Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Truly Nawangsari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Surya Putra
"Pertumbuhan pedagang sektor informal yang tidak terdukung oleh tempat untuk menampung kegiatan berdagangnya merupakan salah satu masalah perkotaan. Hal lni menyebabkan· pengunaan ruang publik dan sarana .pedestrian sebagai tempat usaha berdagang oleh para pedagang informal. Jembatan penyeberangan sebagal salah satu sarana pedestrian, tidak terlepas dari masalah penggunaan tempat untuk berdagang, sehingga melahirkan fungsi baru bagi jembatan penyeberangan selain sebagai sarana penyeberangan pedestrian dengan aman juga digunakan sebagai tempat berdagang kaki lima. Mengapa penggunaan ruang sebagai tempat berdagang pada jembatan penyeberangan dapat terjadi? Faktor faktor apa yang mendukung terjadinya fenomena ini "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Purnama Indah
"Serangkaian deregulasi di bidang keuangan yang dicanangkan pemerintah khususnya PAKTO 1988 membawa dampak bagi perkembangan perbankan antara lain masuknya pesaing-pesaing baru dalam sektor ini serta memberi perbankan lebih banyak kebebasan dalam menetapkan harga dan menentukan mix dari produk dan jasa yang ditawarkan. Hal ini terlihat dari banyaknya produk-produk baru yang dilansir oleh bank antara lain tabungan model baru yang diimingi-imingi hadiah berupa uang tunai, peralatan rumah tangga, tingkat bunga yang lebih tinggi, fasilitas pelayanan yang lebih cepat dengan adanya ATM, pengambilan tabungan boleh dilakukan setiap hari dan sebagainya. Dengan dilansirnya tabungan model baru maka berarti tingkat kompleksitas pengoperasian bank makin meningkat dan makin banyak aktivitas-aktivitas yang timbul yang tentunya membutuhkan informasi biaya yang akurat. Dengan kata lain tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagai-mana profitabilitas produk (dalam hal ini tabungan dan deposito) bagi bank bila activity—based costing (ABC) digunakan sebagai basis dalam penugasan beban-beban opera-sinya. Jadi dalam hal ini penulis mencoba mengaitkan antara biaya yang terjadi dengan aktivitaS-aktivitas yang menciptakan biaya tersebut. Dalam studi kasus ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan kerangka acuan sedangkan penelitian lapangan untuk memperoleh data dari obyek pelitian.
Sistem ABC. mengasumsikan bahwa produk/pelanggan tidak mengkonsumsi sumberdaya secara langsung; tapi mengkonsumsi aktivitas. Aktivitas inilah yang mengkonsumsi sumberdaya secara langsung. Dengan menggunakan sistem yang.,.dipakai oleh Bank saat ini tidak terlihat apakah produk-produk yang dilansirnya menguntungkan atau tidak karena biaya dihitung secara global. Setelah itu dilihat bottom line perusahaan apakah dengan biaya sebesar itu perusahaan masih untung atau tidak. Jadi sifatnya sangat agregatif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"One of the consequences of regional autonomy is that many regional governments are anthusiastic to improve their transportaion infrastructures, such as constructing simple suspension bridges. Direktorat Jenderal Bina Marga Depertemen Pekerjaan Umum has published standards and compiled information of suspension bridges in various areas in Indonesia. The bridge-span is generally between 20 to80 m, some are 120 m, and about 1.7 m in width of deck. Based on the standards, some regional governments want to have the simple suspension bridge, but need larger span. Kabupaten Sragen is one of the regional governments planning to construct the suspension bridge connecting Kliwonan to Butuh. However, it is important to notice that such a type of bridge is light, thin, limited in width and in length, sensitive to bending, torsion and vibrations, which are due to the asymetric life-load and wind loads.
The objective of this study is to identify the influence of the deck-width augmentation to the behaviour of 40 m to 130 m span suspension bridge by reviewing the natural frequency of structure (bending and torsion behavior) caused by asymmetric life-loads and dynamic wind loads.
Greater length of the bridge-span results in lower natural bending frequency (fb). For a bridge with more than 90 m span length, fb is significantly low (less than 0.6 Hz). Augmenting the deck-width from 1.5 m to 1.7 m and 1.9 increases the frequency ratio (torsional frequency/fb).
Greater length of the bridge-span will also result in larger vertical and horizontal bending. However, horizontal bending declines when the bridge deck is widened. As for a bridge with more than 100 m in span and 1.5 m in width, the bending value exceeds the allowable limit. The declining percentage of the horizontal bending value due to the 0.2m width augmentation ranges between 1 to 10%. Greater span result in gretaer angle of rotation. On the other hand, wider deck shows lessening angle of rotation. It is shown that augmenting the bridge width from 1.5 m to 1.7 m and 1.5 m to 1.9 m decrease the angle of rotation to 10% and 20%, respectively. The maximum torsion response due to dynamic wind load increases in conjunction to the bridge-span augmentation. However, augmenting the bridge deck from 1.7 m to 1.9 m reduces the maximum torsion response from 1.5% to 13.4%.
