than one outrigger besides. Since the requirements needed, we have to do some analysis involves to it.
The analysis is performed by doing some structural modifications of forty stories structure in eight variants of the outrigger, using the software structure ETABS V.9.0. By using this software, we analyzed some information about the structural behaviours of each modification. The information includes the Period of vibration, maximum moment, and the drift of the structure, which will be summarized which one is the most optimum and economize modification from the use of the outrigger in the several variant analyzed.
By comparing the structural behaviours and the economical of reinforcing, it concluded that the variant with outrigger at ¾ of structure high (outrigger at story 29-30) is the most optimum than the other variant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dungky Purwoko
"Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan semakin menyempitnya lahan yang tersedia maka untuk mendapat ketersediaan lahan dibutuhkan pembangunan gedung bertingkat sehingga salah satu solusinya adalah dilakukan pembangunan basement. Metode konstruksi basement yang dianggap cukup efektif adalah dengan menggunakan konstruksi penahan tanah. Masalah terjadi ketika timbulnya resiko keruntuhan selama pelaksanaan konstruksi penahan tanah akibat kondisi tanah sehingga dibutuhkan suatu stabilisasi tanah untuk mengatasi resiko ini. Studi ini dilakukan dengan melakukan simulasi dengan metode elemen hingga terhadap penggunaan turap sebagai stabilisasi tanah dalam konstruksi basement dengan mencoba beberapa variasi jenis permodelan untuk mendapatkan kestabilan tanah dan sebagai fokus penelitian adalah untuk mengevaluasi perilaku dinding turap dengan bentuk plane strain dan axisimmetry. Program elemen hingga yang digunakan untuk mensimulasi penelitian adalah PLAXIS.

Along with the growth of population and the space constraint to build a high rise building, one of the solutions is to build a basement. A basement construction method considered quite effective is the use of sheet pile. There is a collapse risk with the sheet pile construction and a soil stabilization is needed to overcome this risk. This study was conducted using a soil finite element method to simulate the use of sheet pile in basement construction with various kinds of models. The focus of this study was to evaluate the difference in behavior of plane strain and axisimmetry sheet pile walls. The program used in this research was PLAXIS ver. 8"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schueller, Wolfgang, 1934-
Bandung: Eresco, 1989
690 SCH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, M Riski Imansyah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas ketelitian struktur corewall yang dimodelkan dengan elemen-elemen kolom yang dikonstrain sebagai sebuah penampang. Metode yang dilakukan dalam skripsi ini adalah dengan memodelkan corewall menjadi kolom-kolom lebar yang dihubungkan bersama dengan rigid links. Corewall yang dimodelkan mempunyai kekakuan lateral yang sama dengan jumlah kekakuan corewall dan kolom-kolom portal struktur. Untuk itu, maka akan dimodelkan struktur corewall dengan penyetaraan dimensi dan nilai kekakuannya.
Perbandingan ketelitian struktur corewall ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap perilaku strukturnya. Dengan pemeriksaan parameter-parameter struktur diharapkan dapat diketahui sejauh mana ketelitian dari kedua struktur corewall yang menjadi perbandingan dalam tugas akhir ini. Adapun parameter ? parameter prilaku struktur yang akan menjadi perbandingan, yaitu : displacement, periode alami, building modes, dan net reaction at base.
Penelitian ini adalah penelitian simulasi numerik dengan bantuan program komputer SAP2000 v.11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verifikasi ketelitian permodelan struktur corewall dari elemen shell dan elemen kolom memiliki selisih yang tidak jauh berbeda untuk berbagai parameter yang ditinjau, sehingga permodelan corewall dengan elemen kolom selanjutnya dapat digunakan untuk analisa non-linier.

ABSTRACT
The focus of this study is to discuss the accuracy of the corewall structures modeled with column elements constraint as a cross-section. The method used in this paper is to model the corewall with wide columns connected together by rigid links. Corewall modeled as wide columns, have the lateral stiffness equal to the total stiffness corewall and columns of the portal structure. For that, it will be modeled with affirmative corewall structure dimensions and stiffness values.
Comparative accuracy of the corewall structure is done by inspecting the behavior of structures. By examination of the structure parameters, it is expected to know how far the accuracy of the two corewall structures that are be comparison in this study. The behavioral parameters that will be a comparison structure, are : displacement, natural period, building modes, and net reaction at the base.
This study is a numerical simulation with the aid of a computer program SAP2000 v.11. The results showed that the verification of accuracy of modeling the corewall structure of the shell element and column element has a foreign that is not much different for the various parameters of interest, so that the corewall modeling with column element can be used for non-linear analysis."
2010
S50577
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>