For simple suspension bridge, it is suggested to limit the span length to 100 m, and deck-width augmentation from 1.5 m to 1.9 m at maximum. Greater span requires steel stiffening reinforcement on the bridge deck."
MTUGM 30:4 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Rio Wanda
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adik Wibowo
"Pelita V di bidang kesehatan merupakan suatu era di mana perhatian dan upaya ditujukan kepada peningkatan keselamatan dan kesehatan ibu (Gerakan Safe Motherhood). Tekad yang telah digalang adalah menurunkan kejadian kematian ibu di Indonesia yang sekarang ini masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain, terutama negara-negara di Asia.
Telah pula dibuktikan oleh para ahli, bahwa angka kesakitan dan kematian ibu meningkat drastis selama kurun kehamilan, melahirkan dan pascalahir. Kehamilan, yang pada dasarnya merupakan suatu proses fisiologis, ternyata dapat terganggu oleh berbagai macam penyakit dan kelainan yang dapat membahayakan kesehatan ibu ataupun janin. Oleh karena itu, setiap keadaan selama hamil yang mengganggu kesehatan dan keselamatan jiwa ibu maupun janin haruslah diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan pencegahan ataupun pengobatan yang sebaik baiknya. Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu cara terbaik.
Pemeriksaan kesehatan selama hamil, yang dalam dunia medis lebih dikenal dengan istilah "pelayanan antenatal", diartikan sebagai suatu rangkaian tindakan pengamatan, pemeriksaan, dan bimbingan kesehatan yang terencana bagi ibu yang sedang hamil (Ingalls:1975). Tujuan pelayanan antenatal adalah dicapainya keadaan-keadaan sebagai berikut:
kehamilan dengan gejala dan keluhan fisik dan psikis minimal; persalinan dengan status kesehatan ibu dan bayi di dalam keadaan prima; lahirnya bayi sehat tanpa kelainan; tertanamnya kebiasaan hidup sehat yang memberi manfaat bagi anggota keluarga yang lain; penyesuaian yang baik terhadap keadaan pascamelahirkan.
Harapan jangka panjang dari pemeriksaan kehamilan ini adalah membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Jellife (1976) secara lebih spesifik menjabarkan tujuan pelayanan antenatal sebagai berikut:
1. pengawasan dan pemeliharaan kesehatan ibu selama hamil melalui pemeriksaan kesehatan dan kehamilannya secara berkala;
2. penemuan sedini mungkin gejala atau kelainan yang diperkirakan dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin;
3. perlakuan tindakan tepat guna termasuk pengobatan bila ibu hamil dideteksi masuk kedalam kelompok risiko tinggi;
4. penyediaan kesempatan penyuluhan kesehatan khususnya yang menyangkut pemeliharaan kesehatan ibu selama hamil (penyuluhan gizi, kebersihan perorangan, dan persiapan dalam pemeliharaan bayi);
5. perencanaan persalinan sehingga dilahirkan bayi yang sehat dan ibu berada dalam keadaan selamat.
Pada awal abad ke-20, pelayanan antenatal yang dilakukan baik oleh dokter maupun oleh perawat hanya ditujukan pada kebutuhan fisik ibu saja. Dengan berjalannya waktu, makin diketahui bahwa suatu proses kehamilan dan kelahiran melibatkan faktor psikis sehingga pendekatan pelayanan antenatal yang modern berubah kearah pendekatan fisiopsikologi yang melihat ibu hamil dan keluarga sebagai suatu kesatuan yang utuh (Walker:1974)?"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
D421
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Hermana Widyaputra
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S19220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husniyati Bastary
"Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994. Penjaringan ibu hamil dengan risiko oleh tenaga kesehatan merupakan indikator untuk memperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh Program Pembinaan Kesehatan Keluarga dan diharapkan ibu hamil dengan risiko pendapat perhatian khusus, meskipun ibu hamil yang tidak termasuk risiko tidak boleh diabaikan Puskesmas se Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Penelitian yang dilakukan dengan metode Cross sectional pada bulan Desember 2000 Januari 2001 bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko kehamilan yang berhubungan dengan kualitas Pemanfaatan Pelayanan Antenatal serta faktor yang mempengaruhi tersebut, dilihat dari sudut pengguna yaitu ibu hamil pengunjung Puskesmas.
Data yang diperoleh dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan kebidanan dan kadar Haemoglobin (metode Sahli) terhadap 210 Responden. Pemanfaatan dikatakan adequat bila ibu memeriksakan kehamilannya kepada petugas Kesehatan, trimester pertama, paling sedikit satu kali, trimester kedua satu kali, dan pada trimester III dua kali.
Dari 17 variabel yang ditegakkan, ada 4 variabel yang terbukti bermakna secara statistik yaitu variabel Tekanan Darah, Kadar Haemoglobine, Hamil kembar dan jarak ke fasilitas kesehatan.
Dari keempat variabel tersebut, variabel hamil kembar dan jarak tak terbukti secara bermakna mempengaruhi hubungan variabel risiko kehamilan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal, sedangkan variabel Tekanan darah dan Kadar Haemoglobin secara bermakna mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal.
Untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan oleh ibu hamil, upaya-upaya yang perlu dilaksanakan antara lain, Intensifikasi Penyuluhan, mengenai Pelayanan Antenatal dan risiko kehamilan. Meningkatkan kemampuan bidan, dukun bayi dan leader dalam menentukan faktor risiko pada ibu hamil yang berhubungan secara negatif dengan adekuasi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal.
Penelitian ini mendukung upaya-upaya Program Kesehatan ibu dan anak dalam meningkatkan Cakupan Persalinan oleh bidan, Superoisi terhadap persalinan oleh dukun serta pengembangan dana sehat untuk ibu hamil

Maternal Mortality rates are still high in Indonesia, i.e. 390 per 100.000,- live births respectively in 1994 one aspects of Antenatal care the Health Centers in indentifying at risk woman and refer them to the district hospital for further Treatment.
The Methodology of the study is cross sectional in Desember - Januari 2001, Health Centered in Regency of OKU. Identifying the pregnancy risk factors which were related to the quality (adequacy) of utilization of ANC from the view of users. i, e. expecting mothers attending health centres, and to fine out other factors which influence the relationship. Utilization of ANC is defined is adequate if the expecting mother had her first ANC visit to health personnel during the first trimester, at least once in the second and two consecitive visits in the third trimester of her gestational age. The data were collected from 210 respondents thought direct intervienes, general pyisical and obstetric examinations, and Sahli's method for determination of Hemoglobin concentration.
From 17 variable only the first four variables were found statistical sigmicant (Blood pressure, Content Hemoglobin, Double Pregnancy, Distance between house to Health facilities).
Among the four variable the Distance between mother's homes and Double Pregnancy was Statistically not significant influencing the relationship between the risk factor and utilization of ANC, while Hemoglobin of content were found affecting the relationship significantly of ANC utilization.
For Improve the quality of ANC utilization, health education dealing with ANC and risk factors of Pregnancy Should be intensified. Knowledge and capability of midwives, traditional midwives and voluntary cadres Should be inproved in identifying pregnancy risk factors especially those which are related negatively to the adequacy of ANC utilization.
The study support the efforts of MCH program in increasing the coverage of home deliveries by midwives, supervision of high risk home deliveries attended by traditional midwives and development of health insurance for expecting mothers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The nature of this research is a survey with the cross sectional design. .."
610 SKJ 19:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Yudhi Tama
"Transportasi merupakan faktor penting bagi sebuah sistem untuk dapat menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Dengan transportasi yang baik, maka sebuah sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Seperti halnya di Indonesia yang bentuk negaranya adalah kepulauan, transportasi air merupakan faktor penting untuk dapat menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Salah satu titik penyeberangan antar pulau di Indonesia yang memiliki tingkat aktivitas penyeberangan yang tinggi adalah penyeberangan Merak - Bakauheni. Tidak kurang dari 4000 orang penumpang dan 3000 unit kendaraan melakukan penyeberangan dari Bakauheni menuju Merak tiap harinya. Tingginya arus kedatangan kendaraan pada musim-musim tertentu masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi pelabuhan Bakauheni, terutama pada saat kondisi pelabuhan sedang mengalami gangguan, seperti tingginya gelombang ombak, serta maintenance dermaga yang memaksa pihak pelabuhan harus menonaktifkan dermaga tersebut. Untuk melihat aktivitas pelabuhan, serta bagaimana pelabuhan tersebut dapat mangantisipasi berbagai macam kondisi yang dialami, maka dilakukan simulasi mengenai lalu lintas pelabuhan Bakauheni. Pada simulasi ini, dibuat skenarioskenario kemudian melakukan kombinasi dari skenario yang telah dibuat. Skenario tersebut antara lain, musim kedatangan, ketinggian ombak, serta matinya salah satu dermaga. Kemudian dicari solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi waktu dan jumlah antrian yang terjadi pada kondisi tertentu di pelabuhan.

Trasportation is the important factor for a system to connect one place to another place. With a good transportation, a system can be done as their purpose. As is Indonesia, which has a lot of island, their water transportation was important factor to connect beetwen an island to another island. Merak ' Bakauheni is the most crowded strait in Indonesia. More than 4000 people and 3000 units of vehicle were cross over the strain from Bakauheni to Merak in a day. The high of arrival rate in a certain season still become a problem faced by Port of Bakauheni, especially when they have a several problem, such as the high of sea wave, and the maintenance of quay, that force the port not to activate the quay. To visualize the activity of port system, and how can the port solved such as problem in the several condition, thus we simulate the traffic system in Port of Bakauheni. In this simulation, scenarios were built, and then combine them to get the actual condition in port of Bakauheni. The scenarios are season, sea wave, and the down of one of the quay. From these scenario combinations, then find the way to solute the problem in the way to decrease the average time and length of queue that happened in port of Bakauheni."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50295
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>